NovelToon NovelToon
Pengantin Pesanan

Pengantin Pesanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.

"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.

"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.

Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.

Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Pengantin Pesanan

Louis tak bisa berkutik saat polisi kembali datang untuk menangkapnya di rumah sakit. Padahal dirinya sama sekali tidak bersalah, justru ibu tiri Zahira yang begitu licik memutar balikkan fakta.

Sedangkan Sean berusaha keras membela tuan mudanya, bahkan menjelaskan kepada pihak kepolisian itu bahwa tuan mudanya sama sekali tidak bersalah hanya difitnah oleh pihak yang memiliki kepentingan untuk menjatuhkan tuan mudanya.

"Apa-apaan ini, kalian tidak boleh membawanya pergi" marah Sean dan berusaha untuk menghentikan proses penangkapan tuan muda nya.

Louis mengangkat sebelah tangannya dan meminta Sean untuk bersabar dan tidak gegabah seperti ini.

"Anda bisa menjelaskannya dikantor polisi" jelas salah satu Polisi kepada Sean yang sudah memborgol kedua tangan Louis.

"Sean, cepat telepon pengacaraku untuk mengurus kasus ini, aku tidak mau dijadikan sebagai kambing hitam dari kelicikan orang yang tak bertanggungjawab." ucap Sean dingin dan terlihat tenang.

"Baik tuan, tapi... tidak seharusnya anda...." Sean tidak melanjutkan ucapannya karena Louis langsung memotong ucapannya.

"Aku pasti akan kembali sekitar satu jam. Jadi, taruh beberapa penjaga untuk menjaga pintu ruang perawatan Zahira. Jangan biarkan siapapun masuk di ruang perawatan istriku sebelum aku datang." ucap Louis dengan tegasnya sebelum dibawa pergi oleh pihak kepolisian.

"Baik tuan" sahut Sean disertai anggukan kepala dan segera menjalankan perintah tuan mudanya.

Louis begitu ragu meninggalkan rumah sakit tersebut, karena sosok yang dikhawatirkannya sedang terbaring lemah diatas tempat tidur pasien dan masih ditangani oleh dokter.

Bodoh bodoh, aku sungguh tidak membaca situasi. Bisa-bisanya aku kecolongan seperti ini. Aku bersumpah akan menyeret mereka ke penjara. Batin Louis dengan kesalnya, hingga mobil yang ditumpanginya mulai melaju meninggalkan tempat tersebut.

Sementara Nyonya Victoria dan Delisa yang sedang berada di parkiran rumah sakit tampak bersorak gembira di dalam mobilnya, setelah melihat Louis ditangkap polisi.

"Rencana kita berhasil mom. Aku tidak menyangka mommy selicik ini." ucap Delisa mengakui kelicikan ibunya.

"Oh..sudah pasti sayang, selama mommy masih hidup, tak ada yang bisa menghalangi jalan mommy sampai mencapai puncak keberhasilan." ucap Nyonya Victoria menyeringai. Karena berhasil menjebak pria yang sudah menikahi anak tirinya.

🍁🍁🍁🍁

Sementara di tempat lain....

Terlihat pria tinggi bermasker dan bertopi sedang menarik kopernya memasuki bandara. Kacamata hitam bertengger di hidung pria itu demi menyembunyikan wajahnya.

Sesekali pria itu melirik disekitarnya dan terlihat begitu waspada. Pria itu tidak lain adalah Jenos yang berencana keluar negeri untuk urusan penting.

Jenos merogoh ponselnya dari saku jaketnya untuk menghubungi seseorang yang akan menjemputnya di bandara. Namun sialnya sebuah panggilan masuk dari Delisa membuatnya malas untuk mengangkatnya.

"Kenapa lagi ini, aku bahkan begitu malas untuk mengangkat panggilannya." gumamnya sedikit kesal, hingga sebuah pesan masuk dari Delisa yang memintanya untuk mengangkat panggilannya.

Dengan terpaksa Jenos mengangkat panggilan masuk dari Delisa.

"Ya halo." ucap Jenos dengan suara serak di ujung telepon.

"Kau dimana sekarang? kenapa tidak mengangkat panggilan ku?" tanya Delisa memberondong di ujung telepon.

"Aku sedang ada urusan, jadi jangan mengganggu ku untuk saat ini." jawab Jenos dengan ketusnya.

"Urusan katamu? Bukannya urusanmu dengan mommy ku belum selesai. Kau belum membunuh Zahira, jadi jangan mengambil pekerjaan diluar. Jangan coba macam-macam dengan kami, Jenos!" ucap Delisa dengan ancamannya membuat Jenos langsung memutus panggilannya secara sepihak.

"Shitt!, berani juga Delisa mengancam ku." ucap Jenos sambil mengepalkan tangannya.

"Sebaiknya aku harus segera meninggalkan negara ini. Aku tidak mau lagi berurusan dengan mereka, apalagi mengikuti rencananya. Karena aku memiliki sebuah misi yang jauh lebih penting saat ini. Sebentar lagi seseorang akan datang menjemputmu" ucap Jenos menyeringai hingga ponselnya kembali berdering dan itu panggilan masuk dari seseorang yang akan menjemputnya.

