Suami Kedua Untuk Istriku

Keluarga Stanley  yang mendengar  putra semata wayangnya mendapat masalah segera pulang ke rumah begitu selesai perjalanan bisnisnya. Mereka menerima laporan dari Alexis dan tim pengacara mereka. Dan sepertinya itu sudah final.

Papa dan Mama Stanley sebenarnya keberatan putra mereka satu satunya menikah apalagi di usia yang masih sangat muda.

" Stanley baru 18 tahun Pa...Masak dia menikah ..." Mama Stanley mengutarakan keberatannya. Wanita paruh baya itu bernama Nancy Alexander.

" Habis bagaimana lagi. Sudah terlanjur terjadi. Dan juga ketahuan oleh public . Nama baikku bisa tercoreng jika Stanley lari dari tanggung jawab. Bisa bisa rekan bisnisku pada membatalkan kerjasama ... anaknya saja seperti itu apa aku bisa di percaya. Dan lagi jika menolak, Stanley bakal di tuntut dan di penjarakan dengan tuduhan perkosaan...Bisa hancur kita..." ucap Papa Stanley  yang bernama lengkap  Sean Alexander itu.

Ia  yang tidak mau ambil resiko lebih besar yang akan mengganggu bisnis mereka.  Sebagai seorang pengusaha, pencitraan nama baik itu sangat utama.

" Tapi gadis itu... Aku rasa dia bukan wanita baik baik . Paling dia cewek matre ... Dia mendekati anak kita karena anak orang kaya..." tuduh Nancy

" Jangan asal ngomong. Bapaknya gadis itu pengacara. Kau tau Sebastian kan?.. Pengacara yang susah di suap itu...  Dia  bukan orang sembarangan. Sudahlah... kita tidak punya pilihan. Biar saja mereka menikah..." tegas Sean

" Tapi Asti juga memberi laporan padaku, gadis itu nakal ,  dia tidur dan menginap di sini saat kita pergi . Dia menggoda Stanley  dan  bahkan mereka bermain semalaman.. benar benar rendah ! " Nancy bersikeras , ia masih sulit menerima Reisya menjadi menantunya.

Sean diam . Meski sebegitu tidak sukanya pada Reisya , tapi mereka tak bisa berbuat apa apa.

" Kita harus tetap menikahkan mereka. Kau tak ingin putramu di penjara kan ? "

" Lalu sekolah mereka bagaimana..." tanya Nancy lagi.

" Ya sudah...putus sekolah...Biar dia tanggung jawab sendiri atas perbuatannya..." sahut Papanya.

" Stanley mengurus diri sendiri saja tidak bisa bagaimana mengurus istri di usia semuda itu..." Diapun tetap menentang.

" Pokoknya biar mereka menikah dulu...bagaimana kelanjutannya kita pikirkan nanti saja..Aku tidak mau terjerat masalah hukum " kata Sean kemudian segera bangkit dan pergi ke kamarnya di lantai atas.

" Tenang , Tante .... Sementara biar seperti ini saja dulu . Nanti kita buat saja gadis itu tak betah sampai minta cerai dari Stanley. Mengenai sekolah aku akan mencarikan info  sekolah  yang mau menerima murid berkasus seperti Stanley " Alexis turut membantu membujuk Tantenya itu.

.

.

.

.

**********

.

.

.

.

.

Dan akhirnya pesta pernikahan antara Stanley pun di gelar.  Ijab kabul di lakukan di rumah Reisya. Pernikahan yang sangat sederhana , tertutup cuma  dihadiri keluarga dekat, itupun cuma akad nikah dan makan seperti acara kumpul kumpul biasa. Tak ada pesta, tak ada iring iringan pengantin . Semenyedihkan itu mengingat kedua keluarga adalah keluarga kaya .

" Saya terima nikah dan kawinnya Reisya binti Sebastian dengan mas kawin uang tunai 100 juta di bayar tunai "  Stanley mengucap ikrar nya  setelah mengulang beberapa kali dan akhirnya  sambutan para saksi bergema .

" Sah !! "

Stanley tersenyum senang karena kini ia bisa memiliki Reisya seutuhnya. Hanya dia satu satunya manusia di dalam ruang itu yang berbahagia.

Alexis yang sudah bisa menebak isi kepala saudara nya itu hanya menghela nafas panjang. Stanley seolah pura pura tak tahu kalau sebenarnya kedua orang tuanya itu tak merestui pernikahan mereka.

