Perjodohan yang sudah berlangsung selama 8 tahun, akhirnya kini berakhir dengan sebuah pernikahan. Ya, Jamie Shaga Richardo akhirnya resmi telah menikahi Sheana Zaen Xavier, putri dari Levi dan Lucia. Namun, dibalik pernikahan itu siapa sangka Jamie menyembunyikan sebuah rahasia besar dari semua orang.
Bahkan tidak hanya rahasia itu yang harus Shea hadapi dalam kehidupan pernikahannya? Akan tetapi, pihak lain yang sudah lama mengincar keluarga Richardo dan banyaknya rahasia dalam keluarga itu akan menjadi jalan terjal bagi pernikahan Shea dan Jamie?
Apakah Shea akan mampu bertahan dengan pernikahannya? Lalu rahasia apakah yang Jamie dan keluarga Richardo sembunyikan? Sheana Zaen Xavier yang akan mengungkap semuanya satu persatu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 06. Menolak Malam Pertama
“Benar, kabar itu sudah sangat menyebar di dunia bawah. Sehingga banyak klan dan kelompok tertentu dari dunia bawah berusaha menghindari keluarga itu dan kau malah ingin menargetkannya. Kau mungkin sudah gila, Rega!” ujar Monica yang jelas sangat mengetahui setiap kabar yang berasal dari dunia bawah mengingat dia juga bekerja sebagai sumber informasi terpercaya.
“Apa yang kalian takutkan? Bukankah Rega bersama kita, dia bahkan bisa dengan mudah mengendalikan pewaris dari keluarga Richardo dengan memanfaatkan istrinya sendiri. Maka kemungkinan besar dia bisa menggunakan adik iparnya itu untuk menguasai keluarga Xavier juga, bukan?” celetuk Gael dengan penuh kepercayaan dirinya.
“Haish … Bukannya kami takut, hanya saja keluarga itu sangat menyeramkan jika sudah menggila dan kalian masih saja berniat menargetkannya?” Monica masih dengan pendiriannya.
“Bagaimana kalau seperti ini saja. Rega akan menguasai keluarga Richardo lebih dulu sebelum kita lanjut menargetkan keluarga Xavier. Bukankah akan lebih mudah bagi kita untuk melancarkan rencana ini dengan menguasai keluarga yang memiliki bisnis persenjataan terbesar di dunia. Bahkan bisa jadi keluarga Xavier akan tunduk dibawah kaki kita.” Gael mengutarakan rencana yang cukup membuat yang lainnya tertarik.
“Bagaimana menurutmu, Rega? Apakah kau bisa melakukannya? Menguasai kerajaan bisnis persenjataan keluarga Richardo, bukankah itu hal yang mudah untuk kau lakukan?” Cesar menanyakan pendapat dari saudara tirinya itu.
Ya, hubungan Rega dan Cesar bukan hubungan sebagai rekan bisnis biasa. Akan tetapi, keduanya merupakan saudara tiri berbeda ayah tapi memiliki ibu yang sama. Sang ibu memutuskan bercerai dengan ayah Cesar, lalu menikahi pria lain hingga terlahirlah Rega di dunia. Usia keduanya pun hanya terpaut tiga tahun saja, karena sang ibu memutuskan untuk bercerai ketika Cesar masih berusia 2 tahun.
“Baiklah, tapi berikan aku sedikit waktu untuk melakukannya. Bagaimana pun juga mereka masih pengantin baru, setidaknya mereka memiliki waktu bahagia sebelum aku membunuhnya, bukan?” ujar Rega sembari tersenyum puas dengan dukungan dari para rekannya.
“Dua minggu, apakah itu cukup untukmu?” tanya Cesar memastikan batas waktu yang dia berikan, “Selama dua minggu itu juga aku akan mempersiapkan untuk rencana selanjutnya.” sambungnya.
“Ya, sepertinya itu sudah lebih dari cukup untuk mereka,” jawab Rega.
“Lalu bagaimana dengan istrimu itu? Apakah kau akan membunuhnya juga?” tanya Monica penasaran, “Padahal dia cukup cantik! Bagaimana kalau kau membawanya ke tempatku saja? aku yakin dalam semalam dia akan menjadi primadona di Red Flower.” Lanjutnya memberikan penawaran.
“Entahlah, belakangan ini dia sering memberikan perlawanan padaku. Aku tidak yakin bisa menahan diri untuk tidak membunuhnya lebih dulu, tapi aku akan tetap memikirkan tawaran darimu itu,” ujar Rega dengan santainya. Setelah pembicaraan tersebut, Rega tetap memilih tinggal di sana untuk bersenang-senang.
...****************...
