NovelToon NovelToon
MUSUH TAPI CINTA

MUSUH TAPI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Menjadi Pengusaha
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Uriii

Bagaimana menderitanya Veronica Han yang harus hidup berdampingan dengan lelaki musuh bebuyutannya semenjak orok. yang sialnya lagi lelaki bernama lengkap Bian Nugroho itu adalah bos di cafe tempat ia bekerja. penderitaan ini akan terus berlanjut sampai akhirnya tumbuh benih cinta di antara kedua manusia paling tidak akur di dunia.

"Selamat pagi bos"

"jangan sok asik sama bos sendiri! mentang mentang saya orang yang kamu kenal jauh malah sksd begitu"

"terserah Lo deh Bian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uriii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

017 | Hah? Tinggal Bareng?

"Pantes tadi pagi auranya baik bener sama gue, taunya elo lagi elo lagi yang jadi bos gue."

Bian merotasi kan matanya, keadaan yang sedari awal heboh karena pertengkaran dari Ve membuat Bian bersungut-sungut. Apalagi sampai ibu pemilik kost annya kelimpungan melihat Veronica keluar khodam.

"Namanya rezeki Ve, dapet bos baik hati begini. Lo nggak ada syukur syukurnya emang ya?"

Veronica menatap julid ke arah bosnya yang sedang menyetir itu. Jika tidak karna bertahan hidup, ia tak ingin dua puluh empat jam berada di jangkauan musuh bebuyutannya itu.

"Bersyukur banget kok bos, makasih ya? Hehe... ehm udah ngasih gue dua kerjaan sekaligus ye," dari nada suaranya seperti ikhlas tak ikhlas. Bian mengiyakan saja, takut keluar khodam part dua.

"Berarti gaji gue sebulan sepuluh jeti dong bos? Lima di kafe lima di apart, asik! Cepet kaya gue."

Bian melotot tak menyangka dengan siasat busuk karyawan ples babunya itu. Pintar juga yah, pintar ngibul kalo soal uang.

"Lo kira nyari duit gampang?" Tanya Bian sewot.

"Ya kan perhitungannya begitu bos. Lo pikir pikir aja deh, gaji kafe kan lima juta tuh. Nah gaji pembantu juga sama, tapi seharusnya lebih gede sih. Soalnya kan semua gue kerjain. Kalo di kafe jaga kasir doang sama ngitung duit."

"Terserah Lo deh, yang penting kerja bagus, gaji juga bakalan bagus."

Veronica bersorak heboh. Sampai membuat mobil yang sedang di tengah jalan itu bergoyang. Bian melototi Veronica, takut orang di luar sana berfikiran macam-macam.

"Diem nggak Lo? Gue turunin di tengah tol nih!"

Veronica cengengesan." Hehe, sorry dong bos."

•••

"Ini serius bos?"

"Ya serius lah."

Veronica berdecak kagum menatap apartemen milik bosnya yang sangat megah. Tapi sayang, isinya sangat acak acakan. Membuat gadis itu melotot ke arah Bian.

"Yan? Lo joroknya dari dulu nggak ilang ilang ya? Apart Segede gini isinya sampah semua?"

Bian masuk ke dalam menaruh koper besar super berat milik Veronica.

"Wajar, lelaki."

"Lo kan kaya, kenapa nggak sewa pembantu aja?"

"Ya kan ini udah," Bian menunjuk ke arah Veronica yang masih mematung di depan pintu masuk.

"Maksud gue buat ngebersihin sementara ini sebelum gue dateng gitu. Dari bulan kapan ini coba sampah netep di apart Lo," Veronica mengambil botol teh kemasan yang berserakan di tambah ada sedikit air yang lengket di lantai.

"Nggak tau, gue dah lupa."

Ia menyuruh Veronica masuk dengan melambaikan tangannya. Gadis itu menurut saja tanpa bantahan. Membuat Bian bersorak dalam hati bisa menaklukan kingkong suka ngamuk di sekolahnya dulu.

"Lo jangan banyak ngomel! Kerjaan Lo banyak, mumpung ini hari libur. Kamar Lo ada di bawah, sedangkan gue di atas."

Bian mengajak Veronica berkeliling apartemen yang sangat luas ini. Memperkenalkan kepada gadis itu dan memberi tahu mana yang harus ia bersihkan dan tidak. Terutama ruang kerjanya, Veronica tidak boleh asal masuk kecuali dapat izin dari Bian langsung.

"Ngerti?"

"SIAP MENGERTI!"

Bian yang belum aba aba sudah terkejut saja mendengar pekikan dari Veronica yang melengking di telinganya.

"Sekarang kerjain! Gue mau pergi nyari makanan buat babu gue, takut mati entar. Balik lagi nanti, ini semua harus beres, bersih, dan wangi. Ngerti?"

