Tamara adalah seorang wanita malam yang mempunyai banyak pelanggan. Dia menjadi salah satu wanita favorit di tempatnya bekerja.
Kehidupannya begitu bebas, karna dia hidup sebatang kara tanpa adanya keluarga, orangtua ataupun sanak saudara.
Tamara terus teringat di malam dia mendapatkan sebuah rasa yang tak dapat dia lupakan. Akankah dia mendapatkan cinta tulus dari seorang pria..? mengingat dia adalah cinta satu malam dari banyaknya pria.
Dan siapakah orangtua Tamara yang sebenarnya..?
Penasaran dengan kisahnya, ikuti terus kisah hidup Tamara dan jangan lupa like, coment,favorit dan votenya ya...
Salam manis semoga sehat selalu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tebusan
Asisten pribadi Jodi bernama Leo itu segera masuk ke rumah 77 dengan membawa sebuah koper.
Ketika baru saja masuk di ruang pertama atau ruang tamu, Leo sudah di sambut oleh banyak senyum manis dari para wanita pekerja disana, semua berpenampilan menggoda , dengan riasan terbaik mereka.
"Aku ingin menemui pemilik rumah ini....dimana dia..."
kata Leo dengan cepat, karna tak ingin melihat banyak wanita yang mulai menggoda penglihatannya disana.
Salah satu wanita disana hendak menjawab, tapi bu bos lebih dulu datang dan berkata.
"Ya tuan....saya pemilik rumah ini...ada yang bisa saya bantu..."
kata Bu bos dengan sopan.
"Saya ingin menebus salah satu wanita Anda nyonya..."
kata Leo tak ingin berbasa-basi lagi.
"Menebus maksud anda..."
jawab Bu bos bingung, sementara beberapa wanita yang ada disana malah mulai menatap Leo dengan penasaran.
"Saya ingin menebus wanita bernama Ara....agar dia tak bekerja lagi disini..."
kata Leo lagi.
"Ara....dia menebus Ara..."
"Ya ampun enak sekali jadi Ara...dia tak perlu lagi bekerja seperti kita..."
"Bu bos tak akan dengan mudah melepas Ara...dia anak kesayangannya kan..."
"ya kau benar...Bu bos pasti tak merelakan Ara pergi dari sini..."
"Ara lagi...Ara lagi...kenapa bukan aku sih..."
"Dia selalu beruntung...nasibnya selalu baik...."
"Dia pergi bertugas selama beberapa hari...itu sudah membuatku terheran...eh sekarang dia malah akan di tebus oleh penyewa itu..biarlah dia pergi setidaknya akan hilang satu saingan kita disini.."
"Pasti Bu bos akan mencari pengganti Ara...kau ini bodoh sekali..."
Berbagai ocehan para wanita disana sudah mulai terdengar, mereka iri pada Ara yang di nilai selalu dapat nasib baik selama berada disana.
Sementara Susi yang berada di antara Wanita-wanita itu hanya terdiam seribu bahasa, dia tak berkomentar hatinya semakin panas dan tak rela jika Ara harus keluar dari rumah itu.
wanita sialan itu...kenapa harus dia...siaal...
batin Susi dengan hati dengki.
Astaga Ara...tuan Sam benar-benar telah tergila-gila padamu...mungkin dia menebusnya untuk menjadi pendamping hidupnya...Ara akan menjadi nyonya Sam...syukurlah...memang orang baik sepertimu pantas mendapatkan semua ini....aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu Ara ....
batin Heni dengan Hati yang riang, wajahnya bahkan menampakkan senyum tulus, Heni baru saja kembali ke rumah 77 atas perintah dari Bu bos, dan dia terakhir kali bertukar pesan dengan Ara, Saat Ara masih bersama dengan Sam, setelah kejadian itu Ara tak menghubunginya lagi karna ponsel nya tertinggal di kamar Sam, Jodi pun tak memperbolehkan Ara untuk mengambilnya, dia membelikan Ara ponsel yang baru, berharap Ara tak menerima panggilan dari pelanggan- pelanggan lamanya.
"A...a..Ara...kenapa Anda menebusnya...Anda bisa menyewanya..bahkan untuk beberapa hari untuk Anda...tapi maaf Anda tak bisa menebusnya dengan apapun..."
kata Bu bos sampai terbata, sebenarnya dia tau maksud dari Leo, tapi dia terkaget kenapa harus Ara yang dia pilih karna tentu Bu bos tak ingin kehilangan sumber pendapatan nya yaitu sang primadona Ara.
"Katakan berapa uang tebusan yang anda inginkan untuknya... saya akan segera memberinya pada anda nyonya berapa pun..."
kata Leo masih dengan wajah datarnya.
"Maaf tuan....Anda tak bisa menebusnya dengan alasan apapun... lagi pula sekarang dia masih bertugas bersama seseorang di luar kota..."
kata Bu bos dengan wajah sombongnya, dia tak tau kejadian apa yang telah menimpa Ara disana, bahkan Sam sama sekali tak memberitahunya, Sam tak ingin lagi berurusan dengan nama Ara karna Jodi sudah memperingatkannya dengan keras.
