Kisah seorang gadis bernama Selina yang terpaksa harus menikah dengan seorang pria tampan nan kaya yang bernama Lazuardi, menikah bukan karena cinta melainkan karena terjadinya sebuah accident yang tak terduga menimpa keduanya.
Akankah mereka bahagia...akankah mereka dapat membina rumah tangga seperti yang di harapkan setiap orang...????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
❤️ Happy Reading ❤️
''Gimana kemarin?'' tanya Satria saat mereka semua pagi ini di ruang makan untuk mengisi perut sebagai amunisi.
''Apanya?'' tanya Satria.
''Di rumah calon mertua kamu...'' sahut Satria.
''Gak gimana-gimana.'' jawab Selin. ''Yang jelas sih rame.'' sambungnya lagi. ''Semua kumpul di sana...adik-adik Ardi sama suami plus anak-anak mereka.'' imbuhnya.
''Cuma di rumah aja?'' tanya Dela yang ikut menimbrung obrolan kakak dan adik itu.
''Enggak...aku pergi sama mama juga adik-adiknya...eh sama Langit dan pengasuhnya juga, jam tigaan baru balik ke rumah.'' jawab Selin. ''Biasa keliling mall terus makan dan terakhir ke butik langganan mereka.'' lanjutnya.
''Langit ikut juga? pa gak kecapekan tu anak di ajak keliling-keliling kayak gitu?'' tanya Dela.
''Ya habis gimana lagi kak...dianya gak mau pisah sama aku, jadi terpaksa deh di ajak.'' jawab Selin. ''Semalam aja aku pulang juga harus nunggu dia tidur dulu makanya jadi agak malem pulangnya...dia gak mau di tinggal.'' sambungnya lagi.
''Anak yang malang...kasihan sekali tu anak.'' kata Dela. ''Pasti dia sangat rindu dengan sosok seorang ibu.'' sambungnya lagi dengan sedih.
''Memang ibunya sebenarnya kemana sih Sel?'' tanya Satria yang sangat penasaran dengan sosok ibunya Langit...yang dia sangka juga mantan istri dari calon adik iparnya itu.
''Aku kurang tau juga sih kak.'' jawab Selin yang memang tak tau tapi jawabannya itu membuat kakak dan kakak iparnya mengernyit seolah berkata loh kamu calon istrinya kok gak tau tentang pribadi masing-masing. ''Soalnya setiap aku tanya ke Ardi...dia gak pernah mau jawab dan keluarganya juga kalau aku tanya cuma diam aja.'' kata Selin sedikit berbohong agar kakaknya tak curiga dengan hubungan mereka berdua.
''Mungkin sesuatu yang membuat mereka terlalu sedih atau ya gitu lah makanya mereka gak mau mengungkit hal itu.'' kata Dela berusaha menyimpulkan apa yang di katakan Selin.
''Mungkin kak.'' sahut Selin yang sedikit bisa bernapas dengan lega.
Karena sejatinya Selin memang kosong alias tak tau apa-apa tentang Ardi dan keluarganya.
Gimana mau tau...orang kenal aja baru dan itu pun langsung di lamar atas dasar jebakan dan kebohongan.
''Oh iya kak...nanti aku pulang telat ya...'' akta Selin. ''Pulang kerja...aku harus photo prewedding sama Ardi.'' imbuhnya.
''Iya.'' sahut Satria.
Setelah selesai makan...mereka semua bubar ke aktivitas serta tempat tujuan masing-masing.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Lesu amat buk.'' ujar Nanda yang baru datang dan melihat Selin yang menelungkupkan wajahnya di meja dengan bertumpukan lengan tangannya. ''Sakit?'' tanyanya lagi saat Selin mendongakkan wajahnya.
''Capek.'' sahut Selin dengan lesu.
''Liburan kerja rodi buk...'' kata Nanda lagi.
''Hem.'' gumam Selin.
Sebenarnya hari ini Selin begitu tak bersemangat malah condong males buat kerja.
Soalnya tadi setelah bangun tidur...badannya terasa pegal-pegal semua.
Mungkin efek dari kemarin yang berjalan mengobrak abrik mall dan lain-lain sambil terus menggendong Langit.
Bukan hal baru sih sebenarnya buat Selin untuk menjaga anak-anak namun biasanya kalau Sena...dia akan bergantian menggendongnya dengan Dela sang kakak, tapi ini Langit...kemarin itu benar-benar tak mau lepas darinya, maunya nemplok aja sama Selin meskipun sudah di bujuk oleh yang lain tapi sama sekali tak mempan.
