NovelToon NovelToon
MENJADI PELAYAN PANGERAN IBLIS JAHAT

MENJADI PELAYAN PANGERAN IBLIS JAHAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kutukan / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Laura adalah seorang wanita karir yang menjomblo selama 28 tahun. Laura sungguh lelah dengan kehidupannya yang membosankan. Hingga suatu ketika saat dia sedang lembur, badai menerpa kotanya dan dia harus tewas karena tersengat listrik komputer.

Laura fikir itu adalah mimpi. Namun, ini kenyataan. Jiwanya terlempar pada novel romasa dewasa yang sedang bomming di kantornya. Dia menyadarinya, setelah melihat Antagonis mesum yang merupakan Pangeran Iblis dari novel itu.

"Sialan.... apa yang harus ku lakukan???"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIMULASI

Adler membangunkan Edith dengan pelan, "Hei, mandilah sebelum tidur...." Bisik ringan Adler di dekat telinga Edith.

Edith mengusap mengusap telinganya. Dia sudah terlalu lelah untuk bangun. "Ya, aku tidak bisa memaksanya untuk bangun" Adler mengosok rambutnya yang basah dengan handuk. Dia melihat jam dinding, sudah hampir jam 3 Pagi.

Adler merangkak ke kasur, menyelimuti tubuh Edith dengan selimut putih itu. Adler tidur di ranjang yang sama dengan Edith, namun dia membelakangi posisi Edith tidur. Dia tidak menyentuh Edith sedikit pun.

Di Pagi hari, Edith terbangun. Dia merasa tubuhnya segar bugar. Dia meregangkan tubuhnya di atas. Tubuhnya, berbunyi, "Kretek" dan meninggalkan kesan rileks. Saat dia menoleh ke sisi kiri, bahu yang lebar, membentang di hadapannya.

Adler masih tidur dengan posisi membelakanginya.

"Oh, iya.... Aku berhasil keluar dari Mansion itu karena bantuan Adler. Edith duduk di ujung ranjang. Dia segera berdiri untuk membersihkan dirinya.

"Haaah!" Tubuh Edith sungguh terasa segar dan bugar setelah mandi. Dia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, dan sesekali dia melihat ke arah Adler yang masih tidur dengan pulas.

"TOCK! TOCK! Permisi, saya mengantarkan sarapan" Suara laki-laki dibalik pintu kamar.

Kedua mata Edith terbuka lebar. Dia terkejut. Dia ragu untuk membuka pintu kamar itu, bukan karena apa. Melainkan, dia sekarang ada di sarang Iblis. Secara sejarah, Manusia selalu memburu Iblis, dan di zaman ini, Iblis sangat membenci Manusia.

Edith berjalan ke arah Adler. Dia menepuk lengan Adler untuk membangunkannya. "Adler... hei, ada yang mengantarkan sarapan" Ucap Edith membangunkan Adler.

Kedua mata Adler terbuka perlahan, irisnya tak lagi berwarna amber, melainkan merah. Dia menatap Edith, dia menunjukkan senyumannya. Senyuman dan tatapan itu membuat sekujur tubuh Edith bergidik. Dia segera meraih bantal dan menutupkannya ke wajah Adler.

Sebelumnya, Adler sudah memperingatkan Edith untuk tidak membangunkannya. Namun, malam itu Edith tidak mendengarnya.

Alhasil, Edith harus menerima konsekuensinya.

Adler meraih tangan Edith dan membuka bantal yang menutupi wajahnya. "Bukankah, aku sudah bilang jangan membangunkanku? Kondisiku benar-benar tidak baik-baik saja" Adler menarik tangan Edith hingga membuat Edith jatuh di dadanya.

"Uh, kapan kau mengatakannya?' Edith berusaha melepaskan diri dari pelukan Adler.

Suara ketukan pintu sekali lagi terdengar, "Tuan, sarapan Anda saya letakkan di depan pintu" Suara di luar sana.

Adler memeluk pinggang Edith yang meliuk berusaha melepaskan diri. "Ayolah! Lepaskan aku! Aku lapar. Mau sarapan" Ucap Edith mendorong dagu Adler hingga mendongak.

Adler terkekeh saat kepalanya harus mendongak karena di dorong oleh Edith. "Bukankah, di depanmu ini ada sarapan yang lebih menarik daripada yang ada di balik pintu itu?" Adler melirik ke arah Edith.

Edith memasang raut datar, "Kau sudah kehilangan akal sehatmu" Edith tau bagaimana Adler yang biasanya. Ucapan yang Adler katakan barusan sangat vulgar.

Adler kembali menatap Edith dengan mata sayunya. "Aku sungguh sangat lelah, aromamu sangat manis. Tanpa makan, aku bisa kenyang hanya denganmu di sini" Adler memalingkan posisi tidurnya, masih dalam keadaan memeluk Edith.

