NovelToon NovelToon
Pengasuh Idaman

Pengasuh Idaman

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tie tik

Menjadi seorang pengasuh bukanlah mimpi seorang gadis bernama Fina. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki tingkah yang berbeda dari anak yang lain. Kesabaran dan ketelatenan Fina dalam merawat anak laki-laki berusia tiga tahun bernama Elza itu, ternyata mampu membuat Benny yang tak lain adalah ayah dari Elza tertarik kepadanya.

Mungkinkah mereka berdua bisa bersatu untuk mengarungi bahtera pernikahan? Atau justru Fina memiliki perasaan kepada pria lain? Lalu bagaimana peran Elza dalam hal ini?

🌹"Jika kamu menolaknya maka hanya ada satu hati yang terluka, tetapi jika kamu menerimanya maka ada dua hati yang terluka, yaitu aku dan anakku." ~Benny Candra Suherman~🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran Benny,

"Wi, Fina dan Elza belum pulang kah?" tanya Benny setelah menghampiri Dewi di dapur. Dia baru saja pulang dari industri sepatu miliknya.

"Belum, Pak." Dewi menghentikan kegiatannya setelah mendengar suara majikannya di sana.

Benny mengernyitkan keningnya setelah melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Ada rasa khawatir dalam diri karena waktu sudah merangkak naik hingga jarum jam berada di angka sembilan malam. Duda tampan itu pergi menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

"Kemana dia? Masa iya udah jam segini latihannya belum selesai," gumam Benny sambil menghempaskan tubuh di atas tempat tidur. Dia khawatir atas keselamatan putranya dan juga Fina.

Benny mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk menghubungi pengasuh putranya itu. Akan tetapi tidak ada jawaban ataupun balasan pesan dari gadis cantik itu. Benny mulai resah karena hal ini hingga dia mengeluarkan sebungkus rokok dan korek dari tasnya. Dia keluar dari kamar menuju balkon untuk menenangkan diri.

Duda satu tampan itu berdiri di pinggir pagar pembatas balkon kamar sambil menyulut rokoknya. Kepulan asap mengudara di sana hingga tatapan mata itu menangkap dua motor yang melaju dari arah timur. Benny mengernyitkan keningnya ketika melihat Fina diikuti seorang pria.

"Siapa pria itu?" gumamnya sambil mengamati interaksi kedua sejoli yang ada di depan gerbang.

Ada rasa tidak suka ketika melihat Fina tersenyum manis kepada pria yang duduk di atas motor sport itu. Tangannya mencengkram pagar pembatas balkon itu dengan erat ketika melihat kedekatan pria muda tersebut dengan putranya.

"Apa mereka berpacaran?" gumamnya lagi.

Duda tampan itu segera pergi dari balkon kamar dengan membawa segenggam rasa tidak suka atas apa yang dilihatnya. Dia menunggu kedatangan Fina di ruang keluarga dengan wajah yang murung.

"Dari mana saja jam segini baru pulang? Apa tidak tahu waktu, pacaran sampai segini baru pulang?" sarkas Benny setelah melihat sekilas pintu penghubung ke garasi terbuka. Tatapannya lurus ke depan dengan wajah yang murung.

"Maaf, Pak, ada kendala yang membuat kami pulang terlambat. Seharusnya kami sudah sampai di rumah saat magrib, tetapi ...." Fina menghentikan penjelasan ketika Benny menginterupsi.

"Tetapi kamu ketemuan dulu bersama pacarmu dan lupa jika harus pulang?" tuduh Benny sambil menoleh ke arah Fina yang sedang tertunduk.

"Papa! Kenapa Papa marah kepada mbak Fina!" Sepertinya Elza tidak terima melihat ayahnya marah kepada Fina, "Mbak Fina sakit! Jangan dimarahi, Pa!" ujar Elza seraya mendekat ke tempat Benny.

"Sakit apa? Sakit hati karena putus cinta kah?" Benny belum menyadari jika ada luka di wajah gadis yang sedang tertunduk itu.

"Papa! Jangan marah-marah!" teriak Elza lagi. Dia benar-benar tidak suka ketika Benny berbicara dengan nada tinggi kepada Fina, "Papa harus lihat wajahnya Mbak Fina! Dia sakit!" jelas Elza dengan tatapan tak suka. Dia memukul paha Benny dengan keras untuk membela pengasuhnya.

