NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Putri Mafia

Perangkap Cinta Putri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Karena kesalahpahaman, Mavra dan Enrique berpisah cukup lama. Namun, dengan bantuan saudara kembarnya, Mavra berhasil mengatur skema untuk menjebak Enrique. Pada Akhirnya Enrique masuk dalam jebakan Mavra si putri mafia.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Simak kisah mereka di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29.

Hari pertama kepergian Enrique, Mavra menyibukkan diri dengan membersihkan seluruh apartemen kekasihnya itu. Dia sama sekali tidak keluar apartemen, bahkan Mavra juga lupa untuk mengisi daya ponselnya.

Hingga menjelang malam, Mavra baru selesai membersihkan apartemen Enrique. Karena kelelahan dia tidur tanpa membuka ponsel.

Di Indonesia, Enrique dan mommy Zafia mengawasi Mavra dari CCTV. Mereka berdua kompak tersenyum melihat kelakuan Mavra. Rupanya gadis itu merupakan pribadi yang rajin.

"Kau pasti tidak akan menyesal menikah dengannya," ucap Zafia sembari menatap lurus ke arah layar laptopnya

"Ku rasa memang begitu, Mom."

"Jika begitu besok kembalilah! Nikahi dia. Mommy sudah tidak sabar menjadikan dia menantu mommy."

"Tapi apa menurut mommy ini tidak masalah? Usianya masih 18 tahun, Mom."

"Beberapa bulan lagi dia 19. Tidak masalah menikah di usia berapa pun. Yang terpenting perasaan kalian berdua tidak bertepuk sebelah tangan."

"Jika begitu aku akan kembali besok."

"Mommy sudah meminta Daddy untuk mengurus semua yang kau perlukan. Kalian tinggal melakukan pengesahan di sana."

"Thankyou, Mom. I love you so much."

"Mommy juga sangat mencintaimu, Son. Mommy hanya meminta padamu untuk selalu menjaga Mavra. Kau punya adik perempuan. Apa yang kau lakukan pada Mavra, bisa jadi kelak akan berbalik pada adikmu. Jadi mommy harap kau bisa lebih menghargai wanitamu."

Enrique mengangguk dan memeluk ibunya erat. Dia senang menjadi anak dari seorang wanita berhati lembut seperti ibunya.

"Di mana Emily?" Enrique menanyakan keberadaan adiknya.

"Dia ada di rumah uncle Dino. Sepertinya Emily memiliki minat yang sama dengan mommy."

"Jadi mommy bisa mewariskan perusahaan mommy padanya kelak."

"Ya, itu hal yang baik."

***

Mavra terbangun dari tidurnya dan terus bersin untuk beberapa saat. Sepertinya dia menghirup debu tadi sehingga hidungnya terasa gatal. Dia tidak tahu jika dirinya sedang jadi bahan pembicaraan antara Enrique dengan ibunya.

"Ah, apa aku terkena flu?" Mavra menggosok hidungnya dan kemudian dia merasa tak lagi mengantuk. Mavra melirik jam digital yang ada di meja. Waktu menunjukkan pukul setengah 3 pagi. Dia mengusap perutnya yang kini terasa lapar.

"Dimana ponselku?" Mavra menoleh ke kiri dan kanan mencari ponselnya. Karena bersih-bersih dia jadi lupa meletakkan ponselnya di mana. Mavra berdiri dan mengangkat bantal sofa. Rupanya ponselnya ada di sana dalam keadaan mati. Mavra mengambil powerbank dan langsung menancapkan kabel usb.

Saat ponsel Mavra dinyalakan, beberapa pesan masuk. Mavra membuka pesan dari Enrique terlebih dulu. Dia tersenyum saat membaca pesan dari kekasihnya itu. Mavra segera menyalin nomer baru Enrique dan menghubunginya, tapi sayang nomor yang Enrique berikan tidak aktif. Mavra mendengus kesal. Dia meletakkan ponselnya dan pergi ke dapur. Gadis itu bahkan tidak mengecek laporan dari Kyle karena malas.

Mavra memanaskan air dan membuka 1 cup mie. Dia sedang tidak mau ribet. Perutnya butuh segera diisi jadi dia mencari solusi paling cepat.

