NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 29

Henny tak mengindahkan perkataan Anha, ia tetap ngotot untuk mencari Halimah. Bahkan jika diusir, Henny tak akan bergeming. Suasana di dalam rumah makan semakin riuh, tak banyak yang memilih meninggalkan tempat itu karena merasa tak nyaman.

Halimah yang sedang berkutat dengan peralatan dapur segera bergegas ke depan saat mendengar keributan. Ia terkejut saat melihat Henny ada di warungnya.

Halimah bertanya dengan keheranan, "Apa yang terjadi?" Tanya Halimah pada Anha. "Kenapa terdengar ribut-ribut dari sini?"

"Oh... Jadi kamu yang namanya Halimah," ujar Henny dengan nada menggoda.

Henny menatap Halimah dengan lekat, bahkan menyelidik tubuh Halimah dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Kamu... biasa saja, kok bisa membuat Mas Aleric terpikat. Bilang ke aku, kamu pakai dukun siapa?" Tanya Henny dengan nada meledek yang membuat suasana semakin memanas.

Halimah sontak meradang saat mendengar ucapan Henny yang sangat merendahkannya.

"Jangan asal bicara, jika Anda sopan, saya segan. Tapi sepertinya orang seperti Anda tak perlu diperlakukan dengan sopan... Anda terlihat seperti orang berkelas, tapi tidak menjamin dengan ucapan dan perilakunya yang busuk!" Bantah Halimah tegas, suaranya meninggi dan matanya berapi.

Halimah tak ingin lagi ditindas oleh orang lain, selagi ia tak merasa bersalah, Halimah akan melawan tuduhan itu dengan gigih.

Henny tersinggung karena ucapan Halimah, wajahnya memerah dengan amarah. "Kamu... Sudah miskin, berani sekali berbicara seperti itu padaku ha...! Dasar wanita pelakor tak tau diri kamu ya!" Ujar Henny, suaranya meninggi dan menunjuk-nunjuk ke arah wajah Halimah dengan nada menghina.

Karena sangat emosi, Henny hendak menampar wajah Halimah, saat tangannya hendak mengenai pipi Halimah, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Aleric yang datang dari arah belakangnya.

"Cukup, Henny!" Aleric menghardik, suaranya tegas dan otoritatif. "Kamu tidak berhak untuk menghina atau menyakiti Halimah. Apa yang terjadi di sini?" Tanya Aleric, matanya memandang Henny dengan tajam.

Mata Henny membelalak dengan kaget saat mengetahui Aleric ada di tempat itu, ia tak menyangka jika mantan suaminya itu akan datang dan membela wanita lain.

Henny makin cemburu dan marah, wajahnya memerah dengan amarah. "Lepas, Mas! " Henny menarik paksa tangannya dengan keras, suaranya meninggi dan penuh emosi.

"Kenapa kamu di sini, Mas? Apa kamu ke sini karena wanita udik ini?" Henny menunjuk Halimah dengan jari telunjuknya, matanya memandang Halimah dengan penuh kebencian.

Aleric menurunkan paksa tangan Henny yang sedang menunjuk ke wajah Halimah, suaranya tegas dan otoritatif. "Jangan sembarangan kalau bicara, aku kesini karena siapa itu bukan urusanmu, Henny. Lagipula kita sudah resmi bercerai kan, jadi untuk apa kamu mengurus hidupku lagi?" Bentak Aleric geram, wajahnya memerah dengan marah.

Henny mengeratkan giginya, matanya memandang Halimah dengan penuh kebencian. "Semua ini pasti gara-gara kamu, kan Halimah? Kamu sudah menggoda suamiku!" Henny semakin histeris, suaranya meninggi dan penuh emosi.

Ia melangkah maju, mendekati Halimah dengan wajah penuh amarah.

"Maaf ya... Semua ini tidak ada sangkut pautnya denganku. Aku kenal Mas Aleric juga saat dia sudah bercerai denganmu, kenapa kamu menuduhku?" Halimah membantah dengan nada tegas, matanya memandang Henny dengan penuh keheranan.

Aleric segera melangkah ke depan Halimah, ia menghalangi Henny agar tak menyakiti Halimah.

"Kamu semakin lama semakin gila, semua ini juga karena ulahmu. Kalau kamu tidak selingkuh, aku tidak akan menceraikanmu, Hen!" Bentak Aleric dengan suara keras, membuat semua orang di sekitar terdiam.

