Aku yang dikhianati sahabat dan suamiku kembali ke masa lalu. Aku tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan mereka lagi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29(Pov Dinda)
Leo menghentikan motornya tepat di depan pagar rumahku. Aku segera turun.
"Makasih ya, karena sudah mengantarku pulang."
"Iya sama-sama. Aku balik dulu."
"Hati-hati." Leo tersenyum mendengar ucapanku. Setelah itu dia membawa motornya pergi. Aku segera masuk ke dalam rumah.
"Siang ma." Aku mendekati mama sambil mencium kedua pipinya dengan manja.
"Kenapa kamu pulang terlambat?"
"Hari ini aku piket kelas, makanya aku pulang terlambat."
"Sama siapa tadi? Memangnya pak Jodi nggak menjemput mu?"
"Aku yang suruh pak Jodi nggak usah jemput. Lagian aku nggak mungkin tolak ajakan temanku. Saat ku telepon pun pak Jodi masih di kantor. Ya sudah ma, aku ke kamar dulu."
Aku naik melewati anak tangga dan berjalan menuju kamar.
Aktivitas yang seperti biasa kulakukan. Ganti baju, turun makan, lalu naik kembali ke kamar. Nggak ada yang spesial dari itu semua. Mungkin semua orang akan bosan melakukan aktivitas yang sama setiap harinya. Aku memeriksa isi handphone siapa tahu ada pesan dari Loly dan Sita.
"Eh, grup apa ini?" Aku di tambahkan ke dalam grup yang sepertinya baru di buat. Siapa yang memasukkan ku. Setelah ku teliti semua anggota grupnya ternyata itu teman-teman kelasku.
Tiittt...Tiittt
Notifikasi pesan masuk dari mereka terus berdatangan.
Melati: Hai teman-teman
Sita: siang teman-teman
Edo: Ini grup apaan?
Loly: Grup kelas kita lah
Jaka: siapa yang admin woe
Loly: Aku meminta ketua kelas membuat grup untuk kita biar seru
Kenan: (photo lucu)
Sarah(ketua kelas) :Buat grup bukan untuk main-main ya
Jaka: adminnya siapa?
Melati: baca di atas
Dahlia: ketua kelas
Amar: Halo
Sita: selamat bergabung
Rizki: Eh aku simpan nomor kalian ya
Sintia: Untuk cowok-cowok pada tenang napa?
Kenan: Kenapa jadi salah cowok-cowok
Dimas: Grup baru nih? Adminnya siapa aja? Mau gabung jadi adminnya juga.
Loly: ketua kelasnya yang admin sama aku
Panji: ribut
Surya: memori ku penuh
Sarah(ketua kelas) : jangan kirim yang aneh-aneh
Joy: Nggak nyambung semua
Sarah(ketua kelas): Kalian bisa tenang nggak kalau nggak saya hapus nih grup
Jaka: eh jangan
Kenan: ampun boz🙏
Sita: Jangan ketua kelas
Loly: Tuh ketua kelas ngamuk makanya jangan ribut
Sarah(ketua kelas): Grup ini hanya untuk tanya tugas dan kirim soal atau mungkin jika kalian kesusahan buat ngerjain soal bisa tanya lewat grup. Kita bisa saling sharing.
Aku tertawa membaca isi chat anak-anak di dalam grup. Malah pada ribut dan memenuhi isi chatan. Apalagi anak-anak nakal itu, mereka mulai bertindak sesuka hati.
Selang berapa detik, sebuah nomor baru mengirim ku pesan. Aku membuka untuk mencari tahu siapa orang nya tapi dia tidak memasang foto profil.
Unknown: Hai
Aku: Hai, siapa ya?
Unknown: Ini aku Leo. Maaf ya aku ngambil nomor kamu lewat grup.
Aku: Oh Leo....Nggak apa-apa.
Aku lalu menyimpan nomornya dan diganti dengan nama Leo.
Leo: Lagi buat apa?
Aku: Lagi baring nih
Leo: Kenapa nggak ngumpul di lapak sebelah
Aku: Malas, pada nggak nyambung semua.
Leo: Iya...Mereka ribut sekali, dan kenan juga ngirim foto yang aneh-aneh
Aku: Mereka nggak tahu ngamuknya ketua kelas bagaimana.
Leo: Iya.. hahaha.
Leo: Ganggu ya?
Aku: Nggak kok. Justru aku lagi bosan nggak tahu mau ngapain.
Leo: Kukira aku gangguin kamu
Aku: Nggak kok, santai saja...
Selama di kamar itu, aku menghabiskan waktu dengan chatan sama Leo dan anak-anak Lain, bahkan sampai lupa waktu. Tapi aku merasa senang, seenggaknya hal ini bisa membantu menghilangkan kejenuan ku yang hanya berbaring di kamar.
Keesokan harinya saat pelajaran penjas akan dimulai.
"Aduh aku lupa membawa kostum olahraga." Benar-benar sial hari ini. Kenapa pakai acara lupa segala. Anak-anak lain sudah pada ganti sedangkan aku masih bingung harus meminjam pada siapa.
"Dinda, ayo cepat anak-anak lain sudah pada ke lapangan semua." Panggil Loly yang berdiri depan pintu kelas menunggu ku bersama Sita yang masih ganti.
"Kalian punya kostum lebih nggak di loker?"
"Kamu lupa ya? Kami berdua cuman punya satu saja." Jawab Loly.
"Kamu tunggu di sini, kami akan tanya sama anak-anak lain."
Aku menunggu Loly dan Sita di ruang kelas seorang diri. Dari kaca jendela aku bisa melihat anak-anak cowok bermain bola kaki dan anak cewek membentuk kelompok bermain bola voli meskipun Pak Bima guru olahraga belum datang. Dari kejauhan juga aku melihat Loly dan Sita berlari ke arah mereka dan bertanya kepada mereka satu persatu mungkin tentang kostum yang lebih.
"Kamu nggak keluar?" Leo muncul dari arah pintu.
"Kostum ku ketinggalan. Aku lupa menaruhnya di dalam tas."
Leo berjalan ke mejanya. Ia mengambil sesuatu dari laci meja dan menyerahkan padaku.
"Pakai punyaku saja," aku tertegun mendengar perkataan nya itu.
ansk perempuan klu pacaran RUSAKKKK.