"Saya mengerti...dan sekarang nona Ara tengah berada di kediaman tuan muda...nona Ara melakukan perjalanan bersama kami beberapa hari ini...sekarang katakan berapa uang tebusan yang harus saya bayarkan...."
kata Leo lagi yang sudah mulai kesal karna mengulang pertanyaan yang sama tanpa ada jawaban.
"Jadi Anda orang suruhan dari tuan Sam..."
kata Bu bos mulai berbinar, karna dia membayangkan akan sebanyak apa uang tebusan yang Sam berikan padanya mengingat bonus yang sempat dia kirimkan saja sudah lumayan membuat isi dompet nya penuh.
"Saya kesini atas perintah dari tuan Jodi....dan dia memberikan uang ini pada Anda..jika masih kurang katakan berapa uang yang anda inginkan ...tuan muda akan segera memberikannya...waktu saya tak banyak nyonya...terima uang ini...dan lupakan nona Ara pernah ada disini...atau Anda akan berurusan dengan tuan Jodi nanti.."
kata Leo yang sudah mulai tak sabar dengan Bu bos, dia segera meletakkan koper yang dia bawa di depan Bu bos dan memperlihatkan isinya.
Seketika Bu bos terdiam karna menatap isi koper yang penuh dengan uang, dia pun juga terdiam karna nama Jodi di sebut untuk penebusan Ara, dia tentu juga tau latar belakang Jodi dan tak mau berurusan dengan Jodi.
"Saya anggap diamnya Anda adalah suatu persetujuan....ini kartu nama saya...hubungi saya jika jumlah uang ini kurang untuk penebusan Nona Ara..."
kata Leo sambil meletakkan kartu namanya di atas tumpukan uang.
Leo pun memandang banyak wanita disana, sebagian dari mereka terpaku pada tumpukan uang di hadapan Bu bos, sementara yang lainnya membicarakan Ara dengan lirih.
"Siapa di antara kalian yang bernama Heni..."
tanya Leo pada wanita yang ada disana.
"Saya tuan..."
jawab Heni sambil berdiri.
"Nona Ara berpesan.. dia mengatakan seluruh barang yang ada di ruang kamarnya sekarang adalah milik nona..dan dia meminta nomor ponsel nona..."
Mendengar itu Heni pun berbinar senang, tapi dia juga bersedih karna mungkin mulai saat ini dia tak bisa lagi bertemu Ara setiap hari, dan dia juga harus menghadapi segala perilaku menyebalkan para wanita disana sendiri tanpa pembelaan dari Ara yang selalu ada di sampingnya.
Leo pun undur diri dan kembali ke villa pribadi milik Jodi, memberikan laporan atas apa saja yang terjadi disana secara detail pada Jodi.
"Sekarang kau sudah tenangkan...kau bukan lagi pekerja disana....sekarang kau hanya milikku...tak perlu khawatir dengan uang...aku yang akan mencukupi semua kebutuhanmu...dan kau akan tinggal disini mulai sekarang...."
kata Jodi sambil mengelus kepala Ara.
"Maaf....Tapi aku belum resmi menjadi istrimu kan...apa tidak masalah kita tinggal di satu rumah yang sama..."
jawab Ara dengan perasaan lega dan senang karna dia sudah terbebas dari pekerjaannya, tapi di sisi lain dia masih belum seratus persen mempercayai Jodi jika dia benar-benar serius padanya, Ara takut kalau suatu saat nanti Jodi pergi meninggalkannya.
"Tak perlu khawatir sayang...aku tak akan terus bermalam disini...ini villa privat ku...kau bisa menempatinya... aku sendiri akan pulang ke rumah, tinggal bersama orang tuaku sampai kita menikah nanti..."
kata Jodi dengan senyum manisnya.
"Maaf tuan..eh sayang...tapi sebenarnya aku juga mempunyai rumah..siapa yang akan merawatnya nanti jika aku tinggal disini..."
"Kau mempunyai rumah..benarkah..."
"Hmm.."
Ara hanya mengangguk dan berdehem.
"Kalau begitu segera ajak aku ke rumahmu...aku ingin tau sebagus apa hasil jerih payahmu selama ini..."
kata Jodi antusias.
astaga... apa aku tak salah jika memberitahu tempat tinggalku pada Jodi...apa dia bisa di percaya nanti...
Batin Ara ragu, karna selama ini dia tak pernah memberitahu tempat tinggalnya pada siapa pun selain Heni.
.
.
.
.
Bersambung...
Semoga ada bonus chapter nya,dengan ara yg bnyk ank🤭
karena rasanya gak rela deh udah tamat aja😢
nih ku kasih vote untuk mu thor,karena cerita nya Sangat bagus😘
ah seneng banget aku🥰🥰