"Duduk!" titah Benny dengan suara yang masih tegas.

Fina pun duduk di kursi tunggal yang ada tak jauh dari tempat Benny berada. Dia masih menundukkan kepala karena tidak mau menatap wajah majikannya itu. Ada rasa takut dalam diri karena dia sadar jika sudah membuat kesalahan.

"Saya minta maaf, Pak. Kejadian ini tidak akan terulang lagi," gumam Fina dengan suara yang lirih. Dia masih berusaha menutupi masalah yang baru saja dia hadapi.

"Kalau bicara tegakkan wajahmu, Fin. Jangan menunduk begitu," protes Benny dengan tatapan yang tak lepas dari Fina.

Alangkah terkejutnya duda satu anak itu ketika melihat luka lebam di sudut bibir pengasuh putranya. Tentu dia menyesal setelah menuduh dan membentak Fina dengan kata-kata kasar sebelum mengetahui alasannya.

"Kamu kenapa? Habis kecelakaan? Atau habis habis bertarung? Apa mungkin ada yang jahat kepadamu? Katakan apa yang terjadi?" cecar Benny seraya mendekatkan diri kepada Fina.

Kemarahan dan rasa cemburu yang sempat mempengaruhi dirinya mendadak hilang begitu saja. Kini, duda tampan itu merasa khawatir dengan keadaan Fina.

"Satu persatu dong, Pa! Nanti mbak Fina bingung menjawabnya!" sahut Elza seraya menatap Benny dengan tatapan tak suka.

"Tadi saat dalam perjalanan pulang dari latihan gabungan ada yang menghadang kami, Pak," ucap Fina seraya menatap Benny dengan lekat. Lantas, dia menjelaskan bagaimana detail kejadian dari awal hingga berakhir di kantor polisi. Fina pun menjelaskan jika pria yang mengantarnya pulang adalah pelatih Elza yang bernama Aris.

"Mana lagi yang sakit? Apa ada anggota tubuh yang lain yang sakit? Buka saja bajumu biar aku periksa siapa tahu ada yang luka," ujar Benny tanpa sadar. Ekspresi wajahnya terlihat panik karena keadaan pengasuh putranya itu.

Fina tertegun setelah mendengar ucapan Benny. Bibirnya sedikit terbuka saat mengamati ekspresi wajah majikan yang terlihat sangat berlebihan itu. Lantas, ada rasa aneh di dalam diri ketika Benny menyuruhnya untuk membuka baju. Begitu pun dengan Benny, dia memalingkan wajah ke arah lain setelah sadar apa yang sudah dia ucapkan.

"Maaf, maaf, Fin. Aku hanya khawatir melihatmu terluka," ucap Benny tanpa berani menatap wajah cantik Fina. Dia segera pergi dari ruang keluarga dan berjalan menuju dapur untuk mengambil sesuatu.

Tak berselang lama, duda satu anak itu kembali ke ruang keluarga dengan membawa baskom berisi air yang dicampur dengan es batu beserta handuk kecil. Dia meletakkan kedua perlengkapan itu di atas meja.

"Duduklah dengan tenang. Biar aku bantu mengompres wajahmu," ucap Benny sambil memasukkan handuk tersebut ke dalam baskom.

"Tidak perlu, Pak. Saya bisa melakukannya sendiri," tolak Fina dengan tegas.

"Jangan menolak bantuan orang lain jika keadaanmu sedang tidak baik-baik saja. Lebih naik kamu nurut daripada sekarang kamu akan aku bawa ke IGD," ancam Benny sambil memeras handuk tersebut.

Untuk saat ini menuruti perintah majikan jauh lebih baik daripada harus berakhir di rumah sakit. Fina memejamkan mata ketika Benny mulai mengompres wajahnya dengan air es. Dia meringis kecil saat pipinya disentuh handuk dingin itu, "aww," rintih Fina karena luka lebamnya sedikit ditekan oleh Benny.

"El, pergi ke belakang, minta mbak Dewi agar membuatkan mbak Fina minum." Benny menatap sekilas putranya yang sedang duduk di sofa panjang itu. Tanpa protes ataupun banyak bertanya, bocah kecil itu segera turun dari sofa dan mengikuti perintah ayahnya.

