NovelToon NovelToon
Berbisnis Di Isekai

Berbisnis Di Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Dunia Lain / Persahabatan / Fantasi Isekai / Toko Interdimensi
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yeffa

Elise, Luca dan Rein. Mereka tumbuh besar disebuah panti asuhan. Kehidupan serba terbatas dan tidak dapat melakukan apa-apa selain hanya bertahan hidup. Tapi mereka memiliki cita-cita dan juga mimpi yang besar tidak mau hanya pasrah dan hidup saja. Apalah arti hidup tanpa sebuah kebebasan dan kenyamanan? Dengan segala keterbatasannya apakah mereka mampu mewujudkannya? Masa depan yang mereka impikan? Bagaimana mereka bisa melepaskan belenggu itu? Uang adalah jawabannya.

Inilah kisah mereka. Semoga kalian mau mendengarkannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeffa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Gerobak Part 2

Luca menatap Elise dengan takut. Bagaimana tidak. Sejak tadi Elise hanya tersenyum seperti orang gila sendirian. Kadang tertawa bahkan menangis. Apakah Elise sedang belajar menjadi pemain Opera? Fikirnya dalam hati. Sejak Elise tiba-tiba datang dan berkata, "Luca, jangan dipilih. Masukan saja semuanya kesini." Luca sudah menduga ada sesuatu yang tidak beres dengan Elise.

"Hah! Untuk apa? Tidak semua kain ini berguna kan?" Jawab luca kebingungan.

"Tidak, bukan hanya kain tapi semua tumpukan sampah ini. Ayo cepat." Ucap Elise membawa seluruh kain untuk dimasukan ke kantong lusuh milik Rein yang merupakan artefak kuno. Benarkan? Ada yang salah dengan Elise rupanya hari ini. Luca hanya tertawa menanggapi.

"Hei!! Ayo cepat!!" teriak Elise menyadarkan bahwa Elise sedang tidak dalam mode bercanda.

"Eh yang benar?" tanya Luca masih tidak percaya.

Sebagai jawaban Elise membawa setumpuk potion dan memasukan kedalam kantong. Rasanya kantong Rein menjadi penuh sesak oleh semua barang itu. Tapi untungnya kantong ini memiliki unlimited ruang dan waktu. Menyebabkan tidak adanya pembusukan didalam dan tidak adanya limit barang. Elise senang memikirkannya. Membuatnya kembali tertawa kegirangan. Luca menatap Elise ngeri. Mau tidak mau mulai mengikuti pergerakan Elise. mengangkut seluruh barang untuk dimasukan kedalam kantong.

"Hei kalian, roda sudah selesai ayo bergegas." teriak Rein dari balik tumpukan sampah, meneguk kantong minum yang dibawanya kehausan.

"Hei apa yang kalian masukan ke kantongku?" Tanya Rein melihat kegiatan Elise.

"Ini untuk kamu daur ulang. Ayo Rein bantu aku memasukannya. Sementara Luca membuat gerobak." Ucap Elise santai.

"Eh sebanyak itu?" Ucap Rein lesu. Jika kemarin Luca yang kelelahan maka hari ini Rein yang kelelahan.

"Tidak." jawab Elise membuat hati Rein sedikit lega.

"Tentu tidak sedikit itu. Semuaaanya yang ada disini." jawab Elise dengan tangan yang masih bekerja memasukan seluruh barang yang bisa diangkutnya ke dalam kantung. Membuat Rein jatuh lemas membayangkan tumpukan pekerjaan yang menggunung.

"Ayo Rein. Sebelum sore tiba kita harus membawa semuanya." teriak Elise mengingatkan. Dengan malas Rein bergerak dan merebut kantong ditangan Elise.

"Hei Rein apa yang kau lakukan?" tanya Elise tidak senang dengan sikap Rein yang menyebalkan.

