NovelToon NovelToon
Pemilik Spirit War Terkuat

Pemilik Spirit War Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:27.4k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.

Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.

Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Membunuh Beastcaller.

Bab 20. Membunuh Beastcaller.

"UHUK!"

Han Yu, langsung memutahkan seteguk darah, dan organ dalamnya berguncang dengan hebat. Dia bisa merasakan jika beberapa tulangnya benar-benar retak parah dan nyaris patah.

Sementara itu yang ditabraknya hancur dan, langsung mengubur dirinya.

Beastcaller tertawa lebih keras.

“Lihat dirimu sekarang, manusia! Kau bukanlah apa-apa di hadapanku.”

"WUSH! DUAR!"

Ledakan kerasa terjadi, aura Han Yu meletus sekali lagi, menghancurkan bebatuan yang menguburnya.

Lalu..dia menggenggam pedangnya erat-erat, memobilisasi sisa energi di dalam dantiannya. lalu mengangkatnya tinggi ke udara. Langit mendadak gelap, angin bertiup kencang, dan petir biru mulai berkumpul di sekelilingnya.

Han Yu benar-benar menggunakan hampir seluruh kekuatannya pada tehnik pedang ini. Dan menyisakan 20% energi Qi di dalam dantiannya.

Detik berikutnya,.dia meraung dengan ganas,

"SEMBILAN TEBASAN MALAPETAKA!"

"SLASH! SLASH! SLASH! SLASH!SLASH!"

"WUSH! ROAR!"

Seekor Naga Guntur Biru muncul dari pedang Han Yu, melesat dengan raungan dahsyat yang mengguncang seluruh hutan!

"BOOM!"

Naga itu menabrak serangan Beastcaller dan menembus pertahanannya. Untuk pertama kalinya, wajah Beastcaller berubah. Dia mencoba bertahan, tapi kekuatan destruktif dari Naga Guntur Biru terlalu luar biasa!

"CRACK!"

Tubuh perak Beastcaller itu retak dan akhirnya ledakan dahsyat membuatnya terpental jauh dan menghantam tanah, menciptakan kawah besar.

Han Yu terhuyung, hampir jatuh berlutut. Wajahnya pucat dan tubuhnya gemetaran.

Mengambil napas panjang dan menatap tubuh Beastcaller yang terkapar.

Namun tidak lama kemudian dia perlahan lahan bangun.

Beastcaller masih hidup!

Meskipun tubuhnya terluka parah, dan organ dalamnya hancur, dia masih hidup. Dengan penuh kebencian dan kemarahan dia menatap Han Yu yang saat ini juga berdiri dengan goyah hanya bersandarkan pada pedangnya yang mampu menopangnya untuk berdiri.

Han Yu mengepalkan tinjunya.

“Bajingan ini benar-benar keras kepala…”

Tenaga Han Yu benar hanya tersisa sedikit saat ini.

Dia dalam kondisi terdesak, dan energi di dalam dantiannya nyaris habis. Namun, saat matanya menatap pedangnya, pikirannya kembali teguh.

"Jika energi Qi di dalam dantiannya hampir habis, lalu kenapa?"

Selama niatnya tetap tak tergoyahkan, dan selama pedang masih ada di tangannya, maka dia masih memiliki senjata untuk membunuh.

Hatinya kembali tenang. Matanya terpejam. Kini, mata, hati, dan pikirannya benar-benar menyatu dengan pedangnya.

Dalam kondisi fokus ekstrem itu, semangat bela dirinya bergejolak dengan hebat.

"BOOM!"

Auranya meledak ke segala arah.

Hati Pedang!

Keteguhan seorang pendekar sejati yang telah memahami konsep hati pedang!

Saat itu juga, Domain Pedang Dimensi kembali tercipta, membentang hingga 16 meter. Namun, kali ini, domain itu bukan berasal dari energi Qi-nya, melainkan dari semangat juang, hati pedang, dan keyakinannya pada kekuatannya sendiri!

Sebuah pemikiran yang tak tergoyahkan langsung terukir di dalam hati Han Yu.

"Selama pedang ini masih berada di tanganku, tak ada yang bisa menghentikanku."

"Dengan satu pedang, aku bisa menentukan hidup dan mati."

"Dengan satu pedang, tak peduli seberapa kuat musuh yang berdiri di hadapanku, bahkan jika itu seorang dewa sekalipun, pedang ini akan tetap menebas tanpa henti."

"Dengan satu pedang, aku akan menembus segala batas. Dengan satu pedang, semua yang menghalangi jalanku akan binasa."

"Dengan satu pedang, aku akan melangkah menuju keabadian. Dengan satu pedang, aku tak terkalahkan."

"BOOM"

Konsepsi artistik Hati Pedang telah mencapai kesempurnaan!

Saat membuka mata, Han Yu merasakan perubahan dalam dirinya setelah menguasai Hati Pedang yang sempurna. Setiap gerakan dan aliran energi kini menyatu dengan dirinya dan pedangnya, memberinya pandangan lebih dalam tentang dunia dan pertempuran. Dengan intuisi tajam, ia bisa merasakan dan memahami gerakan lawan sebelum mereka bergerak, membuat serangannya hampir tak terbaca dan seakan diprediksi sebelumnya.

Pedangnya kini tak terbatas pada bentuk fisiknya. Han Yu bisa mengubahnya menjadi gelombang energi atau semburan cahaya mematikan, menyatu dengan alam semesta dan bergerak bebas. Di tengah pertempuran, ia juga bisa memasuki keadaan meditatif, menyatu dengan energi alam dan mempercepat pemulihan tubuh serta kekuatan, menjadikannya tak terkalahkan.