Edith masih memasang wajah datarnya, "Kau sangat tidak cocok mengatakan itu. Jika kau tidak bisa tidur, aku akan membuatmu bisa tidur. Sekarang, tutup matamu~" Edith memeluk Adler dan menepuk-nepuk lengan kirinya.

Adler melihat ke arah wajah Edith. Edith menutup matanya. "Apa kau tidur?" Tanya Adler mendongakkan wajah Edith.

"Sudahlah, tutup matamu dan ayo tidur" Edith menenggelamkan wajahnya di dada Adler. Hidung Adler menempel di ubun-ubun Edith. Pandangannya kembali menjadi sayu, dia menyukai aroma itu. Perlahan, dia menutup matanya untuk tidur.

Di sisi lain, jantung Edith sudah berdebar dengan kencang. Dia tidak tau jika Adler adalah seorang Iblis. Awalnya dia hanya mengira salah lihat. Namun, apa yang terjadi dengan Adler mirip dengan yang terjadi dengan Ash.

Edith berharap ini mimpi, namun suara detakkan jantung Adler yang tenang, membuatnya yakin jika dia tidak sedang bermimpi. Edith tidak bisa melepaskan diri dari Adler yang memeluknya.

Beberapa jam kemudian, Adler mengigau dalam tidurnya, itu membuatnya terbangun tanpa sengaja. Adler merasakan tubuhnya yang gerah. Dia mengehela napas panjang. "Kenapa, panas sekali...." Lirih Adler.

Edith mengubah posisi tidurnya, gerakan pelan itu membuat Adler langsung membuka matanya lebar-lebar. Dia melepas pelukannya dan menjaga jaraknya dengan Edith. Adler duduk di ujung ranjang. Dia melihat jam dinding, sekarang pukul 1 siang.

"Haaah, dia pasti melewatkan sarapannya" Adler bangkit perlahan, berjalan ke arah laci meja yang tersedia air minum. Dia menuangkan air dari teko ke gelas yang ada. Dia meminum air itu. Adler merasa lega. Dia berjalan ke arah pintu kamar, membuka pintu itu. Dua meja saji ada di depan pintu kamarnya. Dia segera membawanya masuk dan meletakkannya di dekat laci sebelumnya.

Dari pantulan cermin, dia tidak sengaja menatap wajahnya sendiri. Matanya berwarna merah. "Bagaimana jika aku tiba-tiba melakukan suatu hal yang buruk padanya?" Adler melirik Edith yang lelap dari pantulan cerminnya.

Adler mendekat ke arah Edith. Dia memegang kening Edith dan sedikit menekannya untuk membangunkannya.

"Uemmmm" Edith mendorong tangan Adler yang ada di dahinya.

Adler menatap bagaimana kening Edith berkerut. Dia menyentuh kerutan itu sekali lagi. "Kalau tidak bangun, makanannya ku habiskan semua" Ucap Adler yang membuat Edith membuka kedua matanya.

"HUAH!!!!" Edith berteriak dan berguling menjauhi Adler.

Adler selalu saja terkejut dengan kelakuan absurd Edith. "Bangun dan ayo makan" Ucap Adler.

Edith melihat pakaiannya yang masih lengkap. Dia kembali melihat Adler dan segera keluar dari ranjangnya. Seperti memergoki sesuatu. Edith memegang kedua pinggangnya sendiri. "Sekarang, jelaskan padaku apa yang terjadi denganmu!" Ucap Edith sambil menunjuk Adler.

"CTACK!" Adler menjentikkan jarinya di kening Edith. "Apa yang harus ku jelaskan. Semuanya sudah ku ceritakan padamu" Ucap Adler.

Edith terdiam sejenak. Dia baru ingat jika Adler memang sudah bercerita tentang kondisinya. "Bukan! Bukan tentangmu! Tapi, Iblis itu. Kenapa dia ada di tubuhmu? Katanya kau hanya menyerap energi sihirnya?" Edith merinding saat mengingat bagaimana kata-kata vulgar keluar dari mulut pria yang datar itu.

Adler mengosok tengkuknya. Dia melirik ke arah lain. "Yah, aku hanya menyerap energi sihirnya, tapi tidak dengan Jiwa Iblis itu yang akan terus berkontrak dengan Keturunan Benerick. Meski Iblis itu tidak akan bangkit dari Pangeran Ash, Iblis itu akan muncul di keturunannya" Jelas Adler.

Edith terdiam di tempat. "Lalu yang tadi malam itu...."

Adler menutup wajahnya dengan telapak tangannya. "Anggap saja itu simulasi. Dan salahmu sendiri sudah membangunkanku saat aku tidur" Ucap Adler tanpa melihat Edith.

Bibir Edith mengkatup dengan erat. "Aku bisa mati hanya karena pelukan" Batin Edith, mengingat betapa kuatnya pelukan Adler saat tidur.

1
Airyn Choi
keren 😍 seru di khayalin. semangat menulis terus..
jeesomoody_
Fun bgt ceritanya, next thor
Pikachu Gosong
semangat buat lanjutinnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!