Sebagai Putri Tunggal Kaya Raya,Amarta yang berusia 30 tahun terus mendapat petuah dari kedua orang tuanya untuk menikah.
Kegagalan terdahulunya dengan tunangannya yang menghamili sahabatnya,membuat Amarta sulit untuk percaya lagi dengan laki-laki.
Namun pertemuannya beberapa kali dengan lelaki berparas tampan yang bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,membuat Amarta memiliki sebuah ide gila.
Amarta terang-terangan mengajak lelaki yang bernama Adrian untuk melakukan nikah kontrak dan menjanjikan uang senilai 10 Milyar.
Namun seiring berjalannya waktu,pernikahan kontrak mereka diuji dengan kehadiran mantan dari Adrian yang masih sangat mencintainya dan melakukan segala cara untuk membuat Adrian kembali.
Sampai suatu ketika Amarta menceritakan semuanya pada Agatha(mantan kekasih Adrian)bahwa pernikahannya dengan Adrian hanyalah pernikahan kontrak.
Bagaimana Adrian menghadapi semuanya saat perasaannya lebih memilih Amarta,Apakah dia akan menyerah?
Ikutin kisahnya disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KNT-25
Sepanjang hari Amarta bekerja tak tentu arah,bukan karena Ia merindukan Adrian yang tidak ada kabarnya seharian,namun Amarta takut jika Adrian berbuat yang tidak-tidak dengan mantannya dan akan berimbas dengan nama baik Amarta yang pernah tercoreng akibat gagal menikah.Dan Amarta nggak ingin namanya kembali tercemar karena seorang laki-laki.
Jam kerja selesai,Amarta masih asik dengan laptopnya yang masih menyala dimeja kerjanya,sampai kehadiran Rania yang sudah mengetuk pintu beberapa kali dihiraukan oleh Amarta yang entah mengerjakan apa.
Karena jengah dengan Bos nya yang terus terdiam,Rania menendang tempat sampah yang ada dibelakang pintu ruangan Amarta.
"BRAKKKK".
"RANIA!!Kamu apa-apaan sih,Aku sampai nggak fokus bekerja karena kamu brisik"omel Amarta kesal.
"Ini sudah malam Bu...,Ibu mau ngerjain apa lagi?Ibu berantem lagi sama suami Ibu?kenapa lagi kali ini Bu...",tanya Rania ingin tau.
Namun kali ini Amarta tidak ingin bercerita, karena menurutnya terlalu privasi membicarakan rumah tangganya yang sedang ada masalah.
Amarta memilih mengemasi meja kerjanya dan mengambil tas kerjanya lalu mengajak Rania untuk pulang.
"Rania...,kita makan dulu yuk?kebetulan aku laper banget karena tadi siang cuma makan sedikit",ajak Amarta saat turun menggunakan lift untuk sampai keparkiran mobilnya.
Saat tiba direstoran terdekat dengan Perusahaanya,Amarta dan Rania menunggu makanan tiba sambil bercerita banyak hal.
Tak disangka,bahwa Adrian juga sedang berada disana dengan 4 orang temannya,yang sedang berdiskusi tentang usaha yang akan mereka jalani,karena Amarta tanpa sengaja mendengarnya karena obrolan mereka cukup kencang.
Baik Amarta dan Adrian sama-sama cuek dan tak peduli,begitu juga Rania yang ikut kesal karena Adrian terlihat sekali mengabaikan Amarta.
Amarta memilih menikmati makanannya dan membicarakan perjalan bisnis yang akan Ia lakukan 2 hari lagi.
"Kamu udah pesankan tiket untukku kan Rania...?beserta hotelnya sekalian kan?apa kamu ikut aku aja yuk?sekalian nanti kita liburan kecil-kecilan,udah lama kan kita nggak perjalanan bisnis bareng",ucap Amarta dengan senang.
Rania bertepuk tangan karena Ia akan ikut untuk perjalanan bisnis ke pulau bali.
"Yeaaayyyy...,Beneran Bu aku ikut?sekarang aku pesen tiket untukku nih,biar bisa satu pesawat sama Ibu?",tanya Rania memastikan.
Amarta mengangguk dan Rania secepat kilat memesan tiket melalui ponselnya.Setelah itu mereka memilih mengakhiri makan malamnya dan pergi begitu saja tanpa menoleh kepada Adrian.
Setibanya diApartment,Amarta kaget saat Ibunya sudah berada didalam dan membawa makanan serta undangan pernikahan sepupu mereka.
Amarta kalang kabut dan mendadak panik,karena takut jika Ibunya mengetahui semuanya.
"Mama mau lama disini?Amarta capek ma mau tidur...",alesan Amarta yang sebenarnya ingin Ibunya pergi segera,karena Amarta malas jika harus menghubungi Adrian hanya karena mereka harus berpura-pura didepan Ibunya.
"Kenapa memangnya sayang....?kalau Mama ingin Lama-lama disini,Mama kangen sama anak Mama ini,oh iya..,Adrian kemana?kok nggak keliatan?apa dia sudah mulai membuka usahanya?".