"Tidak usah susah payah begitu." jawab Rein kemudian melempar kantong ke udara sejauh mungkin. Dan dalam sekejap seluruh barang yang ada ditempat pembuangan pun terserap masuk kedalam kantong hingga tak bersisa.

"Lihatkan! Tidak perlu capek-capek." jawab Rein seperti mengejek cara kerja Elise kemudian mengambil kantung yang jatuh ke tanah dan kembali ke tempat Luca berada. Membuat Elise kesal melihatnya.

"Awas saja ya nanti." teriak Elise kesal.

Sementara itu Luca bekerja tanpa memperdulikan keadaan sekitar yang telah kosong hanya menyisakan dirinya yang sedang memasang roda. Dengan tangannya yang cekatan memasang roda ke kerangka. Rein sudah kembali untuk memeriksa kekuatan gerobak. Luca memasang pegangan. Elise hanya melihat dari dekat duduk terdiam. Menghabiskan waktu karena tidak ada pekerjaan untuknya.Setelah beberapa jam, gerobak sudah siap.

Matahari sore sudah bersinar diatas langit begitu mereka sadar. Membuat mereka memutuskan untuk kembali ke panti sebelum Carla memarahi mereka. Tadi pagi mereka hanya ijin untuk pergi mengantar stok sayur ke toko Paman Josh. Jadi Carla membiarkan mereka pergi sendirian tanpa ditemani. Karena mereka berjanji segera pulang karenanya Carla hanya memberikan surat pengantar yang akan ditunjukkan ke penjaga yang biasanya mengecek kehadiran wali bersama mereka. Elise pun baru tahu jika mereka bisa pergi keluar selama ada surat pengantar. Harusnya Elise tahu jadi dia bisa melakukan pemalsuan surat itu.

"Jangan berbuat aneh-aneh." begitu kata Luca saat Elise memikirkan hal itu. Elise pun memasang wajah polos seolah tidak berdosa.

"Aku tidak memikirkan apapun." Luca hanya mengiyakannya dengan cepat tanpa memperpanjang perdebatan.

Dan satu hal yang Elise syukuri dengan Carla yang tidak ikut dengan mereka hari ini. Mereka jadi tidak perlu menjelaskan tentang mereka yang memiliki berbagai macam skill. Yang Carla tahu mereka hanya memiliki kapasitas mana dalam jumlah tertentu. Biasanya skill sihir akan diajarkan ketika berumur delapan tahun sampai dua belas tahun.

Yang berarti mereka sudah cukup dewasa untuk mencari pekerjaan yang berhubungan dengan bakat masing-masing ataupun yang mau menampung mereka nantinya. Karena panti hanya akan menampung mereka sampai umur mereka mencakup 13 tahun. Jika hingga 14 tahun keatas mereka tidak juga menemukan pekerjaan ataupun tempat yang mau menampung terpaksa mereka harus tinggal dengan bekerja sebagai petugas panti dengan tidak dibayar. Berbeda dengan Carla yang memang memilih untuk tinggal bersama anak-anak untuk merawat mereka yang sudah dianggap Seperti adik-adiknya sendiri.

"Ayo kita masukan gerobaknya ke tasmu. biasakan? Kita akan mengetesnya saat dirumah. Karena terlalu mencolok jika membawanya bersama sekarang." tanya Elise kepada Rein.

"Tentu saja. Ayo." lagi lagi Rein memasukan gerobak dengan cara melempar kantong ke udara. Dan dalam sekejap gerobak sudah terhisap masuk kedalamnya.

"Sebenarnya ini sungguh praktis. Apakah manusia bisa masuk juga?" tanya Luca penasaran.

"Mungkin jika sudah menjadi mayat. Karena sepertinya didalam tidak ada oksigen." jawab Rein asal tetapi ditanggapi serius oleh Luca dan Elise.

"Berati kita harus hati-hati. Kita tidak tahu apakah kita akan terserap juga atau tidak."

...****...

