NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

Season kedua dari Batas Kesabaran Seorang Istri.

Galen Haidar Bramantyo, anak pertama dari pasangan Elgar dan Aluna. Sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Ia mewarisi semua ketampanan dari ayahnya.

Namun ketampanan juga kekayaan dari keluarganya tidak sanggup menaklukkan hati seorang gadis. Teman masa kecilnya, Safira. Cintanya bertepuk sebelah tangan, karena Safira hanya menganggap dirinya hanya sebatas adik. Padahal umur mereka hanya terpaut beberapa bulan saja. Hal itu berhasil membuat Galen patah hati, hingga membuatnya tidak mau lagi mengenal kata cinta.

Adakan seorang gadis yang mampu menata hati si pangeran es itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlindungan 2

Aluna menutup mata sembari meringis melihat luka di punggung Lucyana. Ia tidak bisa membayangkan rasa sakit yang Lucyana rasakan. Sama halnya dengan Arabella. Gadis itu bahkan menangis sambil memeluk sang ibu. Aluna segera meminta pada dokter juga perawat untuk mengobati luka-luka itu.

Selesai Lucyana diobati Aluna mendekat ke arah Lucyana, duduk di samping gadis itu. Tirai kembali dibuka, tetapi Galen sudah tidak ada. Rupanya Galen sudah pindah ke ruangan lain.

"Papamu benar yang melakukan ini?" tanya Aluna membuat Lucyana tercengang.

"Tante tahu dari mana?" tanya balik Lucyana. "Apa Kak Galen yang cerita?" imbuhnya. Aluna langsung mengangguk.

"Boleh Tante tahu apa alasan papa kamu melakukan ini padamu?" tanya Aluna.

"Karena aku bikin kak Galen masuk rumah sakit," jawab Lucyana dengan wajah yang tertunduk.

Aluna tersenyum lantas mengusap surai Lucyana, "Ivy Erlangga itu mama kandung kamu, 'kan?"

Lucyana kembali menoleh ke arah Aluna, "Tante tahu dari mana?" tanya Lucyana.

"Wajahmu mirip sama beliau. Dan ... sebenarnya Tante dulu kenal baik mama kandung kamu," jawab Aluna.

"Benarkah?" Lucyana menatap Aluna dengan mata berkaca-kaca.

Aluna mengangguk untuk merespon perkataan Lucyana, "Jadi … kamu bisa cerita apapun sama Tante. Tante dan juga keluarga Tante janji akan melindungi kamu," ucap Aluna. "Ceritakan semuanya sama Tante. Jangan ada yang kamu tutupin. Galen cerita sama Tante kalau sebelum kejadian ini, kamu juga sudah mendapatkan luka itu," bujuk Aluna.

Lucyana menatap Aluna penuh arti, juga memikirkan Galen, rupanya di balik sikap acuhnya, laki-laki itu tetap memiliki rasa peduli.

"Tidak percaya sama, Tante? Sama Arabella juga?" Aluna menoleh ke arah Arabella yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Bukan begitu, aku hanya tidak mau merepotkan kalian," jawab Lucyana.

"Tapi kami gak merasa direpotin." Bukan Aluna yang bicara, tetapi Arabella. "Kami gak suka tindakan yang papamu lakukan padamu," sambung Arabella.

"Itu benar, Sayang," imbuh Aluna. "Kami akan bantu sebisa kami."

Mendengar kata-kata Arabella dan Aluna membuat Lucyana tidak ragu lagi untuk bicara. Pada akhirnya Lucyana menceritakan semuanya.

Dari semua ceritanya itu, benar kata Galen jika Lucyana tidak tahu mengenai harta itu. Aluna semakin geram, apalagi dengan tindakan Joni kepada Lucyana yang semena-mena, itu sangat tidak pantas.

"Kamu jangan takut lagi. Jika kamu butuh bantuan bilang sama kami," ucap Aluna yang langsung disambut anggukkan oleh Lucyana. "Ini sudah malam, kamu sebaiknya menginap di sini agar dokter bisa terus pantau luka kamu," ucap Aluna.

"Ya, Tante. Terimakasih banyak," ucap Lucyana.

"Kamu sama Ara dulu. Tante mau lihat keadaan Galen." Aluna berdiri berniat pergi, tetapi Lucyana mencegahnya.

"Tante," panggil Lucyana.

Aluna berbalik, "Ada apa, Sayang?"

