NovelToon NovelToon
Married By Accident

Married By Accident

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Puspitasari

Devan Pramudya, pemuda tampan ini harus terpaksa menyaksikan perbuatan tak senonoh calon istrinya tepat di depan mata. Pernikahan yang beberapa hari lagi akan digelar terancam batal.

Rina yang tak ingin anaknya mendapatkan reputasi buruk dan mencoreng nama perusahaan itu, mendesak Devan untuk tetap melanjutkan pernikahan.

Arabella Maharani, gadis penjual susu kedelai ini tak sengaja menabrak mobil Devan. Alhasil, mobil tersebut memiliki kerusakan membuat Arabella harus bertanggung jawab.

"Menikahlah denganku!" seru Devan.

"Apakah kau gila? Aku menabrak mobilmu. Apakah otakmu juga ikut mengalami kerusakan?!" ketus Bella.

"Bukankah ini tawaran yang langka, Nona? Banyak wanita yang ingin mendapatkan tawaran ini. Lagi pula jangan sok jual mahal! Tampangmu sama seperti botol susu yang kau bawa," ucap Devan sinis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Deal

Bella tengah bersantai di teras rumah. Gadis itu tak melewatkan malamnya untuk memandang taburan bintang yang menghiasi malam itu.

Terdengar suara langkah kaki yang mendekatinya. Bella pun langsung mengarahkan pandangannya ke sumber suara. Dilihatnya Devan tengah berjalan ke arahnya sembari memegang dua gelas yang ada di tangannya.

"Kau belum tidur?" tanya Bella yang mengira jika Devan sudah tertidur lebih dulu, karena sebelumnya Bella melihat Devan sudah menarik selimut sembari memejamkan matanya.

"Aku tanpa sengaja terbangun tadi," ujar Devan berbohong. Padahal saat Bella keluar, Devan kembali membuka matanya dan melihat gadis tersebut keluar dari kamarnya.

"Ini ...." Devan menyerahkan salah satu gelas yang dipegang oleh tangan kanannya.

"Apa ini?" tanya Bella seraya meraih gelas yang diberikan oleh Devan.

"Teh chamomile, minuman ini bagus saat kau sedang kesulitan tidur. Teh tersebut membuatmu lebih rileks," ujar Devan seraya menyeruput teh miliknya.

"Terima kasih," ujar Bella. Gadis itu meniup tehnya lalu meminumnya perlahan.

"Bagaimana di kelas memasakmu? Apakah Bu Lili kembali berulah?" tanya Devan.

"Ah iya, tadi siang dia minta maaf padaku dan berpesan agar kau berhenti mengusik suaminya," terang Bella yang kembali menyeruput tehnya.

"Aku merusak ketenangan suaminya? Huh! Lucu sekali." Devan tersenyum sinis saat mendengar ucapan Bella.

"Aku juga tidak tahu jika kau melakukan semua itu demi aku. Kau rela mengancam suami Bu Lili hanya untuk membelaku," gumam Bella dengan menarik garis senyum di bibirnya.

"Aku tidak membelamu? Yang ku lakukan bukan demi dirimu melainkan demi diriku sendiri. Sebaiknya kau jangan terlalu percaya diri," tukas Devan.

"Huhh! Manusia paling menyebalkan. Selalu saja membuatku emosi dengan ucapannya," gumam Bella seraya mendelik menatap suaminya.

"Mengapa kau hampir setiap malam duduk di sini sembari menatap ke langit?" tanya Devan.

Bella mengernyitkan keningnya. Lalu melemparkan pandangannya pada Devan.

"Tunggu! Dari mana kau bisa tahu jika aku berada di sini setiap malam?" tanya Bella penuh selidik.

Devan langsung panik. Bella memang tak tahu jika setiap malam, Devan juga memperhatikannya dari balkon rumah. Hanya saja, istrinya itu tak menyadari hal tersebut.

"Anu ...," ucap Devan kebingungan mencari alasan yabg tepat.

"Anu apa? Jangan bilang kau diam-diam memperhatikanku?"

"Oho, tentu saja tidak! Kau jangan terlalu percaya diri untuk mengatakan itu, memangnya apa yang istimewa darimu hingga aku harus diam-diam melakukan hal tersebut," kilah Devan memperlihatkan wajah angkuhnya.

