NovelToon NovelToon
Gadis Nakal Om Dokter

Gadis Nakal Om Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:10M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Dipertemukan di sebuah masjid dengan kejadian memalukan membuat Galexia Adhara, gadis berumur 18 tahun ini menyukai sosok dokter muda.
Namun, masalahnya dokter muda yang ia sukai itu adalah kakak dari musuh bebuyutannya di sekolah.
Galexia maupun dokter muda itu pun tak sadar jika sudah mengenal sejak dulu, hanya saja jarak dan waktu memisahkan keduanya menjadi dua orang yang asing. Hingga suatu hari kebenarannya terungkap, jika dulu mereka pernah saling mengenal.

Bagaimana perjuangan Galexia mendapatkan hati si dokter muda, apakah masa lalu akan menjadi penghalang keduanya untuk bersatu ? Dan ujian apa yang datang menghampiri keduanya ? Ikuti kisah si gadis natckal ini yuk !

Sequel ISTRINYA PAK GURU ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dimana-mana ada kamu

Galexia sampai di gerbang sekolah. Beberapa kali ia meloloskan nafas lelah.

"Nasib orang cantik begini amat ya Allah," keluhnya, tak menyadari jika apa yang ia dapatkan berdasar dari apa yang ia perbuat.

"Lele ! Semalam pulang jam berapa, kemana aja, ngapain, sama siapa ?!" tanya Andini dan Lila memberondong Gale dengan pertanyaan seolah tak ingin ada pertanyaan yang tertinggal.

"Bisa ngga sih, nanya nya satu-satu ?! Otak gue ngehank nih kaya hape kecebur got !" kata-kata perjodohan terngiang di pikirannya, terlebih ayahnya menyebutkan jika mereka akan makan siang bersama Om Dimas dan Ori, ada kemungkinan Oriza lah yang akan dijodohkan dengannya. Ia tak bisa bayangkan jika harus menikah dengan pria modelan om Dimas kw, setiap hari bakalan perang dan adu jotos, ditambah telinganya akan melebar seperti jamur karena mulut Ori yang bila bicara mengalahkan knalpot bajai dicabein. Oriza baginya sudah seperti abang yang terbuang. Dan aneh rasanya, jika tiba-tiba laki-laki yang kini sudah menyelesaikan skripsi dan bekerja itu menjadi suaminya, ia tak bisa memiliki perasaan lebih dari itu.

"Bontot ! Loe minum minuman laknut ?! Nakal !" timpal Irvan mengacak rambut Galexia.

"Gue lagi ga mood buat jawab, sumpah !" jawab Galexia.

"Dan loe ! Berkat minuman yang loe beli, hidup gue jadi terancam punah !" tunjuk Gale di depan muka Irvan.

"Dihukum om Arka ?" tanya Irvan. Bukan hanya di mata geng kurawa saja Arka terkenal killer, tapi geng pandawa pun Arka menyeramkan, sempat mereka berlima ketauan tawuran olehnya, alhasil kelimanya direndam di empang ikan milik Guntur bersama ratusan ikan mujair yang ukurannya sebesar lengan orang dewasa, mereka bergidik bila mengingat moment ekstrem itu.

Bel berbunyi, tanda para siswa harus segera masuk ke kelas. Irvan dan Lila berbeda kelas dari Gale dan Andini.

"Le, kayanya ntar balik sekolah. Kita mau nengok Ical," ujar Andini.

"Sorry, dono..gue ga bisa ikut. Salam buat Ical ya," jawab Gale sendu.

"Oke, ga apa-apa bontotnya gue...Ical pasti tau kalo loe kena hukuman om Arka," jawab Andini.

"Duh, mendadak awan mendung ya. Gara-gara beasiswa terbang dan hinggapnya ke gue !" kedua gadis ini duduk di depan kelas. Ucapan sumbang duo racun terasa seperti patil lele bagi Gale yang kini tengah ketiban hukuman dan perjodohan, bak sudah jatuh ketiban tangga.

Galexia mengepalkan kedua tangannya.

"Liat deh Mi, i'm the winner. Tuan putri nya SMA KENCANA BAKTI udah ga punya pamor ! Bisanya cuma bikin tremor pihak sekolah, sama kenakalannya dia. Percuma cantik tapi nakal !" ujar Fathya. Dari dulu gadis ini selalu mencari gara-gara pada Galexia. Keduanya sering menjadi rival di sekolah dalam segala hal.

"Le," tahan Andini. Gale menghampiri, dan sejurus kemudian ia menjambak rambut Fathya, jangan sebut Galexia jika ia hanya diam saja diledek dan dibully, jiwa pendiam dan penyabar tidak mengalir dalam darahnya.

"Aw !"

"Mau loe tuh apa sih, loe kira gue bakalan diem aja gitu, terus mewek-mewek cuma karena mulut bebek loe !" cengkraman tangannya keras membelit rambut panjang Fathya, tak mau kalah Fathya pun membalas Gale dengan mencakar lengan Gale.

