••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
...Happy Reading✨...
Di pagi yang cerah, dengan suara bising kota yang selalu mengusik ketenangan. Namun cuaca yang indah di pagi hari selalu menjadi hal yang di nanti oleh banyak orang. Munculnya matahari dari timur selalu menjadi hal yang ingin di lihat oleh kaum manusia yang lelah.
Karena dengan melihat sinarnya yang indah, selalu membuat hati yang lelah menjadi lebih baik.
Jam menunjukkan pukul 6 pagi, Tantri masih bergelut dengan selimutnya. Sesaat kemudian dia sadar, tunggu dulu! Dia tidak mual? Matanya terbuka lebar lalu menatap ke sebelah kasurnya yang kosong kemarin malam.
Telihat pria yang di nantinya tengah tidur menghadapnya. Tantri berbalik lalu menatap wajah tampan itu. Di tatapannya mata yang di penuhi bulu mata lentik, melebihi dirinya. Lalu wajahnya yang menyebalkan di siang hari itu terlihat sangat damai saat tidur.
Pasti sangat melelahkan harinya kemarin, hingga pria itu tidur dengan sangat tenang begini. Tantri semakin mendekatkan wajahnya lalu mengecup kening pria itu. Wanita itu semakin tersenyum lebar lalu berpindah pada pipi pria itu.
Oh astaga! Tidak bisakah dia pingsan saja saat ini? Aku ingin mengerjainya hingga puas!
Tantri berhenti saat mata suaminya itu mulai terbuka. Dengan cepat ia kembali pura-pura tidur sedikit jauh dari Kevin.
"Kau pikir aku tidak tau? Dasar kucing nakal!" Suara serak itu membuat Tantri menahan senyumnya. Pria itu kini memeluk dengan sangat erat dan tangannya meraba perut Tantri yang buncit.
"Kapan kamu pulang? Kenapa aku tidak tau?" Tanya Tantri sembari membiarkan kevin mengelus perutnya. Toh lagi pula pria itu yang membuatnya.
"Sudah larut, tuan tidak mau menginap di hotel karena merindukan nyonya Zara." Sahut Kevin sembari menyikap baju tidur istrinya untuk memperlihatkan perut yang menjadi kegemarannya.
"Oh! Pria itu masih menyebalkan seperti biasa, dia membuatmu bekerja hingga malam. Apa dia pikir kamu robot yang tidak butuh istirahat!" Omel Tantri, ia memang masih sedikit sensi pada Arsenio.
"Untung yang bicara itu istriku, kalau orang lain maka saat itu juga kepalanya sudah ku penggal." Jawab Kevin dengan terkekeh.
Tantri menatap suaminya dengan tatapan takut, lalu ia bergeser hendak menjauh tapi pria itu semakin memeluknya.
"Kau sungguh anggota mafia? Kenapa terdengar seperti membunuh bukan hal yang sulit untukmu?" Tanya Tantri sembari menjauhkan tangan pria itu yang masih mengelus perutnya.
Kevin mengernyit saat tangannya di pisahkan dengan anaknya.
"Ya, dan kamu baru takut setelah kita menikah? Kemana keberanian mu yang kemarin itu." Tanya kevin hendak menyentuh perut itu lagi.
Plak!
"Jauhkan tangan mu, jangan sampai anak kita ini tau papanya seorang mafia." Ucap Tantri memperingati, wajahnya yang pura-pura marah itu semakin membuat gemas saja. Kevin mengecup bibir Tantri sekilas lalu tersenyum. Senyum yang akhir-akhir ini selalu saja muncul jika sudah bersama dengan istrinya.
"Anak kita? Jadi kau mengakui ku sebagai suami mu?"
"Yaaa.... Begitulah!" Ucap Tantri lalu tersipu malu sembari menatap segala arah. Tangan kevin juga sudah kembali bertengger di perut istrinya.
Semuanya hening untuk beberapa saat, lalu Tantri kembali menoleh saat melihat jam sudah memasuki jam setengah 8.
"Kevin, kamu tidak bekerja?" Tanya Tantri sembari menoleh pada suaminya yang malah menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya.
"Tidak, hari ini aku meminta ijin untuk cuti setengah hari. Karena akan mengantarmu ke dokter." Sahutnya sembari dengan usil mencium lehernya.
"Wow! Lihat sayang, papamu bahkan mengambil cuti hanya untuk mengantarmu ke dokter. Hebat bukan!" Ucap Tantri kagum memberitahu anaknya.
