ilyas nama seorang pemuda sederhana , tabib muda yang kelak akan menjadi raja disebuah negeri karena memenangkan sayembara, lalu karena tampan dan kesaktian nya dia terkenal sampai kerap menjadi idaman para gadis-gadis, khusus nya dikalangan bangsawan, mulai dari anak raja sampai rakyat jelata, dan karena itu pula terkadang yang menjadi konflik yang membuat perjalanan nya sebagai seorang prabu penuh dengan cobaan dan tantangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brayen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
desa bukit batu
Sang prabu pun mulai berjalan sampai ia sampai di desa bukit batu, disana adalah desa yang sangat asri sekali banyak pemandangan bukit-bukit bebatuan yang menambah keindahan desa tersebut.
Sang prabu pun ber istirahat dibawah pohon yang rindang, dan menalikan kuda nya di pepohonan , saat sang prabu lagi duduk beristirahat, ia mendengar sayup-sayup dari kejauhan ada suara tangisan, dari arah dalam hutan, tidak jauh dari tempat ia beristirahat.
Sang prabu pun penasaran akan hal itu, ia lantas coba mendekati suara tangisan itu, saat dia sudah mendekat, ia berusaha bersembunyi dibalik pohon yang agak besar, ingin mengintip siapakah yang meminta tolong tersebut, saat sang prabu mengintip, terlihat segerombolan seorang seperti penjahat yang sedang ingin memperkosa seorang gadis muda, melihat itu sang prabu terbang dan menerjang mereka dari belakang.
dan gerombolan penjahat itu pun terjatuh semua, dan sang prabu lalu menolong gadis muda itu untuk bangun karena saat itu sang gadis dalam keadaan sedang terbaring.
" kurang ajar, berani sekali kau menghajar kami", ucap sang pimpinan penjahat.
"kenapa , bukan kah orang seperti kalian wajib dibunuh", gertak sang prabu.
" kau belum tahu siapa kami, kami adalah kelompok kapak merah, semua berada dibawah kekuasaan kami termasuk desa bukit batu ini, hahahah" ucap sang pimpinanan penjahat.
sang prabu pun langsung meladeni mereka dengan bertarung, seluruh anak buah kapak merah yang dipimpin oleh wastobir menyerang sang prabu dengan membabi buta, sang prabu yang sakti mandra guna pun tidak bergeming sedikit pun, dengan mudah sang prabu melumpuhkan anak buah wastobir, dan mereka pun lari bersembunyi masuk ke hutan, termasuk wastobir ia ikut melarikan diri.
Melihat para penjahat itu telah kabur, sang prabu mendekati seorang gadis muda tersebut, yang masih menangis.
"sudah tenang lah nyii, engkau sudah aman,' ucap sang prabu.
"terimakasih tuan, tuan telah menyelamatkan saya dari niat jahat gerombolan kapak merah."
Ucap gadis muda itu.
"apakah mereka sering membuat ke onaran di desa ini", tanya sang prabu.
"iyaa tuan, mereka suka menculik gadis-gadis dan memperkosanya, lalu meneror warga kampung", ucap gadis muda.
"lantas kemana tumenggung dan pamong desa disini, apakah mereka tidak mau memberantas keonaran yang ditimbulkan kelompok kapak merah?", tanya sang prabu.
"tumenggung kami sibuk bersenang-senang dengan wanita nya, ia suka menikahi gadis-gadis desa juga, ia tidak mengurusi kami sebagai warganya", ucap sang gadis.
"kurang ajar!, ia malah enak-enakan dengan kedudukan nya. Ucap sang prabu yang marah.
" tuan dari mana, sepertinya tuan bukan orang dari desa sini?", tanya gadis muda itu, ia melihat postur sang prabu yang gagah dan tampan.
"iyaa, aku hanya seorang pengembara, yang tidak punya tujuan, aku hanya mengikuti langkah kaki ku saja", ucap sang prabu.
" kalo begitu tuan bisa singgah dulu kerumah ku, beristirahat dan makan, ngomong-ngomong siapa nama tuan?", tanya gadis muda tersebut.
''namaku bara, ayoo boleh kah aku mampir kerumah nyai,? Dan kalo boleh tau siapakah nama nyai? Tanya sang prabu.
"nama ku cempaka tuan bara, mari kita menuju kerumah ku.", ajak cempaka.
