Writer'S Block

Bagaimana caranya menjadi orang tua?

Bagaimana caranya Klara menjadi seorang ibu dan Dafy menjadi seorang ayah?

              Syarat yang utama tentu saja apabila mereka memiliki anak. Dan itu akan terjadi beberapa bulan ke depan.

              Sebelum menjalin hubungan dengan Dafy, Klara sempat takut kalau suatu hari nanti ia punya anak. Ia bingung bagaimana caranya menjadi seorang ibu yang baik dan benar.

              Pertanyaan itu bersumber dari memori kelam masa lalunya. Sejak kecil perempuan itu tidak pernah merasakan kasih sayang yang patut dari kedua orang tua kandungnya.

              Klara kecil tumbuh dari keluarga yang berantakan dan hancur.

              Dari situlah Klara mengalami kekhawatiran apabila ia sudah dewasa nanti menikah dan punya keluarga sendiri.

              Bagaimana ia akan bersikap kepada anaknya kelak? Apakah akan ia bentak dan akan ia pukuli sama seperti yang dilakukan oleh ayahnya kepadanya sewaktu kecil?

              Atau ditelantarkan begitu saja tanpa dikasih makan supaya menangis sampai lemas dan jatuh pingsan?

              Ketika kedua kalinya bertemu dengan Dafy. Klara berpikir laki-laki yang masih asing di waktu itu hendak berbuat yang tidak senonoh kepadanya.

              Namun prasangka itu keliru. Dafy tidak seperti mata-mata lelaki nakal lainnya yang hanya ingin menjajal nikmat tubuhnya.

              Malam itu dalam keadaan setengah sadar Klara sempat berucap bahwa ia takut untuk punya anak.

              Semua itu sekarang sudah berubah. Sekarang Klara begitu cerewet ingin segera punya bayi. Terlebih setelah mereka berdua menikah.

              Bagaimana cara mendidik anak dengan baik?

Bagaimana cara memberikan perhatian dan kasih sayang yang tepat?

              Bagaimana ia mengetahuinya jika semasa hidupnya ia tidak pernah mendapatkannya?

              Klara mengagendakan semuanya. Ia membeli buku-buku tentang parenting dan membacanya berulang-ulang.

Ia juga ngotot mengikuti kelas parenting. Dan Dafy harus ikut.

              “Cepat jangan sampai kita telat lagi”,

              Klara memanggil Dafy untuk segera berangkat.

              “Kamu yakin aku harus ikut? Kemarin yang berangkat perempuan semua”,

              “Sepertinya aku tidak perlu berangkat juga tidak apa-apa”,

              Dafy begitu malas untuk pergi ke kelas parenting yang menurutnya tidak terlalu penting.

              “Apa aku harus menghajarmu dulu?”,

              Klara berkata dengan penuh ketegasan. Beginilah ia jika ucapannya diabaikan.

              “Aku berangkat”,

              “Aku berangkat”,

              Dafy paling tidak bisa kalau melihat istrinya marah. Itu sama saja seperti memasukan bom yang siap meledak sewaktu-waktu ke dalam rumah. Bahaya.

              Mengenai background keluarga Dafy tumbuh dari lingkungan yang berbeda. Dafy kecil besar dari keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang. Wajar jika ia tidak terlalu panik seperti Klara untuk menyambut kehadiran buah hati mereka.

            Beruntunglah bagi orang-orang yang sudah tahu dan sadar tentang pentingnya cara mengasuh anak. Karena tidak semuanya tahu.

              Untuk memperbaiki generasi yang akan datang kita harus sama-sama cari tahu dan mau belajar.

              Tidak ada gunanya menyalahkan masa lalu.

Orang-orang tua dulu itu benar-benar tidak tahu apa-apa.  Pada masa itu mereka lebih mementingkan bagaimana caranya mencari pangan dan pekerjaan.

              Kepada mereka justru berlaku sebaliknya. Anak-anak mereka yang sudah diberi pengetahuan lah yang wajib berbakti dan berbaik hati kepada para orang tuanya.

              Bukan malah membalas dendam.

*

              Perubahan suasana hati.

              Semakin bertambah usia kandungan calon ibu cenderung akan berkelakuan yang aneh-aneh diluar kebiasaannya.

Itu juga yang terjadi dengan istri Dafy.

              Hal ini biasanya dipengaruhi oleh perubahan hormon dan fisik selama kehamilan. Menjadikan lebih sensitif.

              Sekarang hampir setiap hari Klara selalu membuka lembar-lembar buku. Buku dengan tajuk rekomendasi nama-nama anak.

              Nama yang disuka dan masuk dalam pertimbangan akan ia tandai dengan pensil warna.

Masalahnya yang Klara tandai banyak sekali.  Dan ia selalu mengulangnya lagi dari A sampai Z setelah buku itu selesai.

              Dan bukunya tidak cuma satu.

              Nama Anak Islami, Nama Anak Menurut Zodiak, Nama Anak Sesuai Shio, Nama Anak Berdasarkan Weton & Primbon Jawa, Nama Anak Gen Z dan masih ada lagi buku nama anak yang lain yang masih belum sempat dibuka segelnya.