Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.
Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.
Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Terpikat Tanpa Pemikat
"Memang membunuh ada tarifnya," selaku pada Nina.
"Katanya sih iya, kalau hanya memukuli hingga babak belur tarifnya sepuluh juta, kalau sampai luka-luka dua puluh lima juta, kalau sampai cacat sementara tarifnya tiga puluh lima juta, kalau cacat permanen lima puluh juta dan kalau sampai meninggal dunia tujuh puluh lima juta," jawab Nina dengan tenang.
Benar-benar sadis mereka, seperti tidak punya perasaan saja. Mereka sama sekali tak pernah berfikir bagaimana perasaannya seandainya yang jadi korban adalah keluarga mereka sendiri.
"Waktu itu aku sudah menjalin hubungan dengan Andrea dan Jhon sama sekali tidak pernah menyatakan cintanya padaku. Jadi wajar kalau aku tidak tahu, karena aku kan bukan dukun yang bisa menerawang isi hati seseorang.
Setelah dia keluar dari penjara baru dia datang menemuiku lalu menyatakan cintanya, semua yang dia lakukan untukku adalah atas nama cinta.
Tentu saja aku langsung menolaknya karena aku sudah hamil tiga bulan dan baru saja menikah dengan Andrea. Terus kalau menurut kalian dimana salahku coba?"
Kak Anggara langsung menyambut ucapan Nina dengan tertawa garing, wajahnya terlihat sinis.
"Kesalahanmu adalah, sesama simpanan kenapa mesti saling bunuh, seharusnya kamu berteman dengan akur dan berbagi tip bagaimana agar pasangan kalian lebih sayang sama kalian daripada kepada pasangan yang sahnya.
Kamu bisa merasakan bagaimana sedihnya ibumu saat pasangannya mendua, apa kamu tidak bisa merasakan bagaimana perasaan wanita yang kamu goda pasangannya, " sahut suamiku dengan ketus.
Nina sepertinya terkejut mendengar ucapan kak Anggara. Dia memandang lekat wajah suamiku kemudian memandang kearahku.
"Iya yah… kenapa aku sama sekali tidak merasa bersalah kepadamu. Saat itu aku merasa kamulah yang salah, karena dengan pengorbananku untuk Andrea yang begitu besar. Cintanya padamu tidak berubah. Dia seperti telah terpikat padamu tanpa ilmu pemikat. Aku merasa kamu wanita yang sangat culas padahal aku juga wanita yang culas, he.. he, " ucap Nina terkekeh
Ucapan Nina justru membuatku merasa hidup ini lucu. Tapi itu sekarang saat aku lagi merasakan betapa bahagia datang tepat pada waktunya. Dulu saat pertama aku menyadari kalau aku telah dikhianati dan di bohongi mentah-mentah oleh Andrea, hatiku begitu sakit seolah akulah orang yang paling menderita.
"Terus bagaimana sekarang hubunganmu dengan Jhon? "tanyaku pada Nina lagi.
Setelah Jhon mengetahui kalau Nina dan Andrea sudah bercerai. Lelaki yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran itu terus mendekati Nina. Menurut Nina dia sangat sayang dan begitu perhatian pada bayi cantiknya.
"Berulang kali dia mengajakku menikah, dia berjanji akan menjadi papa sambung yang baik buat Rena, kulihat dia juga sangat menyayangi Rena. Tapi aku masih ragu, aku masih trauma dengan pernikahan," tambah Nina.
Aku membelai pundak Nina, berusaha mengerti apa yang senantiasa menjadi beban batinnya.
"Kalau menurut aku sih, sebaiknya kamu pertimbangkan niat baik Jhon. Karena menurut kak Anggara Jhon adalah lelaki yang baik, tidak gampang terpengaruh hasutan orang lain. Setahuku dia begitu mencintaimu. Makanya dia rela masuk penjara demi membalas dendammu.
Ingat Nina mencari lelaki baik itu tidak gambang, jadi selagi ada lelaki baik seperti Jhon, janganlah kamu Sia-siakan. Memang sih pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran tidaklah pekerjaan yang baik dan halal.
Tapi kamu bisa ajukan syarat, kalau dia mau menjadi suamimu sebaiknya tinggalkan pekerjaan haram itu. Toh buatmu uang bukanlah masalah. Kamu punya usaha yang mumpuni, kamu bisa bimbing dia menjadi pebisnis handal seperti yang kamu mau.
