NovelToon NovelToon
Regulus

Regulus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Barat
Popularitas:577
Nilai: 5
Nama Author: Sugito Koganei

Rojak adalah pemuda culun yang selalu menjadi bulan-bulanan akibat dirinya yang begitu lemah, miskin, dan tidak menarik untuk dipandang. Rojak selalu dipermalukan banyak orang.

Suatu hari, ia menemukan sebuah berlian yang menelan diri ke dalam tubuh Rojak. Karena itu, dirinya menjadi manusia berkepala singa berwarna putih karena sebuah penglihatan di masa lalu. Apa hubungannya dengan Rojak? Saksikan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugito Koganei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27 - Setahun kemudian

Satu tahun telah berlalu sejak Rojak dan teman-temannya lulus SMA. Kini, mereka menjalani kehidupan masing-masing dengan jalan yang berbeda. Vina kini menjadi mahasiswa di Universitas Jakarta Bersinar, mengambil jurusan IT setelah terinspirasi dari kunjungannya ke pameran teknologi tahun lalu. Angie melanjutkan pendidikannya di Harvard, menempuh dunia baru yang penuh tantangan di luar negeri. Adik Rojak, Poppy, masih berjuang untuk menyelesaikan ujian sekolahnya.

Namun, kehidupan tidak berjalan mulus bagi Rojak. Sejak kepergian kedua orang tuanya, ia harus mengubur impian untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Kini, ia bekerja sebagai seorang barista di Kenangan Indah, salah satu franchise kopi terbesar di Jakarta. Meski hatinya masih menyimpan keinginan untuk berkuliah, tanggung jawab terhadap Poppy membuatnya harus tetap bertahan.

Setiap pagi, Rojak bangun lebih awal dari matahari terbit. Setelah memastikan Poppy siap berangkat ke sekolah, ia menuju kafe tempatnya bekerja. Aroma kopi yang khas menyambutnya, memberi semangat untuk menjalani hari-hari yang melelahkan. Rojak telah menjadi salah satu barista terbaik di Kenangan Indah, meskipun pekerjaannya penuh tekanan.

Rojak lagi kerja shift pagi bareng Johan, temen sekaligus partner kerjanya yang selalu kompak. Mereka kerja keras sampai akhirnya jam istirahat tiba. Waktu istirahat, mereka sering ngobrolin hal-hal random yang bikin ketawa ngakak.

Pas lagi santai, tiba-tiba Johan ngeliat berita di HP-nya dan langsung keliatan kaget.

"Ada apa, Han?" tanya Rojak penasaran.

Johan buru-buru nutup layar HP-nya dan langsung berdiri.

"Gue harus pergi, ada acara keluarga. Udah telat banget!"

"Oh, yaudah hati-hati di jalan, Han!" kata Rojak sambil liat Johan yang pergi terburu-buru.

Sekarang, Rojak harus ngejalanin shift sendirian. Nggak lama kemudian, ada tiga cewek masuk ke kafe. Waktu Rojak nanya mau pesen apa, dia kaget banget pas sadar kalau salah satu dari mereka adalah adiknya, Poppy.

"Poppy?" ucap Rojak heran.

Poppy senyum.

"Iya, Kak! Aku lagi ngerjain soal-soal persiapan UTBK bareng temen-temen."

Salah satu temen Poppy ngeliat Rojak dengan penasaran.

"Pop. Ini siapa?"

Poppy bangga banget.

"Ini? Kakak gue. Kakak gue jago banget bikin kopi." kata Poppy.

"Oh. Halo kak." sapa teman-temannya.

Rojak cuma senyum kecil, terus langsung ngeracik pesanan buat mereka. Setelah itu, dia balik kerja sampai akhirnya shift selesai.

Pas mau pulang, dia melihat Poppy masih duduk sendirian, sibuk ngerjain PR-nya.

"Kok belum pulang?" tanya Rojak sambil duduk di sebelahnya.

Poppy ngangkat wajahnya dan senyum.

"Aku nunggu Kakak selesai dulu."

Rojak angguk, terus ngajak Poppy pulang bareng. Di perjalanan, mereka diem-dieman sampai akhirnya Poppy buka suara.

