Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07
"ayo bertengkar, ayo lawan" kata Oma Ira sambil menunjukkan gerakan orang yang mau bertengkar, "mama" ucap leliya yang melihat ibu nya seperti anak kecil yang mengadu domba teman nya,
"sudah? Kau tidak ada kata minta maaf?" kata Darren sambil memasang wajah mengejek, "ma,..maaf"ucap meliya pelan dan terbata, "Apa? Aku tidak mendengar nya, coba ucapkan sekali lagi" kata Derren sambil menatap langit rumah nya, "maaf!" ucap meliya sedikit kencang dan membuang muka, "kau tau tidak, hari ini kau udh buat 3 kesalahan kau sadar ga? Yang pertama, kau tidak jaga Oma betul" yang kedua, kau tuduh aku pencuri, yang ketiga.." "yang ketiga kau curi hati dia" ucapan Derren terpotong oleh Oma Ira dan menunjukkan senyum khas Oma, dan "omaa" ucap meliya dan Derren bersamaan dan memasang wajah memelas, mama leliya hanya tersenyum melihat anak nya itu, meliya dan Derren langsung berhadapan dan menatap dengan rasa bermusuhan dan membuang muka masing", mereka mau berjalan tetapi bingung mau arah kemana dan akhirnya pergi masing".
"ha betulkan" Kata Oma Ira sambil tertawa dan di ikuti senyuman mama leliya,,
"mama benar hahaha," ruang tengah itu menjadi riuh suara tawa mama leliya Dangan Oma Ira,
Di sisi meliya, meliya merasa kesal, ada kejanggalan di hati nya, tentang omongan Derren tentang menjaga Oma Ira, "apa pekerjaan ku sekarang mengurus lansia?" tanya meliya dalam hati nya, aku akan tanyakan pada tuan Devan, sekarang ada di mana dia,
Meliya mencari keberadaan Devan dam tidak ada sama sekali dirumah itu, hingga mobil mewah masuk halaman, meliya mengenali mobil itu dan langsung berdiri di depan pintu, setelah mobil tersebut terparkir keluar lah pria dan seorang anak kecil, Devan melihat tatapan mata meliya tidak bersahabat menyuruh putri nya masuk terlebih dahulu, "viola kamu masuk duluan ya sayang, papa masih mau bicara dengan Tante ini viola yang mengerti langsung masuk dan menyapa meliya, "hai Tante cantik, jangan cemberut dong, ayo senyum, pasti kelihatan cantik nya" meliya yang mendengar itu langsung tersenyum "nah begitu lebih manis" ucap viola dam pergi meninggalkan papa nya dan meliya
"tuan apakah pekerjaan ku sekarang mengurus nenek anda?" tanya meliya yang langsung Thu the point, "iya" jawab Devan singkat, "tidak masalah bukan? Kau ku gaji Cukup besar dan kerja mu haya menjaga Oma ku" lanjut Devan, tidak ada jawaban dari meliya, "sekarang lanjutkan pekerjaan mu" kata Devan lagi dan pergi meninggalkan meliya
dalam hati meliya berfikir, "tidak ada masalah aku menjaga Oma nya, jadi yasudah aku jaga saja, lumayan gaji nya juga besar" ucap meliya dalam hati nya, meliya pun membalikkan badan nya dan masuk kembali dalam rumah.
siang berganti malam meliya sudah berada di kontrakan kan nya dan menceritakan semua nya pada Amira, Amira mendengar cerita meliya pun tertawa, "astaga meliya kau ini merepet saja, jadi bagaimana dengan si tikus curut itu" kata Amira sambil tak berhenti nya tertawa, meliya pun mengangkat bahu nya tanda tidak tahu dan tersenyum, "dia mau buat apa kalau mama nya saja mempertahankan aku di rumah itu," kata meliya setelah berhenti tertawa,
"eh tapi aku lucu lah, tentang Oma Ira tadi" kata meliya yang mengingat dia bersama Oma Ira yang bermain perang" diruang tengah itu, "ha apa yang kau lucu kan meliya, harusnya kau berterimakasih padaku karena dengan sering menonton Derama ini, kau bisa membuat Oma Ira senang dengan mu" kata Amira sambil menepuk bahu meliya, "ha iya apa apa saja lah memang kau terbaik Mira" kata meliya sambil memeluk Amira, mereka pun bercekrama sampa larut malam dan memasuki kamar untuk beristirahat,
Keesokan pagi nya meliya dan Amira melakukan aktivitas masing" meliya di antarkan kerumah Derren dan pergi ke toko nya, meliya masuk kedalam rumah dan di ruang tengah meliya melihat Devan sedang duduk, " hei sini ada yang ingin aku bicarakan" kata Devan memanggil meliya, meliya yang merasa di panggil pun ikut duduk bersama Devan.
