My Sugar Baby

" Kenapa kamu hanya diam saja, Zidan? Apa kamu tidak menyesal dan merasa bersalah sudah berselingkuh dengan perempuan lain di belakang istrimu? Iya begitu, Zidan? " tanya Mama Naima menarik kasar kerah kemeja yang dikenakan oleh sang putra.

Mata yang penuh dengan kekecewaan itu terus menatap Zidan dengan sangat tajam dan menuntut jawaban. Dia ingin mendengar pengakuan dan penjelasan langsung yang keluar dari mulut putranya itu.

" Iya Ma.. Memang benar aku memiliki hubungan dengan perempuan lain di belakang Marsha, tapi aku tidak berselingkuh " jawab Zidan jujur, karena itu-lah kenyataannya.

" Aku juga sedikit pun tidak menyesal sudah melakukan itu semua, karena itu salah satu jalan untuk menemukan kebahagiaanku " lanjut pria itu.

Tak ada gunanya lagi menutup-nutupi semua yang telah terjadi dan tujuannya datang adalah untuk berbicara mengenai hal tersebut. Selanjutnya Zidan hanya perlu menjelaskan semuanya dan meluruskan kebohongan yang telah dikatakan oleh sang istri.

Mendengar jawaban dari putranya itu, seketika tubuh Mama Naima melemas dan langsung mendudukkan tubuhnya di kursi yang sebelumnya sempat didudukinya. Tentunya wanita itu semakin terkejut dan tidak percaya karena sang putra langsung mengakuinya tanpa menyangkal terlebih dahulu.

" Ya Tuhan.. Kamu sudah sangat mengecewakan Mama, Zidan.. " ucap Mama Naima yang masih tidak menyangka.

Sebagai seorang ibu, tentu saja Mama Naima merasa sangat kecewa dengan yang dilakukan oleh Zidan. Selama ini, dia telah berusaha mendidik putranya itu dengan sebaik mungkin dan berharap kelak menjadi pria yang baik. Itu juga yang membuatnya sangat tidak menyangka sang putra bisa berpaling dari wanita terbaik yang dia pilihkan.

Awalnya, Mama Naima tidak sepenuhnya percaya dengan semua yang dikatakan Marsha tentang sang putra. Pasalnya, selama ini Zidan tidak pernah melakukan sesuatu yang membuatnya marah dan kecewa. Bahkan di saat kisah cintanya harus berakhir karena keinginannya yang tidak sengaja.

Hanya saja, kondisi Marsha yang sangat hancur saat datang dan semua penjelasannya membuatnya percaya. Ada sebuah foto wanita juga yang menantunya tunjukkan sebagai selingkuhan dari sang putra. Terlebih lagi akhir-akhir ini Zidan seperti sangat sibuk dan semakin tidak memiliki waktu untuk datang mengunjunginya.

Dan ternyata, tanpa pernah dia duga sang putra benar-benar melakukan hal yang sangat menyakiti hati istrinya. Padahal dia berharap semua itu hanya kesalahpahaman di antara putra dan menantunya saja.

.

.

.

Sementara itu, sejujurnya Zidan merasa sangat bersalah dan tidak tega melihat Mama Naima yang hancur dan kecewa setelah mengetahui semua ini. Namun, cepat atau lambat pasti ibunya akan segera tahu juga dan mungkin nanti akan jauh lebih kecewa lagi.

Perlahan-lahan Zidan mencoba untuk mendekat ke arah Mama Naima dan bersimpuh di hadapannya. Pria itu memegang kedua tangan sang ibu dan menatapnya dengan penuh rasa bersalah.

Memang tidak ada penolakan dari Mama Naima, tetapi wanita paruh baya itu tidak bersedia menatap ke arah Zidan. Air matanya terus mengalir membasahi pipi dan itu adalah bentuk dari rasa kecewa yang dia rasakan.

" Ma.. Aku mengaku salah dan sama sekali tidak membenarkan semua yang kulakukan ini. Tapi, asal Mama tahu semua yang Marsha katakan itu tidaklah benar, karena dia yang mengizinkan aku untuk menjalin hubungan dengan perempuan lain. Jadi, aku tidak berselingkuh dan hanya mencari kebahagiaanku " ucap Zidan mencoba untuk meluruskan semuanya.

