Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
Acara penyambutan Direktur Baru di Royal Murrage Hospital berjalan hingga jam 10 malam, setelah itu semua tamu undangan di persilahkan untuk pulang
"Kalian pulang naik apa?" tanya Aditama
"Naik mobilku, tadi Alena dan Amaya aku yang jemput" jawab Delia
"Oh, ini dah malam, gimana kalau aku aja yang ngantar Alena dan Amaya" ucap Aditama
"Boleh, aku malah enak, gak jadi muter dulu, bisa langsung pulang" kata Delia
"Oke, kita bareng Aditama saja, gak apa-apa kak Del" ucap Alena
"Oke, aku duluan ya, daa !" pamit Delia
Tak berapa lama kemudian Aditama juga sudah mengambil mobilnya, Alena dan Amaya segera masuk, kali ini Alena sengaja langsung mengambil duduk di kursi belakang dengan maksut agar Amaya bisa duduk di depan bersama Aditama, dan seperti yang diinginkan, Amaya langsung dipersilahkan masuk oleh Aditama di kursi bagian depan
Mobil Aditama hampir berjalan saat tiba-tiba dari arah depan dihentikan oleh seseorang
"Apa-apaan ini, siapa yang menghadang jalan?" ucap Aditama sedikit emosi
"Ada apa?" tanya Alena
"Tau Al, ada yang menghadang mobil kita, kayaknya aku kenal deh"
"Siap sih Am?" ucap Alena makin penasaran
"Kayak Pak Hari, iya itu Pak Hari Al"
"Pak Hari siapa sih Am, sok kenal deh kamu"
"Itu Pak Hari tangan kanan Pak Edward Al " suara kepo Amaya
Tak lama orang tersebut segera menghampiri jendela mobil yang dekat dengan Alena
TOK TOK
Suara ketukan kaca sebelah Alena, Alena segera membuka kaca pintu mobil
"Pak Hari, ada apa Pak?" tanya Alena
"Maaf Nona Alena, ditunggu tuan Edward sekarang, mari ikut saya"
"Ngapain sih pak, ini sudah malam, saya juga gak ada urusan sama Edward"
"Ayolah non, kasihanilah saya, kalau saya tidak berhasil membawa nona Alena ke tuan Edward, maka gajiku akan di potong 5 bulan non"
"Apa ! Dia itu kaya apa nggak sih pak, main ngancam potong gaji orang, oke saya kesana!" teriak Alena kesal
"Loh Al, nanti kamu pulang nya naik apa, Taksi online?" tanya Aditama
"Tau ni anak, dah malam lo ini Al" ucap Amaya khawatir
"Iya, udah deh, kalian duluan aja, aku ada urusan kecil dengan Edward bentar"
"Baiklah Al, kita duluan ya " ucap Aditama tersenyum kecut dengan wajah tidak suka melihat Edward di dalam sebuah mobil mewah
"Hati-hati ya, ingat jangan mau dibobol paksa sama pak Edward, tapi kalau di bobol mesra baru kamu mau ya, hahaha" ucap Amaya sambil menahan tawa
"Dasar Amaya tukang mesum !" Teriak Alena yang sudah keluar dari mobil dengan wajah kesalnya
Sampai di dekat mobil mewah milih Edward, Alena langsung di bukakan pintu oleh Edward dan memberi kode untuk masuk dan duduk di sebelahnya, Alena menuruti saja dan segera masuk dengan bibir manyunnya
"Ada apa lagi?" tanya Alena
"Jalan pak Hari" ucap Edward
"Eh, tunggu pak, Jalan kemana ini?"
tanya Alen khawatir
"Ke hotel"
"Ngapain?"
"Buat kamu Hamil, tes Drive, kamu dah dewasa apa belum" ucap Edward asal
"Edward !"
Teriak Alena kesal
"Apa, belum aku masukin dah teriak-teriak" ucap Edward
"Maksudnya?"
Tanya Alena semakin bingung dengan ucapan Edward
"Beneran deh Ed, jangan berani macam-macam ya, aku hajar kamu nanti"
"Enak malah bisa hajar-hajaran sama kamu di kamar hotel"
"Edward !"
Teriak Alena makin kesal
"Heh, teriak-teriak dari tadi, diam Al, dikira aku nyulik kamu nanti sama orang"
"Ya habis kamu aneh-aneh gitu ngomongnya Ed, ngapain di kamar hotel segala, aku kan jadi takut"
"Katanya dah dewasa, di ajak ke kamar hotel aja takut, mau di enakin malah ngajak ribut" Edward terus mengerjai Alena
"Enakin gimana, Ed jangan bercanda deh, aku takut, ini beneran mau ke hotel?"
tak ada jawaban dari Edward, sampai beberapa lama saling diam, Edward sibuk dengan handphone nya, sementara Alena makin cemas dengan pikirannya
"Ed, jangan diam aja, ini kita mau kemana, jangan kelewatan bercandanya, beneran ke hotel?"
