NovelToon NovelToon
Menanti Hati ( Nadira)

Menanti Hati ( Nadira)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Poligami
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nonny Afriani

Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 28

Setelah kedua orang tua Alby pulang. Nadira pun kembali ke kamar Alby. Ia pun duduk di sebelah ranjang Alby. Memegang tangannya, lalu menatap wajahnya.

Sadarlah Mas. Aku akan membawa Syifa untukmu. Aku janji. Tapi aku mohon, sadarlah segera. Batin Nadira.

Nadira ingin berbicara pada Bram. Tapi tak mungkin untuk meninggalkan Alby. Tak mati akal, akhirnya Nadira mengambil ponselnya, dan mengetik sesuatu untuk Bram.

" Bram, kamu tahu alamat Syifa di Sumatra kan?"

Ponsel Bram berdenting, tanda pesan masuk. Bram mengerutkan keningnya, melihat nama Nadira di ponselnya. Bram melihat ke arah Nadira, dan Nadira yang paham akan tatapan Bram, menganggukkan kepalanya. Bram membuka ponselnya.

" Ya aku tahu alamat-"

Saat akan menjawab, Nadira meletakkan jari telunjuknya di bibir, menandakan agar Bram tidak berbicara. Nadira menunjuk ke arah ponsel, Bram yang paham langsung menjawab pesan tersebut.

"Ya, aku tahu. Tepatnya di kota Medan."

Tak lama ponsel Nadira pun bergetar, Nadira sengaja membuat mode getar saja, agar ruangan itu tidak berisik.

" Tolong beri tahu aku alamatnya. Aku akan menemui Syifa secepatnya. "

Bram melihat ke arah ponselnya, dan membaca pesan dari Nadira. Dan akhirnya Bram memutuskan untuk mengajak Nadira keluar ruangan Alby. Saat ini mereka tengah duduk di kursi tunggu yang berada di luar ruangan Alby.

" Untuk apa kamu ketemu Syifa, Dira?"

" Aku akan membawa Syifa untuk Mas Alby."

Bram terkejut. Bahkan sampai membulatkan matanya.

" Kamu jangan gila, Dira. Itu sama saja seperti kamu memasukkan racun ke makanan kamu sendiri."

Bram tampak tak setuju dengan keinginan Nadira. Tapi Nadira tetap dengan pendiriannya. Akan tetap membawa Syifa cepat atau lambat. Dia tak ingin membuat Alby seperti ini lagi. Karena mengejar Syifa, sampai hampir kehilangan nyawanya. Bram hanya bisa mendengus kan nafasnya.

Dua minggu telah berlalu sejak pembicaraan malam itu. Keadaan Alby pun belum berubah. Masih sama. Nadira kini ingin menemui Syifa, setelah Bram memberikan alamat Syifa.

" Ma, Pa, Dira mau minta izin. "

Dira membuka suara saat kedua mertuanya sudah berada di rumah sakit. Mama Ratna dan Papa Wahyu tampak saling pandang.

" Kamu mau izin kemana, Sayang? "

Kini mama yang bertanya.

" Dira mau berangkat ke Bandung, untuk beberapa hari. Ada urusan yang harus Dira selesaikan."

Dira bicara berusaha setenang mungkin. Agar kedua mertuanya ini tak curiga. Bram yang ada di ruangan itu, tampak tak senang melihat Nadira. Nadira tetap cuek.

" Kenapa tiba-tiba, Sayang?"

" Sebenarnya sejak Minggu lalu, Ma. Hanya saja, Dira terus mengundurkan jadwalnya. Tapi sekarang tidak bisa lagi."

Mama dan Papa saling pandang. Mama meminta persetujuan Papa melalui tatapannya. Papa yang paham, lalu menganggukkan kepalanya. Lalu Mama tersenyum lembut pada Dira.

" Baiklah, kamu boleh pergi. Tapi jangan lama-lama ya, Sayang."

Dira tampak tersenyum lebar. Tujuan utamanya bukan Bandung, melainkan kota Medan. Kota yang belum pernah di datangi oleh Nadira. Tapi karena tekad yang bulat, akhirnya Nadira memberanikan diri untuk pergi.

Nadira mendekati Alby yang terbaring di ranjangnya. Dira mencium tangan Alby. Lalu membelai wajahnya. Selama koma, Nadira memberanikan diri untuk membelai wajah Alby. Karena kalau dalam keadaan sadar, dirinya dan Alby tak bersentuhan fisik.

" Aku pamit ya, Mas. Aku akan pergi ke Medan. Aku akan memperjuangkan Syifa untuk kamu, Mas. Doakan aku berhasil membujuk Syifa. "

Nadira berbisik pelan di telinga Alby. Dan tanpa ada yang tahu, setetes butiran bening turun dari sisi mata Alby yang terpejam.

1
Swan Dhanil
gampang bngt sudah rusak kebahagiaan ora matinya gampang
Swan Dhanil
mati aja lah biar aman hama emang harus di basmi
aca
skip g sesuai bgt
aca
bodoh aja klo mau. balik
aca
ya karna dia. jalang makanya gk perawan bi albi tolol
aca
ogah maafin penghianat klo cinta dia g akan nyentuh sifa
aca
halah munafik si albi moga dira dpet jdoh lain
aca
niat nolong tp sifa hamil aneh lu aja munafik
aca
lemah menye2 harusnya lo. pergi jauh urus cerai jangan bodoh uda kek pengemis aja lo dir
Khairul Azam
anak lambat laun akan dewasa, membesarkan anak tnpa harus rijul jg bisa, lha klo hati udah disakiti dan klo rujuk bakal hidup seumur hidup bakal keinget trs tu luka
Khairul Azam
sekarang gini lho, duly pas sifa masih ada, kayaknya si alby gak berusaha mendekati dira miski gak untuk dira setidaknya untuk anaknya, setelah sifa gak ada dia datang coba klo sifa masih ada, masihkah alby akan seperti ini. aku oikir nggak akan
Khairul Azam
jgn bilang dira egoiz atau apalah, salahkan si alby. menurutku menduakan pernikahan apa pun iti alasanya ttp slh apa lagi nympk hamil
Khairul Azam
aku kafang heran sama pembaca ini, sakit tau dibohongi suami yg dipercaya, nikah tanpa kasih tau istri pertama, dan lebih memilih istri kedua padahal isttinya sedang hamil, dia kasihan sama sifa tp gak kasihan sama dira, hello mbak embak/ ibi ibu seandainya smpean" diposisi dira mau digituin? aneh deh
Khairul Azam
gak ada tuh aku simpati atsu kasihan sama sifa atau ibunya dan alby
Khairul Azam
apapun alasanya apa yg dilakukan alby gak dibenarkan, salah sangat salah, apalagi nympk hamili sifa, menolong bisa dgn cara lain
Linda Febri
Luar biasa
nissa
Memmmeekkkrhkhrhk
Etha Margaretha
egois dan munafik
Etha Margaretha
lebay !
Khairul Azam: hee bukan lebsy ya, klo mbak diposisi si Dira mau digituin
total 1 replies
Etha Margaretha
baca tinggal baca ribut aja ini komentar netijeng
Khairul Azam: apa gunanya ada kolom komentar klo gak buat komentari
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!