Setelah mendapatkan mienya matang, Mavra duduk di sofa dan mengambil ponselnya lagi. Dia mulai makan sembari membuka pesan dari Kyle.

Gadis itu menyeringai melihat video yang dikirimkan Kyle padanya. Ini mempermudah dirinya. Sekali tepuk dia bisa melenyapkan dua sekutu sekaligus, seperti yang dia lakukan pada Beatrice dan Claude.

Mavra menyelesaikan makannya dengan cepat. Dia mencoba menghubungi Enrique kembali, tapi sayangnya nomornya masih tidak aktif. Padahal Mavra yakin di sana pasti masih sore.

Tak ingin berpikiran negatif, Mavra akhirnya memilih untuk berendam. Meski cuaca di luar dingin, tapi itu tidak menyurutkan niat gadis itu.

Keesokan harinya, Mavra keluar dari apartemen Enrique, dia sudah memakai pakaian rapi karena hari ini dia berniat ke kampus untuk berakting sebentar menghadapi Ramona dan Rocco. Entah mengapa, hanya dengan membayangkannya saja, hati Mavra merasa senang.

"Nona."

"Hai, kalian berdua. Apa tidur kalian nyenyak semalam?" tanya Mavra. Namun, Kyle dan Flyn tidak menjawabnya. Mereka berdua tampak lesu karena semalaman berjaga di depan pintu atas perintah tuannya.

Mavra mengangkat kepalanya dan menatap kedua orang kepercayaan Enrique itu. Dia mengangkat alisnya melihat lingkar mata mereka menghitam.

"Ada apa dengan kalian? Apa semalam kalian tidak tidur?"

"Ka_kami tidur," jawab Kyle gugup.

"Bohong. Mata kalian sudah seperti zombie, tapi kalian masih sanggup berbohong."

"Maafkan kami, Nona. Kami tidak bermaksud-."

"Sudahlah. Sebaiknya kalian istirahat hari ini. Aku akan pergi bersama Mark dan Ralph hari ini. Aku meliburkan kalian setengah hari."

"Tapi, Nona .... "

"Tidak ada bantahan, Kyle." Mavra mendelik kesal menatap Kyle. Flyn hanya diam dan tidak banyak bicara karena dia memang tipe pria introvert. Dia hanya akan bicara jika diperlukan saja.

Kyle dan Flyn pasrah. Mereka akhirnya masuk ke apartemen yang berada tepat di samping apartemen atasannya.

Mavra turun ke lantai bawah, Mark menyambutnya, sedangkan Ralph hari ini bertugas sebagai supir.

"Bagaimana?" tanya Mavra begitu masuk ke dalam mobil.

"Gadis itu sudah keluar dari hotel tempatnya menginap. Saat ini dia berjalan menuju kampus anda."

"Bagus. Terus awasi dia. Jangan membuat kesalahan apapun."

"Baik, Nona."

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Mavra, Enrique sudah kembali berada di dalam pesawat. Meski lelah harus bolak balik, tapi dia tidak bisa melawan perintah ibunya. Toh dia bisa tidur di pesawat. Enrique hanya sebentar ke rumah sakit menjenguk kakeknya dan bertemu dengan adiknya Emily. Setelah itu dia menghubungi pilot jet pribadi keluarga ibunya, untuk mengantarkan dirinya kembali ke San Francisco. Itulah mengapa ponsel Enrique tidak dapat dihubungi oleh Mavra.

...----------------...

1
reinn rainji
Lumayan
reinn rainji
Luar biasa
Erik Herawati
kiuuutttt
riana irma
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Asmalyda Yeni
Buruk
Asmalyda Yeni
Kecewa
Ira Rachmad
wkkwkwkw
Jennie Santoso
Luar biasa
Vitriani
Lumayan
Ola Karatat
👍☠️☠️☠️☠️☠️☠️🗿
Rini Handayani
Luar biasa
Anonymous
k
LaRisA26
Luar biasa
Femmy Femmy
mau meng adu ya Marvel g sabaran🤣
Femmy Femmy
wow mommy Celine bisa juga jadi kompor meleduk yah 🤣🤣🤣
Femmy Femmy
ekstrim 🤣
Femmy Femmy
🤣🤣🤣
Femmy Femmy
seperti iblis Gustavo...😠
Femmy Femmy
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!