Gadis yang harus terpaksa menikah dengan CEO muda kaya, karena Ayahnya terlilit hutang yang banyak. Namun, apa jadinya ketika dia baru tahu setelah menikah. Suami nya itu adalah seorang psikopat pembunuh berdarah dingin.
Tubuh Zizi bergetar hebat karena Kenzo mengarahkan pisau itu ke mulut mungilnya.
"Sssttt … jangan banyak bicara, apa kamu mau mulutmu yang kecil cerewet ini disobek?"
Kenzo semakin mendekatkan pisau itu ke mulut Zizi. "Sepertinya aku ingin melukis di atas kulitmu yang mulus ini, tapi aku tidak mempunyai tinta."
Zizi yang masih gemetaran memberanikan diri untuk bersuara.
"Tuan maafkan saya karena saya tadi begitu lancang."
Namun, Kenzo tidak menghiraukan Zizi. "Bagaimana kalau pisau ini sebagai kuas untuk melukis, sepertinya akan sangat indah."
Mau tahu kelanjutannya cuss ...Dibaca saja!!
Warning … . bisa membuat KECANDUAN.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Saat Terakhir
Zizi menggendong Erlan sedangkan Erlon ia dorong, ia menuju kamar Kenzo harapan Zizi mungkin dengan cara begini Kenzo akan luluh dan kembali seperti dulu lagi.
"Selamat siang, Deddy, Erlan sama Erlon ingin main nih."
Kenzo tidak bergeming, Zizi melihat Kenzo memejamkan matanya.
"Wah, ternyata Deddy sedang tidur sayang. Mommy ambil dot dulu ya, jangan rewel nanti Deddy bangun."
Sebenarnya Zizi tahu, Kenzo hanya pura-pura tertidur.
Kenzo mendengar suara langkah kaki Zizi menjauh. Ia kemudian bangun dan meraba-raba tapi tidak menemukan keberadaan Erlan dan Erlon.
Suara tangisan bayi kembar itu tiba-tiba melengking karena mereka saling menjambak.
Kenzo yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya berteriak, sehingga membuat Erlan semakin menangis tidak dengan Erlon yang langsung diam.
"Bawa mereka keluar dari kamarku Niko!" Kenzo berteriak hingga Zizi ikut kaget.
"Mas, apa yang telah kamu lakukan. Mereka masih bayi kenapa kamu berteriak."
Zizi menggendong Erlan sambil menenang kan nya. "Tidak bisakah kamu menerima keadaanmu yang begini, aku rindu Kenzo yang dulu."
"Aku sudah tidak menginginkanmu lagi pergi dari mansion ini, bukankah dulu itu yang selalu kamu impi-impikan?"
"Dulu … tidak dengan sekarang, apa kamu tidak bisa melihat ketulusan ku selama ini."
"Aku buta dan lumpuh, sudah tidak berguna lagi."
Zizi melempar surat gugatan cerai yang Kenzo berikan tempo hari yang lalu.
"Sebelum kamu mati, aku tidak akan pernah mau bercerai."
Zizi sudah lelah menghadapi Kenzo.
"Apa dengan aku pergi dari mansion ini Mas akan sembuh?" tanya Zizi yang masih berdiri.
"Baiklah, diam berarti iya, maka aku akan membawa Elran dan Erlon pergi dari sini."
Jesi membantu Zizi untuk menggendong Erlon.
"Nyonya, jangan tinggalkan tuan Kenzo sendiri."
Zizi yang sudah mengemas pakaiannya tidak menjawab Jesi.
"Nyonya, saya mohon … ."
"Keputusanku sudah bulat Jesi, aku tidak tidak tahan disini, lebih baik aku pergi."
"Nyonya apa Anda tidak kasihan pada dua baby Er? pasti mereka rindu Daddy nya."
Namun, Zizi tetap meninggalkan mansion ingin menuju penthouse, ia ingin tahu apakah Kenzo akan mencarinya atau malah sebaliknya membiarkannya begitu saja.
"Aku percayakan semuanya pada mu Jesi."
Kenzo hanya bisa diam mendengar percakapan Zizi dan Jesi.
•••••
Mendengar suara deru mobil yang keluar dari mansion Kenzo tersenyum getir. Ia terjatuh dari kasur saat ingin turun, tidak ada satu orang pun yang melihatnya.
Setelah berhasil naik ke kursi roda Kenzo mendorong sambil menghafal-hafal jalan, tapi saat sampai di anak tangga ia bergelinding dari lantai tiga ke bawah. Tepat pada bawah kaki Jesi dan Niko, Kenzo terlentang.
Tidak satupun yang ada di sana terlihat panik sedikit pun termasuk Niko juga Jesi.
"Ni-Niko … Je-Jesi … ." suara Kenzo lirih nyaris tidak kedengaran.
"Kita bawa Tuan kerumah sakit Jesi." ujar Niko.
"Bukankah selama ini, ini lah yang kita tunggu-tunggu kematiannya? lalu kenapa sekarang kamu terlihat begitu prihatin, apa kamu merasa bersalah?"
Niko tidak peduli ia tetap pergi membawa Kenzo untuk ke rumah sakit.
***
Satu minggu terbaring di rumah sakit selama itu pula Zizi pergi dari mansion.
Dan tidak tahu keadaan Kenzo yang sedang berbaring koma.
