" Sah..."
Kanaya tertegun mendengar kata sakral yang keluar dari mulut seseorang pria yang dia rindu kan selama ini.
matanya menatap nanar sepasang pengantin yang tersenyum bahagia.
Apa ini???....bukankah dia yang seharusnya duduk di sana,bukankah seharusnya namanya yang di sebut dalam janji suci itu,bukankah gaun pengantin itu seharusnya dirinya yang memakainya, itu adalah gaun pilihannya.
Apa ini?... Sandiwara apa ini?....lelucon apa ini?...
Di tempat lain seorang pria duduk di sebuah restoran yang berkelas, ia tersenyum bahagia menatap kotak kecil yang ada ditangannya.
" Aisar...naura sudah berangkat ke luar negeri pagi tadi " mendengar itu pria yang dipanggil Aisar itu sontak melempar kotak kecil yang di pegangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OBAT LAKNAT
Aisar berdiri di hadapan farrel, keduanya saling bertatapan.
" Jangan ganggu kanaya lagi, dia sudah menjadi milikku " kata Aisar datar.
Farrel tersenyum miring " kamu hanya pelarian buat dia, dia tak mencintaimu, satu-satunya pria yang ada di hati nya adalah aku, jadi lepaskan dia " kata farrel dengan percaya diri.
Kini Aisar yang tertawa pelan " Apa kamu yakin, jangan terlalu percaya diri " kata Aisar sambil menepuk bahu farrel.
" Kamu sudah kehilangan permata yang indah bro, selamat menyesali hidup kamu " kata Aisar dan pergi meninggalkan Farrel yang terlihat geram.
Pesta telah selesai satu jam yang lalu, Aisar, lucky dan, gilang, masih duduk di kursi tamu , mereka sedang berbincang dan menikmati minumanya.
" Akhirnya si duda laku juga, semoga senjatanya masih berfungsi dengan baik " kata lucky.
" sudah kubilang jangan bahas itu lagi " kata Aisar kesal.
gilang dan lucky tertawa pelan " Sepertinya ada yang takut khilaf nih " sahut gilang.
" Cek...kalian ini jangan terus ngeledek, pikirkan diri kalian sendiri apa kalian mau jadi bujang lapuk, jangan keseringan jajan ingat dosa, hati hati penyakitan " kata Aisar.
" Kami masih ingin menikmati masa masa indah kami bro, sebelum nanti hidupku di kuasai istri " kata lucky datar dan menyerahkan minuman pada Aisar.
" minumlah dulu, sebelum ceramah lagi " ujar lucky dengan senyum liciknya begitu juga gilang.
" Aku akan membantu mempermudah semuanya Sar, kamu akan berterima kasih pada kami besok pagi, selamat bersenang-senang sobat " ucap lucky dalam hati.
saat Aisar menegak minumannya gilang dan lucky saling melihat dan kemudian tersenyum tipis.
" Kamu cuti berapa hari bro, banyak proyek masuk bulan ini sampai tahun depan , mungkin ini rejeki pengantin baru, tapi kamu tidak usah khawatir aku dan gilang akan menyelesaikan semuanya, kamu nikmati saja hari hari indah bersama naya " kata lucky.
" lusa aku sudah ke kantor luc, besok aku masih harus menemani keluarga naya yang dari kampung "
" Apa kamu nggak ingin bulan madu bro, wanita biasanya akan bahagia jika di ajak bulan madu " kata gilang.
" Kayaknya enggak , kanaya lusa juga sudah bekerja " kata Aisar sambil membuka kancing bajunya .
" Apa Ac nya mati ya, kenapa panas begini " kata Aisar.
gilang dan lucky kembali tersenyum, gilang mengedipkan matanya memberi isyarat pada lucky, dan lucky pun mengangguk dan mengambil ponselnya, kemudian mengetikkan sesuatu.
" Tante ambil twins dari kamar naya, korban sudah mulai bereaksi " isi pesan teks yang di tulis lucky.
Di seberang sana seorang wanita setengah baya tersenyum lebar dan menjawab pesan teks yang di terima.
" Oke ... kerja bagus, ini tante sudah ada di dalam kamar naya " jawab wanita yang ternyata bu sarah.
" Twins ayo...kita ke kamar oma, mommy biar istirahat " kata bu sarah yang melihat twins dan kanaya sedang rebahan dan berbincang di atas tempat tidur.
" No..oma anin mau tidul dengan mommy " kata anin dan langsung memeluk kanaya.
Bu sarah tersenyum dan mendekati ketiganya.
" Tadi pagi Anin janji apa sama oma?" tanya bu sarah.