"Benar juga, apa yang istimewa darinya?" batin Devan yang menyadari akan ucapannya itu.

Bella mencebikkan bibirnya sembari mengikuti ucapan Devan dengan nada mengejek.

"Terus saja kau meremehkanku. Awas saja jika lama-lama kau jatuh hati padaku," ujar Bella.

"Aku? Hahaha ... Kau jangan mimpi! Seleraku sangat tinggi. Model botol susu sepertimu tidak akan bisa membuatku jatuh hati," tegas Devan.

"Awas saja jika itu terjadi, kau harus berlari mengelilingi halaman rumah yang luas ini sebanyak 20 kali," tantang Bella.

"Ba-baik, aku tidak takut! Jatuh hati padamu adalah hal yang mustahil," ujar Devan yang tak mau kalah.

"Deal?" ucap Bella seraya mengulurkan tangannya.

Devan menatap tangan Bella sejenak, lalu ia pun langsung menjabat tangan tersebut.

"Deal!!" ujarnya dengan lantang.

Tangan keduanya saling menjabat, pandangan mereka saling beradu.

"Aku tahu jika seleramu adalah seorang pria, tapi akan ku buat kau tergila-gila padaku demi membayar hutangku pada mama mertua," batin Bella.

"Jatuh cinta pada gadis ini? Mustahil! Kami hanya terikat oleh sebuah pernikahan karena perantara hutang saja, jadi tidak akan ada perasaan khusus untuknya!" batin Devan.

Cukup lama tangan mereka saling menjabat, hingga akhirnya keduanya pun saling menghempaskan tangan masing-masing. Lalu kemudian membuang muka serentak sembari melangkah masuk ke dalam rumah secara bersamaan.

Di dalam kamar, keduanya berbaring dengan posisi saling membelakangi. Ada yang tidur di atas kasur, ada juga yang tidur di lantai.

"Sebaiknya kau mengubur rasa percaya dirimu itu," ujar Devan memecah keheningan di dalam kamar tersebut.

"Cih! Apa kau sudah merasa kalah terlebih dahulu?" timpal Bella berdecih.

"Oh tentu saja tidak! Tipeku adalah sosok yang pintar dan berwibawa, tentunya itu bukan dirimu!" Devan mengutuk dirinya saat berkata demikian. Ia lupa jika pernah jatuh cinta pada Nadia, yang ternyata gadis itu jauh dari tipe yang disebutkannya tadi.

"Semoga saja dia tidak tahu tentang Nadia," batin Devan.

"Apa perlu aku katakan pada dunia bahwa kau adalah pria gay?" balas Bella.

"Silahkan saja, aku tidak peduli!" timpal Devan sembari menarik selimutnya.

Sesaat kemudian, ia pun sadar akan ucapannya. "A-apa? Gay?" batin Devan.

Sontak Devan langsung bangkit dari posisi yang semula berbaring menjadi duduk.

"Kau ...." Devan mengepalkan tinjunya. Ia benar-benar merasa dongkol pada istrinya yang selalu berpikiran bahwa dirinya adalah pria tak normal.

"Sudah aku katakan, aku tidak gay! Dan Aku bukanlah gay!!!" ujar Devan dengan penuh penekanan.

Mendengar hal tersebut, Bella hanya mengendikkan bahunya tak peduli tentang Devan. Gadis itu memejamkan matanya seraya menarik selimut hingga menutupi wajahnya.

Devan menggertakkan giginya, sembari mengepal tangannya mencoba untuk menahan rasa kesalnya. Lalu kemudian ia menghujani pukulan pada bantal yang ada di sampingnya.

Di dalam selimut, Bella tersenyum penuh kemenangan. Ia sudah berhasil membuat Devan merasa kesal atas dirinya.

"Anggap saja satu sama, bukankah dia yang lebih dulu memulainya," gumam Bella pelan seraya tersenyum penuh kemenangan.

....

Keesokan harinya, Bella masih menikmati berada di alam mimpi. Posisi tidurnya terlentang dengan merentangkan kedua tangan. Mulutnya yang sedikit menganga hingga menimbulkan suara dengkuran halus.