"Njirrr, kulu loe panjang !" aduh Gale.

"Sakit be*go ! Lepasin rambut guee !!!" pekik Fathya.

"Aduh, loe berdua lepasin oyyy. Jangan pada berantem !" lerai Tami teman Fathya tapi tidak dengan Andini.

"Yang keras Le, kalo bisa bikin dia gundul Le !" dukungnya.

"Kesel gue lama-lama kalo dibiarin, ngelunjak !" lanjut Andini.

"Dini ! Loe bukannya misahin, malah ngedukung ?!" sewot Tami melihat temannya Fathya yang terlihat kesusahan dan nelangsa melawan Gale si atlit tawuran.

"Ape loe ! Bilang aja loe kasian liat temen loe k.o !" sengak Andini pada Tami.

"Liat aja loe Gale, loe bakalan nyesel !!" pekik Fathya kesakitan karena Gale semakin menjambak rambutnya.

"Liat-liat. Nih gue liatin badan gue yang se_mok biar loe ngiler !!! Kasian banget gue sama hidup loe, ga pernah ada cowok yang suka sama loe, cowok liat loe kabur semua. Si*@l banget gue kenal cewek modelan Badarawuhi kaya loe !" jawab Galexia membuat Andini tertawa.

"Le, udah le..rambut nih anak dah rontok !" Andini ingin melerai keduanya.

"Astagfirullahaladzim !!! Galexia, Fathya !!!" pekik pak Gumilang.

"Kalian berdua ! Masuk ruang BK !"

Galexia melepaskan rambut Fathya yang rontok karena ulahnya, begitupun tangannya yang banyak luka cakaran kuku Fathya.

...----------------...

Disinilah keduanya, membersihkan toilet siswa di sela-sela jam akhir pelajaran.

"Yang bersih bi !" tawa Irvan mengejutkan Gale dan Fathya. Ketiga teman Gale menyambangi Gale di toilet.

"Bontot !!! nih minum buat loe, yang lagi jalanin hukuman,"

"Thanks !" Gale menyeruput teh botol dinginnya dari tangan Lila.

"Cih !" Fathya berdecih sambil memutar bola matanya jengah seraya terus mengepel lantai toilet.

"Cahyooo bontot !" seru teman-temannya membuat Galexia tertawa.

"Chaiyo kalii," ralat Gale.

"Le, kita duluan ke rumah Ical ya. Loe di jemput om Arka ngga, atau mau kita anter ?" tanya Lila.

"Gue dijemput ayah, kalian hati-hati. Salam buat Ical !" jawab Gale.

"Iya, loe juga hati-hati. Jangan ribut lagi di toilet," Irvan menjiwir hidung Gale.

"Dah bontot !" pamit ketiganya.

"Yang bener !" Gale menepuk mop lantai yang dipegang Fathya dengan mop miliknya usil.

"Loe bisa diem ngga ?! Loe kalo kerja yang bener, tuh...tuh...tuh...!" sewot Fathya membalas perlakuan Gale dengan menginjak-injak lantai bagian yang sudah di pel Gale dengan sepatunya.

"Njirrr !!" Gale membulatkan mata tak percaya, bibirnya langsung manyun. Ia kembali mengepel bagiannya dengan cepat, disaat Fathya tengah sibuk mengepel bagiannya dan hampir selesai, Gale menyeringai, ia membalas kembali perbuatan Fathya tadi dengan menginjak lantai bagian Fathya lalu untuk sentuhan akhir, gadis itu menumpahkan air di ember dengan kakinya.

"Haaa !!! Loe emang cewek bar-bar ga tau diri !" pekik Fathya kesal, kepulan asap sudah keluar dari lubang telinganya.

"Apa ?! Ga terima ?! Nih, punya gue dah selesai, tinggal bagian loe ! Masih becek tuh !" tunjuk Gale penuh senyum kemenangan dan menyimpan mop miliknya, lalu meraih tas dan pergi.

"Galexiaaaa !!!!" teriak Fathya, sementara Gale tertawa melihat rivalnya menderita, harus mengulang kembali pekerjaan untuk kedua kalinya.

Ia berjalan menuju parkiran, karena ayahnya sudah menunggu disana.

Tapi matanya menyipit saat melihat sosok pria berkemeja berjalan di koridor sekolah yang ia kenali.

"Om dokter ?!"

"Wahhh, rejeki anak soleha ga abis-abis. Apa ini yang dibilang jodoh ?!" gumamnya terkikik.

"Om dokter !" pekik Gale memanggil.

Merasa kenal dengan suaranya, Fatur mendongak. Seorang gadis cantik berseragam SMA menghampirinya. Baru saja tadi subuh ia mengantar gadis itu, kini sudah berjumpa kembali, ia seperti oksigen, ada dimanapun Fatur berpijak. Dokter muda itu meloloskan nafas kasar-nya. Kenapa ia harus kembali bertemu gadis aneh ini.

