Sultan Zayid Athalah, diusianya yang hampir 30 tahun dia didaulat untuk memimpin perusahaan menggantikan sang ayah Bima Athalah yang memutuskan untuk lengser dari jabatannya dan pindah ke kota kecil untuk menikmati masa tuanya di sebuah perkebunan anggur bersama dengan ibunya Kinanti Athena Athalah
Sultan mempunyai perangai yang buruk, dia adalah seorang pria yang angkuh, suka bertindak semena-mena dan suka bergonta-ganti pasangan serta menghamburkan uang sehingga dengan sangat terpaksa sang ayah harus mengutus seorang bodyguard untuk menemani dan mengawasinya kemanapun dia pergi.
Sultan tak menyangka jika bodyguard yang diutus oleh sang ayah adalah seorang wanita yang menurutnya sangat kaku, tidak cantik bahkan tidak modis sama sekali. Dia selalu berpakaian serba hitam, jas dan celana panjang hitam serta kemeja dan sepatu kulit hitam dengan rambut pendek cepak seperti seorang pria.
" Cih...jangan harap aku bisa dekat denganmu!"
" Saya disini bukan untuk mendekati Anda tuan "
Gila...kaku banget ini mahluk! Sultan membatin
WARNING!
Tidak ada korelasi nya dengan agama dan budaya manapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Kembali
Hari ini seluruh staf jajaran direksi sedang mempersiapkan diri untuk menghadiri rapat gabungan dengan para investor dan rekanan bisnis Nalendra Corp, seminggu ini suasana kantor menjadi semakin sibuk. Setiap divisi mengolah dan mempersiapkan data untuk dipertanggungjawabkan di rapat nanti.
" Tuan semua orang sudah siap diruang rapat, kita akan mulai rapat dalam 10 menit ke depan " Shakira membantu Sultan untuk mempersiapkan dirinya, dia harus terlihat sempurna dihadapan semua orang yang telah hadir disana.
" Apakah dia datang?" Pertanyaan Sultan seperti sudah dimengerti oleh Shakira, gadis itu mengangguk sambil tetap memberikan sentuhan terakhir pada dasi yang dipakai majikannya.
" Huufttt...." Sultan membuang nafasnya kasar
" Apa anda masih menyimpan dendam masa lalu kepadanya?" Shakira menatap Sultan penuh dengan tanda tanya
" Entahlah Shak... Kejadian itu sangat berbekas di hatiku, harga diriku telah dia injak-injak waktu itu padahal aku tulus mencintai anaknya saat itu..." Sultan menaruh bokongnya di pinggiran meja.
" Bagaimana dengan sekarang?" Pertanyaan ambigu Shakira membuat Sultan mengerenyitkan dahinya, dia melihat Shakira yang berdiri tegak dihadapannya.
" Untuk Clarisa aku yakin aku sudah tidak menyimpan perasaan apapun, tapi untuk Steve..." Sultan terdiam, dia ragu dengan perasaan nya sendiri.
" Bukankah ini alasan kenapa anda menjadi pemegang saham terbesar disana? Untuk membuktikan bahwa ucapan tuan Steve pada saat itu salah besar?" Shakira melipat kedua tangannya.
" Iya... Mungkin kamu benar Shak " Sultan melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya dan mengajak Shakira untuk mengikuti nya ke ruang rapat.
Semua orang yang hadir diruangan rapat berdiri untuk menyambut Sultan, sang pemilik perusahaan yang belum genap tiga tahun ini telah dilimpahkan tampu kepemimpinan oleh sang ayah, pemilik perusahaan sebelum nya. Sultan mempersilahkan mereka untuk duduk kembali.
" Selamat siang rekan-rekan semua, selamat datang kembali bersama saya disini. Bagi yang sudah mengenal saya, saya ucapkan terimakasih karena telah mempercayai saya seperti anda semua mempercayai ayah saya, dan bagi anda yang baru hari ini bertemu dengan saya, saya ucapkan selamat datang, selamat bergabung di keluarga besar Nalendra Corp " Kata-kata ucapan Sultan disambut oleh tepukan tangan mereka.
Mereka sangat bangga dengan kinerja anak muda berbakat yang ada dihadapannya, dalam waktu kurang dari satu tahun Nalendra Corp telah berhasil mengakuisisi banyak perusahaan, memunculkan produk-produk baru yang sukses diminati khalayak ramai dan omzet mereka naik hingga seratus persen. Tetapi tidak bagi salah satu dari mereka yang baru pertama kali ini menghadiri rapat penting ini. Steve Ethens masih tidak percaya dengan apa yang terlihat dihadapannya.
Rapat pun dimulai, masing-masing dari mereka mulai memberikan laporan kinerja nya masing-masing. Shakira tidak melepaskan pandangannya dari para peserta rapat yang hadir disana, dia tetap berdiri tak bergeming disamping tempat duduk Sultan sampai pada akhirnya rapat selesai diselenggarakan.
