andaikata takdir bisa kupilih, aku akan menulis takdirku sendiri.
pernikahan yang aku anggap awal dari semua kebahagiaanku, ternyata awal dari deritaku.
mampukah nadira bertahan atau berhenti dititik lelahnya. setelah dia mengetahui ternyata sang suami "davin pratama" yang sangat dicintai ternyata telah memiliki istri, dan kebenaran yang buat nadira hancur, sehancurnya, ternyata disini dialah orang ketiga nya.
ikuti kisah nya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mikhayla92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melabrak
Mobil mas davin berhenti disebuah rumah berlantai dua. Saat mas Davin turun ia disambut oleh seorang wanita yang aku lihat dirumah orangtua mas Davin kemarin.
Aku menepikan mobil tidak jauh dari rumah tersebut. suasana dirumah itu sangat ramai seperti nya akan diadakan acara. Kemarin sempat ku dengar kalau acara nya akan diadakan nanti malam.
Aku akan membuat mas davin terkejut dengan kehadiranku, apa alasan yang akan kamu berikan nantinya mas, gumamku.
Saat ini aku memutuskan untuk kembali pulang kerumah karena aku telah mengetahui dimana rumah mas davin dan istrinya. kemungkinan itu istri pertamanya karena mereka telah memiliki dua orang anak laki-laki.
Nyeri sekali hati ini, tidak menyangka kalau aku akan menjadi orang ketiga didalam rumah tangga orang lain. Tapi ini bukan keinginanku Aku juga seorang korban disini.
Aku mengusap perutku yang masih rata. Apa yang harus aku lakukan setelah ini. Anak yang kami dambakan dua tahun pernikahan kami. Hadir di tengah-tengah masalah yang tengah kuhadapi.
Apakah aku harus mempertahankan rumah tanggaku atau mengakhiri bahtera rumah tangga kami.
***
Aku melangkah gontai masuk kedalam rumah yang aku tempati selama dua tahun ini. Memasuki kamar yang aku tempati bersama mas Davin terlalu banyak kenangan indah kami disini tapi itu sebelum aku mengetahui penghianatan suamiku, kamar ini adalah tempat ternyaman untukku. Tapi tidak untuk sekarang, berlama-lama dikamar membuat dada ini sesak memikirkan penghianatan suamiku.
Aku menuju kekamar mandi merendam diri ini di bathub setidaknya bisa meringankan beban fikiranku saat ini.
Cukup lama aku berada dibathub hingga aku memutuskan untuk keluar, membersihkan tubuhku dengan air bersih lalu gegas keluar setelah memakai kimono mandiku.
Hari telah beranjak sore. aku sudah bersiap berangkat menuju tempat mas davin. Memakai dres putih motip bunga selutut, rambut panjang hitam sepinggang ini kubiarkan tergerai dan Merias wajah ini dengan sedikit polesan make up biar terlihat lebih segar.
Aku sudah menyiapkan hati ini didepan mereka nanti, semuanya sudah kupasrahkan pada sang ilahi. aku akan berusaha tetap tegar didepan mas Davin nantinya, aku tidak mau terlihat lemah dihadapan nya.
Mobilku melaju membelah jalanan ibukota yang sangat padat, aku melajukan mobil ini dengan kecepatan sedang. Menuju rumah yang kemarin aku singgahi.
Saat sampai aku bisa melihat keramaian disana dengan acara nya bertemakan outdoor. Jadi aku bisa leluasa melihat apa yang sedang terjadi disana.
Ternyata ini acara hari anniversary mas davin dengan istri nya yang ke-11, aku menatap papan bunga yang tertuliskan nama Mas Davin dan Vania.
Selama itu mereka menjalani biduk rumah tangga, tetapi kenapa mas davin bisa menghianati pernikahan nya. Kenapa dia bisa membohongiku sampai sejauh ini.
Dari kejauhan aku melihat mas davin keluar dari rumah tersebut dengan seorang wanita yang menggandeng mesra lengan suamiku, dan di ikuti dua anak laki-laki.
Ku lihat kebahagiaan terpancar dimata sang wanita tapi tidak dengan mas davin, dengan ekspresi wajah yang sulit ku artikan. beberapa kali kulihat mas Davin menepiskan tangan wanita tersebut.
Aku turun dari mobil, melangkahkan kaki ini menuju tempat acara tersebut, bergabung dikeramain bersama tamu undangan.
Mas davin masih belum menyadari kehadiranku disini. dia tengah asik menyambut tamu yang hadir memberi ucapan selamat.
Hingga akhirnya aku memutuskan eranjak dari dudukku melangkah menuju tempat mas Davin bersama sang wanita berdiri.
Aku melihat mas Davin terkejut saat melihatku mendekat kearahnya.
"Na-nadira?" ucap mas Davin terbata, apa mas Davin tidak takut menyebut namaku didekat istrinya. Aku tidak menghiraukan ucapan mas Davin.
"Selamat ya pak buk atas anniversarynya yang ke-11." Aku mengulurkan tanganku kearah mas Davin.
Dengan ragu Mas Davin menerima uluran tanganku, mataku tertuju pada cincin yang dipakai suamiku.
Kenapa mas Davin masih memakai cincin pernikahan kami, disaat dia sedang bersama istri pertamanya? Apakah dia tidak takut jika istrinya mengetahui jika suaminya telah menikah lagi?
Berbagai pertanyaan muncul dibenakku, ini benar-benar membingungkanku.
Lalu aku menyalami istri pertama suamiku.
"Selamat ya buk." aku tersenyum kearah wanita itu.
"Terimakasih mbak." ucap sang wanita.
Aku hanya menganggukan kepala ku sembari tersenyum, mungkin dimata si wanita senyum ini biasa saja sebagai tanda balasan ucapan terima kasih nya. Tapi tidak untuk mas davin.
"Silahkan dinikmati acara nya mbak." ujar istrinya mas Davin.
"Baik bu."
Aku beranjak dari hadapan mas Davin dan istrinya, aku memegang dadaku yang terasa sesak, ada tangis sejak tadi berusaha aku tahan.
"Nadira ... " aku mendengar mas Davin memanggil namaku saat akan meninggalkan mereka berdua, aku tetap melangkahkan kakiku menjauh dari suamiku.
Akhirnya air mataku lolos juga dari tempatnya, aku tidak bisa lagi menahannya, hati ini tergores cukup dalam.
Aku menghapus kasar air mataku, karena tidak pokus dengan jalan tanpa sengaja aku menabrak seseorang saat akan keluar dari tempat tersebut.
bugh ...
TITIK LELAHKU
BY : MIKHAYLA92