"Hufff, akhirnya dia datang. Aku ingin secepatnya meninggalkan negara ini." gumam Jenos setelah melihat seorang pria melambaikan tangan kearahnya.

Jenos menyeringai lalu mematikan panggilan telepon dari orang itu, dia pun ikut melambai-lambaikan tangannya persis yang dilakukan pria berjaket hitam itu.

Hingga orang itu datang menghampirinya dan memperlihatkan dua kartu nama sekaligus sebagai identitas barunya dan identifikasi orang yang akan bekerjasama dengannya.

"Bagaimana?" tanya Jenos kepada pria berjaket hitam itu dengan sebelah alis terangkat

"Jadwal keberangkatan mu beberapa menit lagi. Tuan besar sudah menunggu mu di kediamannya." ucap pria itu lalu meminta Jenos untuk segera mengikutinya. Jenos mengangguk cepat dan mengikuti pria itu. Hingga mereka masuk ke dalam pesawat yang akan membawanya ke negara lain.

*

*

*

Di rumah sakit...

Sean merasa lega setelah mendengar penjelasan dari dokter perihal kondisi nona mudanya, dia bahkan mengirimkan video hasil visited dokter saat memeriksa kembali nona mudanya.

Namun setengah jam berlalu tak ada balasan dari tuan mudanya, membuat Sean memilih menyusul tuan mudanya di kantor polisi sekaligus membawa barang bukti yang ditemukannya.

Karena itu, Sean mengutus lima orang pria berpakaian lengkap persis seorang bodyguard untuk berjaga di depan pintu ruang perawatan nona mudanya, mengingat tuan mudanya sedang berurusan dengan polisi.

Tak seorangpun di perbolehkan masuk ke dalam ruang perawatan nona Zahira, kecuali Dokter dan perawat yang baru saja selesai memeriksa kondisi nona mudanya. Itulah pesan tuan mudanya sebelum pergi.

Alhasil membuat Nyonya Victoria dan Delisa yang ingin menjenguk Zahira tampak emosi bahkan sampai memarahi kelima bodyguard Louis yang tak membiarkannya masuk. Hingga akhirnya mereka memutuskan pergi.

Sementara Zahira yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur pasien mulai menggerakkan jemari tangannya hingga perlahan kedua matanya mengerjap pelan dan sayup-sayup mulai melihat ruangan yang terasa asing baginya.

"Aawww, dimana aku!" ucap Zahira meringis kesakitan yang tak sengaja menggerakkan asal sebelah tangannya yang terinfus.

Zahira menatap disekelilingnya dan mulai sadar bahwa dia sedang berada di rumah sakit. Mendadak kedua mata Zahira berkaca-kaca, dia tidak menyangka bisa keluar dari tempat menyeramkan itu. Siapakah sosok orang yang menolongnya, pikirnya.

"Louis, dimana kamu." ucap Zahira meneteskan air matanya sambil melihat disekelilingnya karena mendadak teringat dengan suaminya.

"Apa mungkin Louis yang sudah menolongku" gumam Zahira dengan insting yang kuat bahwa suaminya yang sudah menolongnya.

Zahira menghapus cepat air matanya lalu pandangannya teralihkan pada jas Hitam yang tersampir di sandaran kursi.

"Itu jas siapa ya? Atau jangan-jangan itu jas dari orang yang sudah menolongku." ucap Zahira memelas dan sedikit ragu dengan tebakannya.

Zahira kembali memejamkan matanya saat merasakan kepalanya kembali pusing. Dia sama sekali tidak tahu sejak kapan berada di rumah sakit, apalagi dia tidak mengingat betul kejadian terakhir sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

Sementara itu sebuah mobil hitam melaju pelan memasuki area rumah sakit. Mobil tersebut diyakini adalah mobil Louis. Dan benar saja terlihat Louis turun dari mobil dengan raut wajah sulit diartikan.

Louis benar-benar menepati janjinya yang akan pulang setelah satu jam menjalani pemeriksaan. Semuanya berjalan begitu mulus berkat kekuasaannya. Alhasil dia berhasil bebas dan segera menemui istrinya.

Tampak Louis melangkah tergesa-gesa menuju ruang perawatan sang istri. Semakin mendekati ruangan itu, jantungnya terus berdetak kencang dengan perasaan gugup melandanya.

"Kenapa aku menjadi gugup begini," ucap Louis tersenyum tipis saat berdiri di depan pintu ruang perawatan istrinya.

Dengan ragu Louis mulai membuka pintu, hingga sosok wanita yang berbaring di atas tempat tidur pasien langsung menoleh kearahnya dengan kening berkerut.

"Kamu siapa?"

Bersambung......

1
tzyii
up thor
tzyii
lois mode ngerjain istri 🙈
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Ita sweet
hehehe kena jga k lois
Ita sweet
bravo Zahira
lala
up up up up up
lala
wkwkw kena tipu zahia
lala
loui tengil
Mita
seru lanjut thor 😍
indahlee
lanjut
Fatma
lanjut dong thor
fatma wati
lanjut
lala
Louis tuh
lala
Zahira akhirnya siuman
lala
good luck lois
lala
semangat lous, kmu pasti bisa hancurien mereka
Fatma
lanjut dong thor
tzyii
Louis itu
tzyii
next
Kak olaa
semangat thor lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!