Dari Nona Muda Menjadi Putri Sempurna

.

.

.

.

.

.

.

.

.

semua terasa serba panas....

Tak ada yang bergeming,setelah pernyataan dari sang putri yang mengusir secara langsung mereka semua dari kediaman anggrek.Tak terkecuali sang kaisar, tak ada yang seberani itu. Bahkan belum pernah ada,,walau permaisuri terdahulu sekali pun.

Keberanian seperti apa yang dimiliki

sang putri,yang dulu penakut berubah menjadi pemberani..

tidak ,keberanian tidak cukup untuk melambang kan sang putri.antara tidak takut mati atau sang putri kerasukan roh di hutan kematian.

putri yang dulu terkenal buruk rupa,sekarang berubah bagai bidadari.

Kaisar tampa berkata apa pun langsung melangkah meninggal kan kediaman,semua menunduk hormat .Di wajah mereka terpancar rasa tak percaya,kaget dan bingung.

putra mahkota xian mengerut kan kening nya seraya berguman didalam hati "" apa pun yang dipikir kan yang mulia ayahnda, ini bukan suatu hal yang baik baik saja.""

pangeran kedua dan pangeran ketiga mengikuti kaisar xuiren keluar kediaman dengan wajah bingung,namun tersirat emosi disana.

alia mengkerut,rahang kokoh yang terlihat mengeras..

""Kalian tidak ingin pergi dari sini ?

tanya nya sinis sambil melirik putra mahkota dan sang panglima huang.

""Apa perlu ku seret untuk menunjuk kan pintu ?"

""quin er !!!""bentak putra mahkota xian.

""urusan kita belum selesai,kita harus bicara"" sambung nya lagi.

quen..menatap kedua laki laki itu dengan malas,tidak ada tatapan memuja seperti sebelum nya.Dan itu bisa terlihat dengan jelas di mata panglima huang.

""yang mana sifat asli mu tuan putri,aku merasa bingung.Siapa dirimu sebenar ya.Dulu kau bahkan tidak berani menatap kaisar,bahkan ketika bertemu dirimu bahkan selalu bersembunyi.wajah mu yang tak pernah dirias,pakaian yang kumuh..

Tapi apa ini yang dihadapan ku,apakah diri mu sengaja menyembunyikan jati diri mu""

Guman panglima huang didalam hati sambil menatap putri quen..

Deggg...

tatapan quen dan panglima huang beradu,tatapan dingin sedingin salju.kelam seperti malam,tajam seperti pedang yang kapan saja siaga untuk menghabisi..

""Aku sangat lelah saat ini,jika ingin berbicara..masih ada lain waktu,jika diri ku masih bernafas esok hari..""

ucap nya sambil melihat keadaan yuxi yang masih pinsan di pelukan xio.

""Pengawal..."

panggil nya

"hamba memberi hormat tuan putri"

"panggil tabib istana kesini,dari tadi orang orang selalu mengoceh hal yang tak penting.Teman ku dibiarkan begini seharian"

putra mahkota dan panglima huang mengedut kan pelipis nya.

Teman..sejak kapan seorang pelayan berubah menjadi teman.

pelayan tetap lah pelayan..

""Quen er?

tidak kah kita perlu melurus kan semua hal yang telah terjadi?""

ucap putra mahkota lagi.

tampa melihat quen mengucap kan titah mutlak nya,yang membuat semua nya bungkam..

""urusan hari ini telah berakhir putra mahkota,silakan pergi sebelum lebih banyak darah yang berceceran.""

""quen er !!!....

wajah lesu terlihat dari tatapan sang putra mahkota.

panglima huang berjalan mendekati sang sahabat sekaligus atasan nya putra mahkota lian.

""Mari yang mulia,seperti nya tuan putri terlalu lelah.kita harus membiarkan nya istirahat,nanti kita kembali lagi"

ucap nya.

putra mahkota lian menatap sang adik dengan tatapan yang sulit untuk diungkap kan,sedang kan orang yang ditatap hanya menunjuk kan wajah acuh nya.

""pengawal...antar kedua orang terhormat ini keluar dari kediaman ku.kalau perlu,seret mereka semua."

para pengawal bergegas setelah mendengar perintah dari sang majikan,tidak ada siapa pun yang mereka takuti selain sang majikan.

bahkan kaisar sekali pun,setelah perubahan yang terjadi pada diri sang putri,mereka bertekad ..majikan mereka diatas segala nya.kesetiaan mereka tiada tara.

kedua orang tersebut hanya bisa memasang wajah bingung tampa bisa berbuat apa pun.

para pengawal menunduk hormat,sambil menunjuk kan jalan keluar.

kedua pria tampan nan datar tersebut hanya bisa menghela nafas kasar.

setelah kedua nya keluar,bersamaan itu pula tiba tabib istana setelah diumum kan kedatangan nya.

sang tabib tampak serius memeriksa kondisi yuxi,wajah cemas lebih terlihat diwajah tua nya .hal itu memancing putri quen untuk bertanya.

""Bagaimana kondisi yuxi paman..?"

sang tabib terlihat terkejut dengan sapaan asing tersebut,ini kedua kali nya dia terlihat terkejut.pertama saat diri nya melihat wajah sang putri yang sangat cantik dan darah yang berceceran dimana mana,sekarang sapaan yang tidak pernah dia dengar dari penguasa kerajaan selama dia menjadi tabib istana.

""Am..ampun yang mulia putri ,kondisi gadis ini ba.. baik baik saja.""

dengan suara terbata bata dia berusaha menjelas kan.

tidak tahu perasaan seperti apa ini,wajah cantik itu begitu terasa mengancam.

putri quen melirik yuxi,lalu melirik sang tabib.

""Apa diri mu yakin paman ?"

sadar dengan lirikan sang putri,tabib tersebut kembali berucap.

""dia hanya sedikit terguncang,tulang rahang nya hanya sedikit bergeser putri."

""Hanya sedikit bergeser ??"

Tanya nya dengan wajah polos,namun seketika berubah menjadi seperti dewi kematian.

bugghhhh...

"sebuah pukulan diwajah sang tabib membuat para pelayan putri quen berteriak sangking terkejut.

""Akh...ap...apa yang kau lakukan putri,, ka..kau berani memukuli tabib kekaisaran.""

tanya nya terkejut,darah segar menetes dari. sudut bibir nya.pukulan sang putri tidak main main,bahkan sangat kuat seperti seorang kesatria.

""Hei..apa salah ku,aku hanya menunjukkan hal yang diri mu katakan tadi terhadap teman ku.

bukan kah ini hanya sedikit bergeser?""

ucap nya sambil memegang rahang sang tabib dengan keras.

""Agh.....

teriakan kesakitan terdengar dari bibir sang tabib.

""bagaimana keadaan teman ku paman?"

tanya nya lagi dengan suara sangat lembut,tapi itu malah membuat semua orang semakin ngeri.

""se..se..sebenarnya...

.

.

.

.

.

.

.

bersambung...

note:maaf banget ya all,author lagi bener2 sibuk ama hal dunia nyata.karna usaha yang baru author rintis,,,mohon maaf ya semua.tapi diusaha kan tetap up,makasi untuk yang uda setia membaca..😘😘😘