Seketika, semua orang yang ada di dalam sana diam seribu bahasa, padahal awalnya mereka mulai menyalahkan Halimah. Menuduh Halimah lah yang sudah menggoda Aleric. Mata Henny menatap ke arah sekeliling, ia menatap wajah orang-orang yang mulai berbalik mencibirnya.

"Jangan percaya... Aku tidak mungkin melakukan itu! Aku tidak selingkuh!" Bantah Henny dengan kesal, suaranya meninggi dan penuh emosi.

Namun, tidak ada yang percaya pada kata-katanya, karena semua orang sudah tahu tentang kebenaran masa lalunya.

"Tidak...! Aku tidak melakukan itu!" Henny semakin tak terkendali, matanya memancarkan amarah yang tidak terkendali.

Bahkan, Henny mulai mengacak-acak isi warung Halimah, ia menjatuhkan semua yang ada di atas meja hingga jatuh berserakan. Melihat itu, semua orang segera berlari berhamburan keluar, takut tertimpa kekacauan yang dibuat Henny.

Halimah dan Anha mundur, menjaga jarak dari Henny yang semakin tidak terkendali. Namun, entah apa yang merasuki Henny, ia mengambil gelas kaca spontan melempar ke arah wajah Halimah. Aleric segera menghalangi gelas itu dengan tubuhnya, ia memeluk tubuh Halimah hingga gelas itu mengenai kepalanya.

Halimah yang menutup mata perlahan membuka matanya, "Mas... Kamu gak papa?" Tanya Halimah dengan suara yang bergetar.

Aleric tersenyum, "Ia aku gak papa." Aleric mengusap bahu Halimah sebelum ia berbalik ke arah Henny.

"Kamu gila ya! Kamu bisa membunuh orang!" Bentaknya dengan suara yang keras.

"Kalau sampai Halimah terluka, kamu mau masuk penjara ha...!" Ujarnya dengan nada ancaman.

Saat Aleric membelakangi Halimah, ia melihat darah mengalir dari kepala Aleric.

"Mas, kepalamu berdarah..." Ucap Halimah dengan suara yang khawatir.

Aleric berbalik, "Iya gak papa, ini tidak dalam lukanya."

Kemudian Aleric kembali ke Henny, ia menarik paksa Henny untuk keluar dari dalam warung. Henny meronta tak ingin pergi dari sana sebelum ia member Halimah pelajaran.

Namun Aleric tak menghiraukan rengekan Henny, ia menarik Henny menuju mobilnya dengan paksa. Aleric membukakan pintu mobil dan mendorong Henny masuk ke dalam mobil. "Pergi dari sini sekarang juga, atau aku akan panggil polisi. Kamu tahu bagaimana reaksi Oma kalau tahu kamu membuat masalah seperti ini," ucap Aleric dengan nada yang tegas dan sarat akan ancaman.

Henny gelagapan saat mendengar kata Oma, sejatinya Henny sangat takut dengan omanya karena jika ia membuat ulah, sang Oma akan mencabut semua fasilitas yang ia dapatkan. Hingga dengan terpaksa, Henny meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal dan tak terima.

Aleric segera kembali ke dalam warung dengan perasaan bersalah dan menyesal. Ia berjalan menunduk saat masuk ke dalam warung, tak sanggup menatap wajah Halimah yang mungkin masih terkejut dengan kejadian tadi. Aleric menatapnya sejenak dan kembali menunduk, merasa tidak enak hati.

Halimah segera menghampiri Aleric, "Mas, bagaimana keadaanmu?" tanyanya dengan nada yang khawatir .

Namun Aleric diam sejenak, mencoba menyembunyikan perasaannya. "Iya, aku gak papa kok, Halimah," tuturnya dengan nada yang tidak yakin.

Halimah segera menyadari ada yang tidak beres dengan Aleric, "Ada apa denganmu, Mas? Kenapa kamu murung?" tanyanya memastikan, mencoba mengerti apa yang terjadi dalam pikiran Aleric.

 Aleric menghela napas, merasa tidak enak hati. "Maaf, Halimah, karena aku Henny datang kemari dan mengacak-acak semuanya. Bahkan dia menuduhmu di depan semua orang," ungkapnya dengan nada yang menyesal.

