Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! "Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Slow Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Kemarin seluruh desa di setiap rumah tangga mendapatkan banyak kacang kastanya.
Masing-masing rumah tangga memiliki kacang kastanya untuk dimakan.
Beberapa rumah tangga meminjamkan kacang kastanya dan beberapa biji kasar. Namun itu semua berjumlah sedikit, tentu saja setiap rumah hanya memiliki sedikit makanan dan jumlah penduduk desa yang tidak banyak.
Di hitung-hitung keluarga Wang hanya mendapatkan 20 kati biji kasar dan 25 kati kacang kastanya. Itu jumlah yang sedikit, mereka harus terus bertahan hidup di musim kemarau yang mencekik ini.
Keluarga Wang sungguh prustasi akan hal ini. Mereka berpikir akan menjual anak perempuan mereka untuk mendapatkan koin.
Menjual anak di saat musim pencekik saat ini bukanlah hal tabu, di kota banyak rumah tangga yang kekurangan makanan akan menjual anak-anak mereka.
Chu Wei memasukkan 10 kati kacang kastanya ke dalam wadah, lalu berjalan menuju rumah keluarga Wang.
Disana ia mendengar suara tangisan anak perempuan tertua keluarga Wang.
"Ayah, Ibu tolong jangan jual saya. Saya akan bekerja untuk menghasilkan uang! "
Nyonya Wang tentu juga tak setuju, itu adalah ide suaminya. Namun Tuan Wang adalah kepala keluarga, ia juga jelas terpaksa. Jika bukan demi makanan di rumah tidak ada, ia tidak ingin menjual anaknya.
"Sampai aku mati pun, aku tidak setuju kau menjual anak-anak ku! " Nyonya Wang bersuara lantang di depan suaminya.
Tuan Wang terdiam.
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita di luar pintu.
"Kamu ingin menjual anak mu? Kamu sungguh tidak punya hati! "
Yang berbicara adalah Chu Wei.
"Dulu setelah suami ku meninggal dan keluarga kami tidak memiliki apa-apa, seseorang datang ingin membeli Yuzi, aku menolak nya! Meskipun aku hidup miskin aku tidak akan pernah menjual anak ku! Apakah kamu masih kalah dengan seorang janda? "
Sarkas Chu Wei membuat Tuan Wang terdiam.
Setelah nya Chu Wei melemparkan keranjang berisi kacang kastanya ke lantai.
"Biarkan Yumei bekerja di rumah ku sehari! Kalian masih sehat, masih bisa bekerja untuk mendapatkan sedikit makanan."
Chu Wei memberikan nya dengan kasar, namun pada kenyataan nya jika di lihat ia sangat baik dan murah hati.
Di musim pencekik ini mana ada orang yang mau memper kerjakan orang lain, hanya orang bangsawan atau kalangan atas yang mau.
Chu Wei memberikan 10 kati kacang kastanya dengan Yumei bekerja, ia sangat baik sekarang.
Chu Wei berbalik pergi.
Tuan Wang menghelai napas nya."Baiklah, mau mati kelaparan pun kita tidak akan menjual keluarga kita." Putus nya.
"Apakah kamu akan terus menangis di sana? Cepat ikuti dia! " Seru Ibu Wang nya.
Yumei menghapus air matanya kemudian berdiri dan berlari mengikuti Chu Wei.
Bibi Wang menghelai napas lega, ia hanya memiliki dua anak. Ia tidak bisa membayangkan satu anaknya di jual.
Rumah Chu Wei.
Karena ada orang luar di rumah nya sekarang, ia tidak bisa menyiapkan beras putih untuk makan sing ini.
Bagaimana pun makan beras putih / nasi di musim kemarau mencekik ini, itu akan menjadi topik hangat. Mereka mengira ia punya banyak makanan, darimana ia dapat? ia tidak bisa menjelaskan nya.
Atas perintah Chu Wei, Man Yue memasak pasta sayur liar dan panekuk, setidaknya sekarang di campur dengan garam, jadi Chu Wei dapat memakan nya sedikit.