Senyumnya mengembang, "hay om dokter ganteng ! Cie, segitunya suka sama aku ya, sampe di stalkerin sampe sekolah ?! Kalo suka bilang aja om," kekeh Gale, membuat Fatur mengernyitkan dahi. Satu lagi kesan untuk Gale, percaya dirinya ketinggian !

"Ga ada kerjaan, saya ngikutin kamu !" cebik Fatur.

"Elahhh, gitu aja baper ! Lagian kalo iya juga aku mah ga apa-apa om, seneng-seneng aja distalkerin cowok ganteng !" colek Gale di lengannya sambil tertawa.

Fatur menggelengkan kepalanya.

"Om dokter mau ngapain kalo bukan nyari aku ? Ga mungkin mau sekolah lagi kan ?" tanya Gale.

"Saya mau cari adik saya," jawabnya.

"Oh, adeknya om dokter sekolah disini juga ?!" tanya Gale, Fatur mengangguk.

"Siapa ? Ko aku ngga tau ya ?! Wajar sih, yang ada orang-orang yang tau aku !" dengan pedenya.

"Kamu lagi ngapain disini Gale ?! Hukuman kamu sudah beres ?!" pak Gumilang tiba-tiba datang dan menjewer kuping Galexia.

"Aduduhh pak ! Udah ih," Gale mengusap kupingnya yang dijewer dan berdecak kesal.

"Bapak ih ! Jangan main jewer-jewer di depan calon imam masa depan dong, kan malu pak !" cebiknya kesal.

"Bener ?! Kamu lagi ga nipu bapak ?" tanya pak Gumilang.

"Suer pak ! Kalo ga percaya tanya aja pak haji," Gale menunjukkan kedua jarinya. Fatur mengulum bibirnya, jika dipikir-pikir gadis ini konyol juga.

"Pak haji mana ?! Pak haji lagi umroh !" sarkas pak Gumilang.

"Eh, dokter Fatur ?" sapa pak Gumilang. Fatur mengangguk.

"Le ! Itu ayah loe nyariin di parkiran !" teriak salah satu siswa pada Galexia.

"Eh iya, astagfirullahaladzim sampe lupa kalo ayah di parkiran. Pak Gum, aku pamit pulang yah, jangan kangen...!" pamit Gale, sontak dipelototi pak Gumilang, ia langsung kabur.

"Bye om dokter ganteng !!!!" Galexia berlari, mata Fatur mengikuti arah lari gadis itu sampai hilang memasuki mobil hitam.

"Mari dokter," ajak pak Gumilang membuyarkan lamunan Fatur.

"Ah iya, yang barusan itu siapa pak ?" tanya Fatur.

"Oh iya, dia salah satu siswi disini. Dia anak seorang guru, ibunya punya toko kue dimana-mana. Sebenarnya ia siswi yang pintar dan salah satu saingan Fathya untuk mendapatkan beasiswa sekolah. Tapi ya begitu, kelakuannya bikin geleng-geleng kepala," pak Gumilang terkekeh mengingat kelakuan Gale.

"Kenapa pak ?" tanya pak Gumilang.

"Ah tidak pak. Mari.."

Fatur memandang parkiran tempat terakhir melihat Gale, "hm, menarik."

.

.

.

1
qiuna 07
kalimat ini mengingatkan saya dengan kartun Adit Sopo jarwo/Sob//Curse/
DozkyCrazy
nenek Sinchan leee itu udh paling bener
DozkyCrazy
😁😁😁😁👏👏
Rpkh Future
love u thor...... makasih masih ada d NT.... NT hiburan gratis buat emak2 rebahan
Rpkh Future
apalah diriku yg sekarang hampir kepala 4 v anak baru usia 2thn😁
DozkyCrazy
terhuraaa bikin mewekkkk😭😭👏👏💃💃
DozkyCrazy
lebih bar bar dari emak nyaaa👏👏👏
DozkyCrazy
Luar biasa
bingung koment apa
saaaaa kingggg candu nyaaa sama karya author 👏👏👏💃💃💃
DozkyCrazy
😁😁😁
DozkyCrazy
rival
DozkyCrazy
Mimin Kaka nya mumun yaa author
hehe pisss
DozkyCrazy
ORI dokter jugaaa
DozkyCrazy
haha calon adek iparnya muzzuh
DozkyCrazy
si Mumun bang
DozkyCrazy
whaattt kelinci nya masih hiduuup???
DozkyCrazy
whatttt??? anak yg jualan dtlong sama ayah arka???
Ucuk siksio Mulyani
Biasa
Ucuk siksio Mulyani
Buruk
Bilqis Nabilla
Luar biasa,ceritanya menarik
Eliyah
suka banget 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!