NovelToon NovelToon
Pesona Di Balik Cadar Istri CEO Arogant

Pesona Di Balik Cadar Istri CEO Arogant

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:116.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Sudaryanti

Shanum adalah seorang gadis desa yang di besarkan di keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai seorang OB di sebuah perusahaan terbesar di kota Metropolitan. Karena kecerdasan yang di miliki Shanum ia selalu mendapatkan beasiswa hingga ke Perguruan Tinggi. Namun sayang semua yang ia dapat tidaklah cuma-cuma. Di balik Beasiswa yang di dapat Shanum ternyata ada niat terselubung dari sang Donatur. Yaitu ingin menjodohkan sang Putra dengan Shanum padahal Putranya sudah memiliki Istri. Apakah Shanum bersiap menerima perjodohan itu! Dan Apakah Shanum akan bahagia jika dia di poligami??? Ikuti terus ceritanya.... Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Sudaryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27.

Setelah Shanum turun dari mobil, Bisma masih tetap bertahan disana ia menatap punggung istri kecilnya itu. sampai bayangan tubuh Shanum menghilang, Namun, dalam hati Bisma terasa ada keraguan yang mengganggu, kala ia melihat Doni yang menghampiri Shanum. Di depan pintu masuk UGD. Bisma merasa gelisah dan ingin mencari tahu kebenaran di balik kedekatan yang terlihat akrab itu.

Saat sampai di depan pintu masuk ruang UGD tiba-tiba Doni muncul dan menyapa Shanum. Kini keduanya tampak seperti sedang mengobrol akrab. Membuat hati Bisma terasa panas. Rasa cemburu mulai menyelimuti pikiran Bisma, apakah perasaan ini hanya paranoia atau memang ada sesuatu yang sebenarnya terjadi di antara mereka? Bisma merasa perlu menghadapi Shanum dan Doni untuk mendapatkan kejelasan dan menyelesaikan kegalauan yang merayap di hatinya.

"Sebenarnya ada hubungan apa di antara mereka berdua? Kenapa sepertinya keliatan akrab sekali. Ternyata semua perempuan itu sama. Sangat pintar menggoda laki-laki." monolog Bisma.

"Sepertinya kita tidak jadi ke kantor Zam. Saya mau disini saja." ucap Bisma. Saya akan meriksa laporan Rumah sakit ini. Karena minggu depan Opa akan pulang." Ucap Bisma, kemudian Azam pun memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus para petinggi.

Dengan di bantu Azam, Bisma pun turun dari mobil. Lalu kedua pria itu naik ke lantai atas menggunakan lift khusus petinggi rumah sakit.

Sampainya di ruang Direktur, Bisma pun langsung masuk. Sebenarnya Bisma sudah diminta oleh Opanya untuk memimpin rumah sakit ini, tapi Bisma belum menyanggupinya. karena perusahaan yang ia dirikan, saat ini masih butuh perhatian khusus untuk berkembang.

Saat ini hati Bisma sedang gelisah. Moodnya sedang tidak baik-baik saja.

"Bagaimana perkembangan tentang penyelidikan yang saya minta waktu itu Zam? Apakah sudah ada titik terangnya!" tanya Bisma ketika ia sudah duduk di kursi kebesarannya.

"Sepertinya ada yang janggal dengan proyek mall baru kita Bos. Katanya sempat mangkrak karena tidak ada dana yang cair." Azam menyampaikan berita itu dengan hati-hati. Karena ia tau mood bosnya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Benar-benar keterlaluan si Rino . Beran-beraninya di korupsi uang perusahaan." kesal Bisma.

"Kumpulkan semua bukti tentang kejahatan Rino. Nanti setelah semua bukti terkumpul baru kita bertindak." ucapnya lagi.

"Baiklah, Bos."

"Dan satu lagi, tolong usut tragedi kecelakaan yang menimpaku, aku rasa seperti ada yang janggal." perintahkan Bisma.

Setelah berbicara dengan Azam, Bisma pun melanjutkan kembali pekerjaannya. Saat Azam akan keluar dari ruangan Bisma. Ia pun memanggil Azam

"Oh ya Zam. Kamu tolong ke ruangan UGD, sampai kan pada Shanum untuk menemani ku makan siang di ruangan ini." titah Bisma.