Halimah tersenyum lembut, "Kenapa ini semua salahmu, Mas? Ini bukan salahmu. Hanya saja Henny mungkin masih tak terima jika ada wanita lain yang dekat denganmu."

Senyum Halimah meneduhkan hati Aleric, ia seperti mendapatkan kembali energinya yang sudah hilang. "Terimakasih, Halimah, kamu sangat pengertian," ucapnya dengan nada yang lega.

"Anha, ambilkan mbak air di dalam ember untuk membasuh darahnya Mas Aleric," pinta Halimah pada Anha.

Anha yang sedang membereskan semuanya segera pergi mengambil seember air dan handuk kecil. Anha segera kembali membawa air itu, Halimah segera meminta Aleric untuk duduk di kursi. Halimah juga meminta Anha untuk menutup warungnya.

Halimah mengobati kepala Aleric dengan telaten dan hati-hati, sentuhan tangannya yang lembut membuat Aleric merasa nyaman.

"Untunglah lukanya hanya kecil, Mas. Apa kita ke rumah sakit saja ya, Mas?" tanya Halimah dengan nada yang khawatir.

Aleric memegang tangan Halimah, "Tidak perlu, Halimah. Nanti aku minum obat pasti cepat sembuh," ucapnya dengan nada yang tenang.

Anha yang melihat pemandangan itu cengar-cengir sendiri, ia bisa melihat betapa dekatnya hubungan antara Halimah dan Aleric. Sedangkan Halimah merasa gugup saat Aleric menyentuh tangannya, ia bisa merasakan getaran yang tidak biasa.

Namun, pemandangan itu di lihat Ariyani dari luar jendela warung. Bahkan Ariyani memotret Halimah dan Aleric dengan cepat, ia ingin memiliki bukti yang kuat untuk menghancurkan reputasi Halimah. Ariyani segera meninggalkan tempat itu sebelum ada yang menyadarinya, ia memiliki rencana yang licik untuk menghancurkan Halimah.

1
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂
wahh Halimah dan Raffa pasti di guna2 itu
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa buk.. aku aja masuk rumahnya klo di suruh gak ada orang suka merinding 😭
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂: hiihhh kok jd serem ya
total 3 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah mau di guna² gitu? 🤔
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mantap.... /Determined//Determined/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton Ndak tau diri 😤😤
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: banget... aku ja sampe geram.. di dunia nyata ma novelnya sama aja 🤧🤧🤧
total 1 replies
biby
harusx ini judul DERITA HALIMAH bukan doa di akhir sujud krn dr awal part smpe part 25 ini blm ada sujud2x
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: 🤣🤣 iyaa... kan dia belum bertobat ceritanya kak.. masih proses.
total 1 replies
biby
sampai disini msh blm ada korelasi antara judul dg ceritax.
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: lanjut baca aj kak
total 1 replies
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂
apa guna2 itu msh ada di rumah Halimah ya?
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: masih nemplok buk 🤧
total 1 replies
Nandika Mamah
hadeuh laki kaya gitu ko di pertahanin, kesehatan mental kamu sama Rafa itu yang penting, jangan lemah seh, Rafa dah gede dah pahan juga. capek deh🤦‍♀️🤦‍♀️
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa bikin sakit hti trus buat apa 😂buang aja
total 1 replies
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.
di kodein siang-siang yak 🤣🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Badai telah berlalu, kini kebahagiaan datang pada Halimah 🤧🤧
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: lebih bringas 😫
💘Ƴᾰуᾰ💘✨: /Scare//Blush/ si Anton gendeng blum tobat
total 3 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
senyam senyum baca babb ini 🤭🤭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
kode itu 🤭🤭😆
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
congrats 🎉 pernikahan kedua 💕💕
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
syukurlah si Aleric bisa datang hadir 😩 kukira di culik si Henny 🤣
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂
lanjut yi.. semangat up nya
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: iyaa buk.. tpi dah kurang semngat ini 🤧🤧
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
gak heran klo Aleric ceraikan si Henny yg gila ini 🙄
.•♫•♬•LUO YI•♬•♫•.: 🤭🤭 emng gila dy itu
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
😱😱😱
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
duh Halimah baik sekalii, moga sj si Henny gak ada maksud terselubung
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Whimper//Whimper/ senangnya si Rafa menerima Aleric sbg bpk sambung
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Shy//Shy/ karma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!