"Itu … kapan-kapan apa Tante bisa ceritakan tentang mama Ivy padaku?" tanya Lucyana ragu.

"Tentu saja," jawab Aluna membuatmu Lucyana sumingrah.

Aluna lantas pergi dari ruangan itu, mengayunkan langkah menuju kamar Galen yang tepat di samping kamar sebelumnya.

Sepeninggal Aluna, Arabella duduk tepat di depan Lucyana, gadis itu menunduk sambil meminta maaf atas perbuatannya kemarin.

"Aku minta maaf ya," ucap Arabella.

"Gak apa-apa. Mungkin kalau aku ada di posisi kamu aku juga akan melakukan hal yang sama," balas Lucyana.

"Jadi kita teman?" Arabella mengulurkan tangannya ke hadapan Lucyana yang jelas langsung disambut oleh Lucyana.

Arabella lantas memeluk Lucyana, tetapi hanya sebentar karena Lucyana memekik kesakitan.

"Maaf."

"Ah, iya."

Keduanya lantas tertawa.

-

-

Keesokan harinya Lucyana sudah diperbolehkan untuk pulang, tetapi harus rawat jalan untuk memantau lukanya. Sebelum pulang, ia menyempatkan mampir ke ruangan Galen. Rupanya Galen tidak sendiri, ada Daren di sana.

"Halo, Ana," sapa Daren.

"Halo, Om," sapa balik Lucyana. "Om tahu namaku?" tanya Lucyana disambut anggukkan oleh Daren.

"Saya Daren." Daren mengulurkan tangan ke hadapan Lucyana yang langsung disambut oleh Lucyana.

Pandangan Lucyana tertuju pada Galen, laki-laki itu sedang duduk di atas tempat tidur, berkutat dengan IPadnya. Penampilannya sudah rapi, sepertinya Galen juga akan pulang.

"Kakak pulang hari ini juga?" tanya Lucyana.

"Hmm." Galen hanya merespon dengan gumaman dan Lucyana mulai terbiasa dengan hal itu.

"Ana, kamu juga pulang, 'kan?" tanya Daren.

"Iya, Om," jawab Lucyana.

"Ayo, sekalian. Kami antar kamu pulang," ajak Daren.

"Eh, tidak, Om. Sopir aku sudah dalam perjalanan ke mari. Mungkin sebentar lagi sampai," tolak Lucyana.

"Suruh puter balik." Bukan Daren yang berkata, tetapi Galen.

Lucyana langsung menoleh ke arah Galen, meringis melihat tatapan laki-laki itu. Aura laki-laki itu benar-benar pekat, tatapannya juga seolah mengatakan jika dia tidak ingin ada bantahan.

"Iya, Kak. Aku telepon suruh sopir aku puter balik," ucap Lucyana.

Daren tertawa melihat itu. Galen memang sebenarnya perhatian, hanya saja tertutup oleh sikap dinginnya.

"Ya sudah, ayo. Sekarang kita pulang," ucap Daren diangguki oleh Lucyana. "Galen, kamu mau pakai kursi roda?" tawar Daren.

"Om pikir aku cacat!" jawab Galen ketus.

Daren terkekeh, sedangkan Lucyana meringis mendengar jawaban Galen. Ketiganya keluar dari rumah sakit. Mereka pergi menuju lobi. Daren meminta pada keduanya untuk menunggu di lobi, sedangkan Daren mengambil mobil yang terparkir tidak jauh dari lobi.

Keduanya lantas masuk ke satu mobil yang sama. Galen duduk di kursi penumpang depan di samping Daren, sedangkan Lucyana duduk di belakang. Mobil lantas melaju meninggalkan area rumah sakit. Mereka pulang di sore hari, pada waktu jam pulang kerja, membuat mereka terjebak oleh kemacetan.

Seharusnya mereka sampai di tempat tinggal Lucyana hanya dalam waktu tiga puluh menit, tetapi karena kepadatan lalu lintas mereka sampai dalam waktu satu jam lebih.

"Ini rumahmu, Ana?" tanya Daren ketika mobil berhenti.

"Iya, Om," jawab Lucyana. "Kalian mau mampir?" tawar Lucyana.

"Gak." Bukan Daren yang menjawab, tetapi Galen.

"Eh, iya deh," respon Lucyana. Pandangan Lucyana kembali mengarah pada Daren. "Om Daren makasih ya sudah antar aku pulang."