Azam pun mengangguk, menandakan ia akan mengikuti perintah atasannya. Setelah tak ada lagi interupsi dari Bisma, Azam pun meninggalkan ruangan itu. Sebelum Azam meninggalkan rumah saki, tak lupa ia mampir ke ruangan UGD ia untuk menyampaikan pesan Bisma pada Shanum.

Shanum yang sedang memeriksa keadaan pasien, tiba-tiba merasa ada yang mengganggunya. Ia merasa seperti ada seseorang yang memperhatikannya. Setelah selesai dengan pemeriksaan, Shanum melangkah keluar dari ruangan UGD dan melihat Azam yang berdiri di sana menunggunya.

"Mas, Azam kok ada disini? Mas Bisma mana? Tanya Shanum yang celingak celinguk mencari sosok suaminya. " Apa Mas Azam butuh sesuatu atau Ada yang bisa saya bantu, ?"tanya Shanum ramah.

Azam tersenyum, "Bos Bisma berpesan, beliau meminta Non Shanum untuk makan siang di ruangannya di rumah sakit ini. Tempatnya ada di lantainya paling atas. Nanti Nona bisa langsung saja menuju kesana." ucap Azam.

"Apa Mas Bisma ada di rumah sakit ini?" Tanya Shanum.

"Iya Non, beliau ada di rumah sakit ini." ucap Azam.

"Baiklah, nanti setelah saya mengecek keadaan pasien disini saya akan menyusul kesana." ucap Shanum.

Shanum merasa senang, sekaligus penasaran. Kenapa Suaminya Masih berada di rumah sakit ini. Usai memeriksa kondisi para pasien, Shanum pun mengikuti Azam ke ruangan Bisma untuk makan siang bersama.

Keduanya menaiki lift khusus hingga ke lantai paling atas. Shanum sedikit pun bingung. Kenapa Bisa sang suami berada di ruang Direktur. Saat tiba di lantai atas, ia langsung berjalan menuju ruangan yang di tunjukkan oleh Azam.

Tok...

Tok...

Tok..

"Masuk," terdengar sahutan dari dalam. Kemudian Shanum pun membuka pintu ruangan tersebut. Di ruangan itu Bisma tampak sibuk dengan berbagai dokumen dan laporan.

"Assalamu'alaikum, Mas." Shanum mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam," jawab Bisma menatap Shanum sekilas.

"Ternyata kamu sudah sampai sini." ucapnya dengan nada dingin.

Bisma meletakkan laporan yang ada di tangannya. Lalu ia berpindah duduk di kursi rodanya, kemudian menghampiri Shanum dengan mendorong kursi rodanya.

"Kamu terlihat sepertinya akrab sekali sama Doni!" ucap Bisma to the point.

"Tidak juga sih Mas," ucap Shanum. Yang terkejut kenapa tiba-tiba suami menanyakan tentang ke akrab annya dengan Doni.

"Tapi aku lihat kalian sering kali ngobrol berduaan." ucap Bisma dengan raut wajah masam. Bisma mendorong kursi rodanya semakin mendekati Shanum.

"Ingat ya!!! Kamu itu sudah punya suami, jadi harus bisa jaga pergaulan kamu. Apa lagi dengan penampilan kamu yang seperti itu. Harusnya kamu tidak sembarangan ngobrol dengan laki-laki. Apakah kamu ingin menggodanya!!" ucap Bisma mentap tajam mata Shanum, seolah tersirat kemarahan yang tergambar di sana.

"Astagfirullah, Mas. Itu tidak benar. Saya tidak pernah menggoda siapa pun! Kami hanya ngobrol biasa dan itu pun Dokter Doni yang memulainya duluan. Saya hanya menghormatinya sebagai atasan." Jawab Shanum yang mulai ketakutan atas kemarahan Bisma.

"Apa kamu pikir saya akan mempercayai mu?"

Jarak keduanya kini semakin dekat. Shanum terus melangkah mundur. Tanpa melihat kebelakang. Membuat Shanum tidak sengaja menabrak sesuatu, yang membuatnya kehilangan keseimbangan. Dan akan terjungkal kebelakang.