Sontak yang dikatakan oleh Zidan itu membuat Mama Naima langsung mengalihkan pandangannya dan sepertinya cukup terkejut. Ya bagaimana tidak terkejut jika pengakuan putranya itu berbeda dengan yang dia dengar dari Marsha kemarin.

" Apa maksudmu, Zidan? Bagaimana mungkin seorang istri bisa mengizinkan suaminya untuk menjalin hubungan dengan perempuan lain? " tanya Mama Naima karena tidak masuk dalam akalnya.

Setahunya, hubungan rumah tangga antara Zidan dan Marsha berjalan sangat baik serta harmonis. Mereka berdua seperti pasangan suami istri yang saling mencintai dan hidup dengan bahagia.

" Mungkin saja, Ma, karena sedari awal pernikahan yang berawal dari perjodohan ini tidak pernah berjalan seperti semestinya. Aku tidak mencintainya dan dia juga tidak mencintaiku, bahkan Marsha sendiri yang membuat jarak di antara kami berdua " jawab Zidan menghela napasnya panjang.

Tanpa ada satu hal pun yang ditutup-tutupi, Zidan menceritakan dan menjelaskan semua yang terjadi di rumah tangganya hingga menjadi seperti ini. Berawal dari pernikahan yang dimulai dengan perjodohan dan tanpa cinta, dirinya dan Marsha menjalani rumah tangga yang penuh sandiwara.

Keduanya hanya akan bersikap selayaknya suami istri hanya di depan orang lain dan kembali seperti orang tidak saling mengenal di saat sedang berdua saja. Itu semua berjalan selama satu terakhir dan sangat membuat Zidan tersiksa.

Hingga akhirnya takdir mempertemukan Zidan dengan Chika yang membawa sebuah perubahan besar dalam pria itu. Bukan hanya itu saja, ada sebuah perasaan cinta yang sudah tidak lama dirasakannya.

" Maka dari itu, aku berniat untuk bercerai dari Marsha agar kami bisa menemukan kebahagiaan masing-masing. Tapi, Marsha malah tidak menyetujuinya karena masih membutuhkan status sebagai istriku dan entah itu sampai kapan. Aku tidak tahan lagi, Ma.. Aku juga ingin merasakan memiliki istri dan anak yang mencintaiku.. " ucap Zidan setelah menceritakan semuanya.

Mama Naima pun terdiam dan menatap sang putra dengan tatapan yamg sudah berbeda. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini, hanya wanita paruh baya itu-lah yang tahu.

" Apa semua yang kamu katakan itu benar, Zidan? " tanya Mama Naima yang sepertinya masih ragu untuk percaya pada putranya itu.

" Tentu saja benar, Ma.. Aku tidak mungkin bisa berbohong untuk hal sebesar ini dan mengakui diriku bersalah. Mama lebih mengenalku dan aku bukan Marsha yang bisa mengatakan kebohongan seperti itu " jawab Zidan dengan tegas.

Sedikit pun Zidan tidak berniat berbohong lagi pada sang ibu, walaupun dirinya harus terlihat salah. Sudah cukup selama satu tahun ini dia berbohong tentang pernikahannya yang tidak baik-baik saja dengan Marsha.

" Lalu, siapa perempuan itu? Apa dia perempuan baik-baik atau hanya perempuan sembarangan yang menarik perhatianmu? " tanya Mama Naima tentang sosok kekasih sang putra.

" Dia perempuan baik-baik dan juga dari keluarga baik-baik, Ma.. Sekarang dia juga sedang mengandung anakku, cucu untuk Mama " jawab Zidan.

Sudah terlanjur jujur dan mengatakan semuanya, maka dia juga harus memberitahukan tentang hal itu pada sang ibu. Apapun tanggapan dari Mama Naima nantinya, dia akan menerima semuanya. Dia hanya berharap ibunya itu akan menerima anaknya yang sudah sangat ditunggu-tunggu sedari lama.

***

Bab kedua dan terakhir untuk hari ini🥰 Sampai jumpa besok lagi ya🤗👋

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