NovelToon NovelToon
LEGENDA PENDEKAR DEWA API ( LPDA )

LEGENDA PENDEKAR DEWA API ( LPDA )

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ilmu Kanuragan
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

Seorang anak terlahir tanpa bakat sama sekali di dunia yang keras, di mana kekuatan dan kemampuan ilmu kanuragan menjadi tolak ukurnya.

Siapa sangka takdir berbicara lain, dia menemukan sebuah kitab kuno dan bertemu dengan gurunya ketika terjatuh ke dalam sebuah jurang yang dalam dan terkenal angker di saat dia meninggalkan desanya yang sedang terjadi perampokan dan membuat kedua orang tuanya terbunuh.

Sebelum Moksa, sang guru memberinya tugas untuk mengumpulkan 4 pusaka dan juga mencari Pedang Api yang merupakan pusaka terkuat di belahan bumi manapun. Dialah sang terpilih yang akan menjadi penerus Pendekar Dewa Api selanjutnya untuk memberikan kedamaian di bumi Mampukah Ranubaya membalaskan dendamnya dan juga memenuhi tugas yang diberikan gurunya? apakah ranu baya sanggup menghadapi nya semua. ikuti kisah ranu baya hanya ada di LEGENDA PENDEKAR DEWA API

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LPDA 2

Di pergelangan tangan kanannya, tepat d iatas telapak tangannya, terdapat sebuah gambar ular yang melingkar berwarna merah kekuningan.

Pucat pasi wajah Ranu dibuat takut tidak karuan. Dirinya takut orang tuanya tahu jika terdapat gambar ular tersebut. Dia lalu mencoba mengusap dan menggosok dengan keras, berharap gambar ular tersebut menghilang. Namun semakin digosoknya, yang keluar malah rasa panas menyentak seluruh tubuhnya.Ranu akhirnya pasrah dan membiarkan gambar ular tersebut menempel di pergelangan tangan kanannya. Dia lalu melanjutkan mandi lalu keluar dan menuju kamarnya.

Setelah berpakaian, Ranu mencoba membuka kembali kitab Jurus Dewa Api mulai halaman pertama. Dia kembali dibuat terkejut, karena gambar ular merah melingkar yang terdapat di halaman pertama tersebut sudah tidak ada lagi.

Seperti merasa sedang bermimpi, Ranu mengucek kedua matanya lalu memandang halaman pertama kitab kuno Jurus Dewa Api yang sedang dipegangnya.

"Ternyata memang sudah tidak ada. Apakah gambar ular itu berpindah ke tanganku? Bagaimana bisa?" gumamnya pelan.

Karena tidak mau berspekulasi macam-macam, Ranu pun membebat pergelangan tangannya tersebut dengan sehelai kain. Dia sudah menyiapkan jawaban jika ada yang bertanya mengapa tangannya dibebat, meski jawabannya adalah berbohong.

Ranu kemudian membuka halaman yang berisi gambar gerakan Jurus Pukulan Dewa Api. Satu persatu gambar gerakan tersebut kembali dipraktekannya dengan sedikit lancar.

Dia terus mengulangi setiap gambar gerakan yang yang terdapat di kitab kuno tersebut hingga berbulan-bulan lamanya sampai lancar semua gerakannya.

Selama berlatih, Ranu tidak akan membuka jurus yang lain sebelum jurus yang pertama dia kuasai.

Sekitar dua tahun lamanya, pemuda yang sudah memasuki usia 15 tahun itu mempelajari jurus Pukulan Dewa Api yang begitu rumit gerakannya. Selama itu pula dia sangat jarang keluar rumah kecuali disuruh orang tuanya.

Di suatu siang, ayah Ranubaya pulang dari bekerja dengan wajah pucat. Lelaki berusia kurang dari empat puluh tahun itu lalu memanggil anaknya yang sedang berada di dalam kamar.

"Ranu, keluarlah sebentar, Nak."

Ranu langsung keluar dari kamarnya setelah mendengar ayahnya memanggil, " Ada apa, Ayah?" tanyanya dengan sedikit was-was karena melihat wajah ayahnya yang pucat.

"Ayah sakit?"

"Iya, Ranu. Ayah tadi meminta ijin kepada juragan untuk pulang.Juragan memberi ijin tapi dengan syarat kau harus menggantikan pekerjaan Ayah menyabit rumput untuk ternak juragan Mahendra!"jawab ayahnya.

"Baik, Ayah. Ranu berangkat sekarang!"

Ranu kemudian mengambil sabit yang terselip di dinding rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu. Dia kemudian berjalan santai menuju suatu tempat yang terdapat banyak rumput segar.Tidak seberapa lama, dia telah sampai di pinggir hutan. Dilihatnya rumput menghijau dengan segarnya. Tanpa pikir panjang dia segera menyabit rerumputan dengan telaten dan mengumpulkannya.

Setelah dirasanya cukup, Ranu lantas mengikat rumput yang sudah dikumpulkannya tersebut dengan tali yang terbuat dari kulit ranting pohon.

"Akhirnya selesai juga," gumamnya pelan.

Belum sempat dia mengangkat ikatan rumput dan memanggulnya di pundak, tiba-tiba saja terdengar suara yang sangat dikenalnya dari belakang.

