NovelToon NovelToon
AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Anak Genius / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:344k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."

"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____

Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.

Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.

"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”

Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Dengan kehati-hatian yang tulus, Emira membalut luka goresan lutut Rhui. Bocah laki-laki itu duduk tegak di sofa, menaikkan lutut kirinya yang terluka, sementara kedua mata gelapnya secara diam-diam mengamati raut wajah Emira. Kelelahan yang samar membayangi mata wanita itu, namun ia tetap memaksakan ketenangan dan senyum.

"Baiklah, lukanya sudah dipasangi plester luka," ujar Emira, suaranya lembut seraya menutup dan menyimpan kotak P3K dengan rapi.

"Telima kacih, Mama," tutur Rhui, memaksakan seulas senyum agar wanita itu tidak menangkap kegelisahan. Ia benar-benar letih harus terus berperan sebagai Rexan.

"Hari ini Mama senang melihat keberanianmu, Rexan," puji Emira, jari-jarinya yang halus mengusap lembut pipi Rhui. "Dahulu, kau teramat takut kepada Nenek. Bahkan sering mengompol di celana. Namun kini, kau sungguh luar biasa hebat."

Rhui merasakan gelombang kebanggaan memenuhi dadanya. Lui emang hebat olang na! Namun, dalam kebanggaan itu terselip pula rasa iba mendalam terhadap Rexan yang asli, yang begitu gentar menghadapi neneknya sendiri.

Nenek Lejan milip Nenek cihil, matana Lejan takut. Tapi kalo itu Lui, Lui bakal lawan Nenek cihil, cihil jahat!

Melihat Emira yang tampak tenggelam dalam lamunannya, Rhui meraih jemari wanita itu yang tergeletak di sampingnya. "Mama, cini Lejan antal ke kamal," ajaknya, menawarkan pengabdian kecil sebagai bentuk terima kasih. Emira tersenyum, senyum yang sedikit dipaksakan, lantas berjalan bersama Rhui. Mereka melintasi lorong menuju kamar Rea, dan langkah Emira terhenti. Ia seolah ragu, hasrat untuk membuka pintu itu kuat, tetapi ketakutan akan kenangan yang menghantui dan rasa bersalah yang akan bertambah, menahannya. Rhui menunjuk kamar itu, "Mama, mau macuk cini?" Emira menggeleng perlahan, dan melanjutkan langkah menuju kamarnya sendiri.

Sementara itu, Azelio berdiri di kamar tamu. Ia menatap lekat foto pernikahannya di layar ponsel, bayangan masa lalu sejenak melintas. "Cih! Kenapa aku harus repot-repot memikirkannya?!" gerutunya. Jari-jarinya bergerak untuk menghapus foto itu, tetapi entah mengapa, niat itu urung terlaksana. "Arghh…" Azelio menjambak rambutnya sendiri, diliputi frustasi yang membingungkan. Perasaan tidak enak mendadak menyergapnya, dan ia melangkah keluar menuju balkon. Tak lama, sebuah pesan dari Jeremy masuk, mengingatkannya untuk segera pulang sebelum pukul 10 malam karena Papa Joeson mencarikan cucunya. Azelio mendengus, "Jika Papa mencarinya, mengapa tadi kau tidak membawa saja bocah itu ikut pulang bersamamu?! Menyusahkan!"

Di kamar Rea, ibu si kembar itu baru saja masuk ke kamar mandi. Di ranjang besar, Ruchia dan Rexan masih terlelap dalam tidur. Rhui, yang baru saja selesai mengantar Emira, mengetuk pintu kamar ibunya. Tak lama, pintu terbuka. Rhui terkejut bukan main, dan ia melihat bayangan dirinya sendiri berdiri di depannya. Rexan pun sama terkejutnya, dalam benak polosnya, ia mengira Rhui memiliki kekuatan sihir yang suka muncul tiba-tiba.

"Napa kamu ada cini?" tanya Rexan, matanya membulat.

Rhui melangkah masuk dan menutup pintu dengan gesit. "Mau tukelan!" Ia berbisik, nadanya tegas.

"Tukelan apa?" tanya Rexan polos, wajahnya menunjukkan kebingungan murni. Rhui merasa jengkel. "Makcuna, kamu jadi dili cendili, telus Lui jadi dili cendili, paham ndak?"

"Ndak mau. Lejan ndak mau tukelan. Cini enak!"

"Heh, tapi kamu alus balik ke Ibumu cendili. Janan ambil Mama ku!" sentak Rhui, nadanya meninggi tanpa sengaja.

"Ndak mau, Mama Lejan ndak cayang cama Lejan. Kalo Lejan liat Mama, Mama muka na celalu pucat. Lejan takut liat Mama. Apaladi Papa nda cuka cama Lejan," tutur Rexan, suaranya merendah penuh kesedihan. "Lejan mau cini telus cama Mama Lea cama Ade Luci. Meleka cayang Lejan."

