Preman Campus

Para mahasiswa-mahasiswi baru universitas Gajah Mada ibaratkan pasukan amatir yang akan pergi ke medan tempur.

Wajah-wajah ketakutan dan tegang di bawah sinar matahari dan bermandikan keringat.

Hari ini adalah hari terakhir ospek dan para senior semakin beringas saja, mempermainkan mahasiswa baru.

Mereka para muda-mudi penerus bangsa dipaksa berbaris dengan membawa tas berisi batu 4 kg dibawah terik sinar matahari.

Sungguh sangat menyayat hati bagi orang yang melihtnya.

Apalagi siang ini cuaca sangat panas sekali, seakan mentari mendukung ospek tak berprikemanusiaan ini.

Dosen dan rektor seakan menutup mata dan mengangap ini adalah hal yang wajar. Wajar matanya Pic**!.

Walaupun ada korban nantinya kegiatan gila ini akan terus dilanjutkan.

Inilah salah satu alasan kenapa SDM Indonesia tidak bisa berkembang, karena hal bodoh dianggap benar dal hal benar dianggap bodoh.

Bandingkan saja dengan ospek-ospek universitas luar negri sana yang sangat-sangat berbeda dengan ospek di negeri tercinta kita ini.

Disana ospek tidak ada yang namanya senioritas, momen ospek di luar negeri sangat jauh dari kata menakutkan. Beda jika itu di Indonesia ospek lebih serem dari film KKN di desa Penari.

Para senior di kampus indonesia sering menyalah gunakan kesenioran mereka mulai dari sok galak lah, sok perintah dan mengintimidasi perserta ospek.

Hal ini jelas sangat berbanding terbalik dengan ospek yang berada di luar negeri.

Dan ospek di luar negeri, tidak ada itu yg namanya harus bawa benda aneh dan harus dandan aneh pula.

Kita ospek di Indonesia itu bagai anjing yang di ikat lehernya dan majikannya adalah para senior gila itu.

Ospek di luar negeri sana justru jadi momen untuk bersenang-senang dari festival dan rangkain hiburan sederhana dan senior juga sangat ramah dan baik, ospek adalah ajang memperkenalkan Campus ke mahasiswa baru bukan ajang untuk mendidik manusia menjadi anjing penurut.

Kalau dulu bapak bangsa kita bung Karno bilang beri aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia.

Sekarang kira-kira Presiden kita saat ini butuh berapa pemuda untuk menguncang dunia?

saat kita tau para pemuda penerus bangsa ini otaknya pada di taruh di pantat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ok kembali ke gw. Gw dan 2 teman baru gw adalah pembeda di ospek ini kita adalah sang pemberontak dan sang pembeda.

Disaat para calon mahasiswa baru di jemur di lapangan fakultas.

Gw, Udin dan Reza milih ngadem di parkiran sambil muter arak oplosan dengn ayam KFC sebagai pendampingnya, tak lupa benda bernekotin yang di sebut rokok terus menempel di bibir kita masing-masing.

Udin adalah anak jawa tulen asli Gunung kidul Yogjakarta yang tubuhnya lebih cungkring dari gw dengan rambut mohawknya seakan dialah penguasa ni tempat.

Dan si Reza pemuda asli Madura Jawa Timur yang setiap ngomong selalu dengan logat maduranya yang kental dan setiap akhir kalimat yang dia ucapkan pasti akan di akhiri dengan kata cak.

Reza orang nya gendut tapi ototnya keras baget biasa ngipasi sate mungkin,sate madura.

Dengan potongan rambut klimis belah pinggir,

sangat mirip dengan bintang film Hongkong Sammo Hung itu anak Madura.

Kita bertiga jadi saling mengenal dan akrab karena sama-sama jadi sang pemberontak dari acara ospek dan semakin sehati saat kita sadar kita punya hobi yang sama yaitu mabok dan judi.

Dari tempat kita bertiga nongkrong terdengar suara senior dengan muka yang dibuat semengerikan mungkin sedang menghukum salah satu calon mahasiswa baru yang tidak memakai atribut lengkap.

Senior itu bernama Bagas Kusuma, senior yang jadi artis dadakan karena wajahnya yang tampan dan nada bicara nya yang cerdas dan berwawasan [taik lah] dia dikagumi para calon mahasiswi baru, para betina yang haus akan belain dan calon-calon ayam Campus masa depan.

Dia adalah ketua panitia ospek tahun ini anak teknik mesin tahun ke 3.

Yang gw liat dari calon mahasiswi baru banyak banget yang bening-bening, kalau ibarat mangga mulai masuk dalam tahap ranum-ranum nya itu, seolah minta cepat di petik.

Para senior yang bermuka bokep pun sudah mulai bergerilya sejak hari pertama ospek.

Mencari mangsa dengan serangan dan senjata sok-sok an cool dan perhatian kepada incarannya.

Gw cuma tersenyum kecil melihat itu semua, gw kagak akan merendah seperti itu di depan betina.

Tidak berapa lama salah satu senior jurusan gw berteriak agar anak manangement bisnis segera berbaris.

Gw masih santai sambil nenggak ciu oplosan bareng dua sahabat baru gw si Udin dan Reza.

"Abi jurusan kita dipanggil itu cak". Reza bicara sambil melihat ke arah gw.

"Abi mata loe soak! Emang gw bapak lu, panggil bimo aja kayak si Udin itu. Tampang sangar gini loe panggil Abi".

"Iya ri sorry cak, ini minum dulu biar enggak tegang". Si tukang sate madura minta maaf sambil menyodorkan miras.

"Jadi gimana Bim kita kesana gak?". tanya si Udin si anak gunung kidul.

"Kalau kalian mau kesana. Kesana aja, gw ma ogah, panas-panas an gitu kalau kulit gw item bakalan kagak laku nanti".

"Lagak dirimu cak, seperti udah laku aja".

Si reza jawab celotehan gw yang di ikuti tawa si Udin.

"Emang anjing lu berdua nyet!". umpat gw kesal.

"Jadi gimana ni Za kita ikut baris disana apa disini aja?". tanya Udin ke Reza.

"Disini aja lah cak, kita ngikut si Bimo aja dari awal kita udah jadi pemberontak juga kan".

"Ok deh jika itu keputusan kalian gua ngikut aja". Udin berucap mantap.

Kita pun melanjutkan minum sambil sendau gurau, bercerita tentang diri kita masing-masing.

Tak berselang lama gw melihat ada sekitar 10 senior panitia ospek yang datang menghampiri ke tempat kita nongkrong.

gw cuma kenal 3 orang si Bagas ketua ospek dan Tono wakil nya yang berbadan besar dan satunya Fikri yang potongannya cepak kayak satpam dan sisanya gw gak kenal.

Mereka semakin mendekat dengan tampang yang tampak marah ke arah kita bertiga.

Seketika insting binatang gw menyala pertanda bakalan ada pertumpahan darah.

Gw belum tau kemampuan Reza dan Udin di dunia adu nyawa alias dunia gelut karena kita baru kenal 1 minggu.

Semoga mereka bisa mengatasi setengah dari mereka dan gw nyakin akan bisa mengatasi yang setengahnya.

Tegang dan bersemangat itulah yang gw rasakan saat ini.

Tegang karena pasti akan dapat masalah dan bersemangat karena akan merasakan lagi sensasi yang sangat gw rindukan, sensasi nikmat nonjok muka orang.