Semua terjadi karena kesalahan ku sendiri yang tergiur akan uang taruhan, tanpa aku menyadari, kalau aku sedang mempertaruhkan masa depan ku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman
"Zeera... Buka pintunya Zeera, biarkan Ayah bicara sama kamu.." kata Abnan mengetuk pintu kamar putrinya.
"Zeera..." Ia masih terus berusaha mengetuk pintu kamar putrinya meski gadis itu tak ada tanda-tanda ingin membuka pintu.
Abnan menarik nafas tahu kalau putrinya sengaja tak ingin menjawab dia dan mengabaikannya.
"Ayah minta maaf sama kamu Zeera. Ayah bisa menjelaskan sama kamu, kenapa Ayah melakukan semua ini.. Jadi tolong dibuka pintu ya, Zeera..."
Setelah membujuk dan mengetuk beberapa kali pintu kamar gadis kecil itu, akan tetapi Zeera benar-benar mengabaikan keberadaan Ayahnya yang berada di luar kamar.
Merasa kalau putrinya tidak akan membuka pintu. Akhirnya Abnan menyusul ikut istrinya masuk ke dalam kamar.
"Ayah jahat... Ayah dan Bunda tidak sayang sama aku... Ternyata Bunda sama Ayah membohongi Zeera selama ini..." Ucap Zeera dalam kamar sambil menangis merasa kalau dirinya telah dibohongi oleh kedua orang tuanya.
Zeera berpikir bisa saja kedua orang tuanya menceritakan kebenaran yang sesungguhnya mereka berdua tutupi darinya, karena dia juga ingin tahu siapa Ayah kandungnya, dan dari mana asal usul keluarganya. Tapi kedua orang tuanya malah memilih untuk menyembunyikan darinya hingga membuat dia kecewa berat.
Cklek
Menyadari kalau Abnan termasuk ke dalam kamar, Akira berpura-pura tidur malas ingin melihat suaminya yang telah mengecewakan putrinya.
Karena dari awal lagi Akira sudah marah pada suaminya yang tidak jujur tentang putri mereka pada keluarga besar Abnan.
Abnan yang baru tiba di kamar melihat Akira tidur di atas ranjang, dia tahu kalau wanita itu berpura-pura dan hanya ingin menghindarinya.
"Tolong bicara dengan Zeera Akira, kau bisa menjelaskan padanya kenapa aku melakukan seperti ini..." Ucap Abnan tahu kalau Akira mendengarnya berbicara.
"Kau bicara sendiri saja pada Zeera, kenapa kau mesti bawa-bawa aku." kata Akira masih terbawa emosi dalam hati ketika melihat suaminya tadi yang begitu dekat dengan Yumi sewaktu wanita itu masih di ruang keluarga.
Abnan menatap punggung Akira yang berbaring membelakanginya ketika mendengar wanita itu seperti tak ada niat ingin membantunya membujuk putri mereka.
"Ada apa dengan mu Akira? Putri kita sekarang sedang marah sama aku, kenapa kau juga ikutan ingin marah?" Terdengar suara pria itu mulai meninggi.
Akira memilih diam tak ingin menanggapi perkataan Abnan.
"Aku berbicara denganmu Akira, apa kau mendengarku?" Kembali Abnan bertanya ketika dia di abaikan.
"Aku lelah, aku ingin beristirahat." Wanita cantik itu sepertinya malas ingin membahas terlalu jauh.
Abnan menarik nafas dalam. Ia sadar semua yang terjadi adalah kesalahannya yang tidak memiliki keberanian sama sekali untuk berkata jujur selama ini.
***
Keesokan paginya, Akira kembali berniat ingin melihat putrinya di kamar.
Tok tok tok
"Zeera.. Apa Zeera tidak pergi sekolah, sayang?" Tanya Akira.
Ia berharap putrinya akan membuka pintu.
"Zeera.. Apa kau mendengar Mama?" Masih tak ada tanda-tanda kalau gadis itu akan membuka pintu..
"Ada apa? Zeera mana?" Tiba-tiba terdengar suara paruh baya bertanya padanya Akira.
Ketika kontak mata terjadi diantara Akira dengan mertuanya, wanita itu segera menunduk.
Akira merasa takut kalau sampai Jisya memarahinya karena sudah bersekongkol membohonginya.
"Apa Zeera belum pernah keluar kamar?" Tanya Jisya.
Menggeleng, "B-belum." Akira tiba-tiba jadi gugup.
Ting!
Suara ponsel Akira berbunyi tanda dia menerima sebuah pesan.
Segera datang ke lokasi yang baru saja aku kirim itu, jika tidak! Maka video mu akan segera aku sebarkan!
.knp bisa zera di culik..lewat mana kah🙃🙃😌
sebar aja sana,, jgn takut akira km msh punya saksi kunci yaitu Siska tinggal cari Siska buat bongkar kebusukan yumi
abis ini tinggal nunggu aja pembalasan dr yumi buat akira,, dia pst akan melakukan sesuatu buat celakai akira ato zeera,, dasar iblis betina