"Ternyata kau disini pecundang! Sudah sangat lama aku mencarimu untuk mencoba jurus baruku, hahaha!" Sanjaya tertawa lepas ketika melihat Ranu yang sudah sekitar dua tahun tidak ditemuinya.

Ranu kemudian membalikkan badannya dan melihat Sanjaya beserta empat orang temannya.

"Kau mau apa, Sanjaya? Aku sedang mencari rumput untuk makan ternak juragan Mahendra."

"Aku tidak peduli kau sedang apa sekarang. Yang pasti kau harus merasakan jurus yang baru kupelajari! Sudah cukup kau bersembunyi dua tahun ini ... Hahahaha!"

"Kau jangan macam-macam Sanjaya, Aku akan melaporkan perbuatanmu ini kepada juragan Mahendra!"

"Laporkan Saja, aku tidak takut. Juragan Mahendra tidak akan mungkin berani berurusan dengan ayahku demi membantumu!" tantang Sanjaya dengan sombongnya. Jari tangannya mengepal keras bersiap untuk menghajar Ranu.

"Kalian berdua, tangkap dia!"lanjut Sanjaya memberi perintah kepada bawahannya.

Dua orang teman sanjaya langsung bergerak ke arah Ranu dan berusaha meringkusnya. Namun, Ranubaya bisa berkelit dan memelintir lengan mereka berdua hingga berteriak kesakitan.

"Oooh ... ternyata kau sekarang sudah berani melawan rupanya! Ringkus dan hajar dia."

Dua orang teman Sanjaya yang lain langsung maju dan menyerang Ranu. Meski sudah belajar dari gambar yang terdapat pada kitab kuno Jurus Dewa Api, ternyata Ranu belumbisa memptaktekannya dalam pertarungan sesungguhnya.

Sebuah pukulan telak di perutnya membuatnya terhuyung ke belakang. Belum sempat berdiri tegak, tendangan dari Sanjaya hampir saja mendarat di kepalanya andai dia tak menangkis dengan tangannya.

Praaaaak!

Ranu langsung terdorong ke belakang, namun dia masih berusaha berdiri dengan tegap.

Ternyata hasil dari latihan fisiknya selama ini bisa sedikit membantunya, karena dia melihat sanjaya sedikit meringis ketika tulang kering putra orang terkaya di kampung Karangasri itu beradu dengan tangannya.

"Lebih baik aku adu fisik saja dengan mereka dari pada tidak bisa menggunakan jurus yang kupelajari," pikir Ranu.

Ranu yang sudah berdiri tegak kemudian melepaskan pukulan untuk memapak pukulan yang dilepaskan Kirno. Dua kepalan tangan pun beradu dan menimbulkan suara gemeretak.

Praaak!

Aaakh!

Kirno berteriak kesakitan sambil memegangi tangannya yang serasa menghantam batu gunung.

Ranu tersenyum memandang kepalan tangan kanannya dengan sedikit rasa kagum. Dia tidak merasakan sakit meski sudah beradu pukulan dengan Kirno.

"Bedebah...! Kau telah berani melukai temanku. Kau akan kuhajar sekarang juga!" teriak Sanjaya sambil berlari menyerang Ranu.

Sebagai bakat terbaik di dusun Karangasri, Seharusnya tidak sulit bagi sanjaya untuk melumpuhkan Ranu yang hanya bermodal kekuatan fisik semata. Namun nyatanya, Sanjaya cukup kerepotan juga melumpuhkan

Ranu. Meski serangannya sudah beberapa kali berhasil mengenai tubuh pemuda tersebut, namun semua itu seperti dianggap bukan suatu masalah. Bahkan ketika pukulan atau tendangan mereka beradu, Sanjaya dibuat meringis kesakitan.

Tidak mau dibuat malu di depan teman-temannya, Sanjaya pun menggunakan tenaga dalamnya untuk menyerang Ranu. Dan hasilnya pun langsung terlihat ketika Ranu jatuh terpelanting karena tendangan putar Sanjaya mengenai kepalanya.

Pandangan mata Ranu langsung buram dan berkunang kunang.

1
momoy
semangat Thor semoga cepat update nya
🥀⃟ʙʀRos🥀
ijin Thor jgn lama2 update nya,syg cerita sebagus ini gantung di tengah jalan 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀: makasih Thor 🙏🙏🙏
Fikri Anja: soalnya author lagi gak enak badan...insaallah nanti author akan update.ini author lagi nulis biar cerita ranu makin seru...
total 2 replies
🥀⃟ʙʀRos🥀
semakin kece badai cerita nya Thor lanjut 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
makin gokil aja jurus nya Ranu Thor, lanjut tetap semangat 🙏🙏🙏
sadi rimba sikuburan stress
/Grin/
🥀⃟ʙʀRos🥀
berasa makin lama makin pendek chapter nya Thor🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
keren Thor🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
lanjut Thor pokok e kece badai 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀
keren Thor lanjut mudah mudahan jangan putus di tengah jalan 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀: semangat Thor🙏🙏🙏
Fikri Anja: insaallah aman
total 2 replies
anggita
lanjut berkarya tulis, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+iklan☝untuk novel fantasi timur nusantara.
anggita
nama jurusnya.. keren👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!