"Kak, maaf ya..." kata Poppy pelan.

Rojak nengok, agak bingung.

"Kenapa minta maaf?"

"Karena sejak Ibu sama bapak nggak ada, Kakak harus ninggalin cita-cita Kakak buat kuliah." ujar Poppy dengan nada sedih.

Rojak diam sebentar. Kenangan pahit langsung muncul di pikirannya. Dia ingat bagaimana kedua orang tuanya dibunuh secara brutal sama iblis Malgrion. Rasa marah masih ada di hatinya.

Tapi Rojak cuma tersenyum dan mengelus kepala Poppy pelan.

"Udah lah, Pop, nggak usah kepikiran. Ini semua salah Noctharion. Kakak udah janji buat ngejagain kamu dan nyari nafkah. Itu tanggung jawab Kakak. Kamu nggak perlu ngerasa bersalah."

Poppy melihat sang kakak dengan mata berkaca-kaca, terus langsung meluk kakaknya erat. Mereka jalan pulang dengan perasaan lebih tenang, tapi jauh di dalam hati Rojak, dendam ke Noctharion masih membara meski Raja Iblis terkuat itu sudah mati setahun yang lalu.

Keesokan harinya di sekolah, suasana kelas dipenuhi dengan bisikan-bisikan hangat mengenai sesuatu yang sedang ramai diperbincangkan. Beberapa siswa berkumpul dalam lingkaran kecil, saling berbisik dan sesekali tertawa kecil dengan nada misterius.

Poppy baru saja memasuki kelas ketika ia melihat kerumunan teman-temannya yang tampak begitu antusias. Dengan rasa penasaran yang membuncah, ia mendekati mereka dan bertanya.

"Ada apa sih? Kok heboh banget?"

Salah satu dari mereka, Dani, menoleh dan dengan antusias menjawab.

"Poppy, lo belum denger? Ada barang-barang misterius yang ketemu di dalam goa!"

"Goa? Goa apa?" tanya Poppy dengan dahi berkerut, semakin tertarik dengan obrolan itu.

Rina, salah satu temannya, segera menjelaskan.

"Itu namanya Goa Lang Boa. Letaknya di desa terpencil, jadi nggak banyak yang tahu. Tapi katanya, di dalam goa ada batu kecil yang konon punya aura mistis yang gila banget!"

Poppy mengangkat alisnya, semakin tertarik.

"Aura mistis? Maksudnya gimana?"

Dani melanjutkan dengan nada berbisik, seakan takut ada yang mendengar.

"Katanya, para arkeolog yang meneliti tempat itu sampai harus bekerja sama dengan paranormal! Batu itu katanya punya kekuatan yang aneh, bahkan bisa bikin orang yang melihatnya merasa pusing atau seperti mendengar suara-suara aneh."

Sebelum mereka bisa membahas lebih jauh, bel tiba-tiba berbunyi dan guru mereka masuk ke dalam kelas. Obrolan seru itu pun terpaksa terhenti, meskipun rasa penasaran Poppy belum juga mereda.

Di lain sisi, Rojak sedang menjalani shift siang hingga malam di sebuah kafe kecil di sudut kota. Suasana sore itu cukup ramai dengan pelanggan yang datang untuk menikmati secangkir kopi setelah seharian beraktivitas. Rojak, yang sudah terbiasa dengan rutinitasnya sebagai barista, dengan cekatan meracik kopi pesanan pelanggan.

Namun, tiba-tiba matanya membulat saat melihat seseorang yang baru saja memasuki kafe. Seorang perempuan dengan rambut panjang yang tampak familiar. Jantungnya berdegup lebih kencang ketika menyadari siapa dia.

"Vina?" Rojak terkejut.

Vina, yang sedang melihat-lihat menu di atas meja kasir, menoleh. Begitu melihat Rojak, wajahnya langsung berbinar.

"Rojak?! Ya ampun, ini beneran lo?"