"ini surat kontrak, kau baca dahulu," kata Devan sambil memberikan selembar kertas pada meliya, meliya pun membaca surat itu dengan teliti, "menemani Oma, tanpa ada batas waktu, tidak ada cuti, haru memastikan Oma Ira dalam keadaan sehat dan ceria, harus menemani Oma setiap kali ke ruma sakit, wah ini terlalu berlebihan tuan, harusnya saya kerja dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore, jadi apa ini? Kata meliya yang melihat semua pekerjaan nya, " lalu apa gunanya tuan sebagai cucu nya, bagus saya saja jadi cucnya Oma" kata meliya sambil memalingkan wajah nya
"kalau tanggung jawab saya cuma menggaji mu, jad tidak ada masalah kan" kata Devan sambil menatap mata meliya, "bukan nya masalah tuan, tapi ini terlalu banyak, mungkin saya tidak bisa" ucap meliya sambil memberikan surat kontrak tersebut, "oh tidak bisa yasudah kembali pulang dan jangan Minta se sen duitpun dari sini" kata Devan ingin beranjak pergi.
"aduh tamat lah aku, aku tidak punya kerjaan lain aku harus terima itu semua" kata Meliya dan kembali menghampiri Devan, "aah tuan mungkin keputusan saya sudah berubah, saya akan menandatangani surat itu, saya bersedia melakukan semua nya" kata meliya sambil mengambil surat itu dan menandatangani nya,
"oke bagus kembali bekerja" kata Devan sambil mengambil surat kontrak tersebut, setelah itu dia berangkat bekerja dan mengantar putrinya sekolah.
meliya melihat kepergian Devan dam putrinya dari ambang pintu, setelah mobil tersebut berlalu meliya ingin masuk kedalam tetapi Derren sudah ada di belakang nya, meliya hampir menabrak dada bidang Derren. "ah maaf tuan saya masuk dulu", setelah itu meliya masuk kedalam sedikit berlari, Derren yang melihat itu hanya terdiam dengan muka datar nya, dan berlalu, Derren ingin berangkat bekerja juga, Derren dan Devan bekerja di kantor milik Ayah nyaa.
Setelah sampai di kantor, Derren mengecek cctv yang ada di dirumah nya, yang ada diruang tamu,
tetapi sesaat pintu ruangan nya di buka dan masuklah Devan kedalam "kenapa kau cari aku pagi" seperti ini?" kata Devan sambil duduk di depan Derren, Derren membuyarkan arah tablet nya dan memperkenalkan kepada Devan tentang, apa yang di lakukan oleh meliya dan Oma Ira,
"dimana kau temukan perempuan ini kak?apakah kau sudah selidiki latar belakang ny sebelum kau menjadikan dia untuk menjaga Oma? tanya Derren pada devan, "tidak masalah Derren kita lihat saja sampai kapan dia bertahan menjaga Oma" kata Devan sambil meminum kopi nya "kakak apakah kau kira ini main main" tanya Derren yang tidak ada kepercayaan pada meliya, "lihat baru berapa hari dia jaga Oma udh buat seperti ini" kata Derren sambil menunjuk tablet nya, terlihat di sana kalau meliya sedang tidur di sofa sambil mengangkat kaki, sedangkan Oma Ira di samping nya menonton tv, "kau fikir" saja lah kak untuk mempekerjakan dia" kata Derren lagi,
"tapi mama suka dengan kehadiran meliya, pandai mencairkan hati oma dan membuat Oma ceria," kata Devan yang tidak menanggapi ucapan adik nya, "ada apa dengan mu? sebelum nya tentang pelayan yang lain kau tidak perduli, tapi kenapa dengan meliya sampai cctv pun kau periksa dan perduli apa kah kau ada rasa suka dengan dia?" kata Devan lagi, Derren yang mendengar itu menatap kaka nya malas dan membuang mukaa. "jangan merusak mood ku pagi ini kak, lebih bagus sekarang kau telfon dia dan suruh dia bangun" kata Derren sambil mengusir kakak nya sebelum Devan beranjak "aku rasa aku tidak perlu menelfon dia, jadi lebih bagus kau yang menelfon, kan kau juga punya nomor dia" dan setelah itu baru Devan pergi meninggalkan ruangan Derren.