Mereka pun berjalan menuju rumah cempaka yang berada ditengah-tengah desa bukit batu, diperjalanan pun mereka banyak berbincang-bincang dan berkenalan, sambil cempaka menjelaskan seluk beluk desa bukit batu.
Tidak terasa mereka telah sampailah dikediaman rumah cempaka, disana terlihat ada biyung dan bopo cempaka yang sedang menunggu cempaka dengan cemas.
''kamu kemana aja cah ayu, kok lama sekali kerumah simbah mu," ucap biyung cempaka.
"aku tadi diperjalanan pulang diculik oleh kelompok kapak merah biyung, aku hampir diperkosa, untungnya aku diselamatkan oleh bara'', ucap cempaka
"ya dewata, untung kamu masih selamat nak, biyung sama bopo memang sudah berpikiran sepertinya kamu kenapa-napa, karena hati biyung tidak tenang", ucap biyung cempaka
"iya biyung, untung ada kakang bara", ucap cempaka.
Biyung dan bopo cempaka pun langsung menyambut bara atau sang prabu ilyas yang sedang menyamar. Biyung dan bopo cempaka langsung menjamu bara dan menawarkan makan dan minum yang secara cepat disajikan oleh mereka.
" ayoo nak bara dimakan dan minum, hanya itu yang bisa kami berikan", ucap bopo cempaka menawarkan makanan.
"terimakasih pak, ini sudah sangat cukup kok pak, saya malah gak enak hati sudah merepotkan bapak dan ibu,", ucap sang prabu.
"nak bara aslinya dari mana, dan mau kemana?, kayaknya nak bara bukan penduduk sini", tanya bopo cempaka.
"Iya pak, saya memang bukan asli penduduk sini, saya pengembara dari negeri sebrang", ucap sang prabu.
"terus tujuan nak bara bisa sampai gimana? Tanya bopo yang penasaran.
" saya ingin ke desa menggalamas pak, menemui sanak saya, kebetulan lewat di desa ini dan melihat cempaka yang dijahati oleh kelompok kapak merah", ucap sang prabu.
"ohh masih lumayan jauh desa itu nak, sebaik nya nak bara minap dulu disini sambil ber istirahat". Ucap bopo cempaka.
"bolehkah saya menumpang tinggal sementara disini pak?, tanya sang prabu.
"tentu saja nak, silahkan saja, kami sangat senang nak bara bila tinggal disini", ucap bopo cempaka.
Dan mereka pun melanjutkan perbincangan nya, sampai sang prabu pun mulai menanyakan keadaan desa bukit batu tersebut, dan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat nya, panjang kali lebar semua masalah diceritakan oleh bopo cempaka, kebanyakan masalah didesa bukit batu adalah karena kurang kepedulian tumenggung nya kepada masyarakat nya, dan ditambah lagi oleh ulah jahat dari kelompok kapak merah yang dipimpin oleh wastobir, sang tumenggung yang juga masih gila perempuan menambah rusak nya desa bukit batu tersebut. Tak terasa karena asiknya bercerita waktupun sudah malam, dan bopo cempaka mempersilahkan sang prabu untuk ber istirahat.
Dilain tempat tumenggung bukit batu pun berencana esok ia akan mengumpulkan semua warganya dan memerintahkan siapa yang memiliki anak gadis cantik untuk dibawa kehadapan nya, karena ia berencana ingin menikahi nya, dan sang tumenggung pun memerintahkan pesuruhnya untuk menyiapkan selebaran-selebaran itu untuk dibagikan dan dibacakan kepada rakyatnya besok pagi, agar 3 hari kedepan semua rakyat-rakyat nya sudah mengetahui berita tersebut dan bagi yang memiliki anak-anak gadis mereka sudah menyiapkan nya.
Tumenggung bukit batu dipimpin oleh tumenggung suhai, ia terkenal sangat suka mengoleksi wanita-wanita cantik dan dijadikan istri, tapi saat ia sudah bosan maka wanita-wanita tersebut dikembalikan nya lagi, dan tidak jelas statusnya, karena itulah para wanita-wanita yang berada di desa bukit batu pun merasa khawatir bila sang tumenggung mulai mencari calon istri lagi, selain wajah tumenggung yang seram, ia juga sangat kejam , bila ada masyarakat ada yang coba melawan kemauan nya maka langsung dibunuh.