" Kita akan makan siang dimana Shak?" Sultan mengendorkan dasinya, dia melepaskan jas yang dia kenakan dan menaruhnya di senderan kursi.
" Di resto milik nyonya tuan " Shakira menjawab singkat.
" Oke...Kita kesana sekarang "
.
.
.
Sampai di restoran mewah milik sang mama, disana sudah ada Nico yang menyambut kedatangan mereka, Sultan menghubungi nya ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat tersebut. Seperti biasa mereka saling bersapa dan berpelukan lalu mereka menuju ruangan VVIP yang sudah dipersiapkan.
Tak lama berselang semua makanan telah sampai dimeja makan. Sultan memilih menu steak sapi dengan saus barbeque dan segelas anggur merah sedangkan Shakira menjatuhkan pilihan pada Chicken Cordon bleu dan segelas anggur putih lalu Nico, dia menjatuhkan pilihannya pada menu t-bone steak dengan saus black pepper dan segelas bir.
" Makanan disini sungguh lezat, mama mu pintar sekali memilih tukang masak " Nico memasukan potongan daging kemulutnya.
" Katakan sendiri sana sama mama, dia udah kangen banget pengen ketemu lo " Sultan menyesap anggur merah dari gelas yang dipegangnya.
Sementara diluar pintu ruangan VVIP
" Maaf tuan, tuan muda sedang bersantap siang dengan rekan-rekannya, beliau belum bisa diganggu " Seorang pramusaji yang bertugas untuk melayani Sultan mencegat Steve yang ingin menerobos masuk.
" Apa kamu tidak tahu siapa saya?? Saya adalah pemilik Ethens enterprise! Kami baru saja menyelesaikan rapat bersama, saya harus masuk kesana, ada hal penting yang harus saya bicarakan dengan nya !" Steve ngotot ingin segera menemui Sultan.
" Maaf tuan, sudah aturan disini jika tuan muda kami dan keluarga nya sedang bersantap siang, maka siapapun harus menunggu beliau untuk menyelesaikan nya terlebih dahulu sebelum menerima tamu " Sang pramusaji mencoba meyakinkan pria yang sedari tadi memaksanya untuk membiarkannya masuk.
Shakira mendengar keributan kecil itu, dia berniat untuk mencari tahu tetapi dilarang oleh Sultan.
" Habiskan dulu makananmu Shak, biarkan mereka " Sultan melihat isi piring Shakira yang hanya tinggal beberapa suap lagi.
Selesai dengan ritual makan siangnya, Shakira memutuskan untuk menghampiri mereka.
" Maaf nona, tuan Steve ingin bertemu dengan tuan muda, apakah beliau sudah selesai ?" Diana, Shakira melihat papan nama yang menempel di seragam sang pramusaji.
" Sudah Diana, kamu sudah bisa membereskan bekas makanannya. Dan anda tuan Steve, tuan muda sudah menunggu anda didalam " Shakira mempersilahkan nya untuk masuk, Steve melihat Shakira dengan pandangan merendahkan.
" Jaga pandangan anda tuan Steve, dia sanggup mematahkan tulang leher anda sebelum anda menyadari nya " Sultan melihat pandangan mata Steve terhadap sang asisten ketika dia memasuki ruangan.
Steve terhenyak, dia tidak menyangka aksinya diketahui oleh Sultan.
Sultan dan Nico berdiri untuk menyambut kedatangan Steve disana dan mempersilahkan nya untuk menduduki salah satu kursi yang ada dihadapan mereka.
" Ada yang bisa saya bantu tuan Steve ?" Sultan membuka pembicaraan, Nico melipat kedua tangannya dan memerhatikan orang yang telah duduk dihadapan mereka. Sementara Shakira membantu Diana untuk membereskan bekas makan mereka dan memesankan minuman sebelum Diana meninggalkan ruangan, lalu kembali ke posisinya.
" Sultan... Apakah kamu laki-laki yang dulu..." Kalimat nya terpotong
" Sebaiknya anda menjaga ucapan anda tuan Steve " Shakira memotong pembicaraan, Nico terkejut dengan gaya bicara sang adik yang baru saja diketahui nya. Dia mencoba untuk diam dan menyimak.
" Saya sudah tidak hidup dimasa lalu tuan Steve, tetapi perusahaan ini telah berdiri semenjak kakek saya menginjakkan kakinya di negara ini, jadi ya...Disini saya sekarang " Sultan mencoba mengingatkan Steve akan ucapannya kepada Sultan dimasa lalu .
" Apa...Apa kita bisa memulai kembali nak? Maksud ku sikapku dulu sangat kurang ajar terhadap mu " Cara yang unik untuk meminta maaf pikir Nico, Sultan tersenyum.
" Kita memang sedang memulai sesuatu saat ini bukan?" Sultan menyeringai
" Silahkan diminum tuan Steve, jangan sungkan "
.
.
.
To be continued 😉
Hai kakak-kakak terimakasih udah meninggalkan jejak kalian disini yah 😘
Happy reading 🤗
tp yg penting bagus kok ini ceritanya 🥰🥰🥰