Rhui terdiam, menyadari betapa rumit situasi ini. Rexan sudah menemukan kenyamanan dan kasih sayang di tempat yang salah. Rhui mengangkat kedua tangan, membuat Rexan seketika menutup mata, mengira akan dipukul. Namun, Rhui justru menariknya ke dalam pelukan.

"Ndak ucah cedih. Mama Lejan cama Papa Lejan ndak kayak dulu lagi! Meleka udah cayang Lejan, Lejan yang cukacita," Rhui menenangkan dan menepuk punggung Rexan. "Kamu ndak boleh takut lagi, alus belani jadi laki-laki kuat cama pembelani. Kalo mau jadi teman Lui, kamu alus jadi olang hebat! Kamu patti bica!"

"Benelan Lejan bica jadi teman Lui?" tanya Rexan ragu, air matanya menahan untuk tumpah.

"Iya! Lui janji!" ucap Rhui mantap. Ia kemudian menjelaskan bahwa Ayah dan Ibu kandung Rexan sesungguhnya ada di rumah itu, menanti dirinya.

Rexan tersenyum cerah, senyum yang begitu tulus, lantas bergegas keluar, menuju kamar Emira. Rhui menghela napas panjang. Ada semacam kelegaan membanjiri dadanya, lalu merebahkan diri di sebelah Ruchia.

Tak lama, Rea keluar dari kamar mandi, mengenakan piyama, dan merebahkan diri di sisi putrinya. Tiba-tiba, Ruchia terbangun dengan napas pendek. "Mama… pala Luci cakit…" lirihnya lemah. Rea mengoleskan minyak balsem di keningnya, tidak terlalu khawatir. Namun, Ruchia kembali merintih, suaranya semakin pilu,

"Mama… dingin…"

Rea memeluk putrinya, menyanyikan lagu pengantar tidur untuk menghibur. Tetapi, badan Ruchia semakin panas, dan ia terus meracau kesakitan. Dilanda kepanikan yang hebat, Rea berdiri, ingin mengambil baskom dan handuk untuk mengompres. Ia bergegas keluar kamar dan menuju dapur.

Saat Rea mengambil baskom dari rak dan berbalik badan, baskom di tangannya terlepas, jatuh menghantam lantai keramik dengan bunyi nyaring. Di hadapannya, berdiri seseorang yang membuatnya terkejut bukan kepalang, jantungnya serasa berhenti berdetak. Orang itu juga sama terkejutnya. Mereka saling pandang dalam keheningan yang mencekam.

Reaa…

1
Konok Neng
zelo tidak jelas
Konok Neng
capek deh,, sebuah kebodohan yg terus berlanjut..
ceuceu
aneh rea anak sakit bukan nya di tungguin,malah di tinggal" terus,dari awal sakit rea ninggalin ruchi di RS.
apa pun alasan nya seorang ibu biasanya klo anak di rawat ga tega ninggalin lama".
ini malah nungguin azelio/Panic/
ceuceu
keren good job boy/Good//Drool/
ceuceu
masih bingung
ceuceu
azelio jadi nikah sm emir ya ?
Nur Haida
aku malah pusing bhs ank cedal.capek x baca a
YNa Msa
Bagus 💯 Cerita Ny ❤️❤️❤️
umi istilatun
👍
THAILAND GAERI
ceritanya bagus Thor ,,tapi ga jelas nada bicara anak2 nya
Phi Pesek
👍
Sapna Anah
apa jangan rekan kembaranya rhuisama rhusia
Moertini
terimakasih Author sudah ditambah bagus akhirnya si bawel punya pawang yang lainnya menunggu giliran ya Author mau dilanjutin kapan Author keluarga besar Rea sangat asyik jenius lagi dilanjutin Author terus berkarya semangat selalu sehat pastinya
Moertini
Terimakasih kasih Author sudah tamat dengan kebahagiaan yang hakiki setelah Rea tidur panjang anak - anak cadel sudah usia 17 Th mantap seruuuu dan asyik tidak membosankan meskipun belum puas tahu - tahu tamat kecewa sih tapi dilanjutin saja Author selalu berkarya selalu sehat dan semangat💪💪👍
Choirun Nisa
Bagus2
Nurhayati Lubis
bingung rexan ank siapa sih Thor
Mom Ilaa: anak Azelio sama rea, ditanam di rahim Emira
total 1 replies
alin soebank
🤭🤭🤭🤭
alin soebank
🤣🤣🤣🤣🤣
Debora Parta
aahhh...lanjut Thor jng tamat dulu atau buat karya anak²nya tersendiri hehehehehe...btw,thank u ya thorr ceritanya bagus,seru,sedih,senang pokoknya the best lah...
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
partini
seh tekdung lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!