Tentang seorang pria yang tidak diperlakukan adil oleh ayahnya. Tapi dia bisa membuktikan bahwa dia bisa sukses tanpa mengandalkan kekayaan orang tua, sayangnya dia harus kembali jatuh ketika wanita yang dia cintai pergi begitu saja tanpa adanya alasan, membuat dia menjadi casanova.
Suatu hari dia mengalami nasib sial sehingga dia harus menikah dengan seorang gadis yang tak dia cintai, dan membuat dia menjadi menantu yang sama sekali tidak diharapkan oleh mertuanya, seakan memandang rendah pada profesinya sebagai seorang aktor.
Dan Morgan akan membuktikan bahwa dia adalah seorang pria yang patut dibanggakan, terlepas dengan semua masa lalunya yang kelam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Sembilan
Waktu tak terasa sudah mulai malam.
Morgan, Zhoya, dan Darwin makan bersama di restoran itu, mereka sengaja membeli secara online.
"Kira-kira kapan restoran ini di buka?" tanya Morgan, sambil makan.
"Minggu depan. Aku harus merekrut dulu pegawai kak." jawab Zhoya, mungkin saking capeknya dia makan banyak.
"Kalau butuh apa-apa hubungi aku saja. Aku akan selalu ada untuk kamu." Darwin mengatakan dengan penuh harap, dia sangat senang jika Zhoya mau meminta bantuan padanya.
Namun entah mengapa Morgan sangat kesal mendengarnya.
"Emm... oh iya kak." Zhoya menganggukan kepala.
"Jangan sungkan padaku, karena aku adalah calon suami kamu." Darwin menegaskan kata itu, sambil menatap pada Morgan.
Morgan memilih diam saja, fokus dengan makannya.
Setelah selesai makan, Morgan dan Darwin membereskan kembali bagian depan restoran, agar terlihat menarik, sementara Zhoya membereskan ruangan khusus untuknya nanti. Dia duduk di kursi CEO itu sambil tersenyum membayangkan bagaimana nanti jika restorannya resmi di buka, rasanya tak sabar menantikan semua itu.
Sampai Zhoya tidak sengaja ketiduran disana, mungkin karena kelelahan.
Sementara Morgan dan Darwin sudah selesai membereskan semuanya. Darwin melihat arlojinya, rupanya sudah jam 9 malam, dia harus pulang, karena itu dia harus berpamitan pada Zhoya.
Darwin masuk ke ruangan CEO itu, "Zhoy..."
Darwin terdiam menatap Zhoya yang sudah tertidur, walaupun dalam keadaan tidur, gadis itu masih terlihat cantik, bagaimana dia tidak gelisah tiap malam, dia takut Morgan menyentuh Zhoya.
Darwin berjalan mendekati Zhoya, rasanya tak bisa menahan dirinya, dia ingin mencium bibir gadis itu, lalu perlahan mencondongkan wajahnya.
Darwin kaget tiba-tiba Morgan menarik bajunya sehingga dia gagal mencium Zhoya, Morgan membawa Darwin keluar dari ruangan itu dengan penuh amarah, saat itu Morgan sengaja mengikuti Darwin.
"Apa yang ingin kamu lakukan pada istri aku heuh?" bentak Morgan.
Darwin tersenyum sinis, "Istri? Kamu lupa ya kalau pernikahan kalian itu hanya sandiwara?"
"Iya aku tau pernikahan kami hanya sandiwara, tapi jangan lah kamu menodai pernikahan kami. Kamu harus sabar menunggu saatnya tiba aku dan Zhoya bercerai dulu, setelah aku gak peduli kamu dan Zhoya mau ngapain juga."
Darwin malah tertawa, membuat Morgan menatapnya penuh rasa heran.
"Jangan sok suci kamu, kamu pikir aku tidak tau bagaimana masa lalu kamu. Aku tau bagaimana bejatnya seorang Morgan Xavier."
Morgan malah pura-pura tersenyum, "Aku memang brengsek, aku memang bejat. Tapi kamu gak bisa memandang rendah aku seperti itu. Apa kamu yakin diri kamu suci juga? Kamu pria baik-baik?"
Darwin terdiam, wajahnya memerah saat diberikan pertanyaan seperti itu oleh Morgan. Dia jadi teringat kejadian 4 tahun yang lalu. Darwin memilih pergi begitu saja.
Morgan hanya bisa menghela nafas, coba saja kalau dia tidak keburu datang. Mungkin Darwin akan berhasil mencium Zhoya.
"Kak Darwin, sudah pulang kak?" tiba-tiba terdengar suara Zhoya, rupanya Zhoya hanya ketiduran sebentar. Dia sama sekali tidak tau kalau Morgan dengan Darwin habis bertengkar.
"Kamu itu cewek lho, bisa tidak jangan tidur sembarangan?" Morgan malah membentaknya.
Zhoya tidak mengerti mengapa Morgan tiba-tiba marah padanya, "Ya maaf, aku capek banget kak. Makanya aku ketiduran. Tapi jangan marah-marah begitu lah."
"Ya sudah, cepat kita pulang. Ada yang ingin aku kenalkan sama kamu."
"Siapa kak?"
Morgan tak ingin menjawabnya, dia masih kesal dengan kejadian tadi, dia pergi begitu saja ke luar dari restoran itu. "Aku tunggu di mobil."
"Ishhh... kenapa tuh orang." Zhoya tidak mengerti mengapa Morgan malah marah-marah tidak jelas padanya cuma hanya karena dia ketiduran.
...****************...
...Novel yang di plagiat di F**** itu sepertinya sudah menghilang, saya sangat berterimakasih kepada semuanya atas do'a dan dukungannya 🙏...
𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘪 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘢²𝘪𝘯
𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘰𝘤𝘪𝘭 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘩
emang enak vin