Setelah membersihkan luka di wajah cantik itu. Benny mengambil es batu yang ada di dalam baskom. Dia menekan langsung luka lebam itu hingga membuat Fina mendesis karena menahan rasa sakit dan dingin yang membaur menjadi satu. Duda tampan itu mengamati wajah cantik pengasuh putranya dari dekat hingga membuat degup jantungnya mendadak tak beraturan. Dia salah tingkah setelah merasakan desiran darah yang mengalir di tubuhnya dengan cepat.

"Keadaan ini tidak boleh berlangsung lama! ini tidak bisa dibiarkan!" Benny menggeleng beberapa kali setelah sadar dari fantasi liar yang bersarang dalam pikiran.

Kehadiran Dewi dan Elza di sana berhasil membuat degup jantung Benny kembali normal. Setidaknya dia bisa mengalihkan pikirannya ke hal-hal yang lain. Dewi pun terlihat panik ketika melihat keadaan Fina.

"Pak, saya pamit ke kamar saja. Biar Mbak Dewi yang membantu saya," pamit Fina setelah minum teh hangat yang diberikan Dewi kepadanya, "saya minta libur malam ini untuk menjaga Elza ya, Pak," pinta Fina seraya menatap Benny penuh harap.

Sebelum pergi bersama Dewi ke belakang, Fina memberikan pengertian kepada Elza terlebih dahulu. Dia membujuk Elza agar tidur bersama ayahnya untuk malam ini, karena kondisi tubuhnya sedang tidak baik-baik saja. Setelah bocah kecil itu menyetujui permohonannya, Fina pamit kepada Benny untuk pergi ke kamar.

"Seharusnya kamu tidur di kamarku saja, Fin. Aku pasti akan merawatmu dengan sepenuh hati, seperti petani yang merawat kedelai hitam bernama malika. Kamu pasti cepat sembuh jika tidur di kamarku," batin Benny sambil menatap punggung gadis berhijab itu hingga hilang dari pandangan.

...🌹To Be Continue 🌹...

...Cielah si Duda bisa wae nyari kesempatan!!...

...➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖...

...Ada rekomendasi untuk kalian nih😍Jangan sampai gak baca ya karya dengan judul Perjuangan Seorang anak, karya dari author Lenni Masliana Nasti. Serius dah gercep baca karya ini biar gk ketinggalan!!...

...🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷...

1
🗿
Hhmmm...., makin penasaran nih!!!
🗿
Kageeeetttt..,...
🗿
Sedih bananya nih.
🗿
Modus ya Pak Benny.
🗿
Tambah gemes deh.
🗿
Hadeuh...
ada yg pengen diperhatiin nih.
🗿
Ini anak kurang kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
🗿
Semangat nih bacanya.
Sri Wahyuni
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Sri Wahyuni
kirain pak duda yg bergetar hatinya
Sri Wahyuni
novel ini beda, kirain pak duda seperti kebanyakan di novel lain yg gk bisa move on dr mantan atau mendiang istrinya. ternyata ceritanya sprti di kehidupan nyata, nganter sekolah pake motor. gk yg selalu naik mobil pake supir dan pdngawal, suka deh.../Heart//Heart/
Titik pujiningdyah: makasih kakak. selamat membaca
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
pak beni pak beni...orang kok mau menang sendiri. orang lain gak boleh punya pasangan ,padahal dia sendiri sudah punya pacar
Hilmiya Kasinji
wanita2 lain hanya untuk menutupi perasaan katanya, tapi kok sampai lupa anaknya kalo sdh sama wanitanya 😅 dasar laki2
Hilmiya Kasinji
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
si Benni katanya cinta banget sama istrinya , tapi sudah punya kekasih ya 🤭
Hilmiya Kasinji
ijin baca kak
Titik pujiningdyah: selamat datang kakak. semoga suka
total 1 replies
Dian
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Capricorn 🦄
n
Rose Niawati
tambah seru
Fera Nono
mdh" an Fina dan beni segera sehat..sembuh seperti biasa ..dan BS secepat nya bikin adonan baru/Scream/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!