Jian Lushi menjadi salah satu korban tewas, dalam kecelakaan tabrakan mobil beruntun.
Akibatnya, jiwanya mengalami perjalanan melintas waktu ke dimensi lain.
Kemudian jiwanya masuk kedalam raga seorang gadis petani malang, yang tanpa sengaja mati akibat ulah saudaranya sendiri.
Yuk ikuti perjalanan Jian Lushi, dalam menjalani kehidupan barunya di dunia asing.
Mohon dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah_sakabian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Bukan Penculik
...----------------...
Hidung kedua Yueyue dan Zhuzhu bergerak-gerak, seperti hamster kecil yang mencium aroma biji bunga matahari.
"Aromanya enak sekali..." ucap Yueyue sambil menyesap air liur yang keluar di sudut mulutnya.
Meskipun tidak mengatakan apapun, tapi senyum di bibir Zhuzhu sudah bisa menjawab semuanya.
"Bukan hanya aromanya yang enak. Tapi rasanya, bahkan jauh lebih enak dari yang kalian bayangkan." ucap Lushi dengan percaya diri.
Karena semua buah dan sayuran yang di hasilkan dari ruang ajaibnya, semuanya menjadi berkali-kali lipat lebih lezat. Apalagi ketika memasak, dia selalu menggunakan campuran air spiritual. Yang membuat semua masakannya menjadi lebih menyehatkan, tidak ada tandingannya.
"Benarkah, kalau begitu Yueyue ingin makan yang banyak," ucap Yueyue. Setelah duduk di kursi, dia dan Zhuzhu bisa melihat hidangan di atas meja.
Tidak seperti di rumah kakek mereka, yang setiap kali makan akan ada terlalu banyak pilihan makanan. Di meja makan Lushi saat ini, hanya ada nasi putih, ayam goreng, telur gulung, tumis bayam bawang putih, dan sup ayam. Isian sup ayamnya, pasti yang utama adalah ayam, kemudian kentang, wortel, jagung manis, daun bawang dan seledri.
Karena di hari-hari biasanya, hanya ada dia sendiri di meja makan. Jadi semua yang di masak, sesuai dengan seleranya dan yang pernah di lihat di kehidupan sebelumnya.
Bahkan biasanya Lushi hanya masak nasi putih, satu lauk, dan satu sayur. Hari ini karena dia kedatangan dua tamu kecil, jadi dia memasak dua hidangan tambahan.
"Ya makan yang banyak. Supaya cepat besar, dan tidak cengeng lagi," ucap Lushi yang membuat Yueyue mencebikkan bibirnya.
Setelah itu Lushi mengambilkan makanan untuk kedua kakak beradik itu, dan dirinya sendiri. Kemudian mereka bertiga mulai makan dengan gembira.
"Mmm enak sekali..." puji Yueyue. Gadis kecil itu mengunyah makanan di mulutnya, dangan mata tertutup. Tindakan konyol dan polosnya ini, terlihat sangat alami dan imut.
"Kenapa Yueyue tidak memakan wortelnya?" tanya Lushi. Karena dia melihat, Yueyue yang menyingkirkan wortel dari mangkuk sup nya.
"Yueyue tidak suka wortel. Rasanya aneh, tidak enak." jawab Yueyue jujur.
"Tapi wortel yang kakak masak rasanya sangat enak, manis dan renyah. Cobalah," Lushi membujuk Yueyue untuk mencoba wortel. Bagaimanapun anak kecil harus di ajarkan makan sayur sedini mungkin.
"Adik, benar apa yang di katakan kakak Lushi. Wortel ini rasanya manis, sangat berbeda dengan wortel yang biasanya di masak nenek Chu." Zhuzhu juga ikut menimpali ucapan Lushi.
Karena wortelnya memang sangat enak. Dia tidak ingin adiknya menyesal, karena tidak memakannya sejak awal.
"Coba satu saja dulu. Kalau memang Yueyue tidak suka, kakak tidak akan memaksa lagi." tambah Lushi meyakinkan.
Karena tidak ingin membuat Lushi kecewa, kemudian tidak mengizinkannya bermain dengan kucing-kucing lucu itu lagi. Dengan terpaksa Yueyue mengambil sepotong wortel dari mangkuknya.
Melihat gerakan Yueyue yang ragu-ragu dan lama, Lushi merasa sedikit tidak sabar. Ingin rasanya dia mengambil wortel, dan langsung memasukan ke dalam mulut Yueyue. Tapi tidak di lakukan, karena takut membuat gadis cengeng itu, menangis lagi.
Lushi akhirnya bisa menghela nafas lega, setelah potongan wortel itu masuk kedalam mulut kecil Yueyue.
Melihat Lushi dan kakak perempuannya, masih terus mengawasi dirinya. Yueyue menelan ludah, kemudian memejamkan matanya. Setelah itu dia dengan ragu-ragu menggigit wortel tersebut. Rasa aneh yang dia bayangkan, tidak ada sedikitpun.