Buktinya untuk mas kawin saja , mereka tak mau mengeluarkan uang sama sekali.  Uang 100 juta itu adalah uang dari rekening Stanley sendiri, itu uang jajannya. Nilai itu terlalu rendah untuk orang sekelas Sean .

Bahkan untuk seserahan , Alexis juga yang harus mengeluarkan uang pribadi untuk memberikan seserahan sepantasnya dari keluarga yang terkenal tajir itu . Tak mungkin mereka datang dengan tangan kosong. Sedang Sean dan Nancy  cuma tinggal datang saja , mereka tak mau tahu urusan lain.

Yang lebih menyesakkan adalah saat foto bersama 2 keluarga, tak ada raut bahagia di sana. Baik keluarga Stanley maupun keluarga Reisya saling menunjukkan wajah tidak suka. Ramah tamah cuma basa basi saja. Semua karena terpaksa. Reisya yang menyadari itu cuma menunduk, cuma Stanley yang dari tadi cengar cengir seperti kerbau di cucuk. Yang dipikir cuma tidur tidur saja.

.

.

.

.

.

Setelah acara akad selesai mereka makan bersama . Dan kemudian tanpa basa basi Sean dan Nancy buru buru pamit.

Keluarga Reisya , terutama Mamanya menangis sedih harus melepaskan putri semata wayang mereka yang telah dipersunting Stanley untuk dibawa pulang ke rumahnya. Rasa tak rela , anak gadis yang baru 18 tahun bersamanya sudah di bawa pergi jauh darinya.

" Dih pake tangis tangisan segala .. orang juga dekat , cuma 1 jam dari sini kayak pergi selamanya " gerutu Nancy.

" Stt.. diam ma, nanti kedengaran mereka " ucap Sean.

" Habis kebanyakan drama , Pa. Ngebet banget jadi menantu konglomerat "

" Sabar Ma... sabar "  Sean berusaha menenangkan istrinya yang muak dengan sandiwara Reisya yang ia nilai buruk terlebih saat ia melihat video yang di berikan Asti. Nampak Reisya yang agresif mengajak Stanley berhubungan dengannya.

Alexis cuma bisa geleng geleng dengan sikap Tantenya. Ia belum tahu saja kelakuan Stanley sebenarnya. Ia  mengira putranya itu anak baik baik yang di goda Reisya.

.

.

Saat hendak pergi , Nancy menolak berada satu mobil dengan Reisya. Mereka bertiga bersama satu mobil , sedang Reisya terpaksa bareng Alexis dan beberapa sanak keluarga. Saat Stanley ingin bersama Reisya , Nancy melarangnya.  Stanley terpaksa menuruti Mamanya itu.

" Mari ikut saya ,Nona " pembantu di rumah Stanley membawa Reisya ke kamar tamu di lantai bawah. Sedang Stanley di gelandang masuk ke kamarnya oleh Mamanya.

.

' Jadi aku tidak sekamar dengan suami ku? ' Reisya begitu sedih. ' Ini tidak seperti pernikahan yang ku harapkan.. '

.

' Bruak !!! '

Tas koper Reisya di hempas oleh Asti yang mengantarnya ke kamar tamu. Ia benar benar tidak rela wanita itu menjadi istri sah Stanley.

" Heh...wanita gatal.. jangan mimpi jadi nyonya di rumah ini ya. Nyonya besar sudah memerintahkan kami , tak boleh melayanimu. Kalau butuh apa apa ambil sendiri , kedudukanmu disini sama seperti kami...PEMBANTU !!'  ucap Asti

Reisya begitu terkejut mendengarnya.  Ia benar benar tidak menyangka jika nasibnya setelah menikah akan seperti itu. Bayang indah di sayang dan di perhatikan Stanley seutuhnya cuma mimpi.

.

' Jadi begini ya... Masuk ke dalam keluarga orang dengan paksa.. tak di sambut , tak di hargai... Apa aku sanggup menjalani hidup seperti ini '

.

" Kalau kau tidak betah , cepat minta cerai dan pulang ke rumahmu.. di sini kau tak di terima !!  " Tambah Asti.

Reisya hanya bisa menangis dalam hati, belum genap 1 hari berada di sana , dia sudah akan di usir....