Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2
LUCIFER, seorang laki laki yang berusia 33 tahun, pembunuh berdarah dingin, berkuasa, tidak takut mati, selalu suka berperang, sehingga dia bisa menjadi Boss mafia yang di segani.
"Bagi ku tidak menerima kata maaf, dan aku tidak akan minta maaf, dalam hal apapun"....
Eva, wanita yang yatim piatu, di adopsi sepasang suami isteri yang pemalas, memiliki adik tiri laki laki yang manja, Eva gadis yang penuh semangat, pekerja keras, pantang menyerah.
"Hei... hidup ini indah kawan, sayang sekali jika di lewati dengan kesedihan dan keluhan".....
Takdir apa yang akan mereka temui? Akan kah ada perubahan dalam hidup mereka??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linieva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 29
"Bukan kah tuan William adalah asisten tuan Adam? " Tanya Mila tidak percaya.
"Iya, asisten tuan Adam itu sekarang ada dua, Eva dan William nona Mila." Ucap Eva.
"Gak mungkin, aku gak percaya" Ucap Mila.
"Kalau gak percaya silahkan tanya sama tuan Lucifer atau William." Ucap Eva sombong.
Mila pergi meninggal kan Eva yang masih sibuk mengaduk kopi nya.
"Hhuuu... dasar cewek sok cantik... Di kira aku gampang di tindas ya... aku masih lebih cantik dari mu... hhhuuu." Ucap Eva.
Eva membawa kopi nya ke kantor ruangan Adam atau Lucifer.
tok... tok... tok...
"Masuk." Jawab Adam.
Eva masuk membawa kopi nya.
"Ini tuan kopi nya." Ucap Eva meletakkan kopi di meja.
"Kenapa kau lama sekali? " Tanya Lucifer sinis.
"Tuan, saya masih baru di sini, dan saya tidak tahu di mana dapur nya. Jadi saya cari-cari dulu, terus saya ketemu dengan cleaning se....."
"Cukup... Kau banyak sekali bicara nya." Ucap Lucifer sambil mengangkat tangan nya menyuruh Eva diam.
"Baik tuan, apa ada lagi yang harus saya kerja kan? " Tanya Eva.
"Bagaimana dengan laporan nya? " Tanya Lucifer sambil menikmati kopi nya.
"mmm....sebenar nya ada yang saya bingungkan tuan.. tapi...
"Kau tandai mana yang tidak kau ketahui, besok aku akan tanya." Ucap Lucifer.
"Ya ampun tuan.. udah kayak ujian aja? " Tanya Eva kaget.
"Keberatan? " Tanya Lucifer melihat Eva.
"Banget." Ucap Eva suara pelan.
"Apa? " Tanya Lucifer mendengar suara Eva.
"Tidak tuan, tidak apa-apa, hehehe." Ucap Eva menggaruk kepala nya.
Eva dan Lucifer saling bertatapan beberapa menit, hingga Aris masuk pun tidak di sadari Eva dan Lucifer.
"Tuan... " Panggil Aris.
"Tuan... ".Panggil Aris lagi.
"Tuan Lucifer? " Ucap Aris sambil melambaikan tangan nya di hadapan wajah Lucifer.
Lucifer sadar dan langsung melihat Aris di hadapan nya.
"Ada apa Aris?" Tanya Lucifer mengalihkan perhatian nya.
"Kenapa kau tidak mengetok pintu sebelum masuk? " Ucap Lucifer.
"Saya sudah mengetuk beberapa kali tuan, bahkan...."
"Cukup, ada apa? " Tanya Lucifer.
"Kalau begitu saya permisi keluar dulu tuan." Ucap Eva.
"Mmm... " Ucap Lucifer memandang kembali laptop nya.
Aris melihat Eva keluar.
"mmmm.... " Gumam Aris.
"Kita harus menyingkir kan Lucifer !! " Ucap Peter yang sangat membenci Lucifer.
"Itu tidak gampang Peter." Ucap Baron.
"Kenapa? Kita tinggal menyuruh pembunuh bayaran yang paling terkenal untuk melenyap kan ba*****n itu." Ucap Peter lagi.
"Apa kau tidak tahu kemampuan Lucifer itu bagaimana? Salah sedikit kita bisa mati tanpa menerima alasan." Jawab Baron.
"Kau pikir aku tidak muak dengan sikap nya? " Ucap nya lagi.
"Terus apa yang harus kita lakukan? Sampai kapan kita berada di dalam perintah nya? " Tanya Peter.
"Kita tunggu sampai kita mendapatkan orang yang lebih kuat dari dia." Ucap Baron.
"Untuk sekarang, Lucifer lebih berkuasa di dunia mafia, tidak ada yang tidak mengenal nya, siapa yang menjadi musuh nya, berarti akan menjadi musuh dunia mafia." Ucap Baron sambil meminum kopi nya.
"Apa kau sudah punya rencana? " Tanya Peter.
"Belum, aku hanya mencoba mencari pemasukkan lain." Jawab Baron.
"Uang maksud mu? " Peter sambil merokok.
"Ya, apalagi? " Jawab nya.
"Kau tidak melupakan ku kan? " Tanya Peter.
"Tentu saja tidak, hehehehe. Selama kau masih menguntungkan ku, aku tidak akan melupakan mu." Ucap Baron sambil tertawa.
Di kantor.....
"Apa kau tahu kalau bos besar kita punya dua asisten? " Tanya Edward.
"mmm.... Aku tahu, kenapa? " Jawab Beny.
"Apa kau tahu kenapa tuan Adam memiliki dua asisten? " Tanya Edward.
"Entah lah, tapi yang pasti asisten yang baru itu juga termasuk bodoh, sama seperti William." Ucap Beny.
"Ku dengar, wanita itu hanya lulusan SMA saja, dan tidak ada pengalaman bekerja di perusahaan." Ucap Edward.
"Apa menurut mu itu hanya...."
"Kau tenang saja, aku yakin tidak ada yang perlu di khawatir kan, selama kita tidak melakukan kesalahan, kita akan tetap aman." Jawab Beny.
"Oh.. my.. God..... Sumpah... Pusing banget dengan angka-angka ini, angka nya terus berputar-putar... " Keluh Eva di meja kerja.
William melihat wajah Eva yang kusut, dia menghampiri Eva.
"Ada apa, seperti nya kau sangat bahagia sekali, sampai tersenyum sendiri." Ledek William sambil memberikan gelas berisi kopi untuk Eva.
"Hahaha.... Iya, aku ssaaaaannnngggaaatt bahagia sekali." Ucap Eva dengan sinis menerima kopi dari William.
"Kau sudah berapa lama bekerja di sini? " Tanya Eva meminum kopi nya.
"Sudah 5 tahun, tapi papa ku bekerja dengan nya sudah 20 tahun." Jawab William sambil meminum kopi nya.
"Eh buset... Lama juga ya, dan kau tiap hari melihat angka-angka ini? " Tanya Eva menunjukkan laporan nya.
"mmm... Iya" Jawab nya.
"Apa kau tidak pusing? " Tanya nya lagi.
"Awal nya sih pusing, lama-lama sudah terbiasa." Jawab nya.
"Berapa lama baru kau bisa terbiasa? " Tanya Eva lagi.
"mmm.... Satu bulan mungkin." Jawab nya lagi.
"Berarti sebelum satu bulan kau akan pusing terus? " Tanya Eva penasaran.
"Iya." Jawab William sambil mengangguk kecil.
"aaaaaaaaa." Teriak Eva kecil sambil menutup wajah nya di meja.
William tertawa lucu melihat nya.
"Kau lihat, tuan William dan anak baru itu sedang mengobrol. Seperti nya mereka sudah saling mengenal." Jawab karyawan yang bekerja di situ.
"Seperti nya sih mereka baru kenal di sini saja." Jawab rekan nya.
"Dan yang ku dengar, wanita itu jabatan nya sebagai asisten pribadi nya bos besar kita, tuan Adam." Ucap karyawan itu.
"Apa?? Kau bercanda?? Mana mungkin." Jawab rekan nya.
"Apa kau tidak percaya, awal nya aku tidak percaya. Tapi pak William sendiri yang ngomong." Jawab nya.
"mmm... Berarti asisten nya tuan Adam ada dua donk? " Tanya rekan nya.
"Iya." Jawab nya.
"Tapi buat apa sampai punya dua asisten? " Tanya karyawan itu.
"Entah lah." Jawab nya.
"Apa mungkin tuan Adam menyukai wanita itu? " Tanya rekan nya.
Tiba-tiba Aris keluar dari lift dan mendengar sedikit obrolan karyawan itu.
"Apa kalian sudah bosan bekerja di sini? " Tanya Aris dengn lantang.
Karyawan yang sedang menggosip itu pun langsung membenarkan posisi nya sambil menunduk malu.
Eva dan William pun mendengar suara Aris dan menatap Aris.
Aris melihat mereka berdua dan menghampiri nya.
"Apa yang kalian lakukan tuan William? " Tanya Aris.
"Nona Eva merasa bingung dengan angka-angka ini, jadi aku membantu untuk mengajari nya." Jawab William.
"Benar Aris, kau lihat, ini berkas nya banyak banget, karena William lebih lama dari ku, jadi aku minta di ajarin, hehehehe." Ucap Eva.
"Baik lah nona Eva dan tuan William, aku harap kalian benar-benar bekerja agar tuan kita tidak marah, saya permisi dulu." Ucap Aris sambil berlalu.
Eva dan William saling memandang dan bersamaan tertawa kecil.
"Tidak heran anak buah nya seperti itu, majikan nya saja seperti itu, hehehehe." Ucap Eva. Sementara William hanya tersenyum.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk."Jawab Lucifer.
Aris masuk dan menghampiri Lucifer yang masih asik di depan laptop nya.
"Bagaimana dengan mereka Aris? " Tanya nya tanpa melihat Aris.
"Tuan William sedang membantu mengajar kan nona Eva tuan, seperti nya nona Eva sangat kebingungan dengan pekerjaan baru nya." Ucap Aris.
"Biar kan saja, 'memancing' butuh waktu dari umpan nya." Ucap Lucifer yang masih fokus di laptop nya.