Menurutku dia pasti mau melakukan apa saja asalkan bisa hidup bersamamu. Dari situ kamu punya kesempatan menjadikan dia lelaki baik, penyayang, perkasa dan tahan bila dibanting," ujarku sembari tersenyum, namun Nina justru tertawa.
"Kamu benar, lebih baik aku menikah dengan lelaki miskin dan mungkin tidak berpendidikan seperti Jhon, tapi jelas-jelas mencintaiku," jawab Nina.
Saat kami sedang asyik mengobrol terdengar ketukan pintu disertai ucapan salam. Seorang wanita setengah baya yang diperkenalkan oleh Jhon bernama mbah Karsem datang menenteng minyak urut.
"Coba dibawa sini nduk anakmu, biar si mbah urut. Mungkin dia kecapean, anak seumuran itu memang lagi lincah-lincahnya sehingga terkadang sering kesleo," ujar mbah Karsem. Tangannya dengan cekatan mengambil alih Rena yang ada dipangkuan Nina. Mbah Karsem perlahan mengurut Rena.
Rena terlihat tenang saat diurut. Sepertinya dia mulai mengantuk. Namun disaat dia diurut bagian pinggangnya. Rena langsung menjerit kesakitan.
"Rupanya kamu kesleo disini toh nduk. Sabar ya….jangan menangis. Biar si mbah urut dulu biar badanmu jadi enak, supaya tidurnya nyenyak. Tidak menyusahkan mama kamu lagi ya nduk…"
Mbah Karsem terus menenangkan Rena dengan tutur kata yang lembut, hingga bayi itu tertidur. Setelah setengah jam kemudian mbah karsem telah selesai mengurut Rena.
"Tuh Jhon… anakmu sudah tertidur pulas, sepertinya dia sudah merasa enakan setelah diurut sama si mbah.
"Anak?…anak darimana mbah, si Jhon aja belum tahu bagaimana caranya membuat anak, jadi mana mungkin dia punya anak. Bayi itu anaknya Nina sama Andrea, lelaki begajulan yang sukanya memanfaatkan wanita demi lembaran uang," sahut kak Anggara spontan. Suamiku bicara dengan nada tinggi dan dengan muka dingin tanpa ekspresi.
Aku langsung menegur suamiku agar jangan bicara terlalu vulgar, namun sepertinya dia tak perduli. Tingkah menyebalkannya sepertinya kambuh lagi.
"Aku sudah menganggap Rena seperti anakku sendiri bos Anggara. Bukankah ucapan itu adalah doa," sahut Jhon membela diri.
Mendengar pembelaan Jhon suamiku justru mendengus keras.
"Ya asal kamu jangan menganggap Nina sudah seperti istrimu sendiri, nanti seenaknya saja kamu menyentuhnya, bisa-bisa nanti lahirlah adiknya Rena yang tanpa nasab" kali ini sepertinya kak Anggara tersenyum meledek Jhon.
"Jangan asal bicara kak, ingat! Aku ini lagi hamil," tegurku.
"Amit-amit jabang bayiii"
Ucap kak Anggara sembari mengelus perutku beberapa kali. Heran juga aku. Sama suamiku dari tadi bicaranya kok menyebalkan terus.
"Ya mana mungkin Nina mau aku anggap seperti istriku sendiri. Aku sadarlah siapa diri ini, " sahutnya seraya terkekeh.
"Tapi kalau aku lihat dari bentuk wajah kalian, sepertinya kok kalian ini berjodoh, nanti si mbah doakan semoga kalian menjadi sepasang suami istri yang selalu bahagia," ujar mbah karsem, beliau mengangkat Rena yang sudah tertidur lalu memindahkannya untuk dibaringkan diatas ranjang bayi yang ada diruang tengah.
"Masa mbah, ayo Nina diterima saja, jangan terlalu banyak mikir, kesempatan biasanya hanya datang satu kali lho, kamu juga Jhon, kalau memang kamu sungguh-sungguh ingin hidup berumah tangga lebih baik kamu tinggalkan pekerjaanmu sebagai pembunuh bayaran yang sangat beresiko itu.
Kasian anak dan istrimu, carilah pekerjaan yang bisa membuat istri dan anakmu bangga Jhon," kak Anggara menambahkan.
"Ngapain susah-susah cari kerja, aku bisa kok memberinya posisi pekerjaan yang bagus dikantorku, asalkan dia mau belajar menekuni bidang pekerjaan yang yang aku berikan nanti"
Mendengar ucapan Nina, sontak semua yang ada situ tawanya pecah, bahkan aku sampai terduduk untuk menahan air kencing agar tidak merembes keluar.
******
dan andrea segera mampus
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