Di Khianati Suami Kere Di Nikahi Konglomerat

Amira menatap Adam dengan tatapan marah karena sudah menuduh yang tidak-tidak tentang suaminya,dia merasa heran dengan sikap majikan laki-lakinya bukannya GeEr tapi dia merasa sifat majikannya kepadanya sedikit berbeda dengan pelayan lainnya.

📞 Sayang kamu masih disana?

📞 Iya sayang aku masih disini,aku mendengar kata-katamu.

📞 Sayang bisa tidak besok aku minta tolong kirim uang untukku,aku butuh uang tiga juta_

📞 Bukannya besok kamu gajian ya sayang.

Amira merasa malu kepada Adam yang terus mengawasinya,dia jengkel dengan suaminya yang menghubunginya hannya karena dia butuh uang.

📞 Sudah ya mas,aku sudah mengantuk besok aku akan kirim semua yang kamu minta.

Amira langsung memutuskan sambungan teleponnya,hatinya sangat kesal dengan suaminya sudah lama tidak menghubunginya sekali dia menghubunginya hanya untuk minta uang darinya.

"Bagaimana,benar apa yang aku katakan,suami mu hannya membutuhkan uang dari mu,kamu sempat bahagia karena suami mu menggoda mu bahkan mengingatkan hal romantis yang pernah kalian lalui?" Ucap Adam.

"Bukan urusan tuan,dia meminta uang kepadaku itu karena dia menganggap ku masih istrinya,tidak mungkin dia minta uang dari wanita lain."Ucap Amira.Dia berlari naik ke balkon tempat dimana dia selalu membuang rasa sepi di hatinya.

Amira menagis sesampainya disana,dia meluapkan segala emosi dan kesedihan dihatinya.Sudah dua bulan dia tinggal di Jakarta selama itu pula dia jujur dan percaya kepada suaminya.

Amira merasa Dimas suaminya sudah banyak berubah,dia yakin kalau suaminya itu sudah tidak setia kepdanya.

"Aku yakin mas,kamu sudah menduakan cintaku,bagaimana bisa kamu menghubungi aku disaat kamu butuh uang saja."Ucapnya.Amira menyeka air mata yang membasahi wajahnya.

Selama ini dia selalu menjaga hati dan sikapnya di hadapan siapa pun, dia tidak ingin menjadi wanita kotor yang menduakan suaminya.

"Kenapa kamu harus lari kesini,kamu malu kalau tebakan ku benar,aku juga seorang pria,dan aku tidak akan bisa jauh dari istriku." Ucap Adam.Amira membalikan tubuhnya dan menatap Adam yang sudah berdiri di belakangnya.

"Aku minta maaf tuan,untuk saat ini aku ingin sendiri." Ucap Amira lalu dia pergi meninggalkan Adam di tempat itu.Perih sekali hati Adam saat melihat wanita yang dia cintai menangis karena pria lain.

Adam tidak berniat memberi tahu semua rahasia suaminya dia tidak ingin menjadi duri di antara mereka berdua sekali pun Amira wanita yang istimewa dihatinya yang bisa membuatnya hidup kembali.

*****

Ini hari pertama Dimas bekerja setelah cuti satu Minggu,dia bekerja dengan sangat semangat karena hari ini dia gajian.Sore harinya dia menerima amplop gajinya lalu dia memasukkan gajinya ke dalam tasnya.

"Kapan ya gaji ku naik,tanggungan semakin banyak tapi gaji itu-itu saja." Ucapnya nya dalam hati.Dimas segera pulang ke rumah istrinya disana dia di sambut dengan sangat romantis.

"Sayang....Kamu sudah pulang,aku sudah membuatkan kopi untukmu." Ucap Safira sambil membawa kopi untuk suaminya.Dia sudah tidak sabar menunggu gaji suaminya,dia tidak akan pernah lupa kalau hari ini adalah tanggal gajian suaminya.

"Mas...Mana gaji kamu,hari ini kamu gajian kan,sini aku ingin membayar semua kebutuhan rumah kita." Ucap Safira dia langsung mengambil tas suaminya dan mengambil amplop gaji Dimas.

"Safira itu bukan untukmu semua,ibuku makan apa kalau kamu ambil semua,adikku dan kedua keponakanku makan apa!!"

"Aku tidak peduli, Ibu kan masih ada suami,jadi kamu tidak perlu membiayai kehidupan ibumu,sementara adik mu,suruh dia balik sama suaminya biar suaminya yang membiayainya dia dan kedua anaknya." Ucap Safira tampa memikirkan perasaanya.Dimas sangat marah dengan kata-kata istri sirinya,dia menarik napas berat lalu mengelus dadanya berusaha sabar menghadapi sikap istrinya yang kedua.

Dimas pamit pulang ke rumah ibunya, Safira sebenarnya tidak suka melihat suaminya yang sering pulang kerumah orang tuanya tapi dia merasa tidak enak jika melarangnya sekarang.

"Mas kamu harus bisa menjadi milikku seutuhnya,buang keluarga mu yang benalu,aku tidak suka keluarga benalu." Ucapnya dalam hati saat melihat mobil suaminya yang sudah menghilang.

Safira mengambil beberapa lembar dari dalam amplop lalu dia pergi makan dengan anaknya diluar,dia memakai uang suaminya untuk belanja banyak cemilan dan juga makanan mereka malam ini.

Dimas pulang kerumahnya,untung tadi dia sudah menyimpan satu juta untuk ibunya, itu bonusnya bulan kemarin semua gajinya lansung diambil oleh istrinya.

"Mana gaji sama amplopnya!!" Maya merogoh kantong pakaian Dimas,Dimas lansung mengambil uang dari celananya lalu dia berikan kepada ibunya.

"Berapa ini? satu juta kemana semua uang mu,istrimu mengambilnya?"

"Tidak ma,hari ini kami belum gajian ini hannya sebagian saja sisanya mungkin Minggu depan." Ucap Dimas berbohong.Tidak ingin banyak pertanyaan dari ibunya dia langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu.

Dimas merebahkan tubuhnya di atas ranjang usang miliknya dan juga milik istrinya Amira.Sesaat dia merindukan istrinya Amira,wanita yang tidak kalah cantik dari Safira tapi dia tidak banyak menuntut bahkan dia sangat menghormati orang tuanya.

"Sepertinya aku terlalu naif menjadikan dia istri,untuk apa aku menikah dengannya,dia banyak uang dan usaha besar tapi dia masih mengharapkan gaji ku yang tidak seberapa.Bahkan ibuku saja tidak di ijinkan datang ke tokonya,apa aku menikah dengannya untuk dijadikan budak menafkahi anak orang lain." Ucapnya dalam hati penuh penyesalan.

Malam ini dia kembali tidur di rumah ibunya, dia malas melihat Safira yang tega mengambil semua gajinya bahkan tidak meninggalkan uang untuknya.

Pada saat Dimas beranjak dari tempat tidurnya dia melihat Poto pernikahannya dengan Amira satu tahun yang lalu,pernikahan mereka begitu sempurna,bahkan Amira sabar mendampinginya di saat ibunya yang begitu kejam kepadanya.

"Amira maafkan aku,aku sudah mengkhianati pernikahan yang suci,seharunya aku tidak melakukan semua ini,tidak membohongimu." Ucap Dimas dalam hati penuh penyesalan.

💗💗💗bersambung 💗💗💗