Yueyue membuka matanya dengan tidak percaya, kemudian mengunyah sisa wortel dengan kecepatan penuh.
"Woah... Benar-benar enak," ucap Yueyue kemudian segera menghabiskan wortel dan sayuran lain di mangkuk supnya.
"Kenapa wortel yang kakak masak, berbeda dengan wortel yang di masak nenek dan nenek Chu?" tanya Yueyue bingung dan ingin tahu.
"Sebab.... kakak yang menanam dan merawatnya sendiri." jawab Lushi percaya diri. Bolah kan sekali-kali menyombongkan diri di depan anak kecil.
"Sudahlah, ayo cepat selesaikan makan kalian." lanjut Lushi, kemudian melanjutkan acara makannya yang tertunda karena Yueyue tidak suka wortelnya.
Setelah mengemas pakaian lama kakak beradik itu, di tambah beberapa sayuran dan buah. Lushi mengantarkan kedua kakak beradik itu pulang.
Karena mereka bilang rumahnya tidak terlalu jauh, Lushi memilih berjalan kaki. Karena tidak mungkin memasukan kedua anak itu ke dalam keranjang.
Ketika hampir sampai di komplek perumahan keluarga yueyue. Tanpa Lushi sadari, ada sosok yang memperhatikan dirinya. Setelah memastikan sesuatu, sosok itu berlari menjauh seperti hembusan angin.
"Zhuzhu, apakah kamu yakin, rumahmu ada di dalam sana?" tanya Lushi saat melihat komplek perumahan elit, yang di tunjuk Zhuzhu.
"Em, sangat yakin," jawab Zhuzhu mantap, sambil menganggukan kepalanya.
"Baiklah..."
"BERHENTI..!!!"
Sebelum Lushi bisa melanjutkan ucapannya, sudah lebih dulu di sela dengan teriakan penuh ancaman dari seseorang.
Lushi dan kedua bersaudara itu langsung menoleh ke arah sumber teriakan.
Tapi yang menjadi fokus mereka sepertinya berbeda.
Tatapan Lushi tertuju pada pria tampan, yang tiga bulan lalu di temuinya di stasiun kereta api. Pria itu kini setengah berlari menuju ke arahnya.
"Mungkin ini yang di sebut, kalau jodoh takakan kemana." gumam Lushi dengan senyum konyolnya.
Sebenarnya bukan hanya pria tampan itu saja, tapi ada juga pria berwajah gelap dan kaku, yang pernah di lihatnya di stasiun.
Cuaca yang tadinya cerah, dalam sekejap langsung tertutup awan gelap.
Lushi bergidik ngeri, saat melihat tatapan dan aura membunuh dari pria dewasa berwajah kaku itu.
"Ayaaahh..."
"Ayaaahhh..."
Tiba-tiba Zhuzhu dan Yueyue meneriakkan kata 'ayah', yang membuat Lushi tertegun.
Sedetik kemudian tangan yang tadinya menggenggam tangan Yueyue, sudah kosong tanpa jejak. Ternyata Pria itu sudah menyambar Yueyue dan Zhuzhu.
"Kenapa kau menculik mereka berdua?" suara bariton yang dalam dan berat, milik pria itu langsung memenuhi gendang telinga Lushi.
"Apa maksud anda, tuan?" Lushi tidak menyangka, akan tiba-tiba mendapat tuduhan dari pria mengerikan ini.
"Tidak perlu berpura-pura bodoh, di depanku. Katakan, kenapa kau menculik mereka berdua?" ucap Wu Junhan penuh penekanan.
Kali ini dia harus menahan niat membunuhnya, karena tidak ingin menakuti kedua anaknya.
"Saya bukan penculik," sanggah Lushi cepat. Dia jelas tidak terima di sebut penculik.
"Seorang penjahat memang tidak akan mengakui kejahatannya." ujarnya lagi. Yang membuat kemarahan Lushi semakin membuncah.
Niat baiknya menolong kedua gadis kecil itu, malah di salah artikan, dan di fitnah sebagai penculik.
Bug
Tiba-tiba ada sekeranjang sayur dan buah, yang membentur dada Junhan. Bahkan ada bayam yang hampir mengenai wajahnya. Reflek dia langsung menangkapnya.
Dan Lushi, pelaku utamanya sudah berbalik arah. Dengan langkah lebar, dia meninggalkan sekawanan pemfitnah yang membuat dadanya naik turun.
"Selidiki dia!!" ucap Junhan pada Li Ying, yang masih tidak percaya dengan yang di lihatnya.
...----------------...
Oya nanti jangan bingung kalau covernya ganti ya, kak. Karena menurut sistem, cover awal kurang cocok sama judulnya. Jadi sistem secara otomatis mengganti covernya.
...----------------...
bunga mendarat/Rose//Heart/