Tapi untungnya Bisma segera mencekal pergelangan tangan Shanum. Lalu menariknya membuat Shanum terjatuh ke pangkuannya.

Tatapan keduanya bertemu. Dari jarak sedekat ini membuat Bisma kehilangan kata-katanya.

"Ayo Bisma marahi wanita yang ada di hadapanmu ini, karena ia sudah ceroboh dan berani berada di pangkuan mu." rutuknya pada diri sendiri.

Bukannya kata-kata tersebut yang keluar dari mulut Bisma. Malah jantung Bisma yang semakin berdegup kencang. Mata indah dan bulu mata lentik yang menatapnya terkejut. Membuat Bisma terpesona. Dia terperangkap di dalamnya.

Setelah beberapa saat tersadar ia lalu mendorong tubuh Shanum. Dari pangkuannya. Ia khawatir Shanum akan mendengar detak jantungnya berpacu dengan cepat.

"Maafkan Saya, Mas. Apakah saya menyakitimu?" tanya Shanum khawatir dengan keadaan suaminya.

"Kamu sudah makan siang?" tanya Bisma yang mengalihkan kegugupannya. Di hadapan Shanum.

"Belum Mas," jawab Shanum.

Bisma memutar kursi rodanya dan mendorongnya ke arah sofa. Di sana sudah terhidang berbagai jenis makanan yang sudah di pesan Bisma untuk mereka berdua.

1
Rini Maryani
lanjut pa rohman semangat thooor
Ma Em
Hadeuh itu adik2 pak Rohman dengar Pak Rohman dibelikan kebun sawit sama Ruko pada sirik pada pak Rohman bukannya senang punya saudara yg maju usahanya apalagi bu Retno merasa tersaingi sama pak Rohman kalah pamor anaknya si Rasti sama Shanum .
Lala Kusumah
ish sodara toxic 😡😡👊👊
Dartihuti
Saudara sirik n dengki...👊mukanya,dunia nyata pun banyak yg gitu,bkn ikut bangga malah cari cela jatuhi🤦‍♀️
munaroh
mulutnya Rasti sama Retno belum pernah di tabok pake sendal kali.yaa 🥱
Rini Maryani
lanjut shanum semangat thooor
Sunaryati
Kamu kurang tegas karena dibutakan oleh cinta, sudah tahu tak dihargai dan diabaikan masih dipertahankan
Lala Kusumah
Alhamdulillah bahagianya 😍😍😘
wariyanti Safitri
lanjut Thor
Ma Em
Bisma untuk apa Stefani masih dibiarkan bersama dgn mu dan Shanum lebih baik berpisah saja dgn Stefani istri yg tdk pernah ngurus suami yg bisanya hanya bersenang senang dan foya2 menghabiskan uang kamu Bisma , makanya Stefani tdk mau cerai dari Bisma karena tdk mau Bisma sebagai atm berjalan Stefani lepaskan .
Ineu ertina
Luar biasa
Sunaryati
Kapan sih Bisma mengetahui pengkhianatan Stefani saat di luar negeri, juga percakapannya yang hanya menfaatkn Bisma sebagai ATM
Umi Falysa: gak bisa buru2 ya bun.. nanti jadi cepat tamat.. soalnya prediksi saya harus bisa sampai 100 episode 🤭😅🙏🙏
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut...
Rini Maryani
ceraikan stepani bisma lanjut thoor
Ma Em
semoga Bisma dan Shanum selalu rukun dan bahagia biarkan saja Stefani tdk usah diurus lagi kalau Stefani dicuekin paling kalau bosan pergi lagi
Lala Kusumah
semoga SAMAWA selalu ya BS 🙏🙏🤲🤲😍😍
Sumiyati oo
so sweeeet ini pasangan, abaikan stefani ya bis

sambil menunggu jadwal therapy ada baiknya kaki bisma tetap di pijat oleh shanum
lanjut kak
Umi Falysa: siap bun
total 1 replies
wariyanti Safitri
lanjut Thor up
Dia Amalia
so sweet mas bisma semoga cpt pulih kakinya 🙂
Lala Kusumah
good job Bisma 👍👍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!