Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bekal
Mia segera mengkode davin untuk menyediakan makan siang Premium untuk tamu penting seperti hari ini.
Setelah kepergian david, rey seolah paham kemauan tuannya. dia izin ke toilet sebentar. lalu tinggallah hanya mia dan edward di sana.. mereka tampang canggung. apalagi mia.
"Apa alasan tuan ingin bekerja sama dengan kami? apa tuan tidak takut kami malah merusak citra perusahaan tuan?" ucap mia penasaran. padahal dalam hati dia juga begitu senang.. dia akan sangat terbantu dengan adanya penopang se besar qq group.
"Saya tidak peduli nona.. saya hanya ingin bekerja sama saja" jawab edward tersenyum.. mia menatap mata edward, mia merasa tenang saat menyelami mata indah itu.
Mia akhirnya menyerah. pantas saja tuan edward selalu nomor satu. dia tak bisa di ganggu gugat.
"Supaya memudahkan komunikasi, bolehlah saya meminta nomor anda nona?" tanya edward lagi lagi membuat mia terdiam. dia tau pembicaraan edward tadi malam.. tapi dia masih belum yakin, sebelum mendengar langsung di telinganya.
"Saya akan memberikan nomor asisten saya tuan.. " kilah mia tak ingin terlalu berharap.
"Saya ingin nomor anda nona, tentu ada hal hal penting juga yang ingin saya bahas dengan pemilik perusahaan.. " ucap edward menatap mia.. mia akhirnya menghela nafas.
"Baik.. " mia dan edward bertukar nomor. tidak tau kenapa, biasanya jika berhadapan dengan client.. mia bisa mengatasinya. tapi jika bersama edward, mia hanya bisa pasrah dan tidak bisa menolak. karna di hatinya juga suka.
Ting!
"Itu nomor saya nona.. tolong di simpan," ucap edward puas. satu langkah selesai..
Sesaat ruangan begitu ramai, david dan rey sudah kembali dan juga para petugas menyiapkan dan menyajikan santapan untuk mereka berempat siang ini.
"Silahkan di nikmati tuan.. mungkin sangat sederhana di banding dengan perusahaan tuan" ucap david basa basi.
"Tidak.. ini terlihat sangat enak" jawab rey menimpali.
Mereka duduk di kursi masing masing. mia duduk di samping kak david, dan di seberang mereka ada rey dan edward.
Rey rasanya ingin pulang.. ini mereka seperti menumpang makan. sejak kapan tuannya jadi bertingkah aneh begini. sepertinya dia harus lebih memperhatikan nona mia... karna pasti nona mia ini bukan orang lain bagi tuannya.
"Nona tidak makan juga?" tanya edward yang menunggu mia yang sedari tadi diam mempersilahkan tamunya lebih dulu.
"Ah iya.. kita makan bersama tuan" jawab mia tersenyum ramah.
Mia dengan santai mengeluarkan bekal yang tadi dia bawa dari rumah. 2 kotak bekal untuknya dan kak david.
"Ini kak.." mia menyodorkan satu untuk david dan satu untuknya.
"Maaf tuan, saya tidak tau kalau tuan akan datang berkunjung hari ini.. saya sudah terlanjur membawa bekal untuk kami. tidak apa apa kan jika menu kita berbeda?" tanya mia seadanya
Jangan di tanya lagi.
Edward begitu cemburu.. bahkan pria di hadapannya bisa menikmati bekal yang di bawa oleh gadisnya.
"Bolehkah saya makan itu saja nona?" tanya edward bodoh.
Sudahlah. rey benar benar ingin menghilang. apa kepala tuannya terbentur sesuatu?
"Ha?" beo mia dan david sama sama. apa mereka tak salah dengar.
"Sepertinya itu terlihat enak.." ucap edward tanpa dosa.
"ahaha.. silahkan tuan.." david dengan canggung menggerakkan supaya bekal yang di siapkan nona nya untuk tuan edward saja.
"Tidak.. saya mau yang itu saja" tolak edward dan ingin bekal milik mia saja.
Mia yang sedari tadi diam dan bengong.. akhirnya tersenyum. Dia merasa tingkah pebisnis nomor satu itu begitu menggemaskan.. mia jadi ingat wajah kesalnya tadi malam saat mia memeluk kak zian dan kak alex.
"Baik tuan.. silahkan." mia merasa ini hal lucu, tapi dia tak berani menertawakan tuan edward.