Mereka pun saling tersenyum dan dalam sekejap, suasana kembali seperti di masa SMA dulu. Mereka mulai mengobrol, bertukar cerita setelah sekian lama tak bertemu. Rojak tidak menyangka bahwa Vina, yang dulu dikenal sebagai anak indigo yang tertarik dengan hal-hal mistis, kini mengambil jurusan yang berhubungan dengan multimedia, tepatnya IT.

"Gak nyangka banget, Vin. Dari yang suka hal-hal mistis, sekarang malah masuk ke IT." kata Rojak sambil menuangkan kopi ke dalam cangkir pesanan Vina.

Vina tertawa kecil, sedikit malu.

"Ya, gimana ya? Kadang hidup bawa kita ke arah yang gak kita duga."

Namun, obrolan mereka harus terhenti ketika tiba-tiba banyak pelanggan berdatangan. Rojak yang mulai kewalahan tak tega melihat antrean yang semakin panjang. Tanpa berpikir panjang, Vina tiba-tiba berjalan menuju tempat khusus karyawan, mengambil celemek khas barista, dan mengenakannya.

"Eh, lo mau ngapain?" tanya Rojak kaget.

Vina hanya berbisik.

"Tenang aja, gue bantuin sebentar."

Dan benar saja, layaknya seorang barista profesional, Vina langsung membantu melayani pelanggan dengan cekatan. Ia mengambil pesanan, menghidangkan kopi, bahkan berbincang santai dengan beberapa pelanggan. Rojak hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, takjub dengan keberanian dan spontanitas Vina.

"Cewek indigo emang beda yah...." kata Rojak dalam hati.

Setelah shift berakhir dan kafe mulai sepi, mereka pun pulang bersama. Rojak merasa seperti kembali ke masa SMA, saat ia sering mengantar Vina pulang meskipun malam sudah larut. Sesampainya di rumah, Vina mengajak Rojak masuk dan menjamunya dengan teh hangat.

"Masih inget nggak? Dulu lo bela-belain nganterin gue pulang walaupun udah malam." kata Vina sambil tersenyum mengenang masa lalu.

Rojak tertawa kecil.

"Mana bisa lupa?"

Vina terkikik, lalu tiba-tiba mengingat sesuatu.

"Dan lo juga pernah bantu gue lawan santet Mbah Rukmini…"

Mendengar itu, senyum Rojak sedikit memudar.

"Udahlah, Vin. Nggak usah diingat-ingat lagi. Nanti malah mimpi buruk."

Vina hanya mengangkat bahu, lalu mengubah topik pembicaraan.

"Sekarang lo sibuk apa, Jak?"

Rojak menghela napas, lalu berkata dengan nada santai.

"Ya gini, kerja sebagai barista sejak orang tua gue meninggal. Harus biayain adik gue juga."

"Lu kuliah sambil kerja juga ga tapi?" tanya Vina.

"Enggak." jawab Rojak.

Vina mengangguk paham.

"Lo kerja full-time?"

"Iya, Vin. Kalo kuliah, bakal makin banyak keluar duit buat UKT."

Obrolan mereka terus berlanjut hingga akhirnya Vina mengungkapkan sesuatu yang membuat Rojak terkejut.

"Oh iya, gue sama temen-temen diajak buat eksplorasi Goa Lang Boa."

Rojak langsung menatap Vina tajam.

"Goa Lang Boa? Goa yang lagi diinvestigasi sama arkeolog dan paranormal?"

Vina mengangguk pelan.

"Iya, temen-temen ngajak buat bikin konten horor. Sebenarnya gue nggak mau, tapi mereka maksa."

Rojak menghela napas panjang.

"Vin, tempat itu bukan tempat biasa. Lo harus hati-hati. Jangan pisah dari rombongan, jangan asal nekat."

Vina tersenyum kecil, lalu menepuk bahu Rojak.

"Tenang aja, Jak. Gue bakal tetap bareng mereka. Lagian, ini cuma eksplorasi biasa, kok."

Namun, entah kenapa, perasaan Rojak tak enak. Seperti ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi di Goa Lang Boa.

Apa yang akan terjadi saat penelusuran bersama teman-temannya?

Bersambung ke cerita baru berjudul “Heavy Metal”

1
Rizky Muhammad
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
PsychoJuno
Bikin baper. 😢❤️
kath_30
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!