Kehadiran sosok wanita cantik yang memasuki sebuah rumah mewah, tiba-tiba berubah menjadi teror yang sangat mengerikan bagi penghuninya dan beberapa pria yang tiba-tiba saja mati mengenaskan.
Sosok wanita cantik itu datang dengan membawa dendam kesumat pada pria tampan yang menghuni rumah mewah tersebut.
Siapakah sosok tersebut, ikuti kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wirawan-2
Wanita cantik itu berjalan menghampiri Surti, dan memberikan harapan padanya jika ia dapat menjadi pendonor darah untuk Wirawan.
“Berapa saya harus bayar untuk satu kantong darahnya, Mbak?” tanya Surti yang berlagak seperti wanita banyak uang.
“Tidak perlu, saya ikhlas membantu,” jawab sang wanita cantik dengan senyum datar.
Surti merasa beruntung, sebab setidaknya ia tak repot mengeluarkan uang dan harus berhemat.
Keduanya harus melewati prosedur dan segera melakukan pendonoran darah.
*****
Surti melirik Wirawan yang terlihat masih tak sadarkan diri. Dokter yang menangani permasalahan Wirawan, akhirnya memutuskan harus mengamputasi tangan pria tersebut.
Surti mengusap wajahnya. Ia pasrah dengan apa yang harus terjadi pada suaminya. Namun yang masih menjadi pertanyaannya, siapa yang melakukan itu semua? Bukankah ia baru beberapa jam saja meninggalkan pria tersebut?
Wirawan sudah berada meja operasi. Ia harus melakukan amputasi pada bahunya, sebab mengalami kelainan pada tendon yang mana jaringan pada selnya telah rusak, dan sebenarnya itu adalah hal yang sangat mustahil.
Saat bersamaan, pihak penyidik datang untuk memberikan pertanyaan padanya demi mengungkap kasus yang sedang dialami oleh suaminya.
Ia dicecar berbagai pertanyaan, dan pemesanan taksi online yang ada di aplikasinya serta rute perjalanannya cukup membuktikan jika ia tidak bersalah.
Pihak penyidik mengembalikan ponsel milik Wirawan dan sebelumnya menghubungi wanita yang menjadi teman kencan yang sempat dipesan dan belum melakukan chek in.
Mengetahui hal.tersebut, Surti merasa geram, dan ingin rasanya melabrak sang suami saat itu juga.
Baru saja ditinggal beberapa jam, ia sudah mencari wanita lain, dan berakhir sangat mengenaskan.
“Awas saja kamu ya, Kang! Kalau sudah sembuh nanti, habis kamu!” ucapnya dengan geram.
Sementara itu, Wirawan dilakukan operasi dan darah yang tadi didonorkan telah dimasukkan ke dalam nadinya.
Setelah operasi selesai, dan tidak mengalami kendala apapun, maka ia telah dipindahkan ke ruang bangsal bersama pasien lainnya
Saat memasuki waktu dua hari pasca operasi, tiba-tiba saja pria itu mengalami kejang dan tubuhnya menggigil.
Surti terpaksa memanggil petugas yang sedang berjaga untuk memeriksa kondisi suaminya.
Saat dilakukan pemeriksaan, kondisi semuanya normal, namun Wirawan terlihat sangat kritis.
Dokter yang datang memeriksa meminta perawat untuk mengambil sampel darah dan melakukan uji laboratorium untuk mengetahui apa yang terjadi.
Semua pihak medis berusaha memberikan penanganan, hingga akhirnya didapat sebuah hasil lab jika darah yang saat ini berada didalam tubuh Wirawan mengandung bakteri dan terkontaminasi oleh sel darah yang baru saja didonorkan.
Seketika para medis merasa sangat cemas, sebab sebelum dilakukan pendonoran, wanita itu dinyatakan sehat dan dapat menjadi pendonor, namun mengapa sekarang baru terindikasi berbakteri.
Bahkan yang sangat mencengangkan, darah tersebut seperti sudah membusuk hingga membuat Wirawan seperti keracunan.
Dengan segala pertimbangan, akhirnya Wirawan dilakukan pencucian darah untuk memberikan pertolongan yang sangat tidak diinginkan, sebab jika sudah melakukan pencucian darah, maka selamanya akan terus seperti itu.
Dalam hitungan detik, tubuh Wirawan Menghitam dengan luka seperti terbakar dan kulitnya retak-retak hingga sekujur tubuhnya.
Dokter harus berhati-hati dalam menangani kondisi Wirawan yang sangat kritis.
****
Pria itu terlihat membuka mata, saat sebuah alat berukuran sangat besar dengan banyak selang dan terlihat darah yang keluar masuk dari alat tersebut melalui selang dan terpasang ditubuh pasien.
Ia melirik pada Surti yang memandangnya dengan masam, sebab mengetahui jika pria itu berusaha selingkuh darinya, dan berakhir sangat mengenaskan.
“Aku dimana?” tanyanya dengan sedikit bingung.
“Dirumah sakit, dan tangan kamu sudah tidak ada lagi sebelah,” sabut Surti ketus.