Selain itu, Han Yu kini dapat memotong lebih dari sekadar materi fisik. Ia bisa memecah dimensi dan menghancurkan lapisan energi yang menghalangi. Pedang Jiwa memungkinkan serangan fisik sekaligus menyerang mental dan jiwa lawan, mengirimkan rasa takut dan kebingungan. Kekuatan ini menjadikannya musuh yang menakutkan.

Pedangnya juga memancarkan kebenaran mutlak, meruntuhkan kebohongan dan membuka segala yang tersembunyi. Dengan kekuatan dan pemahaman mendalam ini, Han Yu tidak hanya menguasai pedang, tetapi juga seni bertarung yang penuh makna dan kekuatan.

Setelah menarik napas dalam-dalam, niat pembunuh yang begitu besar menyala dimatanya.

Han Yu tak bisa membiarkan monster ini lolos. Dia harus membunuhnya, atau akan menyebabkan bencana di kemudian hari.

Sementara itu, Beastcaller melangkah perlahan sambil menatap Han Yu dengan niat membunuh. Tiba-tiba, langkahnya terhenti. Bukan karena kemauannya, melainkan karena ia merasakan aura yang familiar—sebuah tekanan yang sebelumnya menekannya, namun kali ini menjadi lebih kuat, lebih dahsyat.

Wajah monster itu langsung berubah pucat, ketakutan yang luar biasa menyelimuti hatinya. Sebelumnya, meskipun ia berada dalam kondisi puncaknya, tekanan inilah yang membuatnya terjebak dalam posisi yang setara dengan lawan di depannya. Apalagi kini, kekuatannya telah berkurang drastis, hanya tersisa sekitar 30%.

Mati. Saat itu, ia menyadari bahwa dirinya berada dalam posisi di mana kematian bisa datang kapan saja.

Sementara itu Han Yu kini berdiri tegak, Spirit War miliknya telah menyerap energi Qi secara otomatis dalam kondisi Han Yu yang sedang kritis.

Hal ini mengejutkannya, namun juga membuatnya merasa senang. Ya, itulah kemampuan spiritual Batu Biru miliknya saat ini. Dalam kondisi kritis, spiritual itu menyerap energi Qi dari langit dan bumi, lalu langsung mengirimkannya ke tubuh Han Yu.

Kini energi Qi nya telah pulih sebanyak 50%. Wajahnya yang tadinya pucat kini sudah kembali menjadi kemerahan. Tak perlu menunda banyak waktu.

Dengan satu pikiran, Seratus pedang energi kembali tercipta, Memancarkan aura yang sangat luar biasa Dengan ketajaman yang luar biasa.

Pedang pedang itu kemudian bergerak lurus, memotong ruang dan waktu di sekelilingnya.

Beastcaller ingin berteriak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Sebelum ia bisa merasakan apa yang terjadi, pedang itu sudah mencabik-cabik tubuhnya menjadi serpihan-serpihan kecil, seolah-olah dimensi itu sendiri merobek setiap bagian tubuhnya.

Serpihan tubuh Beastcaller bertebaran di udara, dan kabut darah pun menyebar dengan cepat, menyelimuti area sekitar. Bau amis darah yang menyengat memenuhi ruang, menambah kekosongan yang mengikutinya. Dalam sekejap, makhluk itu hancur lebur, tak meninggalkan apa-apa selain sisa-sisa kehancuran yang perlahan menghilang.

Han Yu menarik kembali pedangnya, dan dimensi yang mengurung Beastcaller pun menghilang. Hanya ada kesunyian yang menyelimuti medan pertempuran.

"WUSH! PLUK!"

Sebuah inti monster seukuran jempol terjatuh di antara serpihan daging dan darah yang berceceran. Inti monster itu berwarna hijau pekat, mengeluarkan aura yang sangat kuat, penuh dengan energi dan vitalitas.

Melihat itu, Han Yu segera melangkah perlahan dan mengambil inti monster tersebut. Setelah mengamatinya sebentar, bibirnya tersenyum penuh kepuasan. Dengan satu pikiran, inti monster itu langsung tersimpan ke dalam cincin ruangnya.

.

1
angin kelana
lanjuuuut thor...
angin kelana
lanjut duelnya...one bye one
Karolus Eriko ama
iya la
angin kelana
lanjuuut
angin kelana
lanjuuut
angin kelana
lanjuuut..
angin kelana
lanjuuuutt
angin kelana
lanjuuuut
angin kelana
lanjuuuut..
angin kelana
lumayan buat latihan tuh hewan buas...
angin kelana
bagus hajar saja...
angin kelana
lanjuuut..
angin kelana
lanjuuut
angin kelana
baru baca bab 1 cerita dan penjelasannya lumayan menarik,cuman kekurangannya jangan pake bahasa barat,ini kan fantasi timur pakai bahasa indonesia aja untuk tingkat kultivasai,teknik tempur dll gtu aja thor.
Dwi Andrianto
Thor, jgn lupa tanda bacanya (" ").
Dwi Andrianto
Thor, tanda bacanya mana Thor??
ITADORI YUJI
Luar biasa
Abi
up yg byk thor
Tomi Aza
klo gx niat buat novel gx usah buat thor, udh di tungguin brpa lama gx up" juga,,, 😐
Mia Sagitarius
mantap jiwa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!