Selin kemudian memilih untuk memulai mengerjakan pekerjaannya sambil sesekali meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku hingga jam makan siang tiba.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Pulang kantor jalan yuk Sel.'' ajak Nanda saat mereka berdua sedang makan siang bersama di kantin kantor. ''Bentar aja...'' sambungnya lagi.
''Maaf Nan bukannya aku gak mau tapi aku gak bisa.'' jawab Selin. ''Aku ada janji mau pergi sama orang rumah.'' imbuhnya memberi alasan.
Menjadikan orang rumah sebagai kambing hitam karena gak mungkin juga Selin mengatakan yang sejujurnya pada sahabatnya itu...dia belum siap.
''Ya sudah deh...lain kali aja.'' kata Nanda lagi.
Hampir seluruh karyawan perusahaan makan di sana. Karena selain menunya yang bervariasi serta berbeda setiap harinya...juga karena makanan di sana gratis untuk karyawan.
Makanan di sana di buat dari bahan-bahan pilihan yang berkualitas dan di jamin kebersihannya, di masak dengan peralatan yang canggih serta juru masak yang sudah di akui keahliannya. Semua di lakukan oleh perusahan agar kesehatan karyawan terjaga, kebutuhan gizi mereka terpenuhi serta tak perlu membuang waktu untuk pergi cari makan di luar dengan begitu tak akan banyak karyawan yang ijin sakit karena banyak makan sembarangan dan tak banyak karyawan yang datang telat setelah selesai makan siang sehingga menggangu efisiensi kerja mereka.
Perusahaan juga tak mau rugi dengan menggaji karyawan yang sering ijin dengan alasan sakit juga yang sering terlambat datang karena alasan jalanan macet saat makan siang.
❤️❤️❤️❤️❤️
Pulang kerja, Selin memilih untuk langsung datang ke tempat yang di beritahukan Ardi padanya.
Sebelumnya pria yang akan menjadi calon suami dadakannya itu menawarkan untuk menjemputnya ke tempat kerja, namun Selin lebih memilih datang ke sana sendiri dan enggan mengatakan dimana tempat kerjanya.
''Maaf aku terlambat.'' ucap Selin saat baru tiba dan melihat Ardi serta beberapa kru photo sudah menunggu di sana.
''Hem.'' sahut Ardi.
''Mari nona, kita ganti baju Nina terlebih dahulu.'' kata seorang wanita yang Selin yakini adalah salah satu dari tim.
Dengan langkah gontai plus napas yang masih sedikit tersengal...Selin pun mengikutinya.
Bermacam-macam gaya dengan pose yang berbeda telah Selin dan Ardi lakoni saat ini.
Semuanya oke hanya saja saat beradegan mesra...mereka berdua terlihat begitu sangat canggung sehingga harus di ualngi beberapa kali, tapi walaupun begitu bisa di katakan semuanya berjalan dengan sangat lancar.
Walupun acara pernikahan yang tak di rayakan secara besar-besaran...namun mama Mega ingin mereka ada memori yang bisa di kenang...ingin agar anak serta calon mantunya itu juga merasakan tahapan pernikahan selayaknya pasangan lain.
Kalau bukan karena kejadian kemarin, dapat di pastikan bahwa mama Mega pasti akan menggelar pesta pernikahan Ardi semegah dan semeriah mungkin apalagi Ardi adalah putra satu-satunya dari keluarga Cakrabuana.
''Capek?'' tanya Ardi sambil menyodorkan satu botol air mineral pada Selin yang baru saja duduk setelah Menganti pakaiannya.
''Hem...lumayan.'' sahut Selin dengan jujur.
''Maaf.'' ucap Ardi.
''Untuk?'' tanya Selin.
''Karena aku harus menyeretmu dalam masalahku.'' jawab Ardi. ''Kamu boleh nanti mengajukan gugatan pisah sama aku kalau kamu memang gak nyaman dengan rumah tangga yang akan kita jalani.'' sambungnya lagi.
''Nikah aja belum sudah ngomongin perpisahan.'' sahut Selin.
Bagi Selin pernikahan bukanlah sebuah permainan yang kapan saja bisa kita mulai dan kapan saja bisa kita akhiri. Baginya pernikahan salah sesuatu yang sangat sakral dan patut untuk di perjuangkan, entah itu pernikahan karena cinta atau bukan.
Yang dia yakini ini adalah garis dari Tuhan yang harus dirinya jalani dengan sepenuh hati dan tentunya dengan ikhlas, mungkin saja ada rencana indah yang ada di balik dari semua kejadian ini.