Jerat Cinta Sang Bodyguard

Keesokan harinya Vina pelan pelan mulai mendapatkan kesadarannya kembali.Setelah berusaha untuk bangun dan duduk dengan benar,rasa waspada dan berjaga jaga segera dilakukan oleh Vina ketika ia menyadari bahwa dirinya sedang berbaring di kasur yang mewah dan empuk.Sinar mentari pagi masuk melalui jendela kamar yang terbuka dan semilir angin sepoi-sepoi dengan mudahnya masuk ke dalam kamar.

Pandangan Vina menyapu ke seluruh ruangan.Ruangan itu tampak berbeda dengan kamar perawatan rumah sakit saat ia dirawat.Tubuh Vina merinding,Vina bertanya tanya kepada dirinya sendiri.Apakah kali ini ia benar benar diselamatkan oleh sosok pria yang seperti ada di dalam mimpinya?Ataukah saat ini ia masih diculik oleh orang orang yang membawanya pergi dari rumah sakit?

Merasa takut dengan pemikirannya sendiri,Vina pun dengan cepat bergegas keluar dari dalam kamar untuk menemukan pintu keluar dan kabur dari tempatnya saat ini.Namun, bukannya menemukan pintu keluar agar membuatnya lolos melarikan diri,Vina justru mendapati seorang laki laki asing yang sedang sibuk berjibaku di dapur.

Melihat laki laki itu,Vina pun diam diam mengambil vas bunga yang berasal dari ruang tamu yang letaknya tidak jauh dari dapur,untuk ia gunakan sebagai pertahanan diri dari laki laki itu.Vina menduga bahwa Erick adalah sebuah bahaya besar bagi keamanan hidupnya.

Sehingga Vina pun diam diam menghampiri Erick untuk menjalankan aksinya dalam melumpuhkan laki laki itu.Tanpa Vina sadari, sebenarnya Erick mengetahui gerak gerik Vina yang ingin melumpuhkannya.Dalam waktu yang tepat,Erick berhasil menghindari serangan Vina dan menahan tangan serta tubuh gadis itu ke dinding dapur.

"Tenanglah sedikit nona Vina,kau bisa melukaiku dengan vas bunga yang kau pegang di tanganmu itu." ucap Erick dalam jarak yang sangat dekat dari wajah Vina.

Vina ingat sekarang,laki laki ini adalah orang yang sudah membawanya keluar dari mobil penculik itu.Vina merasa sangat bersyukur bahwa dirinya sudah aman sekarang.Saat berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia sudah aman,rasa pusing tiba tiba menghujani kepalanya dan hampir membuat tubuh Vina jatuh ke lantai sebelum akhirnya Erick berhasil memegangi tubuh Vina agar tidak jatuh ke lantai.

"Apakah kau baik baik saja?" tanya Erick dengan ketenangan yang menyejukkan hati Vina sembari mengambil vas bunga yang ada di tangan untuk diletakkan di meja yang tak jauh dari jangkauan Erick.

"Kepalaku terasa pusing" jawab Vina dengan singkat

"Itu memang wajar karena kau baru saja sadar dari koma selama di rumah sakit,butuh beberapa hari untuk memulihkan kembali kondisimu.Sebaiknya kau harus beristirahat di dalam kamarmu.Ayo,ku antar kau kembali ke dalam kamarmu." ucap Erick yang langsung menggendong Vina kembali ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya dengan lembut di atas kasur.

"Tunggulah aku sebentar lagi,aku akan kembali dengan obat dan juga sarapan pagi untukmu." ucap Erick yang segera kembali ke dapur untuk memasak makanannya.

Lima belas menit kemudian Erick pun kembali mendatangi kamar Vina untuk mengantar obat dan juga sarapan pagi untuk Vina.

"Makanlah makanan ini setelah itu minumlah obat ini,dengan begitu rasa pusing mu bisa menghilang." ucap Erick sembari menaruh baki yang berisi obat dan juga makanan ke atas kasur yang ditiduri oleh Vina.

Vina mematuhi perkataan Erick.Sekarang ia tidak merasa takut lagi dengan keberadaan Erick karena Erick telah memberikan rasa aman yang selama ini Vina cari.