"Sama-sama," sahut Daren. "Oh iya. Ini kartu nama Om. Hubungi Om kalau kamu butuh bantuan Om." Daren memberikan kartu namanya kepada Lucyana.

"Terima kasih, Om." Lucyana menerima kartu nama itu sebelum turun dari mobil. Dan untungnya keluarganya belum pulang, membuat Lucyana bisa beristirahat dengan tenang.

Sementara itu Galen sudah melaju meninggalkan kediaman Lucyana. Kali ini Galen pulang ke mansion. Untungnya jalanan sudah lebih lancar membuat perjalanan mereka tidak lagi terhambat.

Sampai di mansion Galen disambut oleh Aluna juga Arabella. Kebetulan jam menunjukkan waktu makan malam. Personal koki sedang menyiapkannya makanan. Sambil menunggu makan malam siap Galen menemui Elgar di ruangan kerjanya. Sebelumnya sang ayah mengatakan jika ada hal yang ingin dibahas.

Di ruangan kerja sang ayah, Galen memilih duduk di kursi yang bersebrangan langsung dengan sang ayah.

"Apa yang mau Papa bahas?" tanya Galen memulai obrolan.

"Siapa gadis yang ingin kamu gali informasinya?" tanya Elgar.

Galen melirik sekilas ke arah sang ayah sebelum menjawabnya. "Lucyana Evangelista."

"Ck, bukan itu jawaban yang Papa inginkan?"

"Lalu?"

"Dia lumayan manis dan cantik," ucap Elgar.

Galen mendengkus, ia tahu arah pembicaraan sang ayah.

"Pa ...."

Elgar terkekeh melihat ekspresi putranya.

"Jangan sungkan untuk melindungi orang yang kita sayang."

"Pa."

"Ya, baiklah."

"Papa panggil aku ke sini hanya untuk bahas ini?"

"Memang apalagi?"

Galen mendengkus mendengar jawaban sang ayah.

1
4U2C
kenapa up nya cuma satu thor?? double up atau treeple up pun ok..alur ceritanya sangat bagus setakat ini,,moga kedepan pastikan lebih bagus lagi..semoga LUCYANA menemukan kebahagiaan..
Maricha: 😁😁😁 Penginnya gitu, kak. lagi ada kerjaan di RL Kak. insya Alloh tak kejar kalau kerjaan di RL selesai 🥰🥰🥰
total 1 replies
Mohamad Irvan
lanjut thor suka jalan ceritanya
Maricha: terima kasih kakak,untuk dukungannya
total 1 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣 pasti aku ngakak thor,,kerana terasa lucu,,"eh cil..suka aku dengan panggilan SAM sama ANA..
Maricha: 😁😁😁😁😁😁 panggilan sayang Sam ke ana
total 1 replies
Upi Raswan
ya ampuuuun sukaaa bgt sama part iniii...nambaaah thor hihi
Upi Raswan: kembali kasiiih /Kiss/
Maricha: Terima kasih kakak 😍😍😍🥰🥰🥰
total 2 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut dn 💪💪💪💪💪
Maricha: siap 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up thor
Maricha: siap Kakak
total 1 replies
Riskazputri
bagus dan lebih sering aplod lebih banyak
Maricha: Terima kasih sudah mampir Kakak
total 1 replies
4U2C
kasihan sekali kamu LUCYANA,,sudahlah kena tampar ARABELLA,,ditampar dan dicambok lagi sama si JONI,,bertahanlah selagi kamu mampu bertahan ya LUCYANA nanti aku bawa kamu kaburrr..
Siti Aisyah Aisyah
lanjut
Maricha: siap Kak
total 1 replies
4U2C
terus ngakak aku baca "sini cil" kata SAM..lucu ya kamu cil..
4U2C
lihat saja kamu nanti KANIA,,kamu akan dikeroyok sama ARA dan LUCYANA🤣🤣🤣
4U2C
ayoooo ARA ajari LUCYANA beladiri biar gak gampang ditindas lagi,,dan ajari juga biar LUCYANA bisa licik 🤣🤣🤣🤣🤣
Maricha: asiaaap
total 1 replies
4U2C
LUCYANA,,baik kamu berteman sama ARA setidaknya KANIA enggak akan bisa bully kamu LUCYANA,,kalau GALEN susah kerana GALEN kukas 10 pintu🤣🤣🤣🤣🤣 nanti kamu beku..
Maricha: 😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!