Married With Ketos

Married With Ketos

Pagi Yang Sial

Suara sepatu seorang gadis yang sedang berlari kencang di koridor kelas terdengar cukup nyaring. Rambut yang dibiarkan tergerai menari-nari dengan indah sesuai arah mata angin. Hari ini dia kembali telat datang ke sekolah. Keadaan sekolah sudah cukup sepi. Semua murid-murid sudah duduk di bangku kelasnya masing-masing.

Dengan sedikit tergesa. Alsa berlari kecil melewati lorong-lorong kelas. Namun tiba-tiba seseorang menghentikkan langkahnya.

"Berhenti!" suara bariton terdengar dari arah belakang.

Alsa berhenti di tempatnya. Matanya terpejam kesal. "Mampus! pasti si ketos alay," gumamnya seraya memejamkan mata.

Bukan karena Alsa takut dengan ketua osis di sekolahnya. Tetapi dia malas harus berurusan dengan semua anggota OSIS yang ujung-ujungnya akan memberi hukuman untuknya. Hukuman yang terkadang juga tidak masuk akal dengan kesalahan yang dilakukan olehnya.

Alsa memanglah salah saat ini. Dia terlambat berangkat sekolah. Tetapi bukan Alsa namanya jika tidak berani untuk menolak.

Disaat kakinya ingin kembali melanjutkan jalan. Tiba-tiba almamaternya seperti ditarik oleh seseorang dari arah belakang. Alsa yakin ini pasti kelakuan si ketos alay itu.

"Mau kemana?" tanya seseorang dari arah belakang.

Kedua alisnya saling bertautan, ia bingung mendengar suara yang tiba-tiba berubah. Jika tidak salah mendengar, diawal tadi jelas suara ketua OSIS pongah dan alay itu, namun kini suara itu terdengar sangat berbeda.

Dengan rasa yang masih bingung, perlahan Alsa menoleh ke belakang. Dan benar saja di belakangnya sudah berdiri dua laki-laki yang merupakan anggota OSIS. Pantas saja jika suara itu tadi berubah, rupanya si ketua OSIS bersama antek-anteknya.

Gerald si ketua OSIS yang paling dibenci olehnya sedang berdiri dengan tatapan dingin ke arahnya. Tidak jauh dari Gerald, anggota OSIS lainnya yang bernama Abim juga menatapnya dengan tatapan angkuh. Bahkan tangan Abim masih menarik almamater Alsava.

"Lepasin!" teriak Alsa tidak mau kalah.

Abim langsung melepaskan tangannya dari almamater Alsa. "Jangan kabur lo," ucap Abim mengingatkan Alsa, dia tahu gadis seperti apa yang sedang mereka hadapi itu.

"Gue nggak mungkin kabur. Tapi malas lagi-lagi harus berurusan dengan kalian," Jawab Alsa seraya menunjuk ke arah Abim dan ketua OSIS di depannya.

"Ral langsung bawa aja nih cewek apa gimana?" tanya Abim kepada cowok yang merupakan ketua OSIS sekaligus sahabat karibnya.

Gerald menghela napas dalam. Cowok tampan, cerdas dan sangat dingin itu mempunyai pesona yang sangat luar biasa. Bukan karena otaknya saja yang cerdas sampai membuat gadis-gadis memujanya. Tetapi tentu saja karena Gerald yang begitu good looking di mata mereka sampai membuat para siswi tidak bisa untuk berdiam diri dan membiarkan begitu saja cowok tampan yang menjabat sebagai ketua OSIS itu.

"Bawa aja Bim ke ruangan kita," suruh Gerald lalu pergi begitu saja.

Abim mengangguk patuh, menuruti apa yang dikatakan oleh Gerald. Dia segera menggiring Alsa untuk ke ruang OSIS.

"Nggak usah pakai alat alay kayak gini juga kali. Gue bisa jalan sendiri Abimanyu..." Alsa merasa tidak diperlakukan dengan baik oleh Abim.

Bagaimana bisa Abim menggiringnya dengan pentongan kayu yang biasa dipakai oleh Bapak-Bapak yang sedang melakukan tugas ronda malam hari di kampungnya. Entah darimana Abim mendapatkan alat aneh seperti itu.

"Nggak buat mukul lo juga kali Al, protes aja," jawab Abim masih dengan menggiring Alsa sampai ke ruangannya.

Sedangkan Gerald memutuskan untuk berpatroli kembali di sekolah. Mungkin saja masih ada siswa atau siswi yang telat datang ke sekolah seperti Alsa tadi.

Setelah semua gedung sekolah dan jalanan sempit bahkan belakang sekolah dia cek dan dirasa aman. Gerald memutuskan untuk kembali menuju ke ruangannya.

"Yah, nih cewek lagi, bosan gue ngasih hukuman ke dia," ucap Ninda salah satu anggota OSIS yang memang tidak menyukai Alsa sejak lama.

Alsa menatap Ninda malas. "Gue juga bosan liat muka receh lo," jawab Alsa tidak mau kalah.

"Eh! Sembarangan ya lo kalau ngomong! Nggak ngaca banget yang receh siapa," cibirNinda mulai terlihat kesal.

"Gue udah ngaca dan gue cantik. Lo mau apa?" tantang Alsa tidak mau kalah.

Apa yang dikatakan oleh Alsa membuat Ninda seketika semakin naik pitam. Ninda jelas saja tidak terima sekalipun apa yang dikatakan Alsa memang benar. Ninda tidak menyukai Alsa sedari dulu. Mau Alsa bikin ulah atau berubah menjadi anak baikpun Ninda tidak akan pernah suka.

Langkah Ninda perlahan mulai maju ke depan, ia berusaha untuk menyerang Alsa. Tetapi Abim dan anggota yang lainnya segera melarai pertengkarang di antara mereka.

"Woy! Bantuin gue napa!" teriak Abim meminta bantuan teman-teman OSIS lainnya.

Mereka mencekal tangan Alsa dan juga Ninda. Keduanya tadi hampir saja saling tarik-tarikan rambut. Dan itu sudah hal yang biasa bagi keduanya. Dimana ada Alsa dan Ninda di situ juga pasti akan ada keributan. Beruntung Abim dan teman-temannya tadi sigap untuk melerai.

"Pusing gue, kalian beruda kayak anak kecil ngrebutin mainan tahu nggak!" kesal Abim seraya bertolak pinggang.

Matanya menatap Alsa dan Ninda secara bergantian.

"Bim lo tahu sendiri kan kalau si Alsa pembuat onar," ucap Ninda tidak terima jika dirinya ikut disalahkan.

"Sudah jangan ada yang saling menyalahkan. Tunggu sampai Gerald datang!" tegas Abim merasa tidak sanggup untuk menangani Alsa dan Ninda yang sama-sama kolot.

"Lagian lo Nin, harusnya bairkan saja Alsa. Lo tahu sendiri kan dia nggak mungkin mau kalah," ucap Abim membuat Ninda merasa semakin kesal dan tidak terima.

Ninda menatap Alsa dengan tatapan penuh kebencian. Bagiamana mungkin kesalahan Alsa membuat dirinya ikut disalahkan juga?

"Apa?" tantang Alsa tanpa mengeluarkan suara. Lagi-lagi Alsa membuat Ninda semakin naik pitam.

Sampai akhirnya suara pintu terdengar terbuka. Gerald dengan sorot mata tajamnya menatap mereka secara bergantian.

"Lo belum kasih hukuman buat dia?" tanya Gerald melihat Alsa yang masih berada di ruangannya.

"Belum apa-apa juga nih berdua udah bikin pusing," adu Abim seraya menunjuk ke arah Alsa dan juga Ninda menggunakan dagunya.

Gerald menatap Alsa dan Ninda secara bergantian. Jelas saja mereka bertengkar. Lihatlah sekarang Alsa bahkan cuek seperti baru saja tidak terjadi apa-apa. Berbeda dengan Ninda yang terlihat berwajah merah menahan kesal karena Alsa.

"Telat dan bikin rusuh. Lo bersihin kamar mandi sana," suruh Gerald dengan santai.

Sontak saja Alsa menatap Gerald tidak percaya "Maksud lo? Gue apa dia?" tanya Alsa seraya menunjuk Ninda dengan dagunya.

"Yang telat masuk lo kan tadi?" tanya Gerald seraya berdiri dari duduknya.

Terlihat Ninda yang menyunggingkan senyumnya. Dia merasa menang atas Alsa kali ini. Lihat saja Gerald hanya memberi hukuman untuk Alsa. Meskipun tadi dia yang memulai pertengkaran.

"Gue cuma telat beberapa menit aja, dan lo ngehukum gue buat bersihin toilet? Gue nggak mau!" tolak Alsa dengan tegas.

"Oke, lo bisa keliling lapangan seratus kali kalau gitu," jelas Gerald membuat Alsa memelototkan matanya tidak percaya.

Bukan hanya Alsa saja yang terkejut. Tetapi anggota OSIS lainnya juga sama terkejutnya dengan Alsa atas hukuman yang diberikan oleh Gerald.

"Fine. Ketos alay," tekan Alsa lalu pergi dari ruangan itu dengan perasaan kesal.

Sebelum pergi Alsa sempat melirik ke arah Ninda yang sedang tersenyum mengejeknya. Dengan perasaan yang membuncah karena kesal Alsa sengaja menginjak kaki Ninda dengan kasar. Lalu pergi keluar untuk melakukan hukuman yang diperintah oleh Gerald tadi.

"Alsa! Sialan lo!" teriak Ninda tidak terima.

Mendengar jeritan dari Ninda membuat Alsa tersenyum senang. "Dasar Mak Lampir," gumamnya menuju ke toilet sekolah untuk menjalani hukumannya.

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Masa ada ya sekolah gini.. yg nenputin ketos. Bukan guru BP.. kalo terlambat😁

2024-06-11

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

salam kenal thor... sepertinya ceritanya bagus dan gk bosenin....

2024-05-28

0

Yoni Asih

Yoni Asih

salam Thor keknya seru nih ceritanya

2024-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pagi Yang Sial
2 Apa Lagi sih?
3 Kesal
4 Masalah Lagi
5 Rencana Kuno
6 Kecewa
7 Aki-Aki?
8 Dunia Sungguh Sempit
9 Ketahuan
10 Apa Maksudnya?
11 Sepupu?
12 Menguping
13 Calon Mantu
14 What?
15 Ternyata
16 OTW Malam-Malam
17 Play Boy Tengil
18 Alsava Nyasar
19 Hide In The Villa
20 Aman
21 Biasa Saja (Alsava)
22 Murid Baru
23 Alsava VS Ninda
24 Dipercepat
25 Kesal
26 No One Loves Me
27 Ini Sakit (Alsava)
28 Ragu
29 Besok?
30 Sedikit Lagi
31 Sah
32 Seperti Hidup Sendiri
33 Tidak Sengaja
34 Gerald Nyebelin
35 Pura-Pura Pingsan
36 Mulai Peduli
37 Getting Jealous
38 Chocolate
39 Ingkar Janji
40 Hak Sebagai Istri
41 Tegang
42 Lamunan Aneh Icha
43 Bukan Verrel Tetapi...
44 Main-Main
45 Rahasia Besar
46 Hampir Meledak
47 Drama Kamar Mandi
48 Drama Di Kantin
49 Badut Cantik
50 Tragedi Di Mobil
51 Alsava VS Anaya
52 Tantangan Menjebak
53 Something
54 First Kiss
55 Sorry (Gerald)
56 Kepergok?
57 Kagum
58 Menantang
59 Salah Paham?
60 Nenek Lampir 2
61 Untuk Yang Ke 2
62 Panik
63 Gagal
64 Pengkhianatan
65 Behind The Incident
66 Oh Ternyata
67 Mengintai
68 Masih Belum
69 Fakta Yang Terungkap
70 Lebih Dari Sakit
71 Terbalik
72 Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73 Siapa Dia?
74 Trik Ampuh
75 Alsa Pergi
76 Mendekati Selera Gerald
77 Annoyed Or Jealous
78 Kena Batunya
79 Sendiri
80 Salah Ambil
81 Semakin Dekat
82 Gemas Tapi...
83 Semakin Nekat
84 Like The Devil
85 Tidak Rela
86 Urusan Pribadi Yang Tertunda
87 Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88 Satu Kamar
89 Terang-Terangan
90 Bukan Gadis Lemah
91 Hampir Saja
92 When In The Villa
93 Semakin Panas Tetapi...
94 Semakin Menantang
95 Naughty Kiss
96 Bukan Tempat Yang Tepat
97 Tabrakan Maut
98 Tidak Tahu Tempat
99 Bitter Candy
100 Rapat Yang Menguntungkan
101 Marahnya Gerald
102 Sorry (Gerald)
103 Kabut Hitam
104 Pengakuan
105 Pengakuan Sebenarnya
106 Roda Kehidupan
107 Resah Tanpamu
108 Mau Apa?
109 Tense Moment
110 Teman Tapi Kompor
111 Lagi-Lagi Abim
112 Seblak Pedas Bikin Panas
113 I Am Fine (Alsava)
114 Masih Ada Kalian
115 Penyelamat
116 Ada Yang Disembunyikan
117 Ketemu Mantan
118 Ngambek Aneh
119 Penguntit Cinta
120 Salah Paham
121 Detektif Dadakan
122 Cemburu
123 Kesal Berujung Baper
124 Tidak Bisa Ditebak
125 Sedikit Titik Terang
126 Salah Paham Lagi?
127 Just Me And You
128 This Is Crazy
129 Masih Kalah Jauh
130 Marahan Baikan
131 Bikin Gagal Fokus
132 Dia Istriku (Gerald)
133 Dia Terbaik (Alsa)
134 Lampir VS Lampir
135 Ada Yang Disembunyikan
136 Manis Dalam Keadaan Apapun
137 Salah Masuk
138 Ini Saatnya
139 Antara Percaya Dan Tidak
140 Jeritan
141 Mantan Terjahat
142 Tindakan Aneh tapi...
143 Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144 Gelisah Untuk Nanti
145 Kejutan Dadakan
146 Our Night
147 Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148 High And Fell
149 Sederhana Tapi Berkesan
150 Perpisahan Manis
151 Pengumuman Season 2
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pagi Yang Sial
2
Apa Lagi sih?
3
Kesal
4
Masalah Lagi
5
Rencana Kuno
6
Kecewa
7
Aki-Aki?
8
Dunia Sungguh Sempit
9
Ketahuan
10
Apa Maksudnya?
11
Sepupu?
12
Menguping
13
Calon Mantu
14
What?
15
Ternyata
16
OTW Malam-Malam
17
Play Boy Tengil
18
Alsava Nyasar
19
Hide In The Villa
20
Aman
21
Biasa Saja (Alsava)
22
Murid Baru
23
Alsava VS Ninda
24
Dipercepat
25
Kesal
26
No One Loves Me
27
Ini Sakit (Alsava)
28
Ragu
29
Besok?
30
Sedikit Lagi
31
Sah
32
Seperti Hidup Sendiri
33
Tidak Sengaja
34
Gerald Nyebelin
35
Pura-Pura Pingsan
36
Mulai Peduli
37
Getting Jealous
38
Chocolate
39
Ingkar Janji
40
Hak Sebagai Istri
41
Tegang
42
Lamunan Aneh Icha
43
Bukan Verrel Tetapi...
44
Main-Main
45
Rahasia Besar
46
Hampir Meledak
47
Drama Kamar Mandi
48
Drama Di Kantin
49
Badut Cantik
50
Tragedi Di Mobil
51
Alsava VS Anaya
52
Tantangan Menjebak
53
Something
54
First Kiss
55
Sorry (Gerald)
56
Kepergok?
57
Kagum
58
Menantang
59
Salah Paham?
60
Nenek Lampir 2
61
Untuk Yang Ke 2
62
Panik
63
Gagal
64
Pengkhianatan
65
Behind The Incident
66
Oh Ternyata
67
Mengintai
68
Masih Belum
69
Fakta Yang Terungkap
70
Lebih Dari Sakit
71
Terbalik
72
Sesuatu Yang Tidak Diharapkan
73
Siapa Dia?
74
Trik Ampuh
75
Alsa Pergi
76
Mendekati Selera Gerald
77
Annoyed Or Jealous
78
Kena Batunya
79
Sendiri
80
Salah Ambil
81
Semakin Dekat
82
Gemas Tapi...
83
Semakin Nekat
84
Like The Devil
85
Tidak Rela
86
Urusan Pribadi Yang Tertunda
87
Cieeeeeee (Ungkapan Perasaan)
88
Satu Kamar
89
Terang-Terangan
90
Bukan Gadis Lemah
91
Hampir Saja
92
When In The Villa
93
Semakin Panas Tetapi...
94
Semakin Menantang
95
Naughty Kiss
96
Bukan Tempat Yang Tepat
97
Tabrakan Maut
98
Tidak Tahu Tempat
99
Bitter Candy
100
Rapat Yang Menguntungkan
101
Marahnya Gerald
102
Sorry (Gerald)
103
Kabut Hitam
104
Pengakuan
105
Pengakuan Sebenarnya
106
Roda Kehidupan
107
Resah Tanpamu
108
Mau Apa?
109
Tense Moment
110
Teman Tapi Kompor
111
Lagi-Lagi Abim
112
Seblak Pedas Bikin Panas
113
I Am Fine (Alsava)
114
Masih Ada Kalian
115
Penyelamat
116
Ada Yang Disembunyikan
117
Ketemu Mantan
118
Ngambek Aneh
119
Penguntit Cinta
120
Salah Paham
121
Detektif Dadakan
122
Cemburu
123
Kesal Berujung Baper
124
Tidak Bisa Ditebak
125
Sedikit Titik Terang
126
Salah Paham Lagi?
127
Just Me And You
128
This Is Crazy
129
Masih Kalah Jauh
130
Marahan Baikan
131
Bikin Gagal Fokus
132
Dia Istriku (Gerald)
133
Dia Terbaik (Alsa)
134
Lampir VS Lampir
135
Ada Yang Disembunyikan
136
Manis Dalam Keadaan Apapun
137
Salah Masuk
138
Ini Saatnya
139
Antara Percaya Dan Tidak
140
Jeritan
141
Mantan Terjahat
142
Tindakan Aneh tapi...
143
Lo Berhak Bahagia-Kia (Alsa)
144
Gelisah Untuk Nanti
145
Kejutan Dadakan
146
Our Night
147
Kamu Terbaik Gerald (Alsa)
148
High And Fell
149
Sederhana Tapi Berkesan
150
Perpisahan Manis
151
Pengumuman Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!