Wirawan tersentak kaget mendengar ucapan sang istri. “Tidak, tidak mungkin!” Ia merasa sangat tak percaya dan tak ingin dengan kondisi seperti ini. “Lalu ini, mengapa dengan alat ini?” tanyanya dengan begitu penasaran.
“Kamu cuci darah, dan tau artinya apa?” wanita itu menaikkan kedua alisnya pada sang pria dengan tatapan yang kesal. “Kamu akan ketergantungan untuk cuci darah seminggu tiga kali, dan aku tidak sanggup untuk hal itu!” Surti menjelaskan.
“Maksud kamu apa?” Wirawan terlihat sangat panik.
“Aku Tidak ingin uangku habis hanya untuk membiayaimu di rumah sakit, apalagi cuci darah sangat mahal, dan aku tidak mau akan hal itu, maka esok kita harus pulang,” bisik Surti dengan nada menegaskan.
Wirawan merasakan dunianya sudah hancur. Ia sudah tidak memiliki harapan lagi untuk hidup.
“Mengapa kamu tega padaku, Dik?” ucapnya memelas.
“Karena kamu tega mencoba untuk selingkuh dariku, dan itu aku tidak terima!” sahut Surti menegaskan, lalu membuka aplikasi tempat dimana sang suami memesan seorang wanita.
“Maafkan aku,” ucapnya lagi dengan lirih. Ia meminta kesediaan Surti untuk merawatnya.
“Tidak ada kata maaf, kita harus pulang dan aku sudah memesan tiketnya, sebab aku juga mengkhawatirkan Sutini!” ucapnya menegaskan.
Wirawan tak punya pilihan. Ia harus ikut pulang, dan tidak mungkin juga berada di dalam rumah sakit sendirian dan tanpa biaya pastinya, ia diabaikan.
*****
Wirawan berada di atas ranjang dan terpisah dari kamar Surti. Mereka sudah tiba sejak pagi tadi. Namun sepertinya Surti tidak memperdulikannya dan membiarkannya dalam pesakitan seorang diri.
Wanita itu datang mengantarkan nasi dan meletakkannya begitu saja. “Ini dimakan, dan jangan banyak tingkah!” ucapnya dengan kasar, lalu pergi meninggalkan kamar.
Wirawan merasa hidupnya sudah tak lagi berarti, namun mati cepat bukan tujuannya, sebab ia masih ingin menikmati harta dan uang yang ada dengan berfoya-foya.
Ia mengambil sepiring nasi dengan gorengan tempe dan tahu tanpa garam, sebab ia tidak boleh mengkonsumsi garam berlebihan dan air minum juga ditakar, agar paru-parunya tidak terendam. Namun hari ini, Surti menyediakan satu teko besar berisi air minum di dekatnya, sebab ia tak ingin repot.
Saat akan menyantap makanannya, Wirawan merasakan gatal yang luar biasa dan membuat ia tak tahan untuk menggaruknya, hingga membuatnya kalap dan menggunakan sendok sebagai alat penggaruk.
Karena rasa gatalnya tidak dapat dihentikan, membuat ia semakin menggila, dan lukanya semakin parah dengan ceceran darah yang terus mengalir dari setiap kudisnya.
Saat bersamaan, satu sosok wanita datang dengan rambut panjang tergerai dan mengeluarkan aroma mawar yang menguar di ruang gudang tempat ia kini beristirahat.
“K-kau!” pekiknya ketakutan saat menatap wajah wanita tersebut.
“Bagaimana rasanya saat kau juga mengalami penyakit seperti ini?” ucap sosok tersebut dengan nada sangat dingin.
“Pergi, pergi!” ucapnya dengan ketakutan. Saat bersamaan, rasa gatal terus menggerogoti sekujur tubuhnya dan membuat ia harus menggaruknya dengan lebih kencang, dan sebagian kulitnya terkelupas hingga membuat aroma anyir yang memualkan.
“Hihihihihihi…” sosok itu tertawa cekikikan dengan suara penuh kepuasan.
~Bab besok pembahasan bagaimana kisah kematian Dayanti~
Polisi makin bingung dech 🤣 tp kn ada Security yg melihat Sutini ❓
bukannya yang melakukan pertama kali pas udah nikah sama Mahardika ya...????👀👀👀 gimana ini... maksudnya kesucian yang mana...???
ternyata semua yang terjadi ulah wirawan karena dendam pribadi. nggak bisa memiliki si cantik dayanti .
hemmm.... kecantikan yang membawa petaka...🥺🥺🥺
hadehhh dayanti kasihan sekali nasib mu
Alhamdulillah sudah up lg , walaupun cerita nya di gantung 😔
aku kira 1 bab ini cerita nya sampai wirawan koit , tp ternyata msh belum yaa 🤣
Yo wes besok aku tungguin kelanjutannya 😘
setiap Sutini mau beraksi psti sllu jumpa dg Babang Jojo , ini kebetulan ja atau mmg sudah di atur yaa sama kak Siti 🤣