"Makan lah dulu, setelah itu kamu bekerja"
"Saya tidak bisa makan di sini, anda membayar saya. Tidak pantas jika saya juga makan." Mau bagaimana pun, ia telah mendapatkan gaji. Ia bersyukur tidak di jual, Chu Wei sudah membantu nya, ia tidak mau terus merepotkan nya dengan ikut makan, ini musim pencekik, makanan sangat berharga.
Chu Wei tidak memaksa, setelah ia mencoba beberapa suap ia berdiri menghampiri Yumei untuk memberikan nya pekerjaan.
"Perut menantu pertama saya sudah membesar, kamu gantikan dia mencuci." Ucap Chu Wei.
Yumei menganggukkan. "Baik Bibi"
"Ibu, saya baik-baik saja. Saya tidak apa-apa" Wu Hua Ning tidak bisa tidak berbicara, apakah Ibu mertuanya marah padanya jadi menggantikan nya bekerja?
"Perut mu sudah besar, jika sampai cucu ku kenapa-kenapa itu akan berbahaya. Masuk lah kedalam untuk beristirahat! "
Wu Hua Ning tak bisa menolak perintah Chu Wei, ia mengalah dan masuk.
"Ibu, sebenarnya saya bisa membantu menggantikan Kakak ipar, tidak perlu orang lain. " Tentu saja para menantu nya tidak bisa duduk diam membiarkan pekerjaan mereka di ambil.
"Kamu bantu Yuzi ambil air, biarkan dia yang mencuci."
Man Yue tidak ada pilihan, mengambil air juga pekerjaan mereka kan.
Sebenarnya di rumah nya tidak kekurangan pekerja, orang-orang di rumah nya berlomba-lomba melakukan pekerjaan. Namun Yumei tidak bisa tidak melakukan apa-apa setelah di beri gaji.
Pekerjaan di rumah nya tidak terlalu banyak, hanya mencuci pakaian, membersihkan halaman dan mencari sayuran liar.
Sementara pekerjaan berat akan di berikan kepada anak laki-laki.
Sore hari berlalu.
Yumei bisa pulang setelah mengerjakan beberapa pekerjaan, namun sebelum itu Chu Wei menahan nya.
"Ambil ini"
Itu adalah semangkuk bubur dengan campuran biji-bijian. Yumei tidak bisa menerima nya, namun Yuzi berkata.
"Terimalah, kamu pernah memberikan ku roti saat aku kelaparan dulu. Aku mengingat kebaikan mu, tambahkan beberapa panekuk ini, Wang Li memiliki nafsu makan yang besar"
Yumei merasa emosional, ternyata Yuzi masih mengingat kebaikan nya dulu. Ia tidak bisa menolak lagi, ia berterima kasih dan pergi.
Setelah pergi, Yuzi menatap Ibunya.
"Ibu, apakah perkataan mu benar? Saat aku berumur empat tahun ada yang ingin membeli ku dan Ibu menolak? " Tanya Yuzi.
"Ya, maka dari itu kamu harus berbakti kepada ku"
"Tentu saja, aku akan. berbakti kepada mu. Jika aku sukses dan kaya kelak, aku akan memakai kan sutra dan emas di tubuh mu! " Yuzi berucap dengan gembira, ternyata dari dulu Ibunya menyayangi nya sampai tidak menjual nya.
Man Yue "Air yang dapat di ambil semakin sedikit, setiap rumah hanya bisa mengambil satu ember. Saya tidak tahu mau sampai kapan. "
Wu Hua Ning juga bingung, awalnya ada tiga sumur di desa saat musim kemarau ini, namun dari tiga sumur tersisa satu. Dan itu adalah sumur milik Li Zheng, namun sekarang air sumur mulai mengering, penduduk desa hanya bisa mengambil satu ember air setiap harinya.
Chu Wei mendengar berita ini dari menantu nya, serumah hanya satu ember. Itu sangat sulit, Chu Wei sudah memutuskan jika mereka harus mandi setiap hari. Jika tidak ada air mereka tidak bisa mandi.
Chu Wei berpikir sebentar, lalu tidak ada pilihan lain dalam otak nya. Ia mengumpulkan semua anak-anak nya untuk pembicaraan serius.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat yah
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