"Ya nggak lah, tu didepan dah hampir nyampek kawasan kontrakan kamu"
"Hah, hehe, iya, maaf, Alhamdulillah" Akena bernafas lega
"Kamu harus hati-hati sama laki-laki Al, siapapun itu, terutama Dokter Aditama, sepertinya dia menyukaimu"
"Hah, masak sih Ed, yg gak mungkinlah aku ngambil gebetan Amaya, apa lagi dia cinta mati sama Aditama"
"Kamu nya gak mungkin, lah Aditama nya ngejar kamu terus"
"Masak sih, sepertinya biasa aja tu orang"
"Aku cuma ngingatkan, harus hati-hati ya"
"Siap Ed, gak Perlu khawatir"
"Ya sudah, sana masuk, aku ngantar sampai gang saja, takut di keroyok para wanita lagi kalau masuk kontrakan kamu"
"Hahaha"
Alena tertawa sambil melangkah masuk ke dalam kontrakannya
*
Keesokan harinya, seperti biasa Alena, Delia dan Amaya sibuk menangani pasiennya hingga siang hari
"Ampun deh pasien disini, tiap hari tambah banyak aja" batin Alena sambil menyandarkan kepalanya di kursi kerjanya, tak terasa Alena pun tertidur karena rasa lelah tubuhnya yang luar biasa setelah semalam pulang larut mengikuti acara peresmian Direktur Rumah Sakit
Hari itu Edward sengaja meluangkan waktunya untuk mampir di Royal Murrage Hospital, karena ada sesuatu yang akan di bahas dengan Direktur Rumah Sakit Bagas Wirakusuma, Edward segera bergegas memasuki ruangan Direktur
"Apa ada hal yang penting sampai saya harus ke sini Dokter Bagas?" tanya Edward
"Iya Pak Edward, dalam sistem keuangan Rumah sakit ini saya temukan sesuatu yang tidak beres"
"Maksudnya?"
"Ada beberapa Perusahaan Mobil mewah yang melayangkan surat peringatan keterlambatan cicilan mobil atas nama Rumah Sakit ini"
"Berapa mobil?"
"Ada sekitar 20 mobil mewah, yang harga cicilannya sangat fantastis"
"Apa anda sudah tau mobil itu milik siapa?"
"Iya, salah satunya milik karyawan kita Dokter Amelia, sedangkan yang lainnya milik keluarga Murrage dan pemegang saham di rumah sakit ini"
"Kurang ajar, mereka benar-benar keterlaluan"
"Saya sudah mengurus untuk perpindahan tagihan atas nama pribadi pemilik mobil saja, tapi perusahaan sangat susah untuk diajak negoisasi"
"Biar saya yang mengurusnya Dokter Bagas, anda tidak perlu khawatir, kirimkan data nama perusahaan mobil mewah itu"
"Iya pak Edward, saya ucapkan terimakasih, maaf saya mengganggu waktu anda"
"Tidak masalah, saya pergi dulu"
"Baik, silahkan"
Edward segera keluar dari ruang Dokter Bagas menuju keruangan pribadinya yang sudah disediakan oleh Rumah Sakit, saat melewati ruangan kerja Alena, Edward menghentikan langkahnya dan berniat untuk menyapa Alena di dalam ruangan kerjanya
Ketukan pelan dari Edward berkali-kali, tapi tidak ada jawaban dari dalam, Edward penasaran dan membuka pintunya ternyata tidak dikunci, Edward terkejut melihat Alena tertidur di kursi kerjanya dengan posisi yang tidak nyaman
Beberapa kali Edward berusaha membangunkan Alena tapi tidak ada tanggapan
"Ini bocah tidur apa pingsan, di bangunkan berkali-kali gak ada respon, Dasar" batin Edward ingin pergi meninggalkan Alena namun tidak tega melihat posisi tidurnya yang tidak nyaman
"Apa aku bawa keruangan ku saja ya, disini yang ada cuma tempat tidur pasien" Edward ngomong sendiri
"Heh, merepotkan sekali ini bocah" batin Edward
Akhirnya Edward membopong tubuh Alena dengan pelan, sesaat Alena menggeliat didalam gendongan Edward, namun terlelap kembali, Edward hanya tersenyum dan bernafas panjang melihat kelakuan tidur Alena
Bersambung
Author akan tetap UPDATE SETIAP HARI
Sampai Novel ini tamat
Author minta tolong ya..mampir dong di karyaku"SAHABATKU KEKASIHKU", aku ucapin makasih sekebon buat pembaca setiaku yang udah mampir, yang belum, ayoo buruan,.muach muach
LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN KOMEN
HADIAH HADIAH HADIAH HADIAH
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE