NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta Om Duda

Dikejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:11.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

AREA DEWASA+

"Sudah ku bilang, kalau memang jodoh ku pasti tidak akan kemana!" ucap Marvel sambil memandang wanita yang selama ini menghilang entah kemana.

Sejak sekolah menengah atas, Kiran tidak pernah menduga jika ia akan di sukai oleh seorang pria yang terpaut usia dua belas tahun darinya.

Kiran sangat risih, gadis ini tidak suka dengan tatapan Marvel yang suka melihat dirinya dengan penuh nafsu.

Marvel, seorang pria tampan yang harus rela pernikahannya kandas di saat usia pernikahannya baru berjalan satu hari. Bukan tanpa alasan, semua itu di karenakan mantan istri Marvel tiba-tiba menggugat cerai dan lebih memilih pergi bersama laki-laki lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09

Krek,.....

"Kamu ngapain di kamar ku?" tanya Kiran membuat Sika terlonjak kaget.

Wajahnya mendadak panik, gugup dan bibirnya seperti bergetar tidak bisa menjawab pertanyaan dari Kiran.

"Celengan ku!" seru Kiran dengan mata melotot saat melihat Sika memegang tabungan berbentuk kelinci milik Kiran.

"Aku hanya ingin melihat kelinci ini," ucap Sika masih dengan wajah gugupnya.

"Kamu mau maling celengan ku ya...?"

"T-tidak,.....!" bantah Sika.

"Dasar maling,....!" seru Kiran lalu dengan cepat merampas tabungan miliknya.

Kiran dan Sika saling berebut tabungan, membuat kegaduhan di rumah tersebut.

"Sika, Kiran, kenapa kalian ribut hah?" tanya Hasan yang baru saja masuk kedalam kamar Kiran.

Brak.....

Celengan yang terbuat dari tanah tersebut jatuh kelantai dan pecah.

Kiran naik darah, gadis ini mendorong Sika ke arah Hasan.

"Anak tiri kesayangan ayah ini sudah jadi maling sekarang," ucap Kiran dengan lantang.

"Siapa yang kau bilang maling hah?" Desi yang baru masuk ke dalam kamar tidak terima mendengar ucapan Kiran.

"Anak mu itu maling, dia ingin mengambil celengan ku!" ujar Kiran sambil memungut uang yang berhamburan di lantai.

"Jaga bicara mu Kiran...!" sentak Hasan.

Kiran mendongak kemudian berdiri menatap tajam wajah ayahnya.

"Bela terus, entah kenapa ayah lebih suka membela yang salah dari pada yang benar?"

"Kakak mu tidak mungkin ingin mencuri uang tabungan mu. Mungkin dia hanya ingin melihat tabungan mu itu saja," ucap Hasan terus membela Sika.

"Ya, ayah benar. Aku hanya ingin melihat tabungan Kiran yang lucu itu," timpal Sika.

"Kau memang jahat Kiran, kau sudah tega memfitnah saudara mu sendiri," ujar Desi yang ikut menyalahkan Kiran.

Kiran hanya bisa menarik nafas panjang, tubuhnya yang lelah membuat Kiran tidak ingin berdebat malam ini. Dengan sangar kasar Kiran mendorong Hasan, Desi dan Sika keluar dari kamarnya.

Kiran terduduk lemas di pinggir ranjang, untung saja ia pulang tepat waktu. Jika tidak sudah pasti semua uangnya akan lenyap di makan Sika.

"Keluarga macam apa yang aku punya ini?"

Kiran mengeluh, sejak ibunya meninggal ia tak pernah lagi merasakan kasih sayang dari ayahnya.

Kiran menghitung jumlah uang yang dari celengan yang pecah tersebut. Uang ini adalah uang yang selama ini di kumpulkan Kiran dari hasil kerja menjaga toko dan bonus yang selalu di berikan Marvel padanya.

Cukup lumayan jumlahnya, untung saja Sika tidak sempat mengambilnya.

"Kamu juga, ngapain mau sih ngambil celengan Kiran?" tanya Desi pada anaknya.

"Duit Kiran sangat banyak bu. Aku pernah sekali tidak sengaja melihat dia memasukan uang kedalam celengan dengan jumlah yang sangat banyak."

"Kamu aja yang bodoh, nyolong gitu aja ketahuan!"

Desi selalu mendukung apa pun yang di lakukan Sika, hingga membuat gadis tersebut menjadi sangat manja.

Malam telah berganti pagi, dengan santainya Kiran pergi ke toko kue tanpa mengingat pekerjaan tambahan yang di berikan Fani kemarin.

"Kiran, ini kue yang harus di antar ke rumah tante Dona. Kamu naik ojek aja, ini ongkosnya," kata Fani sambil meletakan dua paper bag di atas meja.

"Astaga mbak, aku lupa. Sumpah deh, aku benar-benar lupa jika hari ini aku dapat pekerjaan tambahan."

"Belum ada dua puluh empat jam udah lupa aja. Kamu kenapa sih?" tanya Fani kemudian Kiran menceritakan apa yang terjadi semalam di rumahnya.

"Ayah kamu itu benar-benar keterlaluan. Kamu yang sabar ya Kiran." Fani menyemangati Kiran.

"Aku udah gak tahu lagi harus bagaimana mbak. Ibu tiri ku benar-benar sudah berhasil membuat ayah tunduk padanya."

"Ya udah, sekarang gak usah di pikir lagi. Hari senin nanti mbak antar kamu untuk bikin tabungan di bank biar uang kamu aman. Gak usah di simpan di celengan lagi."

Kiran tersenyum lalu memeluk Fani.

"Makasih udah bantu aku mbak," ucap Kiran terharu.

"Ya udah, cepat pergi sana. Nanti kamu kesiangan."

Bergegas Kiran pergi ke pangkalan ojek yang berada tak jauh dari toko kue. Untung saja Kiran sudah hafal jalan menuju rumah Marvel.

Setelah membayar ojek, Kiran langsung masuk saat penjaga rumah membukakannya pintu.

"Calon istri ku udah datang," ucap Marvel yang sejak pagi sudah bangun dan pura-pura melakukan olahraga di halaman rumahnya.

Wajah Marvel langsung segar, berlagak seolah ia tak melihat kedatangan Kiran.

"Pagi om,...!" sapa Kiran dengan malas.

Marvel menoleh, lalu meletakkan barbel ke bawah.

"Eh kamu, ada perlu apa ya?" tanya Marvel pura-pura tidak tahu.

"Cuma ingin mengantarkan pesanan tante Dona. Ini om,....!" ujar Kiran sambil menyodorkan paper bag tersebut.

"Kok di berikan pada ku?" tanya Marvel lagi, "berikan pada mamah sana, orangnya ada di dapur. Kamu masuk aja."

"Hah,...?" Kiran terkejut, "masa iya aku main masuk gitu aja."

"Kenapa memangnya? kamu kan sudah tahu di mana dapur rumah ini."

"Ya gak enak lah om,...!" kesal Mawar.

"Aduh, udah sana masuk," ujar Marvel memaksa.

Kiran mendengus kesal, mau tidak mau gadis ini masuk kedalam rumah sambil mengumpat di dalam hatinya.

"Pagi tante,....!" sapa Kiran sedikit gugup.

Dona yang sedang menggoreng udang langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Oh, pagi calon menantu....!" ucap Dona denhan senyum lebarnya.

Kiran sedikit risih, tapi tidak mungkin ia melakukan protes di kandang Marvel ini.

"Ini pesanan kuenya tante," ujar Kiran.

Dengan senang hati Dona mengambil paper bag tersebut.

"Mbok, lanjutin masaknya ya....!" titah Dona.

"Siap bu,...!"

Dona menarik tangan Kiran, mengajak gadis ini duduk di ruang tamu.

"Kamu udah makan pagi belum?" tanya Dona dengan lemah lembut.

"Belum tan, aku lupa sarapan!" jawab Kiran jujur.

"Ya udah, nanti kita makan sama-sama ya...!" ujar Dona.

Tiba-tiba saja Marvel masuk kedalam rumah dengan sengaja melintas di ruang tamu rumahnya.

"Marvel,....!" panggil Dona menghentikan langkah anaknya.

"Iya mah, ada apa?" tanya Marvel terus berlagak tidak tahu.

"Lekas mandi, kita akan makan bersama-sama dengan Kiran."

"Aduh tante, gak usah. Kiran bisa makan setelah pulang dari sini," tolak Kiran.

"Udah, gak usah sungkan," ucap Dona pada Kiran, "Marvel cepat...!" sentak Dona pada anaknya.

Bergegas Marvel naik ke lantai dua, pria ini langsung pergi mandi dengan menggunakan sampo dan sabun yang sangat wangi.

Setelah mandi, Marvel sibuk mencari pakaian yang akan membuatnya terlihat lebih tampan. Tidak lupa menyisir rambutnya di tambah lagi Marvel sedang mengabsen satu persatu parfum mahal miliknya.

"Yang paling wangi yang mana sih?"

Marvel bingung sendiri.

"Aku bingung, parfum mana yang paling wangi yang bisa membuat Kiran terpikat."

Marvel menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Masa iya aku harus pergi ke dukun untuk meminta parfum pemikat sih?"

Terus memilih dan memilah, pada akhirnya Marvel menjatuhkan pilihan pada parfum yang beraroma lembut.

1
💖 sweet love 🌺
memang tidak bisa dibiarkan itu Marvel, kejar!!.. Pepet terus!!
Noer Anisa Noerma
ema sama anak sama somplak nya/Curse/
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣🤣🤣 sakit kepala om, sampe bintang 7 segala 🤭
💖 sweet love 🌺
bagusan kamu ngekos Kiran..
hhhh ayah macam apa itu, kok lah sama kyk ayah q..
😓
💖 sweet love 🌺
sama loh Kiran, andai aq gk married ma suami juga pasti dulu panggilnya om juga.. 🤫
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣 mantap Kiran, jangan malu2..
gitu lihat sinopsis nya sama kyk aq sama suami yg jarak umur 12th..
langsung penasaran sama ceritanya 🤭..
💖 sweet love 🌺
nama tokonya lucu ya..
tp bagus juga loh, unik malah orang bisa jd hafal..
Noer Anisa Noerma
Buruk
Noer Anisa Noerma
lanjut
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
sama kayaknya ngidamnya..aneh2 sepertimu kiran.. 🤭😆😆😆😂
Dyah Oktina
pusing ya mah... punya anak dah tua.. kelakuan kayak balita.. 😂😂😂
Dyah Oktina
sok...sok...wajar ...tp ngetawain.. terus karena duitnya gede pula.. dasar
Dyah Oktina
lah....ya calon anakmu lah...marvel ada2 aja
Dyah Oktina
baru tahu kan.... serem kan.. terlambat.. kamu dah cari penyakit. ...gama
Dyah Oktina
ujar marvel...
Dyah Oktina
mempunyai suami...
Dyah Oktina
maaf...maksutnya kiki kotor ...apa ya?
Dyah Oktina
😂😂😂😂😂😂😂😂😂ada2 aja kamu kiran
Dyah Oktina
ya beda lah jeff.. namanya juga sdh berumur.. tambah dia bos..pengalaman banyak.. ngak bisa d samakan dgn lulusan sma cara berfikirnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!