Hingga malam kini mulai menyambut. Terlihat empat pria tampan yang baru saja turun dari pesawat yang dinaikinya. Sudah jelas bukan siapa tiga pria tampan yang dimaksud? Tentu saja Tristan, Zef, Aaron dan juga Noah yang datang dengan membawa misi khusus dari Papah Rayden, Lucia dan juga Levi.
“Kita mau pergi kemana sekarang?” tanya Noah, sebab dia yang paling muda diantara mereka berempat.
“Kita beli rumah saja di dekat kediaman Richardo. Bukankah tugas kita sementara ini hanya mengawasi dan melindungi Shea secara diam-diam?” ujar Aaron memberikan sebuah ide yang cukup bagus.
“Baiklah, aku akan mencari informasi terkait rumah yang di jual di dekat kediaman tersebut.” Noah segera membuka laptopnya untuk melakukan tugasnya.
“Kalau begitu aku dan Tristan akan mencari mobil lebih dulu, kalian berdua tunggu saja di sini sampai kami kembali,” ujar Zef membagi tugas.
...****************...
Beralih kembali pada Shea yang sudah menunggu kepulangan Jamie dengan mengenakan sebuah lingerie seksi untuk memberikan kejutan kepada suaminya itu. Bahkan Shea sudah merias kamar itu dengan berbagai bunga yang dia petik dari taman untuk menciptakan malam pertama yang romantis, meski mereka tidak pergi berbulan madu seperti yang lainnya.
Disisi lain, Jamie baru saja keluar dari mobilnya. Meski sebenarnya dia merasa enggan untuk kembali, karena rasa takut yang terus mengganggu hati dan pikirannya. Dia berniat menghindari Shea seperti sebelumnya, tapi dia tidak bisa melakukannya mengingat dia sendiri yang memutuskan untuk menikahi Shea dengan kondisinya yang masih belum stabil.
Jamie berdiam diri cukup lama di depan pintu kamarnya. Dia sangat ragu untuk membuka pintu tersebut, sungguh dia tidak ingin apa yang dia bayangkan terjadi malam ini. Disaat dirinya mulai terlelap, sosok dirinya yang lain akan muncul dan bisa saja menyakiti Shea tanpa bisa dia hentikan. Namun, di sisi lain Jamie tidak memiliki alasan yang kuat untuk menghindari Shea seperti sebelumnya.
Dengan memantapkan hati dan pikirannya, perlahan Jamie mulai membuka pintu kamar tersebut dengan hati-hati dan mulai berjalan masuk. Betapa terkejutnya Jamie saat melihat kamarnya yang penuh dengan bunga dan juga lilin aroma terapi yang sangat menenangkan di setiap sudut kamarnya.
Hingga tiba-tiba sorot mata Jamie teralihkan pada sosok Shea yang terlihat sangat cantik, menawan dan juga seksi disaat bersamaan saat mengenakan lingerie seksi yang kini berdiri tepat dihadapannya.
“Kau sudah pulang, Jamie?” tanya Shea sembari berjalan mendekati Jamie, jangan lupakan tangannya yang mulai meraih dasi yang masih melingkar di leher Jamie saat itu.
“Ooh … Yaa, ka-kau kenapa beum tidur?” Sungguh Jamie sangat gugup dengan situasi saat ini.
“Tentu saja, karena aku sedang menunggu suamiku pulang bekerja. Apakah kau lelah? Kau sudah makan malam?” Shea masih melanjutkan aksinya untuk menggoda Jamie dengan membuka satu persatu pakaian yang Jamie kenakan saat itu.
“A-aku sudah makan di kantor! Se-baiknya aku pergi mandi sekarang, kau istirahat saja duluan.”
Jamie mencari cara untuk menghindari godaan Shea, dia segera berlari masuk ke kamar mandi agar tidak lepas kendali. Melihat sosok Jamie yang menghilang dibalik pintu kamar mandi, sontak membuat Shea merasa sedikit kecewa. Namun, dia menepis kekecewaan itu dan akan menunggu Jamie sampai selesai dengan aktivitas mandinya.
Tapi siapa sangka, satu jam telah berlalu Jamie masih saja mengurung dirinya di dalam kamar mandi. Sontak hal itu membuat Shea sadar bahwa Jamie sedang menghindarinya atau lebih tepatnya Jamie menolak malam pertama mereka yang sudah Shea persiapkan dengan susah payah.
“Maafkan aku, Shea!”
“Bukannya aku tidak ingin menyentuhmu … Hanya saja, aku takut sosok diriku yang lainnya tiba-tiba mengambil alih tubuhku dan menyakitimu. Maaf, jika ini terdengar seperti alasan saja untukku tapi aku sungguh tidak ingin menyakitimu apapun yang terjadi padaku. Aku bahkan tidak segan membunuh diriku sendiri, jika sampai hal itu terjadi.”
Bersambung ….
lanjut kak❤️