"Ck! Banyak cingcong Lo! Ngerti kali gue sama tugas dan kewajiban gue tanpa Lo harus perjelas."

"Nah gitu dong, jadi babu harus pinter ini itu, jangan nyolong nyopet ngepet doang Lo yang pinter!"

Veronica melotot tak terima, ia langsung mengambil botol bekas minum bosnya di bawah dan siap melemparkan pada majikan tak beradab itu. Tapi sayang, Bian sudah ancang-ancang dan melarikan diri dengan berakhir bantingan pintu yang sangat keras.

"Nggak ngotak emang bos modelan kaya gitu tuh."

Secepat kilat, gadis itu membersihkan seluruh apart dengan bersih sesuai apa  kata kata majikannya. Ya walaupun itu membutuhkan waktu satu jam lebih hampir dua jam an. Dan bosnya belum juga kembali.

"Emang rada rada si Bian, gue udah ngeburu buruin beresin sangkarnya yang gede gini. Tapi dia belum juga pulang, kurang asem."

Veronica yang sudah benar benar lelah di siang bolong seperti ini, menyempatkan untuk mandi saja. Menyegarkan tubuh dan membersihkan agar kuman kuman dari bekas ia beres beres tadi tidak mengendap dan berkembang biak di tubuhnya.

"BABU!"

Bian celingukan mencari keberadaan karyawan ples babunya yang tiba-tiba menghilang di telan bumi.

"Widih, bersih bener. Harum lagi," lelaki itu menyusuri setiap sudut apart nya yang benar benar terlihat sangat nyaman jika bersih seperti ini. Tapi herannya ia malas sekali soal beginian. Lebih enakan mengotori ketimbang membersihkan.

"Babu~! Gue bawa banyak makanan nih!"

Ia menggedor pintu kamar Veronica dengan sangat kencang. Tapi tidak ada sahutan dari dalam. Akhirnya ia memutuskan untuk menaruh belanjaannya di dapur saja. Agar babunya keluar makanan sudah tersaji. Kurang baik apa coba majikannya ini?

"Pantes sih si Ve ngebersihinnya cepet. Ternyata gue keluarnya lama banget sampe dua jam begini."

Lelaki itu anteng duduk di kursi makan sambil tangannya sibuk menscroll hp. Mengecek pekerjaannya melalui email yang di kirim Roki.

"Bocah gendeng! Udah gue bilang kirim ke email kantor aja, ngapain email pribadi gue!" Setelah memencet tombol kirim di aplikasi chat melalui voice note, ia menutup handphone nya begitu saja. Tak menerima file yang melalui email pribadinya.

Tak sampai di situ saja, dering telpon kembali terdengar nyaring membuat Bian menggeram menahan amarah yang meletup letup.

"Apalagi sih rokiiii!!!"

"Ini Mama, Bian," lelaki itu langsung saja mengecek nama peneleponnya yang ternyata memang benar mamanya sendiri.

"Oh ya? Ada apa ma?" Nada bicaranya kembali santai.

"Kamu kayanya lagi kesel banget ya sama temen kerjamu."

"Ya begitulah, kenapa nelpon aku ma?"

Bian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan memejamkan matanya yang akhir-akhir ini kurang tidur.

"Kamu masih inget kan sama Naraba?"

"Iya?"

"Nah itu! Mama mau kamu sama Naraba akrab lagi kaya dulu gitu, siapa tau ada kecocokan."

Bian menghela nafas. "Ma? Jangan sekarang dulu ya? Soal kencan atau pun deket sama cewek lagi aku hindari banget. Karena, aku lagi sibuk sibuknya sama kafe. Di tambah lagi kan, Papa minta kafe aku ada cabang lagi di luar kota. Aku lagi mikirin itu."

"Oh ya? Papa kamu minta pencabangan? Bagus dong! Ya udah, Mama dukung kamu mau kaya gimana pun. Yang penting sukses dan cepet ngasih Mama cucu," dari sebrang sana terdengar kekehan dari sang Mama yang sangat menjengkelkan di telinga Bian.

"Ck! Maaa~!" Bian merengek lelah menghadapi Mama nya yang ngebet minta cucu padahal memiliki calon saja belum.

"Iya iya nggak, tapi kalo ada waktu senggang dateng ke rumah sambil main sama Naraba."

Bian yang hendak protes di urungkan karena sambungan telepon sudah terputus.

"Dasar cewek!"

1
martina melati
hahaha... dibalik ada hulk /Facepalm/
martina melati
pasti vero dikira laki2 krn potongan rambutny yg auper pendek
Diamond
Sempurna! Semua elemen yang aku suka ada di sini.
Mehayo official
Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕
Uriii: Terima kasih sudah membaca cerita pertama aku. Nantikan chapter selanjutnya ya🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!