Elise merebahkan tubuhnya, begitupun dengan Rein dan Luca yang terlihat kelelahan. Mereka tidur telentang diatas ranjang tanpa memulai pembicaraan apapun. Menyisakan Tama yang sedang memakan herba yang disediakan sebagai makanan. Sejak ekspedisi kehutan Tama hanya memakan herba itu sepanjang hari. Untung saja tanaman itu tumbuh dengan cepat sehingga mereka tidak perlu repot untuk pergi ke hutan untuk mencari makanan untuk Tama.

Erie suka bolak balik ke hutan. Kadang membawa beberapa hewan buruan mulai dari kelinci, rusa, Giant boar ataupun tikus. Rein tidak pernah menyiapkan Erie makanan. Malah Erie yang menyiapkan dan membawakan Rein makanan. Sungguh lucu melihatnya. Maka Elise akan melakukan tugasnya untuk membersihkan dan memotongnya seperti biasa dengan skillnya. Kemudian mereka dibungkus dengan daun Turte dan dimasukan ke kantong Rein. Selama ini selalu seperti itu sehingga mereka tidak ada kewajiban untuk terus bolak-balik ke hutan Murbo baik untuk berburu ataupun untuk mencari herba.

"Elise, berapa banyak uang kita saat ini?" tanya Rein membuka pembicaraan.

"Ada apa memangnya? Kamu butuh uang?" tanya Elise mengeluarkan kantung uang dari laci meja tuanya.

"Aku penasaran. Apakah sudah terkumpul banyak? Aku ingin sekali memiliki rumah yang bisa kita tinggali bersama terus seperti ini. Tidak takut terusir ataupun dibuang lagi." Rein menjawab dengan tatapan kosong ke langit-langit kamar mereka.

"Kita punya dua keping emas dan dua ratus keping silver." jawab Elise pelan. Dirinya tahu rasanya. Dirinya juga tahu apa yang dimaksud oleh Rein. Itu juga termasuk salah satu yang mereka ingin wujudkan.

"Masih jauh rupanya." jawab Rein membalikan tubuhnya menghadap kasur. Membuat Elise tidak bisa melihat wajahnya. Mereka terdiam tidak ada lagi pembicaraan. Semuanya sibuk dengan fikirannya masih-masing.

"Hei Rein kamu sudah tidur?" tanya Luca membuka pembicaraan. Tidak ada jawaban.

"Baiklah jika sudah tidur tidak masalah. Aku akan bekerja dengan giat agar kita bisa membeli sebuah rumah. Tenang saja." ucap Luca kemudian ikut tertidur. Meninggal Elise yang masih termenung sendirian malam itu.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
Kakak Author
sip..keren deh ../Ok//Good/
Miawchan
Ratu slime gatuh wkwkwkkw
One More: terimakasih atas komentar dan dukungannya🥰🥰🥰
total 1 replies
Mbahe Lanang
oke
One More: terimakasih atas komentar dan dukungannya🥰🥰🥰 semoga suka yaaa
total 1 replies
Emi Age
karyanya bagus dan alurnya tdk berbelat belit jadi ringan saat membaca, lanjut kan alurnya
One More: Terima kasih kak atas saran dan komentarnya.../Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Miawchan
authooor semoga sehat selaluuuuu biar bisa update tepat waktuuuu ..
One More: terima kasih kak atas komentar dan dukungannya kak
total 1 replies
Miawchan
Aku sukaaaaa ... plis jadiin komik ini seru bangettt
One More: terima kasih atas saran dan komentarnya /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
aku tiga
Semangat Thor..
One More: pasti semangat demi pembaca🥰🥰🥰
total 1 replies
aku tiga
Semangat authooor... ditunggu update selanjutnya..
One More: terima kasih kak.. atas dukungannya/Angry//Angry//Angry/
total 1 replies
Bianca Garcia Torres
Mantap banget ceritanya!
One More: 😍😍😍 terima kasih komentar dan dukungannya...
total 1 replies
PR0_GGRAM3D
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
One More: terima kasih komentar dan dukungannya.. 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!