Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.pulang
Sehabis mereka berdua berbicara dari hati ke hati,Pramudya baru menyadari bahwa di dalam hati istrinya banyak sekali menyimpan luka.
"Aku ke ruangan Dokter dulu,semoga saja kamu bisa pulang hari ini."ucapnya sambil mencium kening sang istri.
"Baiklah".
Laki-laki itu melangkah keluar dan menghilang dari pandangan istrinya.
Tidak butuh waktu lama Laki-laki itu sudah berada di ruangan Dokter Fadlan, Dokter yang bertugas menangani penyakit sang istri.
" Siang Dok?
Dokter itu pun melihatnya dan tersenyum.
"Silahkan duduk".ucap Dokter Fadlan.Pramudya pun duduk di kursi yang berhadapan dengan sang Dokter yang masih di halangi sebuah meja.
"Begini Dok kapan istri saya di perbolehkan pulang?
Dokter Fadlan membuka berkas hasil pemeriksaan Medis semuanya ada,dari awal Dia di rawat hingga semua catatan kesehatan Arlita dan hasil dari hasil tes Lab dengan sangat teliti.
" Dari hasil pemeriksaan Medis bisa saya simpulkan kesehatan Arlita sudah mulai ada perkembangan tapi itu bukan berarti Arlita akan berhenti dari mengkonsumsi obat penenang itu semua butuh proses,karena semua penyembuhan masih butuh proses.
Saya harap Anda bisa selalu memantaunya ,karena jika seseorang sudah pernah mengkonsumsi obat penenang maka mereka akan selalu merasa ketergantungan,
apalagi mengkonsumsinya setiap hari.Maka para pemakainya membutuhkan waktu lama agar bisa berubah dari kebiasaan itu.
Alhamdulilah ginjal Istri anda tidak bermasalah jadi Istri anda masih bisa sembuh dari sakit ini.
Setelah mendengar penjelasan dari Dokter Fadlan akhirnya hati Pramudya sekarang ini menjadi lebih sedikit tenang.
Apalagi kesehatan Arlita sudah jauh lebih baik dan Dia bisa melakukan aktivitas seperti biasa meskipun masih mengkonsumsi obat yang diberikan oleh Dokter Fadlan.
Sekarang tugas yang lainnya hanya tinggal meyakinkan dirinya serta orang-orang terdekat istrinya agar selalu membuat hati Arlita selalu merasakan bahwa kehadirannya sangat dibutuhkan.
"Terima kasih Dok,karena sudah merawat Istri saya."
"Itu adalah tugas saya sebagai seorang Dokter".
"Apakah Istri saya hari ini sudah bisa pulang ke rumah Dok?
Dari tadi Istri saya selalu minta pulang katanya sudah merasa bosan.
"Bisa tapi Istri Anda masih harus berobat jalan agar saya bisa mengontrol kesehatannya". ucap Dokter Fadlan sambil memberikan pengarahan.
" Baik Dok,terima kasih ".
"Baiklah saya akan buatkan resep obat yang harus diminum secara rutin oleh istri Anda.
Satu pesan saya buatlah suasana hati istri anda agar selalu bahagia itu bisa membuatnya cepat sembuh."
"Baik Dok, terima kasih.Saya permisi."
Pramudya keluar dari ruangan Dokter Fadlan dengan suasana hati yang bahagia.
Tibalah Dia di kamar ruang rawat istrinya.
Saat membuka pintu Dia melihat sang istri tidak lagi sendiri tapi ada sosok sang Ibu mertuanya yang menemaninya.
"Ibu sudah lama datang?tanyanya sambil mencium tangan kanan Ibu mertuanya.
" Ibu baru saja".balasnya sambil tersenyum.
"Kamu dari mana Pram?
" Pram habis dari ruangan Dokter Bu".
Sang Ibu mertua mengangguk.
"Apa Dokter Fadlan mengizinkan Aku pulang ke rumah?tanya istrinya penasaran.
"Iya Dokter Fadlan mengizinkannya,tapi ada syaratnya".
" Syarat...syarat apa?
Pramudya diam sebentar.
"Kita pulangnya ke rumah besar ".
Arlita diam lalu sang Ibu pun berbicara sambil mengelus rambut panjang anaknya dengan sayang.
"Sekarang ini kamu sudah menikah kak,kamu sudah mempunyai kewajiban untuk mengurus suami dan sebagai seorang istri yang baik kamu harus ikut kemana pun suami kamu tinggal."
Sang putri melihatnya dengan tatapan sedih dan tanpa terasa Dia menangis.
Dia peluk sang Ibu yang sudah merawat ,membesarkannya dan menjaganya dengan penuh kasih sayang.
"Tapi kakak tidak bisa meninggalkan kalian".
"Kamu kan tidak pergi jauh sayang kita masih bisa bertemu.
kalau Ibu rindu,Ibu akan datang ke rumah kamu dan juga sebaliknya jika kamu rindu sama Ibu dan ke dua Adik kamu,kamu bisa datang ke rumah adil kan?ucap Ibunya dengan lembut sambil menghapus air matanya.
Pramudya yang sedari tadi melihatnya jadi ikut menangis.
Setelah menemukan kesepakatan untuk tempat tinggal akhirnya Arlita memilih tinggal dengan sang suami.
Ibunya tidak bisa menemaninya pulang ke rumah besar karena masih menunggu ke dua anaknya pulang sekolah baru setelah itu menyusul sang putri sulung.
Hati Pramudya sangat senang karena sehabis menginap di rumah besar rencananya Dia akan menempati rumahnya sendiri bersama sang istri.
Ya sekarang Dia akan hidup berdua dengan sang istri tercinta.Istri yang sudah lama di cari keberadaannya.
bersambung