Mereka makan dengan hening, hanya edward yang terlihat begitu menikmati dan begitu lahap.
"Apa ini masakan nona?" tanya nya
"Benar tuan, apa rasanya tidak enak?" tanya mia khawatir.
"Tidak. ini sangat enak nona.. saya menyukainya" ucap edward tersenyum.. akhirnya dia bisa makan bekal buatan gadisnya. walaupun dengan cara tak memalukan begitu.
"Syukurlah" jawab mia lega.. dia merasa bahagia saat edward menyukai bekal buatannya. dia merasa dia seakan akan seperti istri yang sedang menyiapkan makanan untuk suaminya.
Mia tersenyum bahagia.. dia begitu beruntung, jalannya menuju idolanya begitu mulus. semoga ini pertanda baik.
Setelah istirahat dan makan siang.
"Kita akan bertemu lagi nona untuk membahas tentang kerja sama kita" ujar edward menatap mia lekat.
"Baik tuan.. terimakasih banyak atas kesempatannya. kami akan berusaha optimal dan tidak mengecewakan" jawab mia berdebar.. jantung nya masih saja berkejaran, walau sudah dari tadi edward menatapnya begitu dekat.
Rey dan david, seakan tau sesuatu dari bos mereka.. david merasa tuan edward menyukai nona nya.
David sesekali melirik tuan edward, mereka memang terlihat cocok. apalagi tuan edward yang di beritakan media begitu dingin arogan dan kejam ternyata salah.. malah david akan sangat mendukung jika tuan edward mendekati nona nya.
Rey keluar lebih dulu. di ikuti david.. setelah menerima kode dari rey.
"Tuan rey, kenapa kita kelaur?" tanya david heran.
"Panggil rey saya tuan david, saya hanya memberikan waktu untuk tuan edward" jawabnya.
"Baiklah.. panggil david saja , rey." ucap david sopan. dia juga mengidolakan rey.. sebagai orang kepercayaan dari edward CEO muda pemilik qq group.
Di dalam ruangan mia.
Mia kebingungan.. kenapa tuan rey dan kak david malah keluar. kan dia jadi semakin gugup.
"Apa ada lagi tuan?" tanya mia spontan.
"Boleh kah lain kali saya mendapatkan bekal buatan nona juga?"
"Ha?"
edward tersenyum melihat wajah kaget mia.. ah pipinya itu. terlihat seperti mochi..
"Saya ingin kita lebih dekat nona.. saya tidak berpengalaman mendekati orang terlebih dahulu. tolong bantuannya nona" ucapnya to the point.
Mia lagi lagi hanya diam. tapi kemudian dia tersenyum.
"Baik tuan.." ucap mia lembut.
Edward tiba tiba mengulurkan tangannya. dan mia menyambutnya. mereka bersalaman cukup lama. sampai mia akhirnya melepas nya.
"Terimakasih bekal nya nona.. itu adalah bekal ter enak yang pernah saya makan sebelumnya. saya berharap bisa merasakan itu setiap hari." ucap edward pelan.. tapi mia masih bisa menangkap nya.
mia tersenyum malu mendengarnya.
"Saya pamit nona.. sampai ketemu lagi" edward akhirnya benar benar keluar meninggalkan mia yang masih berbunga bunga dan deg deg an. ini terasa seperti mimpi.. tapi ini juga sangat nyata.
"Aaaaahhh.. aku bisa gila" gumam mia merapikan bekal yang tadi di bawanya dari rumah. sedangkan makanan yang lain akan di bersihkan oleh petugas yang dipanggil oleh kak david.
Semua di bersihkan.. hingga rapi seperti semula.
"Kak david, apa jadwal kita setelah ini?"
"Ada proyek yang harus di bahas bersama tim lapangan nona.. setengah jam lagi"
"Oke kak.. " jawab mia paham
"Ee nona ."
"Iya kak?
"Apa nona tidak merasa bahwa tuan edward itu aneh?"
"Aneh ? aneh kenapa kak?"
"Saya memperhatikan dari tadi, sepertinya dia menyukai mu nona"
Blusssh
.
Mia tersenyum.. tak membantah dan menerima. dia hanya tersenyum saja.
"Apa dia harus sejelas itu? kan aku tidak tau harus bagaimana" batin mia...
BERSAMBUNG. ....