Niko merasa sangat bersalah, ia berniat ingin memberi tahu Zizi.
Namun, saat ia melangkah. Ia melihat Zizi berlari beberapa kali terjatuh tapi ia tetap berusaha berdiri. Karena ingin melihat keadaan Kenzo.
"Nyonya An–"
"Minggir!" Zizi mendorong Niko.
Sunyi dan sepi berbagai alat terpasang di tubuh Kenzo yang tak berdaya. Di samping ranjangnya, Zizi menumpahkan semua isi hatinya.
"Kenapa jadi begini Mas … ." isak tangis Zizi mulai kedengaran.
"Mas … buka mata mu sebentar saja."
"Mas nggak boleh pergi, bagaimana dengan aku sama dua baby El."
"Aku mohon … Mas bangun."
Bibir Zizi bergetar, menahan rasa sesak di dada, ucapannya kembali terngiang-ngiang.
'Sebelum kamu mati, aku tidak akan pernah mau bercerai.'
"Mas … Erlon sama Erlan kangen apa lagi aku, ayo bangun."
"Maafkan semua ucapanku yang menyinggung perasaanmu."
Jesi dan Niko merasa iba dan sedih melihat Zizi yang berusaha agar Kenzo membuka matanya. mereka berdua hanya bisa menyaksikan dari balik kaca.
Suara monitor membuat jantung Zizi berdegup lebih kencang, ia sudah memikirkan yang tidak-tidak.
'Tuhan jangan sekarang.'
Saat beberapa dokter masuk, Zizi diselimuti kepanikan. Ia melihat sekilas garis pada monitor itu lurus, sebelum pandangannya mulai menjadi gelap gulita.
•••••
Zizi membuka matanya setelah mendengar suara tangisan bayi. Perlahan ia mengerjapkan mata.
'Kenapa aku berada di mansion bukankah tadi di rumah sakit?'
Zizi bangun dan melihat sekeliling ternyata Kenzo masih berbaring di atas bed sama persis seperti di rumah sakit tadi.
Suara tepuk tangan dan tawa terbahak-bahak membuat Zizi menoleh.
'Darel, kenapa bisa masuk ke mansion?'
Berbagai pertanyaan muncul di otak Zizi.
"Sayang … sudah bangun?"
Zizi begitu kaget mendengar Darel dengan entengnya memanggil nya sayang di hadapan semua orang yang ada di mansion.
"Kita bisa bersama seperti dulu lagi, kamu mau, kan?"
"Darel, apa maksud semua ini?"
Darel menggenggam tangan Zizi.
"Kita bisa hidup bahagia, aku akan bersedia menjadi Papa sambung dua baby El."
"Apa kamu sudah gila Darel, aku ini masih berstatus istri sepupu kamu sendiri."
"Owh, karena dia alasan mu."
Darel sekarang menuju Kenzo ia dengan enteng mencabut semua alat yang terpasang di tubuh Kenzo.
Zizi berteriak. "Apa yang kamu lakukan Darel, hentikan!"
"Bawa calon istri ku keluar, sebentar lagi mansion ini akan meledak."
Zizi menatap Jesi dan Niko yang hanya diam saja.
"Kenapa kalian semua diam saja, hentikan dia."
Semua yang ada di sana tidak bersuara ataupun sekedar bergerak, mereka semua seperti patung.
"Jadi selama ini kalian semua penghianat? tidak kusangka kalian bersekongkol. Kalian semua tidak punya hati."
Beberapa pelayan wanita menggendong dua baby El, sedangkan Jesi berusaha menahan Zizi agar tidak mendekati Kenzo.
"Lepaskan aku Jesi, sungguh aku akan membalas perbuatan kalian semua."
Jesi menyeret Zizi dengan paksa, sesampai di halaman mansion itu meledak dan langsung terbakar.
Zizi berusaha berlari untuk menyelamatkan Kenzo. Ia tidak memperdulikan nyawa nya sendiri.
"Keras kepala sekali kamu Zizi, biarkan si psikopat gila itu mati hangus terbakar bersama harta nya."
Saat Zizi berhasil lolos dari genggaman tangan Jesi. Ia mematung melihat kobaran api yang sudah sangat besar.
"Lebih baik kamu ikut dengan ku, percuma kamu mengharapkan laki-laki yang sudah mati."
Zizi duduk lemas ia tidak menghiraukan ucapan Darel. Pikirannya berkelana menyusuri kilas balik, bagaimana ia dulu sangat membenci Kenzo dan sangat takut. Sampai-sampai ia nekat kabur.
Saat beberapa pelayan membawa Zizi untuk masuk ke dalam mobil, ia tidak melawan sedikit pun. Sekarang ia benar-benar hancur
gak cocok jdi psikopat😂😂
jawabannya satu karena darel adalah PEBINOR hanya begitu dispesialkan disetiap novel yang novelisnya wanita,
kak tp q blm puas bgt mngkanya di bikin lg cerita anak2 mereka ya kak si arlon briana sm arlan aurora pasti g kalah seru dan bucin2.
kok q penasaran sm pria misterius yg ngaku klo aurora itu anaknya.mngkin kah itu darel tp kok bisa briana di panti sdang aurora sm ibu angkatnya mkin seru mkin penasaran lnjut kak.....