Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29 - Senyuman pagi
Keesokan harinya.
Aluna terbangun dan sudah tak melihat Rehan ada di samping nya, bahkan tak menyadari jam berapa laki-laki itu bangun, karena semalam ia tidur sangat larut karena tak bisa memejamkan mata nya dengan baik karena kegugupan nya karena pelukan Rehan.
Aluna tersenyum saat mengingat kejadian tadi malam, ia pun lekas turun dari tempat tidur dan ke kamar mandi.
Saat Aluna keluar dari kamar dan mencari sosok suami nya, ia di samperin Bi Ani.
"Non, Sarapan nya sudah siap, Den Rehan bilang nanti Malam dia akan jemput Non Aluna untuk ke acara ulang tahun pernikahan rekan bisnis nya Tuan Bernard" Kata Bi Ani menyampaikan pesan dari Rehan.
"Tapi aku tak membawa baju pesta Bi." Balas Aluna, karena saat ia sampai disini ia hanya membawa pakaian biasa.
Saat mengatakan hal itu, belum sempat bi Ani menjawab tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi. Pandangan Aluna dan Bi Ani pun teralihkan dan berjalan keluar untuk membuka pintu, sat pintu terbuka tampak seorang wanita cantik dengan sebuah dress di tangan nya mengantar kan sebuah Dress indah untuk Aluna.
"Siapa ya?." Tanya Aluna.
"Selamat Pagi, saya datang mau membawakan Dress untuk Nona Aluna." Kata Wanita itu.
"Iya, saya sendiri." Balas Aluna.
"Baik Nona, silakan tanda tangan disini." Ucap wanita itu lagi.
"Ini dari siapa?." Tanya Aluna.
"Ini pesanan Tuan Rehan." Balas nya dan Aluna pun mengerti dan lekas menerima nya.
Setelah orang itu pergi, Aluna masih berdiri di teras rumah memikirkan Rehan.
"Dia pergi pagi sekali."
Di kamar ia melihat Dress itu lalu melihat diri nya di cermin, Bagaimana ia bisa pergi ke pesta itu dan menerima tatapan sinis karena Rehan memiliki istri berbadan gemuk seperti diri nya. Meski ia sudah biasa malu dengan sinisan orang, tapi Aluna merasa kasihan Rehan akan di permalukan karena nya.
•••
Malam hari pun tiba.
Rehan pulang dari kantor untuk menjemput Aluna.
Rehan melihat sekitaran dan tak menemukan Aluna. "Bi, Bi Ani." Panggil Rehan dengan suara keras.
"Iya Den."
"Sudah jam berapa, kenapa wanita itu masih belum terlihat?, cepat panggil kan dia." kata Rehan.
"Baik Den." Balas Bi Ani.
Saat Bi Ani baru berbalik badan, ia melihat Aluna tampak menuruni anak tangga dengan Dress yang ia pesan untuk wanita itu kena kan. sejenak Rehan melihat wanita itu yang berjalan tampak anggun, hingga Aluna sampai di hadapan nya.
Aluna melihat sorotan pesona Rehan saat melihat nya.
"Kenapa lama sekali?, belajar lah untuk mengingat waktu yang ku sampaikan " Kata Rehan dengan ketus.
Ucapan Ketus Rehan seketika membuat Aluna cemberut, sia-sia ia mempercantik diri nya berjam-jam di kamar, seperti nya Rehan tidak begitu tertarik akan hal ini, pikir nya.
Di dalam mobil.
Aluna begitu gugup, memikirkan tatapan sinis orang-orang nanti disana. hingga mobil sampai di tempat acara, tampak mobil-mobil mewah berderet di halaman parkir menandakan kalau ini adalah acara orang-orang kelas atas.
Rehan turun dan berjalan masuk, di ikuti Aluna yang berjalan dengan sedikit berlari untuk menyamakan diri nya berjalan di samping suami nya yang melangkah begitu besar dan cepat. sementara Frans di belakang mengikuti kedua nya.
Saat masuk ke tempat acara, banyak mata tertuju pada kehadiran Rehan dan istri gemuk nya yang sudah menjadi gosip para orang-orang.
Rehan mengobrol dengan beberapa orang dengan segelas anggur di tangan nya, sementara Aluna berdiri di samping Rehan mengikuti nya, merasa tidak nyaman, tapi masih mencoba untuk biasa-biasa saja dan bersikap tenang.
Hingga ia lalu meminta izin Rehan untuk ke kamar mandi, Rehan mengiyakan namun ekor mata nya melihat istri nya berjalan pergi.
"Gila ya Si Rehan, masa setampan dan sekaya dia nikah sama wanita yang gendut dan seperti nya juga datang dari kalangan biasa." beberapa wanita tampak sedang bergosip didepan cermin wastafel toilet.
"Iya, mereka tampak sangat tidak serasi, tidak cocok Sama sekali."
"Tapi aku rasa wanita itu pakai pelet, lagi. aku dengar Mantan nya Elena telah kembali, aku rasa akan ada perpisahan, karena Rehan akan kembali pada elena yang sudah jelas cantik dan berkelas." ucap lain nya.
Tanpa mereka tahu, Aluna sedang berada di salah satu ruangan kamar mandi dan mendengar percakapan mereka, Aluna tak mengerti kenapa begitu sakit mendengar hal itu, padahal ia sudah biasa mendengar hinaan semacam ini, seolah ia sangat tidak pantas untuk sosok seperti Rehan dan kini ada rasa sedih karena merasa tidak pantas dan juga sedih karena Rehan menjadi bahan bicara karena nya, Aluna sangat sedih saat itu, ia baru keluar dari toilet itu setelah Wanita-wanita penggosip itu pergi dari sana.
ya ampuunnn