"Kemana tanganmu itu tuan kevin yang terhormat!" Tanya Tantri saat pria itu bukannya hanya mengelus perut, kini malah turun kebawah.
"Hehehe_ menyapa rumah terhangatku." Sahutnya sembari terkekeh saat aksinya di sadari oleh sang istri.
Lihat pria ini bahkan bisa terkekeh ternyata! Tidak hanya senyum yang di ketahui oleh Tantri. Tapi pria itu juga layaknya manusia biasa.
Cup!
Tantri menangkup pipi kevin dan mencium bibir seksi pria itu. Bahkan keduanya saling melilit lidah satu sama lain. Kevin sudah berada di atas Tantri sembari membelai seluruh tubuh istrinya. Jika sudah bersama begini, tak ada yang bisa terpikirkan selain menikmati cumbuan pasangan.
Pria itu sudah mulai membuka seluruh bajunya dan membantu Tantri membukan pakaiannya juga. Pakaian di lempar begitu saja ke lantai dan bercumbu tanpa kenal lelah.
"Shhhhttt_"
"Jangan menahan des@h@n mu sayang_" Ucap Kevin dengan terus memompa hingga akhirnya mereka mendapat pelepasan secara bersamaan.
"Sudah keluarkan milikmu, kita akan terlambat ke dokter nanti." Ucap Tantri dengan nafas memburu, keringatnya sudah bercucuran kemana-mana. Ia takut jika tidak di keluarkan maka ia akan kembali menginginkan hal yang sama.
Di saat Kevin sudah mengeluarkan miliknya, dering telepon Tantri membuat wanita itu menoleh menatap meja nakas. Kevin mengambilkan ponselnya itu lalu matanya terlihat menajam saat melihat siapa penelpon istrinya pagi-pagi begini.
"Siapa?" Tanya Tantri yang masih berbaring, ia masih menetralkan tubuhnya.
Kevin membalik memperlihatkan nama si penelpon.
"Kak Sandi? Ada apa pagi-pagi begini?" Gumamnya bermonolog sendiri karena pasti suaminya itu sudah sangat kesal.
Wanita itu mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan itu di hadapan sang suaminya yang masih menatap tajam.
"Hallo kak? Ada apa?" Tanya Tantri sembari mengelus lengan suaminya yang ikut membungkuk mendengarkan telepon itu.
📞"Hallo tan, untuk yang ku tanya kemarin itu jadi ya. Rumah mu akan di sewa oleh temanku!"
"Oh iya kak, kapan Kira-kira dia akan pindah-ah~" Tante terkejut dan menutup mulutnya saat suami mesumnya itu kembali memasukan miliknya. Bahkan pria itu juga sesekali mencium bibirnya yang masih ternganga.
📞"Nanti siang kita ketemuan aja, akan ku ceritakan semuanya."
"O-oh, iya-ah~ nanti kita ketemu di cafe biasanya!" Ucap Tantri menahan des@hnya karena pria itu sangat jahil sekali.
📞"Baiklah, kita akan bertemu nanti siang ya! Oh iya Tantri_"
Wanita itu memegangi bahu lebar suaminya agar berhenti sejenak karena Sandi masih menelepon. Tapi siapa yang bisa menghentikan kecemburuan pria itu karena semakin di minta berhenti, semakin cepat juga pria itu menghajarnya.
"I-ya ka-k?"
📞"Aku tau kalian pengantin baru, tapi setidaknya hargai aku sebagai singel ini. Berikan teleponnya pada suamimu itu!" Kesal Sandi di seberang sana, memangnya ia orang tuli apa yang tidak bisa mendengar suara aneh dan hentakan itu?
📞"Hey tuan kevin yang terhormat, setidaknya berhenti dulu saat istrimu sedang bicara dengan seseorang. Aku tau kau pemain hebat, setidaknya hargai penelpon!"
Kevin yang mendengar itu terlihat cuek, sedangkan Tantri sudah malu sendiri mendengarnya.
"Kau yang menganggu istri orang jadi untuk apa aku berhenti!"
Tut!
Panggilan di matikan sepihak boleh Kevin, ia semakin kesal jika mendengar suara pria itu di kamarnya ini.
"Ini hukuman karena sudah menjawab panggilan pria lain di kamar ini."
Pria itu memaju mundurkan pinggulnya dengan sangat cepat karena sepertinya ia sudah akan sampai.
"Ini hukuman yang terlalu nikmat~~" Sahut Tantri sembari memeluk Kevin saat pria itu mendapatkan pelepasannya.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