Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa tidak suka
"Kau ini!" Kyara menggelengkan kepala melihat kelakuan Rania yang menurutnya ada-ada saja setiap harinya.
Tak lama, pesanan mereka pun datang. Kyara dan Rania memulai makan mereka diiringi beberapa obrolan ringan di dalamnya. Kyara sangat bersyukur bisa memiliki teman yang baik dan lucu seperti Rania. Wanita yang bisa membuat hari-harinya tertawa dengan kelakuan anehnya. Terkadang juga menjadi teman pelindung di saat dirinya di kerjai oleh teman-teman satu profesinya di kantor.
*
Kyara memasuki apartemen dengan langkah gontai. Mengedarkan pandangan, Kyara mencari sosok yang beberapa hari ini menakutkan baginya. Tetapi yang dicari tidak ada di apartemen. Kyara menebak jika suaminya itu masih berada di kantor atau mungkin lembur. Mengingat percakapan Kakek Surya dan Gerry tempo hari masih banyaknya pekerjaan yang harus Gerry selesaikan.
Hari ini perkejaannya cukup menguras tenaga. Untung saja kini ia sudah memiliki kendaraan pribadi yang diberikan Kakek Surya setelah perdebatan yang cukup panjang, sehingga memudahkannya untuk pergi dan pulang kantor.
"Sebaiknya aku membersihkan tubuh terlebih dahulu. Setelah itu aku bisa beristirahat dengan tenang." Gumam Kyara melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi.
Kyara keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya. Seketika Kyara mematung melihat Gerry yang sudah berada di dalam kamarnya. Dan kini pria itu tengah menatapnya tanpa berkedip.
"A-ada perlu apa bapak datang ke kamar saya?" Kyara nampak gugup. Kecerobohannya lupa mengunci pintu membuatnya berada dalam situasi menegangkan seperti saat ini.
Sedangkan Gerry, pria itu masih menatap istrinya dengan intens. Menatap dari atas ke bawah. Walau pun sudah beberapa kali melihat Kyara dalam keadaan polos, tetapi pemandangan kali ini cukup membuat darahnya berdesir.
Ingatan Gerry kembali pada niatnya masuk ke dalam kamar Kyara. Setelah mendapatkan informasi dari asisten Jimmy dan melihat rekaman CCTV, Gerry akhirnya mengetahui jika wanita yang diceritakan William adalah istrinya— Kyara.
Perlahan Gerry mendekat ke arah Kyara yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi. Langkah kaki lebarnya dengan cepat membuatnya sudah berada di depan Kyara.
Kyara menunduk. Dari tatapan Gerry yang dingin ia tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati suaminya itu. Tetapi Kyara dapat menangkap jika suaminya itu dalam kondisi *badmood.
Sekarang aku salah apa lagi. Batin Kyara berkecamuk. Mempererat pegangan tangannya pada handuk berharap handuk itu masih bisa membungkus tubuhnya walau tidak keseluruhan. Kyara hanya bisa menunduk takut.
"Baru berapa hari menjadi istriku, kau sudah berani bermain api di belakangku, huh?" Gerry mengangkat dagu Kyara agar wanita itu melihat wajahnya. Walau pun sudah tahu kejadian yang sebenarnya, entah mengapa Gerry merasa tidak suka dan ingin menghakimi istrinya itu.
Kening Kyara nampak berkerut. "Ma-maksud, bapak?" Tanya Kyara tidak mengerti.
Pegangan tangan Gerry di dagu Kyara nampak mengerat. Bahkan tangannya kini sudah berpindah mencengkram kedua pipi Kyara. Kyara seketika meringis. Tetapi Gerry bagaikan batu yang tak memperdulikannya.
"Maksud saya?" Gerry menyeringai. Seringaian yang nampak menakutkan di mata Kyara. Tangannya dengan terampil melepaskan handuk yang menjadi satu-satunya alat penutup tubuh Kyara hingga wanita itu kini benar-benar polos.
Kyara menangis. Mencoba menutupi kedua asetnya dengan tangannya walau pun itu tidak berarti apa-apa.
Gerry yang sudah diliputi gairah melihat tubuh polos istrinya langsung menyeret tubuh polos Kyara ke arah ranjang. Menghempaskan tubuh Kyara dan segera membuka satu persatu pakaiannya. Bagaikan tidak mengenal lelah setelah seharian bekerja, Gerry segera memulai aksinya setelah menyuruh Kyara meminum pil pencegah kehamilan yang memang sudah Kyara simpan di kamarnya.
**
Maaf ya teman-teman kalau aunthor jarang update. Karena kondisi kesehatan author sedang tidak baik saat ini. Sebisa mungkin saya usahakan untuk tetap update dan menghibur teman-teman semua.
Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis. Terimakasih 😉
baassiiiiiii
semua novel sama aja alurnya
jd mau marah tp sm siapa
kn pasti kedap suara
ntar diejek gery pulak bekas dia
Cilla x ya..😁