Amarta bingung harus menjawab apa,namun karena Ia melihat Adrian sedang meeting bersama teman-temannya,Amarta mengatakan yang sebenarnya kepada Ibunya.
"Yaudah Mama pulang aja deh,Mama takut ganggu anak-anak Mama yang mau ngasih cucu sebentar lagi....",ledek Ibu Ambar dengan tersenyum.
Namun Amarta hanya bersikap cuek dan membiarkan Ibunya keluar dari Apartment seorang diri.
Ibu Ambar merasa anaknya berbeda,Anaknya terlihat seperti orang yang sedang banyak pikiran."Besok aku harus ke Perusahaannya untuk mengecek sendiri keadaan disana,kalau anakku capek begini terus,gimana saya mau punya cucu..",gumam Ibu Ambar lirih.
Sedangkan Amarta dikamarnya memilih mengeluarkan kopernya untuk berkemas dan mengisi waktu saat matanya masih belum mengantuk.
Ia mengemas cukup banyak pakaiannya,karena akan ada waktu 5 hari untuk perjalanan bisnisnya kali ini,dan selebihnya Ia akan menikmati liburannya walaupun singkat.
Tak terasa,semua keperluan perjalanan bisnisnya telah siap,Kini Ia kehausan dan ingin mengambil minum yang berada dimeja makan.
Amarta mendengar orang yang sedang berusaha membuka password pintu Apartmentnya,secepat kilat Amarta masuk kembali kekamarnya dan mengunci pintunya.
"Apa dia pulang karena ingin berbaikan?atau dia bingung akan pulang kemana?",tanya Amarta pada dirinya sendiri tentang Adrian.
Namun Amarta tidak mendengar langkah kaki yang berjalan kekamarnya,itu artinya Adrian hanya ingin pulang untuk tidur tanpa berniat memperbaiki semuanya.
"Stop berpikir bahwa Adrian sebaik itu,dia juga manusia butuh waktu untuk semuanya menjadi baik",gumam Amarta lirih.
Amarta memilih tidur dan berharap semuanya akan baik-baik aja kedepannya.
*
Adrian yang begitu tiba diApartmentnya langsung masuk kekamarnya dan segera mengistirahatkan tubuhnya,karena Ia akan mulai sibuk dengan persiapan untuk membuka restorannya bersama teman-teman kuliahnya.
Namun saat Adrian ingin terlelap,ponselnya kembali berbunyi dan nama Agatha muncul dilayar ponselnya.
"Apalagi sih!disini sudah hampir dini hari,kamu nggak ada kerjaan banget gangguin aku mulu",omel Adrian sambil matanya terpejam.
"Lusa jemput aku ya sayang...,aku akan pulang dan menemuimu,aku udah nggak sabar ingin memelukmu",ucap Agatha manja.
Namun Adrian segera memutus sambungan telponnya karena rasa kantuk yang sudah tak tertahankan.
Agatha melempar ponselnya karena kesal Adrian mengabaikannya."Awas ya kamu Adrian...,Kamu nggak boleh lepas dari genggamanku,aku akan menggunakan segala cara untuk merebutmu,dan membuat perempuan itu meninggalkanmu dengan sendirinya,kamu harus menjadi milikku seutuhnya",gumam Agatha pada dirinya sendiri.
Bukan hanya karena Agatha masih mencintainya,namun Adrian adalah laki-laki yang tampan dan Agatha merasa beruntung memilikinya.
**
Keesokan paginya,Amarta seperti biasa akan sarapan dulu sebelum membersihkan dirinya sendiri dan bersiap kerja,namun sampai Amarta selesai dengan sarapannya 1 piring kecil nasi goreng,tak terlihat Adrian keluar dari kamarnya.
Amarta merasa cuek dan Ia memilih untuk masuk kedalam kamarnya dan bersiap.Saat sudah rapi,ART nya menyampaikan pesan yang Adrian titipkan.
"Non...,tadi Suami Non nitip pesan,jika beberapa hari kedepan Ia tidak akan pulang karena akan fokus mempersiapkan buka usaha,jadi Non jangan mencarinya jika tidak pulang".
"Baik Bi,makasih ya....",ucap Amarta dan langsung pergi keluar Apartmentnya.
Didalam mobilnya,Amarta sangat menyayangkan apa yang Adrian lakukan,namun Ia juga tak ingin pusing dengan sikapnya.
"Oke Amarta....,Adrian memang ingin menjaga jarak darimu dan saatnya kamu juga membahagiakan dirimu sendiri,lupakan masalah rumah tangga palsumu dan kembali jadi Amarta yang tangguh",ucap Amarta menyemangati dirinya sendiri.
Amarta bersenandung ria didalam mobilnya sambil mendengarkan musik dari radio yang Ia nyalakan.
"Let's go Amarta....,kamu cantik,kamu kaya,kamu bahagia....",teriak Amarta sambil membuka kaca mobilnya.
dan untuk si Fani dan ayahnya semoga segera mendapatkan karma
lanjut thor