Untuk menyembunyikan aib kakaknya. Alora terjebak hubungan dengan cowok misterius yang dijuluki si buruk rupa di sekolahnya
Siapa sangka dari hubungan tidak terduga itu timbul benih cinta, yakin cowok tersebut buruk rupa? Tetapi kenapa Alora sampai menyukainya, bahkan memberi cinta utuh untuknya, atau ada alasan dibalik julukan buruk rupa itu?
Cerita ini mengandung adegan sedikit kelewatan ya? haha.. menceritakan kenakalan remaja yang pernah hidup di negara luar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibuat Ternganga
Jesi menatap Alora dan Sean secara bersamaan, jangan ditanya lagi bagaimana rasa terkejutnya, Jesi sama saja dengan murid-murid yang baru tahu jika si buruk rupa itu ternyata memiliki wajah rupawan. Bahkan julukan buruk rupa pada Sean sangat jauh.
Lihat saja. Tuhan menciptakannya dalam bentuk rupa yang nyaris sempurna, setiap apa yang ada dalam diri Sean seakan mampu menarik lawan jenisnya.
Bodohnya mereka dulu tidak curiga sama sekali dengan isu tentangnya yang mempunyai penyakit kulit, dilihat dari perawakannya pun Sean sudah sangat menunjukan sisi seorang pria tampan. Mereka termakan rumor yang bahkan belum jelas kebenarannya.
"Tolong lutut gue lemes anjir, tipe gue banget," gumam Karina masih ternganga.
"Lo udah tahu tentang dia?" tanya Jesi membuyarkan lamunan Alora.
Diamnya Alora sudah mewakilkan pertanyaannya.
"Pantes lo nggak masalah disosor mulu sama doi," komentar Haikal langsung mendapat geplakan tangan Karina.
"Mulut lo, Ara kan gitu karena diancam, iya kan Ra?"
Alora tersenyum tipis. Setengah dari ucapan Karina memang ada benarnya, tetapi ia juga tidak keberatan dicium Sean setelah tahu jika cowok tersebut tidak buruk rupa seperti rumor yang beredar.
"Eh, kok kalian tahu?" bingung Alora.
"Gue yang kasih tahu," balas Jesi.
Alora hanya mengangguk saja. Ia merasa tidak enak dengan Karina dan Haikal.
"Lain kali kalau ada apa-apa bilang sama kita. Jangan cuma Jesi aja yang dikasih tahu. Mentang-mentang ayang Jes yang paling berani," cerocos Haikal mendapat kekehan dari Alora. "Sorry," desisnya.
"Makanya lo jadi cowok yang bener bukan malah setengah cowok setengah cewek," seloroh Karina langsung mendapat tisu di mulutnya.
Pelakunya jelas Haikal. Cowok lemah gemulai itu kesal dengan mulut Karina yang terus saja nyerocos tetapi terkadang tidak disaring dulu. Entah karena Karina yang kelewat polos atau memang sedikit bodoh.
"Gue boleh gabung kan?" tanya Elkavira ikut ke meja Zico CS.
"Gabung aja," balas Zico mendapat tatapan tajam dari mereka.
Sejujurnya mereka cukup risih jika ada yang ikut bergabung selain mereka sendiri atau pacar dari salah satu mereka. Namun Zico agaknya sengaja untuk memanasi salah satu gadis dari mereka. Entah Cantika yang sebagai manatan, atau gebetan barunya Jesi yang susah ditaklukan.
Sementara Adista tadi langsung berlari ke toilet. Tidak mungkin Adista membiarkan penampilan berantakannya dilihat oleh cowok-cowok tampan di sekolahnya. Terlebih ada cowok yang cukup membuatnya penasaran sekarang.
"Se, lo mau pesen apa?" tanya Dansel.
Selama ia menjadi si buruk rupa, Sean tidak pernah datang ke kantin. Ini pertama kalinya bagi Sean menginjakan kakinya di kantin sekolah sejak kepindahannya.
"Se? Nama dia Semi atau Serkan?" tanya Elkavira dengan bodohnya.
Kemal dan Dansel langsung tertawa mendengar pertanyaan bodoh Elkavira. Begitu juga dengan Zico yang tersenyum tipis, namun mata Zico terus tertuju ke arah meja Alora dan teman-temannya. Ada seseorang yang sedari tadi terus menarik perhatiannya. Sementara Levian hanya diam acuh. Seakan tidak peduli dengan sekitarnya.
Dan Sean? Kalian tahu apa yang dilakukan cowok itu. Ia sedang mengirim pesan untuk seseorang. Memintanya untuk bertemu di atap sekolah setelah makan.
"Wah.. Gokil si? Primadona sekolah kita nggak tahu siapa dia?" kekeh Kemal.
"Why? Dia anak baru kan?" bingung Elkavira semakin menambah gelak tawa Kemal.
"No, dia si buruk rupa, Sean, you know? He is Sean," jelas Kemal berhasil membuat Elkavira terperangah. Ia menatap Sean tidak percaya.
Bahkan Elkavira sengaja ikut bergabung bersama mereka karena penasaran dengan anak baru yang datang bersama Zico CS.
"Nggak lucu tahu." Elkavira seakan menolak apa yang ia ketahui sebenarnya.