Devan baru saja membuka matanya. Pria tersebut mengubah posisinya, lalu meregangkan otot-otot yang terasa keram. Saat ia melirik ke bawah, ia mendapati Bella yang masih terlelap dalam tidurnya.

Devan pun punya ide, ia memanfaatkan hal tersebut dengan mengambil gambar sang istri dengan posisi tidur yang terlentang.

Devan menahan tawanya saat melihat hasil jepretannya yang luar biasa itu.

"Setidaknya aku juga bisa memegang salah satu aib dari dirinya. Lihat saja, jika kau berani macam-macam, akan ku sebar fotomu yang tertidur seperti kerbau ini," gumam Devan seraya terkekeh geli.

Tak sampai disitu saja. Devan juga berinisiatif untuk mengganggu tidur Bella. Pria itu berjalan keluar, melihat salah satu pelayan rumah yang tengah membersihkan guci yang di pajang di ruang tamu dengan menggunakan kemoceng.

"Bik, berikan padaku benda yang ada di tangan bibi," ujar Devan.

"Hah? Ini Tuan? Untuk apa?" tanya pelayan tersebut.

"Aku ingin pinjam sebentar. Berikan benda itu padaku!" ujar Devan.

Pelayan tersebut pun menyerahkan kemoceng yang ada di tangannya. Setelah mendapatkan benda yang diinginkannya, Devan setengah berlari kembali menuju ke kamarnya.

Pria itu menutup pintu kamarnya. Lalu menatap kemoceng yang ada di genggamannya sejenak. Devan menatap benda tersebut sembari memperlihatkan senyum liciknya.

Perlahan Devan mendekatkan dirinya pada sang istri. Dilihatnya sesekali Bella menggeliat lalu mengubah posisi tidurnya.

"Kali ini, aku akan membangunkanmu dengan caraku," ujar Devan sembari menyeringai.

Pria tersebut mengarahkan bulu kemoceng tersebut pada hidung Bella. Gadis itu tampak menggosok hidungnya yang terasa gatal akibat bulu dari kemoceng.

Devan tak menyerah, ia lagi-lagi mengarahkan benda tersebut pada hidung Bella. Gadis yang berbaring itu kembali mengusap hidungnya yang benar-benar terasa gatal.

Hidung Bella yang semakin lama semakin gatal, membuat gadis itu menarik selimut untuk mengusap hidungnya dengan mata terpejam.

Sesaat kemudian ....

Brughhh ....

Perlahan Bella pun mengerjapkan matanya. Tak lama kemudian gadis itu langsung membelalakkan mata saat melihat apa yang ada di depannya.

Bersambung....

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya berupa like, komen, serta votenya jika ada.

Yang belum favorit yuk di favoritkan supaya dapat notifikasi update terbaru nya~

ig: ayasakaryn24

1
Rosana Manalu
joko lucu
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
IG: Ayasakaryn24: terima kasih kk❣️
total 1 replies
Anonymous
Cakepan nadia dr pd bella
Dede Suryani
dasar bos eror
Ruzita Ismail
Luar biasa
Dede Suryani
dasar
Nurhayati
ga ada kisah ferdy
Nurul Syahriani
Makanya jangan main rahasia rahasia dari suami
Nurul Syahriani
Dari banyak nya novel Ceo dan asisten yg aku baca. Hanya di novel ini asisten ceo nya kismin, gak punya mobil gak tinggal di apartemen
Iponk
emang udah lewat ya masa nifasnya...
Iponk
naah ini bener joko, ngomong buat dirinya sndiri
Iponk
devan ituuuu
Iponk
niat banget mama rina ngerjain anaknya..wkwk
Iponk
sengklek ni orang dua
Iponk
lha..knp jadi joko...
Iponk
pas periksa dan usg sebelumnya, apa ga ke detek ya klw janinya twins
Iponk
aku belaan scroll lagi ke atas, penasaran adakah petunjuk kronologis ujug2 disekap...eeeehhh taunya cm mimpi...
Iponk
timpal bella, yg bicara. otornya typo
Iponk
..
Iponk
apa wanita itu sang mantannya devan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!