Anin mengingat janji yang ia ucapkan tadi pagi setelah mengingatkannya wajah anin langsung cemberut.
" Ayo Anin kita ke kamar oma, kita sudah janji hari ini tidak boleh ganggu mommy dan daddy, mommy dan daddy pasti capek " kata Abi yang langsung dari tidurnya anin pun mengikuti kakaknya dengan muka cemberut.
" Kenapa kalian harus pergi, ma biar mereka tidur di sini bersama saya " kata kanaya panik, ia tahu jika twins pergi maka ia akan berdua saja dengan Aisar.
" Kamu harus istirahat nay, dari kemaren kamu sudah bekerja keras hari ini biar twins tidur bersama mama, kasihan Aisar ia pasti juga sangat capek " kata bu sarah.
" tapi ma...."
" sudah kamu istirahatlah...mama akan pergi ke kamar mama di sebelah dengan twins " kanaya semakin panik dan bangkit dari duduknya .
" ma ..." bu sarah tersenyum tipis dan kemudian mengandeng twins untuk keluar dari kamar naya.
" Oh iya, baju ganti Aisar ada di koper itu, bisa kan kamu menyiapkannya, dia biasa mandi sebelum tidur " kata bu sarah dan kemudian menutup pintunya .
Setelah sampai di kamar bu sarah langsung mengirim pesan pada lucky.
" Ikan sudah siap di santap " isi pesan bu sarah pada lucky dengan emoji senyum lebar.
" predator siap di bawa ke medan pertempuran " jawab pesan teks lucky dengan di ikuti emoji jempol
lucky langsung memberi isyarat kedipan ke dua matanya gilang mengangguk dan tersenyum tipis.
dan Aisar melihat itu semua, tubuh nya semakin panas, dan ia yakin ini bukan udaranya yang panas tapi tubuhnya yang panas. Dan Aisar yakin ini adalah kelakuan dari ke dua sahabatnya itu.
" Apa yang kalian lakukan padaku ?" tanya Aisar dengan nada tinggi.
lucky dan gilang hanya tersenyum lebar.
" Apa kalian memasukkan obat laknat itu ke dalam minumanku "
" cuma sedikit bro, pemanasan saja " sahut lucky.
" sedikit apanya ini sangat panas sekali, Ah kalian menyebalkan..." seru Aisar sambil mengipas ngipas badannya dengan tangannya.
" Brengsek kalian, cepat pesankan kamar baru buatku dan panggil dokter kesini " kata Aisar.
" Dokter tidak akan bisa menyembuhkan nya, hanya pelukan naya yang mujarab" kata gilang dan langsung berdiri dan kemudian mengapit tangan Aisar, lucky juga langsung bertindak, keduanya langsung memapah Aisar dan menyeret tubuh Aisar ke dalam lift.
" Dasar teman laknat , lepasin atau aku pecat kalian " kata aisar sambil berontak di dalam lift.
" Cek...jangan banyak tingkah, dosa kamu kalau nganggurin istri cantik, sudah nurut sama kami, besok kamu pasti berterima kasih pada kami " ucap lucky dan masih terus memegangi lengan Aisar, gilang tertawa lirih.
" Ide tante sarah memang brilian " ucap gilang.
" Apa!!...mama "
" iya, sana pecat mamamu, kami cuma eksekutor, dalangnya adalah ibu suri " kata lucky.
Pintu lift terbuka Gilang dan Lucky masih menyeret tubuh Aisar yang terus meronta.
" Diamlah kamu seperti anak perawan yang mau di perkosa saja, ingat sebentar lagi kamu yang akan memperawani anak gadis, yang semangat..."
" Tutup mulutmu itu lucky dasar manusia serigala, lepas ..." keduanya tak menggubris makian Aisar, itu sudah biasa di telinga mereka.
Saat sampai di depan pintu gilang langsung mengetuk pintu kamar pengantin itu.
" Kalian benar-benar ya, aku akan balas semuanya " kata Aisar dengan kesal.
tak lama kemudian pintu terbuka dan muncullah kanaya yang memakai gaun tidur sepaha. Aisar langsung menelan ludahnya.
" Bangsat kalian, akan aku buat perhitungan buat kalian nanti " batin Aisar.
Kanaya kaget saat melihat Aisar di papah kedua sahabatnya.
" Kenapa dengannya, apa dia baik- baik saja " tanya Kanaya panik melihat muka Aisar yang memerah.
" Tidak apa apa kakak ipar, ia hanya ke panasan sedikit mungkin ke capek an, kakak ipar kekepin saja pasti panasnya turun" kata lucky.
" Apa..."
####
tdk perlu ada drama kehadiran orang lama.
semangat