"Terserah lo percaya apa nggak," balas Dansel malas.
Elkavira menatap Sean tanpa bicara, bayangan ketika Sean mencium Alora dan berganti menjadi lumatan, juga perlakuan lembut Sean pada Alora kembali terbayang, pantas saja Alora tidak menolak waktu itu. Bahkan Alora terkesan menikmati setiap perlakuan Sean padanya.
"Sean, gue harus ngomong sama lo," ujar Elkavira memberanikan diri.
Sean tidak membalas, tidak juga melirik ke arah Elkavira yang mengajaknya berbicara, ia sibuk mengetik pesan yang belum juga mendapat balasan.
"Se, lo nggak denger dia ngajak ngomong sama lo?" tanya Zico hanya dibalas lirikan mata oleh Sean.
"Ngomong aja," balas Sean acuh. Fokusnya masih pada benda pipih di tangannya.
"Di sini terlalu rame nggak sih?" tanya Elkavira lagi-lagi tidak mendapat jawaban dari Sean.
Elkavira berdecak, ia tidak pernah diabaikan seperti itu oleh seorang cowok. Dan Elkavira tidak pernah meminta dulu untuk mengobrol berdua, biasanya para cowok yang akan memintanya dengan penuh perjuangan, sama seperti dirinya sekarang, berusaha agar Sean mau berbicara empat mata dengannya
Elkavira harus segera meluruskan kejadian kemarin, dimana ia dengan sengaja memfoto dan menyebarkan kegiatan Sean dan Alora atas perintahnya. Jika ia tahu Sean lebih segalanya dari cowok-cowok yang pernah mendekatinya. Tentu saja ia tidak akan melibatkan Sean dalam masalahnya dengan Alora. Apa lagi menyuruh mereka berpacaran sampai membuat keduanya dekat.
Elkavira tidak akan menyia-nyiakan Sean begitu saja. Ia akan mendekati Sean dengan alasan meminta maaf karena melibatkannya dengan masalah Alora.
"Oke gue mau minta maaf sama lo, maaf udah nglibatin lo dalam masalah gue sama Alora," ujar Elkavira berhasil membuat Kemal, Dansel, dan Zico menatap gadis itu.
Levian? Cowok itu sibuk dengan dunianya meski ia sebenarnya mendengar apa yang orang-orang di sekitarnya katakan.
"Gue tau udah keterlaluan banget sama lo selama ini, sampai jadiin lo bahan tantangan, tapi gue nggak ada maksud untuk-"
Ucapan Elkavira terhenti saat melihat Sean beranjak dari duduknya.
"Se, mau kemana lo?" tanya Zico.
"Makanan lo belum dateng anjir," teriak Kemal tidak juga dipedulikan Sean.
"Punya dia buat gue aja lah. Lagian dia mana mau makanan kantin," seloroh Dansel.
"Eh...eh...tuh anak ke mejanya si Jesi bukan sih?" tanya Zico yang masih memperhatikan gerakan Sean.
Hingga apa yang Sean lakukan setelahnya membuat mereka terkejut. Apa lagi murid yang baru tahu siapa Sean mereka sudah ternganga melihat tindakan Sean pada gadis yang tidak begitu populer di Sekolahnya. Namanya baru dikenal karena sebuah skandal kemarin, dan kini gadis itu kembali menghebohkan mereka, namun dengan cara yang berbeda.
"Ngapain?" kaget Alora saat Sean menarik tangannya.
"Kita harus bicara," jelas Sean dengan suara merdunya.
Karina semakin membuka mulutnya lebar mendengar suara Sean dari jarak cukup dekat.
"OMG, jantung masih aman kan?" gumamnya.
"Gue mau makan," tolak Alora membuat Sean menyeringai.
Jika Alora yang melihat senyuman manis Sean itu seakan pertanda jika ia harus waspada. Berbeda dengan yang lain yang malah menjerit tertahan.
"Ara nggak mau, sama gue aja," ujar Karina tiba-tiba.
Alora, Haikal, dan Jesi menatap aneh Karina. Sementara Karina langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Sean adalah laki-laki yang paling tampan ia lihat selama hidupnya. Pantas saja jika Karina tidak bisa mengendalikan diri. Kepolosan Karina seakan sirna sejak melihat wajah tampan Sean.
"Sean!" teriak Alora saat tubuhnya sudah melayang akibat ulah cowok itu. Alora diangkat layaknya karung beras.
Entah untuk berapa kalinya semua dibuat bungkam dengan segala tindakan Sean sejak kemunculannya.
"Ara gue mau jadi lo," desis Karina.
"Kalau ayang Sean doyan model gue gini, juga gue jabani banget," ujar Haikal tidak mau kalah.
Sementara Jesi hanya diam memperhatikan, ia tidak menyangka kalau hubungan Alora dan Sean sudah sejauh itu. Ia menoleh ke arah Elkavira, lalu menjulurkan lidahnya seakan puas melihat bagaimana wajah syok dari Elkavira sekarang.
puas euyy.
Sean bungkam si Elkavira, pas lihat tampangnya Sean lgsg deh ganjen. kmrn aja jijik😌😌😌
Alora donk terima apa nya dan bonusnya Sean tampang ga ketulungan pokoknya.
💃💃💃